1

Di Kuil Longquan Beijing Ada Robot Biksu Super Canggih

Kabar6-Sebuah robot bernama Xian’er, dirancang secara khusus sebagai duta yang membantu mengedukasi terutama anak-anak, mengenai ajaran Longquan, dan membantu Kuil Longquan di Beijing, Tiongkok, untuk mengikuti perkembangan zaman.

Xian’er memiliki tinggi sekira 60 cm dengan wujud seperti biksu, dan memegang sebuah layar sentuh di bagian dadanya. Robot berpakaian ala biksu yang berwarna kuning ini, melansir techcrunch, siap menyapa pengunjung kuil dan memberikan beragam informasi. Pengurus Kuil Longquan berharap, dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, maka dapat menambah jumlah pengikut ajarannya.

Robot ini mampu mengucapkan mantra-mantra dalam ajaran Buddha, bergerak melalui perintah suara, dan melakukan diskusi sederhana dengan pengunjung yang ingin berbincang. ** Baca juga: Gara-gara Pihak Keluarga Tolak Beri Mahar, Suami Gigit Hidung Istri

Xan’er sendiri diciptakan oleh Master Xianfan. Menurutnya, robot biksu adalah wadah yang tepat untuk menyebarkan pengetahuan seputar ajaran agam Buddha di Tiongkok. Upaya ini juga dilakukan untuk mengawinkan ilmu pengetahuan dan ajaran Budha.(ilj/bbs)




Robot Bebek Bernama Aigamo Bantu Petani di Jepang Bersihkan Sawah dari Gulma

Kabar6-Seorang insinyur yang bekerja untuk produsen mobil di Jepang telah menciptakan alternatif robot bebek sawah. Aigamo, nama robot bebek sawah tersebut, mampu membersihkan sawah dari gulma.

Diketahui, gulma adalah tumbuhan di sekitar tanaman budidaya yang keberadaannya tidak dikehendaki, dan umumnya merugikan karena dapat menghambat pertumbuhan, mengakibatkan penurunan kuantitas dan kualitas produksi, serta dapat menjadi sarang hama dan penyakit.

Saat ini, melansir theverge, prototipe robot bebek tersebut sedang diuji di Yamagata, wilayah timur laut Jepang. Aigamo disebut sebagai sistem pertanian yang berkembang di Jepang dengan memanfaatkan bebek di sawah.

Aigamo ini memiliki berat 1,5 kilogram, dan memiliki besar seukuran robot penyedot debu besar. Di bagian bawah terdapat dua sikat karet yang berputar untuk menggantikan kaki bebek, juga berfungsi memberikan oksigen dengan mengaduknya dan mencegah gulma berakar.

Prototipe tersebut telah diuji coba beraksi di sawah dalam sebuah video yang diunggah Nissan, berhasil memadukan teknik pertanian lama dan baru. ** Baca juga: Pada 2100 Mendatang, Populasi Dunia Diprediksi Bakal Menurun

Di Jepang, pertanian padi terancam oleh penurunan konsumsi dan populasi yang menua, sehingga temuan teknologi robot bebek sawah ini membantu industri pertanian namun tetap mempertahankan budaya abad ke-21.(ilj/bbs)




Roly Poly, Hewan Berkaki 14 yang Jadi Predator Buaya

Kabar6-Sebuah rekaman yang diprediksi bisa menggambarkan kehidupan laut purba jutaan tahun lalu berhasil didapat tim ilmuwan. Dengan menggunakan robot, mereka menempatkan buaya mati di dasar laut untuk melihat predator apa yang akan memakan hewan reptil tersebut.

Hal yang tak terduga pun terjadi. Tak sampai 24 jam, melansir livescience, terdapat hewan berkaki 14 misterius yang langsung memakan buaya. Hewan berkaki 14 itu adalah isopoda pemulung raksasa, seukuran bola sepak, yang merangkak di atas bangkai seperti kecoak di bawah laut.

Isopoda yang sering disebut sebagai Roly Poly atau Pill Bug adalah kelompok atau ordo krustasea dari family Armadillidiidae. Roly Poly merupakan hewan buas pemakan predator di dasar laut.

Mereka memiliki tujuh pasang ruas kaki, sehingga total kaki mereka berjumlah 14, karena itu disebut hewan berkaki 14. Ilmuwan yang memimpin penelitian adalah Craig McClain dan Clifton Nunnally dari Louisiana University Marine Consortium.

Tim ilmuwan menyebut percobaan tadi sebagai penelitian pertama untuk mengintip ke masa lalu. Juga ingin menunjukkan, apa yang mungkin terjadi jutaan tahun lalu, ketika reptil laut besar telah punah dan jatuh ke dasar laut.

Mereka menggunakan robot untuk meletakkan buaya mati di dasar lautan yang terletak di Teluk Meksiko. Kedalaman dasar laut itu bahkan mencapai 1 mil atau 1,6 kilometer.

Buaya yang jatuh mungkin terlihat umum di lautan. Sebagian besar reptil terbawa ke laut disebabkan karena badai. Di antara kejutan dalam penelitian ini adalah kecepatan Pill Bug tersebut menemukan buaya, yaitu kurang dari sehari.

Mereka juga terlihat mudah memakan kulit buaya yang sangat keras sehingga membuat ilmuwan tercengang. Ilmuwan akan kembali lagi ke situs tersebut dua bulan ke depan, dan ingin melihat apakah ada spesies lain yang terlibat dalam memakan buaya mati di dasar laut. ** Baca juga: Jadi Perdebatan, Ilmuwan Tiongkok Masukkan Gen Otak Manusia ke Monyet

Mereka bahkan berharap menemukan spesies baru selain hewan berkaki 14 ini dalam percobaan hewan reptil mati di dasar laut.(ilj/bbs)




Lucu, Gorila Bernyanyi Saat Makan Berhasil Direkam Robot Mata-mata

Kabar6-Ini mungkin yang disebut sebagai kolaborasi tak biasa antara ilmuwan dan sutradara film, sehingga berhasil merekam aksi luar biasa ketika gorila bersenandung atau bernyanyi untuk menghargai makanan mereka.

Penelitian mereka difokuskan untuk menyelami lebih dalam dunia milik gorila pegunungan (Gorilla beringei beringei), yaitu salah satu dari dua subspesies gorila timur. Melansir Foxnews, gorila yang disebut dengan Silverback Mountain Gorilla ini mempunyai warna sedikit keabu-abuan dibandingkan dengan gorila lainnya. Penelitian tersebut sebagai bagian dari rekaman miniseri BBC-PBS yang ditayangkan pada akhir April 2020.

Pembuat film di John Downer Productions mengembangkan proses kompleks yang mempekerjakan robot, dibuat menyerupai hewan liar. Robot ‘mata-mata’ tersebut menyamar dalam dunia hewan untuk merekam perilaku gorila gunung dari jarak dekat.

“Pertama, kita perlu mencari tahu hewan mata-mata apa yang terbaik untuk memfilmkan mereka. Jadi, misalnya itu bukan ide yang baik untuk membuat mata-mata gorila gunung dewasa, karena ini bisa dilihat sebagai ancaman bagi gorila gunung yang sebenarnya. Karena alasan di atas, kami membuat bayi gorila,” kata Matt Gordon, sang pembuat film dalam blog resmi miliknya.

Ketika robot gorila mata-mata diterima oleh gorila liar, robot kecil tersebut menyaksikan beberapa momen intim dari gorila seperti makan, bernyanyi dan menyanjung satu sama lain. ** Baca juga: 5 Hewan Tertua yang Sudah Ada Sebelum Era Dinosaurus

Berdasarkan penelitian dalam jurnal PLOS ONE sebelumnya, gorila memang pernah terekam menghasilkan suara vokal tertentu ketika mengumpulkan makanan. Nada suara mereka juga berubah seperti ‘bernyanyi’ ketika mengunyah makanan.

Kolaborasi antara ahli biologi, ahli zoologi, dan pembuat film sukses menciptakan robot mata-mata yang diterima oleh gorila liar. Robot tadi tak dianggap sebagai ancaman, dan gorila mata-mata tersebut tetap mengamati betapa nyamannya mereka ketika makan.

Peneliti berasumsi, senandung suara yang dilakukan oleh gorila kemungkinan ada hubungannya dengan penghargaan terhadap makanan seberat 18 kilogram yang berhasil mereka kumpulkan. Tak hanya bernyanyi, gorila gunung itu bahkan ‘terlalu nyaman’ saat makan, sehingga suara kentutnya juga terekam dalam kamera.

Lucunya.(ilj/bbs)




Pria Penjelajah Waktu Ingatkan Kiamat yang Disebabkan Perang Antara Manusia dan Robot pada 3260 Mendatang

Kabar6-Seorang pria yang mengaku berasal dari tahun 3.300, menceritakan sebuah kisah mengerikan sekaligus memberi peringatan tentang perang yang bisa menyebabkan kiamat.

Disebutkan, perang itu adalah perang antara manusia dan robot pada 3260 mendatang. Dalam sebuah wawancara, melansir Express, pria dari masa depan yang wajahnya sengaja diblur serta suaranya terdistorsi demi menyamarkan identitas, mengklaim pertempuran manusia dengan robot yang dikendalikan oleh sebuah superkomputer, mencoba membasmi semua kehidupan manusia dan hewan di muka Bumi.

“Apakah Anda ingin tahu apa yang saya benci di sana? Robot. Mereka ada di mana-mana. Mereka bukan hanya robot, mereka sangat pintar dan bisa mengambil keputusan, berkomunikasi satu sama lain,” katanya.

Ditambahkan, “Inteligensi buatan memberi mereka kekuatan yang sempurna, keputusannya untuk menghancurkan manusia dan semua makhluk organik dan planet ini diperintahkan oleh makhluk intelek.”

Pria tadi juga mengklaim, ia lahir di Kekaisaran Eropa dan ikut dalam perang tersebut. “Saya tidak dilahirkan di sini, saya lahir pada tanggal 1 Desember 3258 di Kekaisaran Eropa. Ketika berusia 18 tahun, saya menjadi seorang militer. Saya menjadi saksi atas segala sesuatu yang terjadi di tahun 3260,” terangnya.

Dikatakan juga, perjalanan waktunya membuat teknologi itu terlihat seperti jam tangan digital. Dia mengklaim, tidak ada seekor burung pun di masa depan. Tapi begitu perang dimulai, miliaran orang terbunuh. Alien dari galaksi lain juga ikut terlibat dalam perang mematikan tersebut.

Namun tidak dijelaskan bagaimana atau mengapa dia melakukan perjalanan kembali ke zaman sekarang. Video wawancara itu sendiri diunggah dalam saluran Youtube Paranormal Elite. ** Baca juga: Terowongan Lava di Mars Disebut Cocok untuk Tempat Tinggal Manusia Selain Bumi

Benarkah demikian? Ataukah pria ini memang memiliki halu tingkat dewa?(ilj/bbs)




Robot Gantikan Tim Medis di Italia Rawat Pasien COVID-19

Kabar6-Untuk meringankan pekerjaan dan menyelamatkan para tenaga medis yang sedang bertugas, kini diciptakan robot khusus untuk membantu dalam merawat pasien COVID-19.

Robot berwarna putih yang memeriksa pasien COVID-19 ini, melansir nypost, sigap membantu para dokter dan tenaga media di kota Varese, Italia. Diketahui, menurut data WHO per 6 April 2020 di Italia sudah ada 128.948 kasus positif, 4.316 kasus terbaru dan 15.889 orang meninggal dunia karena COVID-19. Italia pun masih memberlakukan lockdown dan social distancing untuk memutus mata rantai COVID-19.

Pandemi COVID-19 di Italia juga menyebabkan puluhan dokter serta perawat meninggal dunia ketika berjuang menyelamatkan ratusan ribu pasien.

Asosiasi tenaga medis Italia mengatakan, setidaknya ada 70 orang tenaga medis yang meninggal dunia sejak Italia mencatat secara resmi kasus kematian akibat COVID-19 pada 21 Februari 2020.

Karena itulah, kehadiran robot bisa membantu dokter dan perawat. Rumah sakit di Varese telah menerima enam robot berwarna putih yang aktivitasnya menyerupai manusia.

Robot-robot tersebut memiliki tangan dan roda agar bisa leluasa bergerak, juga memiliki layar dan berbagai sensor warna hitam tepat di bagian kepalanya.

“Robot ini adalah asisten yang tak kenal lelah yang tidak bisa terinfeksi, yang tidak bisa sakit,” ungkap Francesco Dentali, Direktur unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Circolo. “Dokter dan perawat telah banyak yang terjangkit virus. Fakta bahwa robot tidak bisa terinfeksi adalah sebuah prestasi yang sangat besar.”

Robot-robot ini bisa membuat tenaga medis tidak bersentuhan langsung dengan pasien. Hasil pemeriksaan robot terhadap pasien dilakukan tenaga medis di luar ruangan ICU. ** Baca juga: Belanja Online, Lingerie dan Sandal Jadi Barang Paling Dicari Selama Pandemi COVID-19

Para tenaga medis juga bisa memantau secara detail tanda atau sinyal vital pasien pada layar komputer di ruangan terpisah.(ilj/bbs)




Robot Newme Digunakan untuk Mewakili Wisuda Mahasiswa di Jepang Demi Hindari COVID-19

Kabar6-Demi menghindari penularan COVID-19, Universitas BBT (Business Breakthrough) Jepang, menggelar upacara kelulusan secara online menggunakan robot bernama Newme.

Hal yang unik, melansir Parhlo, robot Newme digunakan untuk mewakili tubuh wisudawan, sementara bagian wajah menggunakan video call dengan perwakilan mahasiswa. Upacara wisuda sendiri diwakili oleh empat lulusan, dua sarjana dan dua pasca sarjana. Mereka mengoperasikan robot Newme dari rumah, mewakili nama para lulusan.

Sementara itu, lulusan lain menyaksikan secara online melalui aplikasi zoom. ** Baca juga: Wanita Ini Temukan Kembali iPhone 8 Miliknya yang Sudah 2 Bulan Tenggelam di Sungai

Siswa dari seluruh dunia yang belajar di Universitas BBT Jepang juga mengikuti upacara kelulusan secara online di Hotel Grand Palace, Chiyoda-ku, Tokyo.

Diketahui, teknologi robot Newme dikembangkan oleh perusahaan ANA Holdings, perusahaan yang memperkenalkan jenis baru avatar komunikasi, teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan dan bekerjasama dengan Universitas BBT.

Pengalaman baru yang tak akan terlupakan seumur hidup.(ilj/bbs)




Agar Perawat Fokus Bantu Pasien COVID-19, Rumah Sakit di Irlandia Gunakan Robot untuk Urusan Administrasi

Kabar6-Agar pekerjaan para tenaga medis lebih efektif, rumah sakit di Irlandia menggunakan robot sehingga kini para perawat dapat lebih fokus untuk membantu penyembuhan pasien COVID-19.

Mater Misericordiae University Hospital yang terletak di Dublin, Irlandia, saat ini telah memiliki robot perangkat lunak yang dapat memproses dengan cepat tugas-tugas administrasi dan berbasis komputer yang biasanya harus dilakukan oleh perawat.

Dengan hadirnya robot perangkat lunak ini, melansir Dailymail, perawat tidak perlu lagi disibukkan dengan urusan administrasi dan diharapkan bisa menghabiskan waktu lebih banyak untuk membantu pasien COVID-19 yang kritis. Diketahui, robot perangkat lunak itu merupakan hasil pengembangan perusahaan perangkat lunak bernama UiPath.

Perusahaan tersebut mengembangkan sistem yang akan mempercepat proses dalam sistem perawatan kesehatan, yang diharapkan dengan membuat komputer dapat melakukan tugasnya sendiri, perawat bisa menghabiskan hingga 50 persen waktunya bersama pasien.

Teknologi canggih itu juga berfungsi untuk mempercepat proses analisis dan hasil tes COVID-19 kepada pasien serta organisasi di seluruh dunia, sehingga penanganan COVID-19 menjadi lebih cepat.

Dikatakan asisten direktur keperawatan, pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit bernama Jincy Jerry, sebagian besar perawat menghabiskan hampir 30 persen waktunya setiap hari untuk melakukan tugas administrasi.

Itulah mengapa selama beberapa bulan terakhir ini dirinya berusaha mencari cara agar bisa membuat robot yang dapat membantu pekerjaan tersebut.

“Dengan pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung sekarang, sangat penting bahwa semua staf garis depan dibebaskan sebanyak mungkin untuk menghabiskan waktu dengan pasien dan menangani wabah ini, daripada berada di depan komputer,” jelas Jerry. ** Baca juga: Kasihan, 11 Pria di Thailand Nikahi Wanita yang Sama

Robot tersebut juga bisa didesain untuk mendisinfeksi permukaan, mengukur suhu, dan mengumpulkan hasil swab. Bukan tidak mungkin robot-robot nantinya dapat menggantikan pekerjaan membosankan, kotor, dan berbahaya yang dilakukan oleh manusia.(ilj/bbs)




Peneliti Tiongkok Mendesain Robot untuk Bantu Selamatkan Nyawa Pasien COVID-19

Kabar6-Untuk membantu menyelamatkan nyawa pasien COVID-19, para peneliti di Tiongkok telah mendesain robot yang akan ditempatkan di garda depan perang melawan COVID-19.

Mesin yang terdiri atas satu lengan robot dengan roda itu, melansir channelnewsasia, dapat melakukan ultrasound, menyeka mulut dan mendengarkan suara dari pasien yang biasanya dilakukan dengan stetoskop. Tugas-tugas semacam itu biasanya dilakukan para dokter secara langsung. Namun dengan robot ini, tim medis tidak perlu berada di ruangan yang sama dengan pasien.

Bahkan, tim medis dapat berada di kota berbeda untuk memantau kondisi pasien di kota lain. Robot yang dilengkapi dengan beberapa kamera itu dapat membantu menyelamatkan nyawa tim medis yang selama ini juga terancam infeksi virus dari para pasien.

Diketahui, sejumlah dokter dan perawat meninggal dunia saat mereka merawat para pasien COVID-19 karena interaksi mereka sangat dekat.

“Semua dokter sangat berani. Tapi virus ini juga sangat berbahaya. Kita dapat menggunakan robot-robot untuk melakukan tugas-tugas paling berbahaya,” jelas Profesor Zheng Gangtie kepala desain robot dari Universitas Tsinghua.

Ide pengembangan robot ini muncul di benak Profesor Zheng saat Tahun Baru Imlek. Wuhan ketika itu baru saja mengalami lockdown dan jumlah kasus meningkat setiap hari.

Sebagai seorang engineer, Profesor Zheng ingin melakukan sesuatu untuk berperan dalam upaya pemulihan. Pada hari pertama Imlek, Profesor Zheng mendengar dari temannya, Dong Jiahong, bahwa masalah terbesar adalah para pekerja medis di garis depan yang terinfeksi virus. Dong merupakan eksekutif presiden di Rumah Sakit Tsinghua Changgung, Beijing.

Setelah mengumpulkan tim, Profesor Zheng mengubah dua lengan robot dengan teknologi sama yang dipakai di stasiun antariksa dan penjelajah bulan.

Robot-robot itu hampir seluruhnya otomatis dan dapat melakukan disinfektan sendiri setelah melakukan tindakan yang melibatkan kontak dengan pasien corona.

“Namun masukan dari para dokter adalah akan lebih baik jika robot itu tak sepenuhnya otomatis, karena kehadiran seseorang akan membuat nyaman dan tenang pasien,” ungkap Profesor Zheng. ** Baca juga: Kerap Meludah dalam Bus dan Kereta, Wanita Asal Tiongkok Ini Ditangkap

Tim kini memiliki dua robot yang telah diuji oleh tim dokter di sejumlah rumah sakit di Beijing. Satu robot masih ada di laboratorium universitas, tapi satu robot telah dikerahkan di Rumah Sakit Wuhan Union untuk melatih para dokter agar dapat mulai menggunakannya.(ilj/bbs)




Para Siswa SD di Taiwan Bikin Robot dari Lego untuk Lawan Virus Corona

Kabar6-Ada cara unik yang dilakukan para siswa sekolah dasar di kota Kaohsiung, Taiwan selatan, untuk memerangi virus corona. Mereka menciptakan robot desinfektan otomatis yang dibuat dari Lego.

Anak-anak berusia 6-12 tahun ini dapat menggunakan robot desinfektan alkohol buatan sendiri itu setiap saat. Robot tersebut, melansir straitstimes, dirakit oleh beberapa siswa sebaya mereka di bawah bimbingan pelatih robotik. “Cuci tangan itu super,” demikan teriak rekaman suara setelah sepasang tangan berada di depan sensor ultrasonik robot itu.

Lalu, robot mengeluarkan alkohol desinfektan dari botol semprot dan memasukkannya kembali dengan mekanisme motor dan roda gigi. Di sebelah robot, ada layar yang menunjukkan berbagai situasi yang memerlukan cuci tangan.

Disebutkan, setahun setelah bencana nuklir Fukushima di Jepang pada 2011, para guru di Sekolah Dasar Linyuan meminta siswa untuk belajar mengenai prinsip dasar robotika. Sekolah ini terletak di area industri, didominasi oleh sektor petrokimia.

Guru-guru di sekolah tersebut menginginkan agar para siswa dapat memecahkan masalah di kota asalnya di masa depan, seperti kebakaran, polusi udara, dan ledakan gas.

Sejak saat itu, sekolah tersebut mewakili Taiwan dalam berbagai kompetisi internasional di luar negeri dan mendapatkan beberapa penghargaan dengan klub robotnya. ** Baca juga: Sebuah Mobil Langka Ditemukan Setelah 60 Tahun Tertimbun dalam Tumpukan Sampah

Diketahui, Taiwan dalam kondisi siaga tinggi untuk mencegah infeksi virus corona lebih lanjut.(ilj/bbs)