1

Jelang Debat Kandidat Azizah Siapkan Mental dan Materi Blusukan

Kabar6.com

Kabar6-Siti Nurazizah, calon wali kota nomor urut 2 di Pilkada Tangerang Selatan 2020 pastikan telah mempersiapkan diri jelang debat kandidat pertama pada Minggu, 22 November besok. Ia ingin menampilkan performa terbaiknya di depan puluhan ribu pasang mata layar Kompas TV.

“Pertama pasti mental kami, kami siapkan. Karena tekanannya pasti sangat luar biasa pada saat debat ya,” katanya saat acara konsolidasi Partai Demokrat di Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Rabu (18/11/2020).

Azizah mengakui masih sering gugup (nervous). Perasaannya berkecemuk seperti halnya saat bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono tidak tersampaikan apa yang sempat dipikirkan olehnya.

“Yang kedua tentu substansi. Tema debat, yang akan kami hadirkan tentu penguasaan visi misi,” jelas puteri kandung KH Ma’ruf Amin, Wakil Presiden Republik Indonesia saat ini.

**Baca juga: Anggaran Vaksin Covid-19 Kota Tangsel Mulai Dibahas

Azizah bilang, dirinya bersama pasangan calon duetnya Ruhamaben ingin meyakinkan masyarakat pemilih, bahwa visi misi yang diusungnya adalah harapan Kota Tangsel.

“Yang saat ini bisa kami potret kami tangkap masyarakat ingin ada perubahan,” ujarnya.

“Jadi dari hasil kami ngampung akan menjadi bahan bagi kami untuk memperkuat substansi debat kami,” tambah Azizah.(yud)




BPKAD Sebut Gaji Komisioner KPU Tangsel Diambil Dari Dana Hibah Rp60 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyebut gaji komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Tangsel total Rp60 miliar yang digelontorkan Pemkot Tangsel, diambil dari dana hibah.

Kepala BPKAD Kota Tangsel Warman Syanudin mengatakan, Pemkot Tangsel tidak masuk dalam rincian itu. Semua program kegiatannya ada di KPU itu sendiri mulai dari honor segala macam, program kegiatannya apa, belanja pegawainya berapa, perjalanan dinas berapa dan sebagainya.

“Iya gaji Komisioner KPU itu diambil dari dana hibah Rp60 Miliar yang sudah digelontorkan Pemkot Tangsel,” ujar Warman kepada wartawan di Gedung DPRD Kota Tangsel, Rabu (18/11/2020).

Untuk gaji komisioner KPU Tangsel, terang Warman, Pemerintah Daerah tidak masuk ke dalam rincian di dalamnya. Menurut Warman, KPU punya standarisasi gaji dari KPU pusat untuk daerah-daerah. “Pemkot tidak masuk dalam rincian gaji Komisioner KPU. Kan yang menentukan itu dari KPU Pusat,” kata Warman.

Sebelumnya diberitakan, kucuran dana hibah untuk KPU Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menyelenggarakan Pilkada 2020 nominalnya sebesar Rp60,5 miliar lebih. Angka tersebut belum termasuk jika ada Pemungutan Suara Ulang (PSU). “Karena semangatnya tidak ada pemilu ulang,” kata Ketua KPU Kota Tangsel, Bambang Dwitoro kepada wartawan, (Kamis, 3/10/2019).

Ia jelaskan, rekomendasi di atas telah disampaikan ketua KPU RI lewat surat edaran yang diterbitkan pada 11 September kemarin. Pada poin pertama, dalam rancangan biaya penyelenggaraan Pilkada 2020 jangan dianggarkan PSU dahulu.

**Baca juga: Respon Elite Demokrat soal Perang Hasil Survei di Pilkada Tangsel 2020

“Kalau pun nanti ada itu dibicarakan ulang,” jelas Bambang. Ia mengakui bila lembaganya sempat mengusulkan dana hibah sebesar Rp85 miliar kepada Pemerintah Kota Tangsel.

Diketahui, Gaji ketua dan anggota KPU diatur dalam pasal 4 Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 2016 mengenai kedudukan keuangan ketua dan anggota komisi pemilihan umum, komisi pemilihan umum provinsi dan kabupaten atau kota. (eka)

Berikut ini rincian gaji yang diterima per bulan:

Ketua KPU tingkat pusat: Rp43.110.000

Anggota KPU tingkat pusat: Rp39.985.000

Ketua KPU tingkat provinsi: Rp20.215.000

Anggota KPU tingkat provinsi: Rp18.565.000, Ketua KPU tingkat kabupaten: Rp12.823.000, Anggota KPU tingkat kabupaten: Rp11.573.000.




Respon Elite Demokrat soal Perang Hasil Survei di Pilkada Tangsel 2020

Kabar6.com

Kabar6-Konstalasi politik jelang pemungutan suara di Pilkada serentak 2020 Kota Tangerang Selatan (Tangsel) suhunya makin naik. Para kubu pasangan calon lagi gencar saling pamer hasil survei dari masyarakat pemilih di tujuh wilayah kecamatan.

“Kalau saya lebih suka dianggap sebagai kuda hitam,” kata Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono di kawasan Bintaro Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Rabu (18/11/2020).

Sementara itu, Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Iti Octavia Jayabaya mengakui maraknya propaganda yang gencar dilakukan tim pemenangan pasangan calon. “Sekarang lagi perang hasil survei,” ungkapnya.

Iti merasa optimis dengan hasil survei dari pasangan calon nomor urut 2 Siti Nurazizah – Ruhamaben. Kandidat calon wali kota dan wakil walikota yang dijagokan ini tingkat popularitas dan elektabilitasnya terus menunjukan hasil positif.

“Tapi saya yakin pasangan bu Azizah punya peluang yang sangat besar karena trendnya terus naik,” tegas Iti.

**Baca juga: Perludem Sebut Operator Politik Uang di Tangsel Tokoh Berpengaruh

Di lokasi sama, calon wali kota Tangsel Siti Nurazizah membenarkan bahwa pertama kali kemunculannya hasil survei elektoral berada di angka 0,6 persen. Kini hanya dalam hitungan bulan persentase darimeningkat drastis.

“Tapi seiring dukungan dari partai Demokrat kami mengalami lompatan yang luar biasa,” pekik Azizah.(yud)




Pilkada 2020, Perludem Sindir Model Sosialisasi KPU Tangsel

Kabar6.com

Kabar6-Direktur Eksekutif Perlindungan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini menyindir tahapan Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Ia amati sarana media komunikasi milik otoritas penyelenggara pemilu kurang maksimal.

“Sosialisasi pemilih dari jajaran KPU ya. Saya sendiri sebagai warga Tangsel itu kurang terpapar dengan baik soal tata cara prosedur pemilihan,” katanya, Selasa kemarin.

Meski sosialisi lewat baliho mendongkrak tingkat pengetahuan warga sekitar tentang Pilkada Tangsel sampai 90 persen, tapi baginya masih tetap kurang maksimal.

Titi mengaku dirinya tidak bisa mengakses visi dan misi, serta rekam jejak dari masing-masing pasangan calon. Padahal informasi tersebut kini sudah lazim diunduh lewat internet yang difasilitasi oleh aktor pemilihan.

Warga yang kini tercatat bermukim di Kecamatan Pamulang itupun mengingatkan ulang bahwa tingkat partisipasi pemilih di Pilkada Tangsel tidak pernah menyentuh angka 60 persen. Di Pilkada 2015 saja hanya mencapai 57 persen.

**Baca juga: Survei Indikator: 56,8 Persen Menilai Politik Uang di Pilkada Tangsel Wajar

“Ini yang menjadi alarm berikutnya bagi penyelenggara terkait dengan mengintensifkan sosialisasi menjelang pemilihan 9 Desember 2020,” tentang Titi.(yud)




Survei Indikator: 56,8 Persen Menilai Politik Uang di Pilkada Tangsel Wajar

Kabar6.com

Kabar6-Hasil sampling yang dirilis oleh Iembaga survei mencengangkan jelang pemungutan suara Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sebanyak 56,8 persen responden menilai praktik politik uang bisa diterima sebagai hal yang wajar jika ada pihak tertentu ingin barter suara dukungan.

“Justru mayoritas warga beranggapan dikasih uang itu sebagai rejeki,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat webinar, Selasa (17/1/2020) kemarin.

Pada simulasi pertanyaan November ini tentang toleransi terhadap politik uang, responden yang beranggapan tidak wajar atau tidak bisa diterima hanya 43,2 persen.

Burhanuddin ungkapkan alasan praktik politik uang bukan lagi menjadi hal yang tabu. Warga mengaku terpaksa, demi bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah pandemi virus corona.

“Mayoritas warga bilang nyari duit di masa pandemi Covid-19 ini sangat sulit,” ungkapnya.

Alhasik warga masyarakat pemilih di Kota Tangsel dominan tidak mengharamkan praktik politik uang. Burhanuddin pun berpendapat, realitas politik ini menjadi ancaman serius terhadap iklim demokrasi.

Adapun total sampling dari hasil survei yang dilakukan mulai 28 Oktober – 03 November 2020 lalu jumlahnya sebanyak 820 orang. Responden berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Berasal dari berbagai etnis tertentu maupun jenjang pendidikan terakhir.

**Baca juga: Tantangan Paslon Pilkada Tangsel 2020 Terpilih Benahi Masalah Ini

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. “Toleransi tingkat kesalahan atau margin error kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” klaim Burhanuddin.(yud)




Pilkada 2020, Perludem: di Tangsel Lebih Menarik Ketimbang Solo dan Medan

Kabar6.com

Kabar6-Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) membandingkan Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan dua daerah lainnya yang paling menyita perhatian publik.

Meski menjadi ajang pertarungan politik anak dan menantu orang nomor satu di Indonesia, tapi di Kota Solo maupun Medan dianggap tidak menarik.

“Kalo di Surakarta ya begitu deh. Agak kurang greget,” kata Direktur Eksekutif Perludem, Titi Anggraeni di acara diskusi lembaga Survei Indikator Politik Indonesia lewat webinar, Selasa (17/11/2020).

Menurutnya, Kaesang Pangarep anak Presiden Jokowi hanya bersaing dengan pasangan calon dari jalur independen. Pesaingnya itu dianggap hanya sebagai simbol pelengkap di Pilkada Solo.

Sedangkan menantunya Bobby Nasution yang bertarung dengan calon petahana. Meskipun juga dinamis, tapi tetap saja Pilkada di Medan dianggapnya masih kurang menarik.

Titi bilang, berbeda dengan kontestasi daerah pemilihan pada rumah bermukimnya di Kecamatan Pamulang. Pilkada serentak 2020 di Kota Tangsel jauh lebih menarik di antara 270 daerah lainnya se-Indonesia.

Saat ini pertarungan politik di Tangsel merupakan kontestasi antara tiga anak dan atau keponakan trah yang punya trah kekuatan besar. Publik pun mahfum, ketiga kandidat yang maju itu berasal dari wakil tokoh berpengaruh di kancah politik nasional.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Ini 5 Panelis Debat Kandidat Pertama

“Di Tangsel itu enggak pernah dua putaran,” ujar Titi. Makanya, menurut dia, sebagai daerah penyangga yang berbatasan langsung dengan ibukota negara, Pilkada di Kota Tangsel selalu lebih kompetitif.

“Tapi di Tangsel ini selalu satu putaran. Siapapun dia yang dapat mengumpulkan suara jadi pemenang,” tambah Titi.(yud)




Survei Indikator Politik, Mayoritas Cukup Puas Hasil Kerja Petahana di Tangsel

Kabar6-Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil kerja pemerintahan di bawah kepemimpinan petahana. Sosok yang dimaksud adalah calon wali kota nomor urut 3 Benyamin Davnie jelang pemungutan suara di Pilkada 2020 Tangerang Selatan (Tangsel).

“Dalam survei ini jumlah sampel 820 responden,” kata Direktur Eksekutif Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat acara webinar bertajuk “Dinamika Elektoral Pilwalkot Tangsel, Selasa (17/11/2020).

Simulasi pertanyaan tentang mewujudkan pemerintahan yang mendengar aspirasi masyarakat, sangat puas 5 persen, cukup puas 63 persen, kurang puas 27 persen, tidak puas sama sekali 2 persen, dan tidak jawab 3 persen.

Mengurangi kemiskinan, sangat puas 3 persen, cukup puas 48 persen, kurang puas 43 persen, tidak puas sama sekali 3 persen dan tidak jawab 2 persen.

Mewujudkan pemerintahan yang bersih dari praktek kolusi korupsi nepotisme, sangat puas 2 persen, cukup puas 47 persen, kurang puas 40 persen, tidak puas sama sekali 4 persen, tidak jawab 7 persen.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Demokrat Umumkan Pecat Kader Membelot

Burhanuddin jelaskan, penarikan sampel pakai metode multistage random sampling. Toleransi kesalahan atau margin error sekitar 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Sampel berasal dari seluruh kecamatan yang terdistribusi secara proporsional,” jelasnya.(yud)




Pilkada Tangsel 2020, Demokrat Umumkan Pecat Kader Membelot

Kabar6.com

Kabar6-Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Banten, Iti Octavia Jayabaya mengultimatum seluruh kader yang membangkang. Semua kader wajib memenangkan pasangan calon nomor 2 Siti Nur Azizah – Ruhamaben di Pilkada 2020 Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

“Saya ingin menyampaikan bahwa beberapa hari yang lalu kami juga melakukan pemecatan,” katanya kepada kabar6.com di Rawa Buntu, Kecamatan Serpong, Selasa (17/11/2020).

Iti menjelaskan, terkait dengan kader dan PAC di Kabupaten Pandeglang terang-terangan melakukan deklarasi mendukung pasangan calon yang tidak diusung oleh partai Demokrat.

Artinya, ia lanjutkan, bahwa kami secara tegas partai akan melakukan sanksi tegas kepada kader-kader yang tidak patuh kepada perintah parta. Terutama di dalam rangka memenangkan calon-calon yang diusung sebagai untuk memenangkan pilkada di empat kabupaten/kota.

“Nah itu tadi makanya. Datanya sudah disampaikan ke DPD juga akan menyampaikan ke DPP dan tentunya 20 hari ke depan ini insya Allah tentunya kami akan melakukan sikap tegas untuk melakukan sanksi kepada kader-kader yang tidak optimal dan justru mendukung pasangan lainnya,” tegas Iti.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Survei Indikator Politik Muhamad Ungguli Benyamin

“Itu ya satu contoh. Begitu juga yang terjadi di Kota Tangerang Selatan. Jadi justru saya mengucapkan terima kasih kepada jaringan partai yang sudah melakukan konsolidasi serta penguatan. Mengevaluasi jaringan-jaringan kantong suara yang diperoleh pada 2019 untuk memastikan bahwa jaringan itu juga konfirm memenangkan Pilkada 2020,” tambah Iti.(yud)




Warga Tangkap Dua Orang Jambret dengan Modus Pecah Ban Bersenpi di Ciputat

Kabar6-Warga menangkap dan langsung menghajar dua orang pelaku jambret dengan modus pecah ban memakai senjata api di Jalan Cirendeu Raya, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (17/11/2020). Kedua pelaku berinisial A dan W berhasil diamankan petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangsel.

Salah seorang petugas Dishub Tangsel Ilham Hamdani mengatakan, kejadian terjadi sekitar pukul 07.30 WIB. Satu unit sepeda motor Honda Beat, 3 tas milik korban dan 1 benda diduga senjata api berhasil diamankan dari pelaku.

Ilham menerangkan, saat pagi itu dirinya sedang bertugas mengatur lalu lintas di Jalan Cirendeu Raya. Tepatnya di pertigaan Tarumanegara seketika kaget ketika ada sejumlah motor arah Pondok Cabe tiba-tiba tabrakan beruntun dan sejumlah pengendara yang teriak maling kepada dua pelaku yang mengeluarkan benda menyerupai senjata api.

Mendengar keributan itu, Ilham dengan dua temannya sesama petugas Dishub bernama Fauzi dan Sulaiman Rasyid ikut kaget dan langsung mengejar kedua pelaku. Kemudian pelaku menodong senjata api ke pengendara lain yang mengejar mereka.

Karena terpojok dan kondisi jalan macet, dua pelaku lalu memutar balik sepeda motornya ke arah perumahan Prima Indah, Cirendeu. “Kedua pelaku terpojok dan berusaha kabur,” tutur Ilham kepada wartawan, Selasa (17/11/2020).

Namun karena massa sudah banyak, maka kedua pelaku mengalami babak belur dihajar massa dan langsung diamankan di pos polisi Cirendeu yang berada persis di depan perumahan Prima Indah.

Ilham menambahkan, dari pengakuan keduanya mereka baru saja melakukan aksi jambret modus pecah ban terhadap korban perempuan di Jalan Cirendeu Raya, tepatnya depan gereja PDK. Saat itu, korban tengah mengendarai mobil menuju arah Jakarta.

“Saat kejadian itu para pengendara motor melihat pelaku mengambil tas korban di dalam mobil, kemudian meneriakan keduanya maling dan langsung tancap gas ke arah Cirendeu,” ungkapnya.

Dua pelaku kemudian diinterogasi di pos polisi Cirendeu kurang lebih selama 15 menit. Sebelum keduanya beserta barang bukti yang diamankan dibawa ke Polsek Ciputat Timur.

**Baca juga: Garebek RedDoorz Ciputat, Satpol PP Tangsel Jaring 23 Orang, termasuk Open BO

Satu pelaku dibawa menggunakan sepeda motor dan satunya dibawa menggunakan angkutan umum (angkot). Hingga berita ini diturunkan, Polsek Ciputat Timur belum memberikan keterangan resmi atas peristiwa tersebut. (eka)




Gerebek RedDoorz Ciputat, Satpol PP Tangsel Jaring 23 Orang, termasuk Open BO

Kabar6.com

Kabar6-Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menggarebek sebuah tempat bernama RedDoorz, Ciputat, Kota Tangsel. Di situ terjaring 23 orang dengan rincian, 12 laki-laki dan 11 perempuan.

Kepala Seksie (Kasi) Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Tangsel Muksin Al Fachry mengatakan, dari 23 orang itu terdapat enam orang perempuan sebagai open booking order (BO), satu perempuan joki, dan empat pasang bukan bersuami-istri.

“Kita merazia 23 orang, salah satunya laki-laki yang open BO gay. Tiga orang laki-laki hanya teman, dan empat orang laki-laki tamu perempuan yang BO,” rinci Muksin kepada Kabar6.com, Selasa (17//11/2020).

Ada 2 pasang yang masih menginjak SMA atau di bawah umur ikut terjaring. Muskin menerangkan, dari usia di bawah umur pihaknya langsung memanggil orang tuanya. Muksin mengatakan, para orang yang terjaring disuruh bersih-bersih kantor Satpol PP. “Itu open BO lewat aplikasi Me-chat,” kutip Muksin.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Survei Indikator Politik Muhamad Ungguli Benyamin

Dijelaskan Muksin, pihak RedDoorz yang melanggar dipanggil untuk melakukan pengawasan terhadap para tamunya. “Apabila ada indikasi yang tidak tepat untuk dikeluarkan jangan menerima yang menginap wanita-wanita yang tidak pas melakukan BO gitu” tutupnya.(eka)