Delevingne, Model Cantik Asal Inggris yang Ubah Telinga Seperti Kulit Reptil

Kabar6-Bentuk telinga Cara Delevingne (27) memang tampak berbeda dari kebanyakan orang. Model asal Inggris ini mengubah bagian telinga dengan membuat bagian dalamnya terlihat bertekstur seperti kulit reptil.

Ya, bagian dalam telinga Delevingne terlihat bergerigi. Namun, melansir metro.co.uk, belum jelas apakah tampilan telinga Delevingne yang bergerigi itu merupakan pulasan make-up atau benar-benar hasil modifikasi tubuh. Diketahui, belakangan memang banyak prosedur yang bisa membuat telinga bertekstur seperti itu.

“Delevingne sepertinya melakukan contouring unik di telinganya. Contouring custom seperti ini bisa didapat dengan mengukir pola di tulang rawan telinga,” kata Adam H. Hamawy, MD, FACS. “Prosedur seperti ini secara permanen mengubah telinga dan sangat sulit untuk dikembalikan seperti semula, jadi pikir dua kali sebelum buru-buru melakukannya.”

Ada kemungkinan pula bila Delevingne menerapkan prosedur modifikasi telinga tersebut untuk keperluan film yang dibintangi bertajuk ‘Carnival Row’.

Mengingat perannya sebagai makhluk mitologis, sehingga modifikasi telinga menjadi pilihan yang tepat baginya. Dalam film tersebut, mantan model ini akan beradu akting dengan aktor Orlando Bloom.

Penampilan Delevingne ini ternyata mengundang banyak komentar dari pada netizen di Twitter. Apa yang telah Cara Delevingne lakukan pada telinganya?? Aku bingung,” cuit pemilik akun @emmahitch96.

“Cara Delevingne benar-benar memiliki telinga bergerigi yang aneh,” komentar pemilik akun @lysettefaith. ** Baca juga: Demi Tampil Beda, Pria Ini Habiskan Waktu 11 Tahun untuk Modifikasi Tubuhnya

Memang aneh.(ilj/bbs)




Kesal Kuda Miliknya Mati, Seorang Wanita Tembak Buaya yang Serang Hewan Peliharaannya Itu

Kabar6-Judy Cochran (73) memang pantas disebut sebagai wanita pemberani. Bagaimana tidak, wanita asal Texas, Amerika Serikat, ini berhasil membunuh buaya yang telah memangsa hewan peliharaannya.

Judy, melansir Vice, sengaja mencari buaya yang telah menyerang kuda kesayangannya untuk melakukan aksi ‘balas dendam”. Wanita tersebut bertekad mencari seekor buaya dengan berat mencapai 263 kilogram dan panjang 3,6 meter, yang diyakini sebagai hewan predator pemangsa kuda miliknya. Namun Judy tidak sendiri, ia dibantu oleh menantu laki-lakinya. “Biasanya buaya tidak mengganggu kami, tapi saya sudah lama mencari yang ini,” kata Judy.

Setelah hampir setahun lamanya mencari buaya pemangsa kuda kesayangannya itu, Judy akhirnya berhasil menemukan buaya yang dimaksud, dan langsung membunuhnya cukup dengan hanya satu tembakan. “Jangan main-main dengan Nana. Cucu-cucu saya memanggil saya Nana,” ucapnya.

Judy dan sang menantu langsung mengangkut reptil raksasa itu, kemudian mengikat dan memajangnya. Judy berencana akan mengambil kulit buaya itu untuk membuat sepatu. Sementara dagingnya akan dikonsumsi. ** Baca juga: Wow! Hanya Butuh Waktu 9 Menit, Seorang Ibu Lahirkan 6 Bayi

Benar-benar wanita pemberani.(ilj/bbs)




Mencekam, Pria 80 Tahun Ini Berkelahi dengan Buaya

Kabar6-Tampaknya Ed Chapman (80) memang layak disebut pemberani. Bayangkan saja, pria asal Florida, Amerika Serikat, ini berkelahi dengan seekor buaya, sekaligus mampu menahan amukan hewan buas tersebut sebelum polisi tiba.

Dikatakan Ed, ia mencoba menangkap buaya sepanjang dua meter pada pukul 17.00 di halaman belakang rumahnya, di barat daya Miami-Dade County. Sebelumnya, melansir wptv, anjing Ed yang bernama Rocco, memperingatkan pria itu bahwa ada hewan pengganggu. Dan tak lama, Ed pun melihat seekor buaya berukuran besar tengah berada di halaman belakang rumahnya. Pria itu lantas menggunakan tiang pengikat untuk mencoba menjerat hewan reptil tersebut.

“Saya pergi dan menarik tali, dan saya memasangnya di lehernya,” kata Ed. “Buaya itu mencoba menyabet saya dengan ekornya dan menjatuhkan kakinya di bagian bawah.”

Ed menjelaskan bahwa dia harus berjuang keras bergelut dengan buaya tersebut sampai berada di kolamnya. “Kami terus bergulat bersama sampai kami tiba di kolam ini,” katanya. “Lalu buaya itu menurunkan kaki depan di alang-alang, dan kemudian kami berjalan jauh ke bawah, dan wajahnya berada di air.”

Selanjutnya, Ed menelepon nomor panggilan darurat 911. “Saya berkata, ‘Saya hanya butuh bantuan. Saya telah menangkapnya, tetapi saya butuh bantuan. Saya tidak bisa mengeluarkannya seorang diri,'” ujarnya lagi.

Sementara itu polisi Miami-Dade dan petugas dari Komisi Konservasi Ikan dan Margasatwa Florida akhirnya menanggapi dan menyelesaikan penangkapan tersebut. ** Baca juga: Bakal Dibuka untuk Umum, Toilet Emas 18 Karat di Inggris

Sebelumnya, kantor Sheriff Hillsborough County dan penangkap buaya FWC juga telah dipanggil ke toko Walmart untuk menangkap buaya yang berkeliaran di tempat parkir.(ilj/bbs)




Sebanyak 28 Jejak Kaki Hewan Reptil Berasal dari 310 Juta Tahun Lalu

Kabar6-Stephen Rowland, seorang profesor geologi di Universitas Nevada, menemukan sebanyak 28 jejak kaki di reruntuhan yang terletak di sepanjang Bright Angel Trail, Taman Nasional Grand Canyon.

Jejak kaki itu, melansir sci-news, diperkirakan berasal dari makhluk sejenis reptil, dan merupakan temuan tertua di Taman Nasional Grand Canyon yang diyakni berasal dari 310 juta tahun lalu. “Ini adalah jejak tertua yang pernah ditemukan di Grand Canyon. Tak seorang pun mengira akan ada jejak di dalamnya, dan temuan ini berada di antara jejak reptil paling awal di bumi,” kata Rowland.

Namun Rowland masih belum yakin bahwa ini merupakan temuan tertua. Tetapi jejak tersebut kemungkinan yang tertua. Ditambahkan, jejak reptil ini telah terbentuk pada masa Pangea superkontinen. Rowland menemukan pertama kali saat musim semi pada 2016, bersama seorang rekan saat sedang mendaki jalan setapak bersama sekelompok siswa. Setahun kemudian, Rowland mempelajari jejak kaki tersebut lebih dalam.

Menurutnya, salah satu alasan mengapa hewan tersebut berjalan ke samping adalah karena angin yang bertiup kencang dari arah samping. Selain itu, lereng yang terlalu curam membuat hewan tersebut berjalan ke samping. Rowland juga menduga bahwa hewan tersebut berjalan ke samping karena berkelahi dengan hewan lain atau sedang dalam proses perkawinan.

Jejak kaki tersebut, dikatakan Rowland, mungkin saja milik spesies reptil yang belum pernah ditemukan. Ia berencana untuk mempublikasikan temuannya bersama dengan Mario Caputo, ahli geologi dari San Diego State University pada Januari mendatang. ** Baca juga: Ditemukan Mumi Berusia 3.000 Tahun dalam Sarkofagus dengan Kondisi Sangat Baik

Diharapkan Rowland, batu yang terdapat jejak ini dapat segera ditempatkan dalam museum geologi di Taman Nasional Grand Canyon untuk tujuan ilmiah.(ilj/bbs)




Pemberani, Pria Prancis Ini Tinggal Bareng Ratusan Reptil Berbahaya

Kabar6-Philippe Gillet (67) memang sosok pemberani sekaligus penyayang binatang. Pria ini sudah lebih dari dua dekade menjadi penggila reptil. Gillet telah mengoleksi lebih dari 400 hewan berbahaya, termasuk ular derik, tarantula dan kadal di rumahnya di Prancis barat, dekat kota Nantes.

Di tempat tinggalnya itu juga, melansir huffingtonpost, Gillet memelihara dua ekor buaya bernama Ali dan Gator, yang diselamatkan dari sebuah peternakan kulit buaya. Sementara sebagian besar hewan miliknya adalah hewan peliharaan yang telah ditinggalkan atau disumbangkan pemiliknya. “Saya pikir itu tidak adil untuk memperlakukan hewan-hewan ini seperti yang kita lakukan karena kita tidak memahami mereka,” katanya.

Ditambahkan, “Kita tidak mengerti mereka, kita membenci mereka, karena kita pikir mereka mengerikan. Tapi ketika kita mengenal mereka, Anda bisa memanggil mereka, memberitahu mereka untuk datang dan memberi makan seperti hewan jinak.”

Gillet mengatakan, dia memiliki semua izin yang diperlukan untuk menjaga dan mengangkut hewan-hewan itu ketika dia melakukan pertunjukan untuk meningkatkan kesadaran tentang reptil.

Pria itu juga meyakinkan bahwa penduduk setempat tidak keberatan mampir ke rumahnya secara teratur untuk minum kopi, dan mereka tetap aman karena tahu bahwa ular paling berbahaya disimpan di sebuah ruangan di belakang dua lapis pintu. ** Baca juga: Siapa Sangka, Surat Pos Zaman Dulu Pernah Dikirim Pakai Roket

Tetapi untuk pemadam kebakaran setempat sudah diberitahu untuk lebih berhati-hati, mereka telah diinstruksikan untuk tidak memasuki rumahnya dalam keadaan darurat.(ilj/bbs)




Kuliner Tak Lazim yang Hanya Ada di Jepang

Kabar6-Tidak hanya terkenal dengan sushi, Jepang pun beken melalui hidangan tak biasa yang mungkin bagi sebagian orang terlihat menjijikkan. Beberapa hidangan yang berbahan dasar hewan, bahkan sering disajikan dalam kondisi masih hidup. Termasuk hewan yang tidak lazim dikonsumsi.

Apa saja sih kuliner tak lazim yang jadi daya tarik di Jepang? Melansir listverse, ini dia beberapa hidangan ekstrem yang dimaksud:

1. Suppon
Popularitas hidangan ini berasal dari klaim yang tidak berdasar bahwa kura-kura dengan bagian tubuh bawahnya yang lunak meningkatkan energi, kekuatan, dan kejantanan. Ekstrak minyak suppon bahkan dijual sebagai pengobatan yang belum terbukti untuk disfungsi ereksi.

Makanan ini juga dijual di restoran pedesaan dengan harga lebih murah. Selama persiapan, leher kura-kura dipotong saat masih hidup. Ini memungkinkan koki untuk mengumpulkan darah, yang kemudian dikonsumsi dengan atau tanpa sake sesuai dengan preferensi.

Tubuh reptil itu dipotong-potong dan dimasak dalam panci nabe untuk menghasilkan kaldu sayuran dan suppon. Hidangan alternatif menggabungkan daging kaya kolagen ke dalam kaldu seafood, tumis dan ramen.

2. Sperma Ikan (shirako)
Shirako sebenarnya adalah kantung sperma ikan. Meskipun kantung ini paling sering diekstraksi dari ikan cod, kadang-kadang juga diambil dari salmon, ikan buntal, dan anglerfish.

Shirako disajikan dalam berbagai cara antara lain digoreng tepung, ditumis, direbus atau dimakan mentah-mentah sebagai sashimi. Adonan, tumis, atau masukkan ke dalam panci panas. Konon, teksturnya sangat lembut seperti krim dan rasanya agak mirip tahu.

3. Katsu ika odori-don (Gurita Menari)
Merupakan kuliner Jepang sensasional yang viral beberapa tahun belakangan. Seperti namanya, gurita disajikan sebagai badut akrobatik bagi pengunjung restoran. Gurita disajikan tanpa kepala lalu disiram dengan kecap asin yang menyebabkan tentakelnya bergerak dan membuatnya tampak seolah-olah masih hidup.

Karena dibunuh saat pelanggan restoran memesan hidangan ini, jadi sebagian besar jaringan saraf gurita masih berfungsi. Natrium klorida dalam kecap asin memicu aksi di neuron sensorik tentakel. Serangkaian sinyal listrik kemudian dikirim ke otot, menyebabkan mereka berkontraksi. Karena sel-sel otot gurita masih memiliki cadangan energi dalam bentuk adenosine triphosphate (ATP), maka tentakel mereka masih bisa bergerak.

4. Shiro-uo (Ice Gobies)
Merupakan ikan kecil yang tembus pandang. Ketika dimasukkan ke mulut, kabarnya ikan ini bisa melakukan tarian odorigui. Dalam bahasa Jepang, odorigui merujuk pada memakan seafood yang masih bergerak. ** Baca juga: Menyedihkan, Kondisi Kebun Binatang di Korea Utara yang Tersebar di Dunia Maya

Berani mencoba? (ilj/bbs)




Kadal dengan Kemampuan Tarik Gelombang Atom Jadi Salah Satu Mata-mata AS?

Kabar6-Tidak sekadar hewan reptil biasa, kadal dengan kemampuan untuk menarik gelombang atom, menurut Hassan Firuzabadi, penasihat militer senior untuk pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, merupakan salah satu mata-mata Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan informasi intelijen pada program nuklir Iran.

Dikatakan Firuzabad, melansir melansir SCMP, dia menjadi sadar akan reptil-reptil khusus itu beberapa tahun lalu, merujuk pada satu kasus yang melibatkan orang asing yang berada di Republik Islam untuk misi bantuan. Negara Barat sering memata-matai Iran menggunakan wisatawan dan aktivis lingkungan yang memiliki kadal dan bunglon, di mana kulit hewan tersebut menarik gelombang atom. Ditambahkan, mereka adalah ‘mata-mata nuklir’ yang menginginkan informasi tentang tambang uranium dan aktivitas atom Teheran.

Agen mata-mata Barat, dikatakan Firuzabadi, telah gagal pada setiap misi dan menunjukkan bahwa kadal sensitif energi tidak berhasil dalam misi mereka. Tuduhan datang di tengah laporan bahwa seorang aktivis lingkungan dan akademik Kanada-Iran, Kavous Seyed Emami, diduga melakukan bunuh diri di penjara Iran setelah dituduh memata-matai negara itu. ** Baca juga: Bidak Catur Terbesar di Dunia Ada di Kota St. Louis

Sebelumnya, AS telah menggunakan sensor elektronik yang dipasang di tanah di Iran untuk memata-matai program nuklir negara itu. Militer juga melontarkan gagasan menggunakan tanaman rekayasa genetika untuk pekerjaan mata-mata di daerah yang dianggap tidak cocok untuk sensor tradisional.(ilj/bbs)




Heboh! Ada ‘Siluman’ Buaya Putih di Australia

Kabar6-Penampakan langka seekor buaya putih dewasa membuat heboh warga Australia bagian utara. Peristiwa ini disebut langka karena biasanya buaya putih mati ketika masih bayi.

Warga pun memberi nama Pearl untuk buaya putih ini. Dilansir BBC Indonesia, hewan itu terlihat di Sungai Adelaide dekat Darwin, dan diperkirakan panjang tubuhnya mencapai tiga meter.

“Semua orang begitu heboh kegirangan,” kata Broady, ketua kelompok konservasi setempat. “Saya menghabiskan sebagian besar hari dengan menatapnya sambil menangis,” tambahnya.

Adam Britton, pakar zoologi di Universitas Charles Darwin, mengatakan bahwa penampakan pucat Pearl disebabkan oleh hipomelanisme, kondisi rendahnya pigmen melanin pada kulit. Kemungkinan hipomelanisme Pearl disebabkan genetik atau kondisi yang dialami semasa berada dalam telur.

“Selama masa inkubasi, jika telur menjadi terlalu panas di sarang, bisa ada penyimpangan dalam pembelahan sel dan menyebabkan mutasi,” jelas Britton. Mutasi tersebut mencakup mutasi warna atau pola yang berbeda pada kulit. ** Baca juga: Temuan Mengejutkan, DNA Bayi 11.500 Tahun Lalu Tunjukkan Penduduk Asli Amerika Tertua adalah Orang Asia

Buaya putih, menurut Britton, ‘tidaklah jarang'” pada usia muda. Namun dampak memiliki kulit putih bagi buaya pada usia muda adalah kesulitan menghindari predator. “lebih tidak biasa melihat buaya dewasa dengan warna kulit terang. Saya beberapa kali melihat buaya seperti ini, tapi wujudnya tidak sebesar yang ada di alam liar,” ujarnya.(ilj/bbs)