1

Satu Orang Remaja Kritis di Pamulang, Polisi Duga Korban Bentrokan

Kabar6-Dua kelompok remaja terlibat bentrokan di Jalan Raya Siliwangi, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Satu orang kritis akibat terkena sabetan senjata tajam.

Kapolsek Pamulang, Komisaris Fiernando Andriansyah membantah bahwa korban menjadi sasaran kelompok remaja brutal ketika hendak beli nasi goreng. Anggotanya mengecek ke lapangan kejadian adalah bentrokan kelompok remaja.

“Dugaan awal seperti itu,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (10/7/2023).
Fiernando mensinyalir kedua kelompok remaja itu memang sudah ada janjian melalui grup WhatsApp

“Atau grup apanya alat komunikasi di medsos mereka janjian kesana,” jelasnya.

**Baca Juga: Dua Jenis Pajak Akan Dipungut Kab/Kota, Bupati Lebak Sebut Bisa Tingkatkan Kemandirian Daerah

Fiernando menerangkan ketika itu korban boncengan naik sepeda motor bersama rekan-rekannya. Setiba di lokasi kelompok lawan sudah menunggu siap bentrokan.

Kini polisi masih periksa rekaman kamera pengintai atau CCTV. Keterangan saksi korban serta rekannya sedang diselidiki untuk mengetahui identitas pelaku pembacokan.

“Korban juga saat ini masih dalam perawatan,” terang Fiernando.

Informasi yang beredar di media sosial, korban kini menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Permata, Pamulang. Empat jari korban parah akibat terkena sabetan senjata tajam.(yud)




Tawuran, Remaja Tigaraksa Kritis Kena Sajam ke Paru-paru

Kabar6-Kejadian tawuran antara dua kelompok remaja di Desa Sodong, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang telah menimbulkan kecaman dan keprihatinan di masyarakat. Aksi kekerasan tersebut mengakibatkan salah satu korban mengalami luka serius dan saat ini dalam kondisi kritis.

Menurut keterangan Restiati, seorang warga setempat, dalam tawuran tersebut terjadi insiden seorang remaja mengalami luka bacok di bagian punggung. Meskipun tidak ada tanda-tanda darah di jalan, beberapa saksi mata melaporkan bahwa mereka melihat seseorang dibacok di bagian punggung. Korban tawuran tersebut telah dilarikan ke RS Metro Hospital dan menjalani operasi, karena luka yang hampir mengenai paru-parunya.

“Tapi kita liat di jalan nggak ada bercak darahnya, beberapa warga ada yang melihat satu orang ada yang dibacok dibagian punggung,” ujar Restiati kepada wartawan, pada Jumat, (7/7/2023)

Ery, seorang warga Sodong Tigaraksa yang berusia 44 tahun, juga mengonfirmasi bahwa aksi tawuran tersebut telah menimbulkan korban. Ia menyatakan bahwa saksi mata melihat seorang remaja terkena sabetan celurit di bagian punggung yang mengakibatkan bajunya sobek. Ery menjelaskan bahwa warga setempat enggan ikut campur dalam insiden tersebut karena kedua kelompok remaja membawa senjata tajam.

“Satu korban terkana sabetan celurit, kita makanya ga mau ikut campur karena masing masing dari merka membawa sajam,” jelasnya.

**Baca Juga: Mahfuz Sidik: Pemilu 2024 Jadi Persimpangan Jalan Bagi Indonesia dan Dunia

Kanitreskrim Polsek Tigaraksa, Ipda M. Risdianto, memberikan keterangan bahwa aksi tawuran yang terjadi di depan Gardu PLN Sodong membuat satu remaja menjadi korban. Namun, ia belum dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai kasus ini karena korban masih dirawat dan investigasi sedang berlangsung. Risdianto menambahkan bahwa perkembangan kasus ini masih dalam penyelidikan.

“Belum bisa memberikan informasi lebih detail karena korban masih dirawat dan kasusnya masih dalam penelusuran. Ya, ada satu orang korban, saat ini masih di rumah sakit. Kita masih telusuri perkembangannya,” ungkap Risdianto.

Kejadian tawuran antara kedua kelompok remaja tersebut terjadi pada hari Kamis, 6 Juli 2023, di Jalan Raya Sodong, tepat di depan Gardu PLN Sodong Tigaraksa, sekitar pukul 16.30 WIB. Pertikaian ini membuat warga sekitar merasa ketakutan, mengingat banyak anggota kelompok remaja yang membawa senjata tajam seperti parang dan celurit.

Hingga saat ini, belum diketahui identitas atau latar belakang dua kelompok remaja yang terlibat dalam insiden ini, termasuk sekolah asal mereka. Mereka terlibat dalam aksi kejar-kejaran menggunakan sepeda motor dari Desa Tapos menuju Pasar Gudang Tigaraksa, dengan total enam unit sepeda motor terlibat dalam kejadian ini.(Rez)




Heboh Jembatan Pantai Carita Berbayar Rp5000

Kabar6-Polsek Carita bersama perangkat desa mengamankan remaja yang melakukan pungutan liar (pungli) jembatan berbayar sebesar Rp 5 ribu ke setiap wisatawan yang melintas. Lokasinya berada di Pantai Wara-wiri, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.

Pungli terhadap wisatawan yang menyeberangi jembatan berbayar itu diduga terjadi pada Minggu, 02 Juli 2023, saat libur panjang Idul Adha 1444H. Kemudian, videonya viral pada Senin, 03 Juli 2023, di jejaring media sosial (medsos).

“Pelaku ada 20 orang, yang diamankan itu yang punya jembatannya 2 orang, yang lain anak buahnya,” ujar Sandi Wyasa, Kades Sukajadi, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Selasa (04/07/2023).

Kedua orang yang diamankan oleh Polsek Carita berinisial DD dan Sa, warga Desa Sindang Laut, Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten. Keduanya hanya diberi teguran dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.

**Baca Juga: 2 Saksi Perkara Ekspor CPO Sawit Diperiksa

Keduanya mendatangi Polsek Carita pada Selasa siang, 04 Juli 2023, sekitar pukul 12.00 wib, untuk memberikan keterangan ke kepolisian.

“Kita undang, dia langsung pada datang ke sini jam 12.00 wib. Hanya musyawarah dan permintaan maaf, dia janji tidak diulangi lagi,” terangnya.

Sedangkan barang bukti berupa dua buah jembatan yang nampak di video viral tersebut, disita Polsek Cikupa. Aparatur desa berjanji akan membuat jembatan agar bisa dilalui wisatawan secara gratis.

“Mudah-mudahan nanti coba kita bicarakan, Insya Allah dalam waktu dekat kita akan buatkan jembatan gratis,” jelasnya.(Dhi)




Tawuran Kelompok Remaja di Pamulang Bawa Celurit

Kabar6-Aksi tawuran dua kelompok remaja terjadi di Pondok Cabe Udik, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dinihari tadi. Dua kelompok remaja itu berhadapan saling mengacungkan senjata tajam.

“Enggak tau itu bocah anak mana-mana,” kata Suhaeni, saksi mata warga sekitar, Jum’at (16/6/2023).

Menurutnya, aksi tawuran dua kelompok remaja terjadi di akses jalan menuju Terminal Pondok Cabe. Bentrokan terjadi saat arus lalu lintas sedang sepi.

**Baca Juga: Mayat di Depan Vila Bayah Korban Pembunuhan, Dua Pelakunya Masih Anak SD

Suhaeni berharap aparat kepolisian bisa lebih sering melakukan patroli. Warga sekitar khawatir aksi serupa bakal terus berlanjut bila tidak segera mendapatkan penanganan komprehensif.

“Ya takut lah. Itu bocah pada nenteng celurit gede-gede,” terangnya.(yud)




Remaja Berkebutuhan Khusus di Panongan Tewas Dalam Kamar 

kabar6.com

Kabar6-Sesosok mayat remaja perempuan berkebutuhan khusus tewas mengenaskan di Desa Serdang Kolon, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis, (18/5/2023) siang.

“Ada orangtuanya remaja berkebutuhan khusus itu, pasca ditemukan sudah keadaan meninggal dunia di kamar material,” ujar Kapolsek Panongan, Iptu Hotma Manurung kepada kabar6.com pada Jumat, (19/5/2023).

**Baca Juga: 13 Gengster Ditangkap Janjian Bentrok di Balaraja Picu Lima Remaja Kritis

Hotma menjelaskan, kasus remaja perempuan tewas secara menggenaskan itu sedang pendalaman guna penyelidikan lebih lanjut. “Sementara kita sedang pendalaman ya,” jelasnya.

Sampai saat ini, jenazah sudah dilarikan ke RSUD Balaraja dengan pihak keluarga. “Sudah di RSUD Balaraja dengan pihak keluarga. Nanti keterangan lebih jelasnya pasti akan di sampaikan,” jelas Hotma.(Rez)




Tawuran Jelang Sahur di Lebak, Seorang Remaja Bawa Samurai Diamankan Polisi

Kabar6-Seorang remaja berinisial AMJ (19) warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, diamankan polisi lantaran membawa senjata tajam jenis samurai.

Kasat Reskrim Polres Lebak Iptu Andi Kurniady Eka Setyabudi mengatakan, AMJ diamankan di dekat Tugu Angklung Rangkasbitung, Senin (27/3/2023) sekitar pukul 02.30 WIB.

“AMJ ini diamankan oleh anggota yang sedang berpatroli lalu dibawa ke Mapolsek Rangkasbitung untuk dimintai keterangan karena yang bersangkutan membawa senjata tajam,” kata Andi dalam keterangannya, Selasa (18/3).

Kata Andi, AMJ dijemput oleh temannya berinsial R menggunakan sepeda motor. Di perjalanan, AMJ sempat bertanya kepada R tujuan menjemputnya lalu dijawab oleh R bahwa menjelang sahur sudah membuat janji dengan seseorang berinisial I.

“Pengakuan AMJ, I ini enggak terima karena kalah perang sarung dengan R,” ujar Andi. Di rumah R, AMJ mendengar bahwa R menelepon untuk merencanakan aksi tawuran. Tidak lama setelah itu, R mengajak AMJ dan temannya yang lain untuk menuju ke Tugu Angklung. Salah seorang teman R sudah membawa celurit dan bangku lipat.

“AMJ ini konvoi melewati parkir bus KJU yang ternyata di tempat tersebut sudah ada anak muda sekitar kurang lebih 30 orang. Sampai di Tugu Angklung, AMJ disuruh memegang senjata tajam samurai,” ungkap Andi.

**Baca Juga: Kalender Pendidikan di Kabupaten Tangerang saat Ramadan dan Lebaran

Andi menuturkan, dua kelompok yang saling bertemu di lokasi tersebut kemudian saling serang dengan cara melemparkan petasan.

“Tersangka AMJ ini didorong rasa solidaritas dengan temannya yang akan melakukan tawuran dengan kelompok lain,” sebut Andi.

Sebagaimana dalam Pasal 2 UU Darurat RI Nomor 12 Tahun 1951 dan UU RI Dahulu Nomor 8 Tahun 1948, barang siapa tanpa hak membawa, memiliki, dan menyimpan senjata tajam tanpa ijin yang sah dari pihak yang berwenang bisa diancam pidana hukuman maksimal 12 tahun penjara.(Nda)




12 Remaja Bersiap Tawuran Perang Sarung Diciduk Polsek Tigaraksa

Kabar6-Sekumpulan remaja berjumlah 12 orang terciduk hendak melakukan aksi perang sarung. Tak sembarang sarung. Sarung yang digunakan adalah sarung yang sudah dimodifikasi menyerupai cemeti.

Kapolsek Tigaraksa AKP Agus Ahmad Kurnia mengatakan pihaknya berhasil mengamankan 12 remaja.

“Kami telah mengamankan 12 orang remaja yang akan melakukan aksi tawuran dengan perang sarung, pada Sabtu (25/3/2023) saat jam sahur. Ke-12 remaja itu diamankan di Desa Tegal Sari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang. Awalnya, kata Agus, personel Polsek Tigaraksa Polresta Tangerang Polda Banten mendapatkan informasi dari warga, dan langsung kami tindaklanjuti dengan mendatangi lokasi dan mengamankan 12 remaja itu,” ucap Agus.

Petugas juga kemudian mengamankan barang bukti berupa sarung yang sudah dimodifikasi menyerupai senjata cemeti. Meski berbahan sarung, namun karena sudah dimodifikasi sedemikian rupa, sarung pun berubah menjadi senjata yang berbahaya.

**Baca Juga: Kejaksaan Agung Masih Jadi Lembaga yang Dipercaya Masyarakat

“Para remaja berikut barang bukti kemudian dibawa ke Mapolsek Tigaraksa untuk dilakukan pendataan dan pembinaan,” ungkap Agus.

Selanjutnya, setelah didata, orang tua masing-masing remaja itu pun diundang. Petugas kemudian memberikan pembinaan baik kepada para remaja itu atau pun kepada orang tua agar selalu mengawasi anaknya. (Red)




Bikin Resah, Aksi Tawuran Remaja Pecah di Cipondoh Tangerang

Kabar6-Aksi tawuran dua kelompok remaja kembali pecah di Jalan Maulana Hasanuddin, Cipondoh, Kota Tangerang, Sabtu (25/3/2023).

Ya, beredar sebuah rekaman video yang mempertunjukan aksi tawuran remaja pada malam pertama puasa ramadhan kemarin.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, bila peristiwa itu terjadi di Jalan Maulana Hasanuddin, tepatnya didekat Superindo Cipondoh Makmur, Kota Tangerang, sekira pukul 23.00 WIB.

Dalam video, nampak aksi saling serang kedua kelompok remaja itu, dengan menggunakan bambu dan batu, membuat suasana dilokasi terasa cukup mencekam.

**Baca Juga: Seorang Oknum Petugas Rutan Jambe Jadi Kurir Ganja

Mengantisipasi aksi serupa terulang, kini para pengurus dilingkungan setempat, bergotong royong melakukan patroli rutin bersama pihak TNI/Polri juga aparatur pemerintah daerah setempat.

“Semenjak kejadian itu kita (Pengurus RT/RW) bersama tiga pilar sudah melakukan antisipasi dengan melakukan patroli di lingkungan, terkhusus di Jalan Maulana Hasanuddin,” kata H. Taufik, Ketua RW 03, Cipondoh Makmur. (gus)




Remaja Pemotor Tewas Usai Seruduk Truk di Sindang Jaya

Kabar6-AM 18 tahun, pengendara motor Nopol B 3097 CAQ tewas usai membentur truk akibat hilang kendali di Jalan Raya Pondok RT 01/04 Desa Sindng Panon, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, Jumat, (24/3/2023) pukul 00.30 WIB.

Kanit Gakkum Polresta Tangerang, Iptu Adi Sulpaturohman mengatakan, remaja asal Kelurahan Jati Uwung, Kecamatan Jati Uwung, Kota Tangerang diduga hilang kendali membentur truk dengan nomor polisi K 1265 ZH.

“Korban hilang kendali membentur belakang truk, korban mengalami luka pendarahan di bagian kuping,” kata Adi kepada kabar6.com Sabtu, (25/3/2023).

Adi menjelaskan, pengendara Yamaha Mio melaju dari arah Kawaron menuju Pondok. Sesampainya, menurut keterangan dari saksi di lokasi motor seketika membentur bagian belakang mobil truk dan meninggal dunia TKP.

**Baca Juga: Sipir Rutan Kelas I Tangerang Jadi Kurir Ganja untuk Tahanan

Atas terjadinya peristiwa itu polisi memprediksi adanya kerugian materil sebesar Rp 3 juta rupiah.

“Pengendara mobil berinsial AH sedang memarkir sebelah kiri jalan. Motor seketika melaju dengan kecepatan penuh dan membentur, saat ini korban dilarikan RSUD Balaraja,” jelas Adi.(Rez)




Ada yang Terluka,10 Remaja di Pasar Kemis Terlibat Perang Sarung Ditangkap

Kabar6-Akibat perang sarung sebanyak 10 remaja diangkut Polsek Pasar Kemis, pada Kamis, (23/3/2023) malam. Adi, salah satu remaja mengatakan, perang sarung dilakukan atas perjanjian kedua pihak kelompok.

Namun, lanjut dia kejadian itu membuat salah satu anak mengalami luka sobek di bagian dagu karena sabetan sarung. Sehingga membuat orang tua anak tersebut tidak terima.

“Gak tau biasa, kecot, anak-anak gua, beda RW doang. Gegara perang sarung.  Keluarganya gak terima terus di visum. Luka dari musuh. Sebelum udah janjian. Tapi di visum,” terang Adi, Jumat (24/3/2023).

Orang tua korban menjelaskan, perang sarung itu terjadi, Kamis 23 Maret 2023 menjelang waktu sahur.

Dirinya baru mengetahui anaknya mengalami luka-luka atas kejadian tersebut. Sehingga, pihaknya melaporkan hal tersebut kepihak kepolisian untuk di proses lebih lanjut

“Ya maunya minta biaya pengobatan aja, tadi saya sebutkan nominal katanya kebesaran, jadi sanggupnya pelaku aja berapa,” terangnya.

Pantauan wartawan dilokasi, para remaja tersebut, bersama orang tuanya dikumpulkan dalam satu ruangan di Mapolsek Pasar Kemis guna diberikan pemahaman dan himbauan agar kejadian tidak terulang kembali.

Terpisah, Kapolsek Pasar Kemis, Kompol Maryadi membenarkan telah mengamankan 10 orang anak di bawah umur lantaran perang sarung.

**Baca Juga: Pejabat dan ASN Dilarang Buka Puasa Bersama Selama Ramadan, Sekda Lebak: Kita Patuhi

“Setalah kita amankan kita lakukan pendataan, indentifikasi sidik jari, dan pemanggilan orang tua,” katanya kepada kabar6.com saat di hubungi, Jumat, (24/3/2023).

Setelah itu, lanjut Maryadi, dirinya melakukan pembinaan terhadap anak yang sudah diamankan agar memberikan perhatian khusus untuk kedepannya. “Kita akan pantau secara berkala. Semoga hal ini tidak terjadi lagi di wilkum Pasar Kemis,” jelasnya. (Rez)