1

Sakit Perut, Ada Kabel USB ‘Nyangkut’ di Usus Remaja Turki

Kabar6-Seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun asal Diyabakir, Turki, dilarikan ke Rumah Sakit Universitas Firat Elazig menggunakan ambulans oleh keluarganya setelah mengeluh sakit perut dan mual.

Siapa sangka, setelah dilakukan scan menggunakan x-ray, ternyata ada kabel USB yang tersangkut di dalam perut remaja yang tak disebutkan namanya ini.

Ahli gastroenterologi anak bernama Yasar Dogan, melansir Nypost, menggunakan prosedur endoskopi untuk melepaskan kabel dari tubuh remaja tersebut, dan bersama timnya dengan segera melakukan operasi pengangkatan benda asing tadi. “Kami jelas kesulitan melepas kabel karena salah satu ujung kabel masuk ke usus kecil,” kata Dr Dogan.

Kabel USB yang dicabut berukuran sekira 91,44 cm. Selain itu, ditemukan juga ikat rambut. Usai operasi, pasien tersebut dibawa pulang ke rumahnya. ** Baca juga: Ketimbang Mubazir, Wanita Asal Singapura Minum 4,4 Liter ASI Miliknya

Namun hingga kini, belum ada yang mengetahui motif pasti anak itu memakan benda-benda tidak lazim. “Setelah prosedur berhasil diselesaikan, pasien dipulangkan dalam keadaan sehat,” terang Dr Dogan. (ilj/bbs)




Ibu Tewas Dibakar Sang Ayah, Kakak Beradik di India Tulis Surat Gunakan Darah Demi Tuntut Keadilan

Kabar6-Setelah menanti selama enam tahun, Latika Bansal (21) dan adik perempuannya, dapat bernapas lega karena ayah mereka, Manoj Bansal, akhirnya dinyatakan bersalah dan dihukum penjara seumur hidup.

Bagaimana kisahnya? Melansir Yahoo, kala itu Latika dan adik yang masing-masing berusia 15 dan 11 tahun menulis surat dengan darahnya sendiri untuk mencari keadilan bagi ibu mereka, Anu, yang tewas dibakar hidup-hidup oleh Bansal. Menurut keterangan kedua gadis tadi kepada pengadilan, ayah mereka biasa memukuli sang ibu karena ‘tidak melahirkan anak laki-laki’.

Namun Bansal membantah tuduhan itu dan mengatakan istrinya meninggal karena bunuh diri. Melalui keputusan pengadilan di kota Bulandshahr, negara bagian utara Uttar Pradesh, pengadilan setuju Bansal bersalah membunuh istrinya karena ‘tidak melahirkan anak laki-laki’.

Selama persidangan, kedua kakak beradik itu menceritakan di pengadilan bagaimana mereka tumbuh dewasa melihat ayah dan keluarganya sering mengejek dan menyerang Anu karena hanya melahirkan anak perempuan.

Pengadilan juga mendengar bahwa Anu telah dipaksa menjalani enam aborsi setelah tes penentuan jenis kelamin ilegal menunjukkan bahwa dia tengah mengandung anak perempuan.

Latika menceritakan bahwa hidup mereka berubah pada pagi hari, 14 Juni 2016, ketika Bansal yang diduga didukung oleh anggota keluarganya menyangkal tuduhan menyiram Anu dengan minyak tanah dan membakar wanita malang itu.

“Pukul 06.30, kami dibangunkan oleh tangisan ibu kami. Kami tidak bisa membantunya karena pintu kamar kami terkunci dari luar. Kami melihatnya terbakar,” terang Latika dalam kesaksian di persidangan. ** Baca juga: Tak Mampu Bayar Utang Rp286 Juta, Wanita Thailand Ditampar Kulit Durian Hingga Berdarah

Latika mengatakan, setelah panggilan ke polisi setempat dan layanan ambulans diabaikan, mereka menelepon paman dan nenek dari pihak ibu yang segera datang dan membawa Anu ke rumah sakit. Menurut dokter yang merawatnya, Anu mengalami luka bakar 80 persen. Wanita itu meninggal dunia beberapa hari kemudian di rumah sakit.

Kasus Anu menjadi pusat perhatian hanya setelah Latika dan sang adik menulis surat dengan darah mereka kepada Kepala Menteri saat itu, Akhilesh Yadav. Mereka menuduh pejabat polisi setempat mengubah kasus pembunuhan menjadi kasus bunuh diri.

Penyelidik polisi setempat kemudian diskors karena tidak melakukan penyelidikan yang tepat dan Menteri Yadav memerintahkan polisi senior dan pejabat administrasi untuk mengawasi kasus tersebut.

“Kami membutuhkan waktu enam tahun, satu bulan dan 13 hari untuk akhirnya mendapatkan keadilan,” ungkap Sanjay Sharma, pengacara yang mewakili kedua kakak beradik itu di pengadilan. “Ini adalah contoh langka anak perempuan mengejar kasus melawan ayah mereka sendiri dan akhirnya mendapatkan keadilan.”

Selama enam tahun terakhir, dikatakan Sharma, kakak beradik itu muncul di pengadilan ‘lebih dari 100 kali’ dan tidak pernah melewatkan satu persidangan pun.

Sharma menambahkan, dia tidak memungut biaya apa pun karena mereka lemah secara finansial dan juga karena dia ingin masalah ini mendapatkan perhatian lebih banyak.

“Ini bukan hanya pembunuhan seorang wanita. Ini adalah kejahatan terhadap masyarakat,” tegas Sharma. “Bukan di tangan wanita untuk menentukan jenis kelamin anak jadi mengapa dia harus disiksa dan dihukum? Ini jahat.” (ilj/bbs)




Fobia Toilet, Remaja Cornwall Tewas Setelah 8 Minggu Tak BAB

Kabar6-Tragis benar nasib Emily Titterington (16). Remaja asal Cornwall, Inggris, ini meregang nyawa karena tidak buang air besar (BAB) hingga delapan minggu.

Rupanya, melansir Independent, Titterington memiliki fobia toilet hingga sering menahan keinginannya untuk buang air besar (BAB). Gara-gara rasa takut yang berlebihan itu, Titterington meninggal dunia akibat serangan jantung, disebabkan oleh sembelit setelah delapan minggu tidak BAB.

Menahan BAB membuat ususnya tumbuh semakin besar sehingga rongga dadanya mendapat tekanan lebih, dan menyebabkan pergerakan organ lainnya.

Sebenarnya nyawa Titterington masih dapat diselamatkan dengan pengobatan yang sesuai, tapi remaja itu menolak untuk diperiksa secara medis. ** Baca juga: Pasutri Asal AS Lakukan Pernikahan Ulang Karena Sang Istri Amnesia Akibat Kecelakaan

Pemeriksaan post-mortem mengungkapkan, Titterington mengalami pembesaran masif pada usus besar. “Itu tidak seperti apa yang pernah saya lihat sebelumnya. Itu sangat dramatis,” ungkap Dr Amanda Jeffery, Patologist Home Office .

Tim pemeriksa koroner menyebutkan, Titterington mengidap autisme ringan dan menderita masalah usus, tetapi dokter tidak mampu menentukan penyebabnya.

Dokter pribadi Titterington, Dr Alistair James, mengatakan pada beberapa waktu menjelang kematiannya, ibunda Titterington, Geraldine (59), telah berjuang untuk membujuknya menjalani pemeriksaan medis. Dr James telah memberikan obat pencahar tetapi tidak memeriksa perut Emily.

“Seandainya saya melakukannya (memeriksa perut Emily), kita mungkin akan berbicara hal lain,” kata Dr James. “Kematiannya bisa dihindari dengan pengobatan yang tepat pada titik yang tepat.”

Titterington mengalami kolaps di rumahnya, di St Austell. Geraldine mengatakan, Titterington belum pergi ke toilet selama enam sampai delapan minggu dan itu sudah biasa terjadi.

Dalam pernyataan yang dibacakan di pengadilan, saudara ipar Titterington, Brian Herbert, berkata keluarganya telah mencoba berbagai solusi yang berbeda untuk mengatasi kondisi usus Titterington.(ilj/bbs)




Stok di Toko Selalu Ludes, Remaja India Kecanduan Kondom Rasa untuk ‘nge-Fly’

Kabar6-Kondisi memprihatinkan menimpa para remaja di Kota Durgapur, Benggala Barat, India. Mereka dilaporkan kecanduan kondom rasa sebagai alat agar dapat nge-fly alias teler.

Para pengecer kondom rasa, melansir News18, mengatakan bahwa alat kontrasepsi itu selalu habis dalam satu atau dua hari. Menurut keterangan seorang penjaga toko, beberapa remaja secara teratur membeli kondom untuk teler. “Sebelumnya tiga sampai empat bungkus kondom terjual per toko per hari. Dan sekarang paket kondom menghilang dari toko,” kata penjaga toko pada sebuah toko medis di Durgapur.

Cara kecanduan baru ini telah memicu banyak kekhawatiran di kalangan pemerintah daerah dan pakar kesehatan, karena hal itu mungkin memiliki konsekuensi serius bagi kaum muda setempat. ** Baca juga: Kecele, Perampok Di Italia Kembalikan Arloji Mewah Milik Turis Swiss Karena Palsu

“Kondom mengandung senyawa aromatik, terurai menjadi alkohol. Ini membuat ketagihan. Senyawa aromatik ini juga ditemukan pada lem dendrit. Begitu banyak orang menggunakan dendrit untuk kecanduan juga,” terang Dheeman Mandal, yang bekerja di Rumah Sakit Divisi Durgapur.

Seorang guru Kimia dari Durgapur RE College Model School bernama Nurul Haque mengatakan, “merendam kondom dalam air panas dalam waktu lama menyebabkan keracunan karena pemecahan molekul organik besar menjadi senyawa alkohol.”

Sungguh memprihatinkan.(ilj/bbs)




Video TikTok Selamatkan Remaja AS dari Penculik Pedofil

Kabar6-Seorang remaja berusia 16 asal North Carolina, Amerika Serikat (AS), yang tak diungkap namanya nyaris menjadi korban penculik pria bernama James Brick (63).

Remaja tersebut dibawa lari dengan menggunakan mobil oleh Brick. Beruntung, melansir Dazeddigital, remaja tadi berhasil menunjukkan sinyal kekerasan dalam rumah tangga yang kemudian dilihat oleh pengemudi lain. Gerakan tangan tersebut dipelajarinya dari halaman FYP (For Your Page). Brick yang diduga pedofil, menculik remaja itu dari rumahnya, dan dibawa Ohio, Tennessee, hingga Kentucky sebelum polisi menghentikan aksinya.

Polisi diberitahu oleh seorang pengemudi bahwa remaja yang sudah dilaporkan hilang tersebut memberikan tanda dalam bahaya. Disebutkan, remaja itu mempelajari tanda dalam bahaya dari TikTok. Sinyal tangan yang dipelopori oleh Women’s Funding Network ini memang cukup populer di media sosial.

“Aku mengetahui dari investigasi bahwa penumpang tersebut dilaporkan hilang oleh orangtuanya pada Selasa pagi dari Asheville, Carolina Utara. Pemeriksaan NCIC mengonfirmasi bahwa dia dilaporkan sebagai orang hilang,” kata petugas kepolisian dalam postingan Facebook.

Remaja tersebut mengatakan pada polisi bahwa dia dan Brick pergi dari Ohio di mana keluarga Brick tinggal. Ia kemudian dibawa ke kota lain setelah mereka menyadari bahwa wanita itu masih di bawah umur dan sudah dilaporkan menghilang dari polisi.

Ketika kembali ke wilayah rumahnya, remaja itu pun melakukan sinyal tangan KDRT yang ditangkap pengemudi lain saat kendaraannya berpapasan. ** Baca juga: Pria India Tembak Mati Mantan Kekasih Saat Resepsi Pernikahan

Brick sendiri sudah ditangkap dan terdapat bukti bahwa ia melecehkan seorang gadis muda dalam ponselnya, begitu juga konten pornografi anak. Hingga kini investigasi masih berjalan.(ilj/bbs)




Remaja Brasil Diculik, Dipaksa Tato Nama Mantan Pacar di Wajahnya

Kabar6-Tragis benar nasib Tayane Caldas (18). Remaja asal Brasil ini harus menerima kondisi wajahnya yang kemungkinan dapat cacat seumur hidup karena perlakuan mantan kekasih, pacar Gabriel Coelho (20).

Bagaimana kisahnya? Melansir Dailymail, berawal ketika Caldas diculik oleh Coelho yang memaksanya masuk ke sebuah mobil sepulang sekolah. Mobil itu sendiri dikendarai oleh ayah Coelho, Jose. Rupanya, Caldas dibawa pergi ke rumah mereka dan dipaksa tato nama lengkap Coelho di sepanjang area rahang hingga dagu.

Tak sampai di situ, Jose dan Coelho juga menyiksa Caldas secara fisik dan verbal selama beberapa hari. Sementara itu, ibunda Caldas yang khawatir karena sang anak belum pulang, lantas melaporkan kehilangan Caldas ke polisi. Ketika dilacak dan diketahui berada di rumah Coelho, Caldas pun dibawa pulang.

Awalnya, Caldas tak ingin menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada sang ibu. Hingga suatu hari ketika akan pergi ke bekerja, Caldas kepergok sang ibu saat berusaha menutupi tato dan luka lebamnya dengan make up. Dari situlah, mereka pergi ke kantor polisi untuk melaporkan peristiwa tersebut.

“Dia bilang padaku dia berteriak minta tolong ketika diikat. Dia bilang, aku harus berhenti teriak dan membiarkan dia mentato atau dia akan membunuhku di sana,” kata ibunda Caldas.

Awalnya, Coelho mengelak telah menculik mantan kekasihnya itu dan mengaku Caldas-lah yang dengan senang hati ingin ditato pada wajah. Hal itu juga didukung dengan testimoni Jose yang bekerja di pemerintahan kota.

Namun akhirnya, Coelho ditangkap dan menghadapi hukuman penjara atas perbuatannya. Caldas sendiri mengaku tetap takut dengan mantannya yang bisa saja keluar kapan saja.

“Aku takut dengannya. Dengan (kondisi) hukum belakangan ini semua orang tahu dia tidak akan tinggal di penjara terlalu lama dan dengan semua situasi ini, aku takut dengannya,” ungkap Caldas.

Wanita muda itu ingin menghapus tato nama Coelho dari wajahnya. Tapi tentu hal itu tidak mudah dan bisa menyebabkan luka. ** Baca juga: Usai Bercinta, Pria Irlandia Mendadak Amnesia Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Dilaporkan, Caldas akan mendapatkan serangkaian perawatan laser untuk memudarkan tato tadi. Setelah menjalani perawatan pertama, Caldas mengaku merasa lega dan senang.(ilj/bbs)




Tragis, Remaja 15 Tahun di India Tewas Diterkam Buaya Saat Mandikan Kerbau

Kabar6-Seorang remaja pria berusia 15 tahun yang berasal dari Desa Semarkheda, Distrik Pilibhat, India, mengalami nasib mengenaskan, tewas setelah diterkam seekor buaya.

Saat kejadian, melansir 9news, remaja yang tak diungkap identitasnya itu tengah memandikan kerbau miliknya di sungai. Potongan tubuhnya ditemukan sebagian di Sungai Khakhra. Insiden ini membuat pihak berwenang percaya bahwa buaya itu menyerang saat dia memandikan kerbaunya di sungai.

Sebelumnya, insiden serupa juga dialami seorang pria di Dundwa Range. ** Baca juga: Laku Terjual Rp41 Miliar, Surat ‘Meragukan Tuhan’ yang Ditulis Albert Einstein

“Setelah berdiskusi dengan hakim distrik, kami telah memutuskan untuk mengidentifikasi daerah di dekat habitat manusia di mana ada buaya,” kata Kirit Rathore, Inspektur Pilibhit. “Kami akan memasang papan tanda di sana untuk menjauhkan orang.”

Pemerintah setempat juga meenyiapkan berbagai peringatan lain untuk menciptakan kesadaran pada masyarakat tentang bahaya buaya.(ilj/bbs)




Konyol, Remaja 13 Tahun di Tiongkok Masukkan Jarum Jahit ke Lubang Uretra Miliknya

Kabar6-Didorong rasa penasaran yang tinggi, seorang remaja pria berusia 13 tahun asal Tiongkok memasukkan sebuah jarum jahit ke lubang uretra atau saluran kencing miliknya.

Hal yang terjadi kemudian, remaja yang tak diungkap identitasnya itu mengalami rasa sakit yang konstan serta pendarahan saat buang air kecil, hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit.

Saat dilakukan pemindaian sinar-X, melansir SCMP, tampak sebuah jarum jahit berukuran panjang 9cm yang menyumbat uretranya. “Dia hanya datang ke sini karena dia tidak tahan dengan rasa sakit lagi. Kami melihat jarum setelah memberinya cek sinar-X. Itu sangat panjang dan telah cukup dalam,” kata dr Guo Yunfei, seorang dokter ahli bedah.

Dr Yunfei mengeluarkan jarum dari uretra remaja itu dalam prosedur yang dilaporkan berlangsung lebih dari satu jam. ** Baca juga: Tak Terduga, Kelelawar Ekor Panjang Jadi Pemenang Kontes Burung Tahunan di Selandia Baru

Diakui dr Yunfei, peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi. Semua insiden sebelumnya terjadi di mana pasien mulai penasaran dengan tubuh mereka selama awal pubertas.

“Kami menerima pasien muda seperti itu setiap tahun dengan segala macam hal aneh. Apa yang paling kami lihat di masa lalu adalah kabel listrik dan kabel earphone, dan kemudian kami melihat jarum dan manik-manik magnetik,” kata Dr Yunfei.

Survei 2019 mengungkapkan, lebih dari 3.600 peserta berusia antara 10-18 tahun di 17 provinsi di Tiongkok, hanya sekira 20 persen dari mereka mengatakan menerima pendidikan seks yang memadai dari keluarga atau guru.

Hal yang mengkhawatirkan, lebih dari 10 persen peserta mengatakan mereka tidak pernah memiliki kesempatan untuk mempelajarinya dari siapa pun, bahkan dari sekolah atau dari keluarga mereka.(ilj/bbs)




Kabel USB Bersarang di Mr P Remaja Inggris yang Iseng Ingin Ukur Panjang Alat Vitalnya

Kabar6-Iseng berujung petaka. Hanya karena ingin mengukur panjang organ kemaluannya, seorang remaja pria berusia 15 tahun di Inggris harus menjalani operasi darurat, setelah kabel USB bersarang di saluran uretra Mr P miliknya.

Menurut laporan yang diterbitkan jurnal medis Urology Case Reports, tindakannya dipicu oleh keingintahuan seksual. Nahas, melansir Yahoo, eksperimen seks itu ternyata menjadi bumerang ketika kabel USB bersarang di skrotum seperti kateter elektronik. Pihak keluarga lantas membawanya ke rumah sakit setelah remaja yang tak disebutkan namanya itu mulai buang air kecil darah.

Namun setelah upaya awal untuk melepaskan kawat USB gagal, remaja tersebut dipindahkan ke University College Hospital London untuk melihat apakah tim medis dapat melepaskan kabel tadi.

Menurut laporan jurnal, remaja pria yang malu itu meminta untuk berbicara dengan dokter tanpa kehadiran ibunya, di mana dia ‘mengaku’ tentang petualangannya yang menakutkan.

Gambar dari Sinar-X menunjukkan ada Gordian Knot dari kabel USB dalam Mr P remaja itu, yang mengharuskan ahli bedah membuat sayatan di daerah antara alat kelamin dan anus untuk mencabutnya. Tim medis menarik ujung spool melalui lubang terlebih dahulu, memotongnya dari sisa kabel sebelum melepaskan bit yang tersisa, dan benar-benar menarik stekernya.

Beruntung remaja itu dapat segera pulih, dan keluar dari rumah sakit pada hari berikutnya. Namun, dia harus menjalani pemindaian lanjutan dua minggu kemudian dan akan membutuhkan pemantauan di masa depan.

Menurut andrologis London bernama Amr Raheem, memasukkan benda asing ke bagian pribadi seseorang dapat menyebabkan sejumlah komplikasi, mulai dari infeksi saluran kemih hingga cedera uretra. ** Baca juga: Stres Akibat Lockdown, Napi di Australia yang Kabur 30 Tahun Lalu Kembali ke Penjara

Tidak jelas mengapa seseorang akan terlibat dalam jenis metode pengukuran organ kemaluan seperti itu, tetapi para ahli mengatakan itu sering berasal dari ‘keingintahuan seksual, praktik seksual setelah mabuk, dan gangguan mental seperti schizoafektif dan bipolar’.

Berdasarkan penelitian, pasien adalah remaja yang sehat dan bugar tanpa riwayat gangguan kesehatan mental.(ilj/bbs)




Masuk Gedung Sekolah, Remaja 19 Tahun di Ukraina Tembakkan Panah Otomatis Secara Acak

Kabar6-Insiden mengerikan terjadi di sebuah gedung sekolah yang berada di Poltava, Ukraina. Seorang remaja putri berusia 19 tahun masuk ke gedung sekolah trsebut, dan menembakkan panah otomatis secara acak.

Akibatnya, dua guru dilaporkan mengalami luka-luka. Peristiwa tersebut, melansir Dailystar, terjadi sekira pukul 10.00 waktu setempat. Tak hanya memanah dua guru, pelaku yang tak disebutkan namanya itu juga memanah secara acak ke dalam kelas sambil merokok. Diduga, remaja berambut hijau tadi ingin membunuh seorang guru.

Salah satu guru mengalami luka di tangan akibat tembakan panah itu. Beruntung polisi berhasil meringkus pelaku yang ternyata pernah bersekolah di situ.

Petugas menduga, remaja itu mengalami gangguan mental. ** Baca juga: Terancam Hukuman Penjara, Seorang Tentara di Kanada Beri 8 Temannya Cupcake Ganja Saat Latihan Perang

Remaja tadi juga harus menjalani tes ada tidaknya kandungan obat-obatan dan alkohol dalam tubuh. Namun belum diketahui pasti motif aksi mengerikan yang dilakukan remaja itu di sekolah.(ilj/bbs)