oleh

Survei Indikator: 56,8 Persen Menilai Politik Uang di Pilkada Tangsel Wajar

image_pdfimage_print

Kabar6-Hasil sampling yang dirilis oleh Iembaga survei mencengangkan jelang pemungutan suara Pilkada serentak 2020 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Sebanyak 56,8 persen responden menilai praktik politik uang bisa diterima sebagai hal yang wajar jika ada pihak tertentu ingin barter suara dukungan.

“Justru mayoritas warga beranggapan dikasih uang itu sebagai rejeki,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi lewat webinar, Selasa (17/1/2020) kemarin.

Pada simulasi pertanyaan November ini tentang toleransi terhadap politik uang, responden yang beranggapan tidak wajar atau tidak bisa diterima hanya 43,2 persen.

Burhanuddin ungkapkan alasan praktik politik uang bukan lagi menjadi hal yang tabu. Warga mengaku terpaksa, demi bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah pandemi virus corona.

“Mayoritas warga bilang nyari duit di masa pandemi Covid-19 ini sangat sulit,” ungkapnya.

Alhasik warga masyarakat pemilih di Kota Tangsel dominan tidak mengharamkan praktik politik uang. Burhanuddin pun berpendapat, realitas politik ini menjadi ancaman serius terhadap iklim demokrasi.

Adapun total sampling dari hasil survei yang dilakukan mulai 28 Oktober – 03 November 2020 lalu jumlahnya sebanyak 820 orang. Responden berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah. Berasal dari berbagai etnis tertentu maupun jenjang pendidikan terakhir.

**Baca juga: Tantangan Paslon Pilkada Tangsel 2020 Terpilih Benahi Masalah Ini

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. “Toleransi tingkat kesalahan atau margin error kurang lebih 3,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen,” klaim Burhanuddin.(yud)

Print Friendly, PDF & Email