1

Pastikan Keamanan Pilkades Serentak, Kapolsek Cisoka Turun ke Desa

Kabar6.com

Kabar6-Mengantisipasi terjadinya gejolak di masyarakat, Jajaran Polsek Cisoka melaksanakan kegiatan sambang desa. Sabtu, (30/10) malam.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolsek Cisoka AKP Akbar Baskoro, dengan mendatangi salah satu tokoh masyarakat di Desa Cempaka Kecamatan Cisoka, Desa Sumur Bandung Kecamatan Jayanti, dan Desa Cikuya Kecamatan Solear.

Kegiatan ini adalah salah satu upaya Polsek Cisoka dalam menjamin keamanan wilayah, melalui komunikasi aktif dengan warganya terlebih menjelang digelarnya Pilkades serentak Kabupaten Tangerang tahun 2019.

Diharapkan dengan adanya komunikasi dan koordinasi yang baik, akan dapat mencegah terjadinya gangguan kamtibmas utamanya menjelang agenda Pilkades 2019.

“Pelaksanaan Pilkades yang akan di gelar tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan berbagai gejolak di masyarakat, untuk itu kami akan intens melaksanakan kegiatan sambang Desa guna mencegah terjadinya gesekan horizontal di masyarakat,” ujar Akbar Baskoro.

Kapolsek Cisoka itu mengajak kepada seluruh masyarakat untuk selalu mengedepankan rasa persaudaraan, demi menciptakan Pilkades yang aman dan damai.

“Mari kita bersama – sama menciptakan situasi kamtibmas yang aman dan damai terutama menjelang pelaksanaan Pilkades serentak ini,” paparnya.

Selain itu ia juga menyampaikan kepada seluruh pendukung untuk tidak memancing keributan, sehingga mengganggu ketertiban kamtibmas.

“Pesan saya kepada seluruh pendukung, untuk tidak saling ejek dan memancing amarah pihak lawan, sehingga kegiatan pilkades ini dapat berjalan dengan aman dan lancar,” lanjutnya.

**Baca juga: Formasi Solear Resmikan Koperasi 313.

Kapolsek mengajak agar anggota juga menghimbau warga untuk mematuhi peraturan yang sudah menjadi keputusan, dan turut mensukseskan serta menjaga keamanan supaya tidak timbul masalah.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan semua pihak untuk menciptakan pilkades berjalan aman lancar,” imbuhnya. (Ris)




Apel Pilkades, Polresta Tangerang Turunkan 2.392 personel

Kabar6.com

Kabar6-Polresta Tangerang bersama Pemkab Tangerang menggelar apel sehari jelang pengungutan suara Pilkades 2019, di Lapangan Maulana Yudha Puspemkab Tangerang, di Tigaraksa, Sabtu (30/11/2019).

Kapolres Kota Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, pada pengamanan Pilkades 2019 di Kabupaten Tanegrang kali ini, pihaknya akan melibatkan 2392 personel Polri. Jumlah itu merupakan gabungan dari personel Polresta Tangerang dan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Polda Banten.

Pasukan itu mendapatkan dukungan pengamanan dari 10 pleton atau 300 personel Brimob Polda Banten, 60 personel TNI, ratusan personel Satpol PP, dan anggota Linmas.

**Baca juga: H-1 Pilkades, Polisi Jaga Ketat Akses Desa.

Ade berharap, Pelelaksanaan Pilkades tahun ini dapat berjalan kondusif, tanpa ricuh dan anarkis. “Pasukan gabungan akan menjaga Pilkades di 92 desa di wilayah hukum Polresta Tangerang,” pungkas Ade. (Ris)




H-1 Pilkades, Polisi Jaga Ketat Akses Desa

Kabar6.com

Kabar6-Sehari jelang pelaksanaannya pemungutan suara Pilkades Serentak, Kepolisian Resor Kota Tangerang kembali menyebar ribuan personel. Fokus pengamanan adalah menjaga ketat setiap akses menuju desa yang menggelar Pilkades.

Kapolres Kota Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, penjagaan akses ke setiap desa guna mencegah masuknya sekelompok orang dari luar Tangerang. Sebab, kata dia, beredar rumor bahwa akan ada sekelompok orang dari luar Tangerang yang akan masuk guna mendukung mobilisasi massa salah satu calon kades.

Dengan penjagaan itu, kata Ade, masyarakat dapat tenang karena polisi akan menghalau pergerakan massa dari luar Tangerang bila keperluannnya tidak jelas. Penjagaan itu pun, dia menambahkan, agar tidak terjadi gesekkan dengan antar pendukung calon kades.

“Kami memang tidak bisa melarang orang datang meski dari luar Tangerang. Tapi bila jumlahnya terkonsentrasi banyak dan tujuan datangnya tidak jelas, demi alasan keamanan, kami akan halau,” kata Ade saat memimpin Apel Pergeseran Pasukan Pilkades di Lapangan Maulana Yudhanegara, Puspemkab Tangerang, Sabtu (30/11/2019).

Ade menjelaskan, masuknya sekelompok orang dari luar Tangerang terlebih dalam jumlah banyak berpotensi menyebabkan gangguan kamtibmas. Sebab menurut dia, calon kades lain atau pendukungnya atau warga setempat bisa saja merasa tidak nyaman dengan keberadaan orang-orang itu.

Selain itu dari sudut pandang keamanan, lanjut Ade, penjagaan akses desa adalah untuk mencegah praktik judi, kampanye terselubung, dan politik uang. Namun demikian, Ade memastikan penjagaan tetap humanis dan mengedepankan kenyamanan masyarakat.

“Dalam situasi Pilkades Serentak seperti saat ini, tentu kita jangan underestimate. Segala potensi yang dapat memunculkan gangguan kita harus antisipasi,” terangnya.

**Baca juga: Senggolan Motor, Seorang Pria Tewas Terlindas Truk.

Ade lalu menjelaskan, pengamanan akan melibatkan 2392 personel Polri. Jumlah itu merupakan gabungan dari personel Polresta Tangerang dan Bantuan Kendali Operasi (BKO) dari Polda Banten. Pasukan itu mendapatkan dukungan pengamanan dari 10 pleton atau 300 personel Brimob Polda Banten, 60 personel TNI, ratusan personel Satpol PP, dan anggota Linmas.

“Pasukan gabungan akan menjaga Pilkades di 92 desa di wilayah hukum Polresta Tangerang,” tandas Ade.(Vee)




Kapolresta Ajak Ormas Jaga Keamanan Pilkades Serentak Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Kapolresta Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi mengajak elemen organisasi kemasyarakatan (ormas) untuk turut serta menjaga keamanan Pilkades terutama saat pencoblosan pada Minggu, (1/12/2019) mendatang.

Ade menyebut, peran ormas sebagai bagian dari masyarakat cukup penting sebagai kelompok yang turut memberikan edukasi politik kepada masyarakat.

“Peran ormas adalah ikut mengawal Pilkades serentak agar berjalan aman, lancar, dan kondusif,” kata Ade saat bersilaturahmi ke Sekretariat Ormas Badan Pembina Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) Kabupaten Tangerang di Kawasan Biz Point, Kecamatan Cikupa, Jumat (29/11/2019).

Ade menambahkan, ormas jangan sampai dimanfaatkan calon kades tertentu untuk tujuan mobilisasi massa atau mendekati apalagi mengintimidasi calon pemilih. Secara organisasi, kata Ade, ormas sebaiknya berdiri di posisi netral sembari mengawasi jalannya Pilkades agar berlangsung dengan jujur dan adil.

Dia menambahkan, eksistensi ormas merupakan potensi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam demokrasi. Ormas, lanjut Ade, adalah kelompok masyarakat intelektual yang memiliki peran membantu pemerintah agar proses demokrasi berjalan dengan baik.

“Sinergisitas antara pemerintah, aparat hukum, dan ormas adalah kekuatan agar hajat demokrasi tingkat desa ini membawa kemaslahatan bagi masyarakat,” ujar Ade.**Baca juga: Disdukcapil Kabupaten Tangerang Buka Pelayanan Keliling di HUT Korpri ke-48.

Dia melanjutkan, ormas diharapkan berperan dalam peningkatan literasi politik di masyarakat. Hal itu, kata Ade, agar masyarakat tidak mudah terhasut hoaks dan ujaran kebencian serta kampanye hitam. Melalui peran itu, Ade menambahkan, ormas sudah berperan turut menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Ormas harus menjadi pelopor melawan hoaks, politik uang, kampanye hitam, dan ujaran kebencian agar Pilkades damai,” tandasnya.(Vee)




Polresta Intensif Patroli Cegah Politik Uang dan Kampanye Terselubung di Masa Tenang

Kabar6.com

Kabar6-Memasuki masa tenang Pilkades Serentak tanggal 28 hingga 30 November 2019, jajaran Polresta Tangerang mengintensifkan patroli guna mencegah terjadinya pelanggaran.

Kapolresta Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi mengatakan, patroli dilakukan secara terbuka dan tertutup. “Pelanggaran yang diantisipasi agar tidak terjadi diantaranya politik uang dan kegiatan kampanye terselubung,” kata AKBP Ade, Kamis (28/11/19).

Ia melanjutkan, patroli gencar dilakukan pada masa tenang agar segala potensi konflik dapat diredam. Menurutnya, pada masa tenang, pelanggaran yang terjadi dapat lebih serius dan bukan tidak mungkin berujung konflik. Oleh karenanya, patroli dilakukan guna mencegah hal-hal yang dapat mengganggu tahapan pilkades terjadi.

Ade menambahkan, patroli di masa tenang juga untuk memastikan calon masyarakat pemilih bebas dari segala bentuk intimidasi ataupun iming-iming. Sebab di masa tenang, lanjut Ade, kerap dimanfaatkan untuk mendekati pemilih agar memilih atau tidak memilih calon tertentu.

**Baca juga: Portal Sungai Turi Dirusak Lagi, Praktisi Hukum: Polisi Bisa Tangkap Pelaku Tanpa Laporan Pemkab.

“Selain itu, tentu patroli juga sebagai upaya kami mencegah praktik judi pilkades,” kata Ade. Ia mengimbau, agar para calon kades dan pendukungnya menahan diri untuk tidak melakukan kampanye di masa tenang dalam bentuk apa pun.

Hal itu kata dia, sebagai penghormatan kepada masyarakat dalam mempertimbangkan hak suaranya. Dia pun menegaskan, apabila hal itu terjadi, kepolisian akan memproses hukum pelaku.

“Mari jaga agar Pilkades ini berlangsung jujur. Dan kami imbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya,” pungkas Ade. (Ris)




Menengok Persiapan Akhir Pilkades Serentak di Desa Gembong

Kabar6.com

Kabar6-Desa Gembong, Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang bersiap menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades). Pada H-4 pencoblosan seluruh panitia, panwas, BPD, Pejabat desa hingga TNI/Polri menyatakan siap melaksanakan Pilkades secara langsung dan tertib pada 1 Desember mendatang.

“Kami terus bekerja ekstra selama 24 jam penuh untuk mensukseskan pilkades,”ujar Ketua Pilkades Gembong, Tohirin kepada Kabar6.com, Selasa 26/11/2019.

Sebagai penyelenggara, Tohirin memastikan kesiapan hingga 100 persen untuk menyambut 9.132 pemilih di desa itu. “Kesiapan seluruh panitia sudah 100 persen untuk mensukseskan pilkades desa Gembong ini,”kata dia.

Kesiapan juga disampaikan Ketua Panwas Usman. “Sampai saat ini semua aman dan kondusif. Harapan kami pilkades Gembong berjalan lancar dan tidak ada kendala dan masalah sampai akhir,”katanya.

Berdasarkan cacatan Panwas, kata Usman, hingga kini belum ditemukan adanya indikasi pelanggaran yang dilakukan para calon. “Semua calon masih taat pada aturan Pilkades,” ujarnya.

Pernyataan serupa disampaikan Ketua BPD Ujang dan Pejabat desa Gembong Endang Suherman. “Semua bekerja sesuai dengan tupoksinya demi suksenya Pilkades desa Gembong dikerjakan dengan benar , transparansi dan bekerja sama saling mengisi bukan saling mengandalkan satu sama lain,” kata Ujang.

Endang Suherman berharap 5 calon kades Gembong melaksanakan visi misi mereka untuk memajukan desa itu. “Siapapun pemenangnya bisa menerima semua calon karena kegagalan awal dari kesuksesan tertunda.”

Adapun dari kesiagaan petugas, Danramil Balaraja Kapten Inf Waluya langsung turun ke desa untuk mengamankan tahapan kampanye yang sedang berjalan. “Kami imbau angar teratur dan aman himbauan daricalon dan timsesnya jangan sampai terprovokasi sama sama menjaga situasi yang aman dan tertib.”

**Baca juga: Mantan Kepala Desa Mekarsari Diduga Selewengkan Dana Desa.

Sementara itu, Kapolsek Balaraja AKP Feby menyatakan kesiapsiagaan anggota Polri terus dilakukan mulai dari tahap pendaftaran, tahapan kampanye dan sampai pencoblosan nanti. “Kami jamin keamanan bagi para pemilih untuk tenang mencoblos,” katanya.

Desa Gembong, adalah satu dari 153 desa di Kabupaten Tangerang yang menggelar Pilkades serentak pada 1 Desember 2019. Ada 5 calon yang akan merebutkan kursi kepala desa Gembong. Mereka adalah, H. Nurjen (1) , Dayat (2), Sarda Syarif (3), A. Hudori (4) dan H. Mugyani (5). (GFM)




Kampanye Pilkades Kabupaten Tangerang, Polisi Dilarang Bawa Senjata Api

Kabar6.com

Kabar6-Tahapan pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Tangerang memasuki masa kampanye. Masa kampanye akan berlangsung dari Senin, (25/1/1/2019), hingga Rabu, (27/11/2019) mendatang.

Selama masa kampanye, anggota kepolisian Polres Kota Tangerang yang melakukan penjagaan di tiap desa dilarang membawa senjata api.

“Anggota yang berjaga di desa dilarang membawa senjata api atau yang berpeluru tajam,” kata Kapolresta Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi saat Apel Pergeseran Pasukan Pengamanan Pilkades dalam Operasi Gemilang Kalimaya di Lapangan Maulana Yudhanegara, Senin (25/11/2019).

Untuk memastikan anggotanya tidak membawa senpi saat mrlakukan pengamanan, Ade melakukan pemeriksaan langsung terhadap barang bawaab anghota yang akan bertugas. “Nantinya di lapangan juga akan diperiksa kembali,” ujarnya.

Ade juga menjelaskan, jumlah pasukan pengamanan yang diterjunkan untuk mengamankan masa kampanye 1840 personel yang terdiri dari 340 personel Polsek, 352 personel polres, 848 BKO Polda Banten, dan 300 personel Brimob.

**Baca juga: Kabupaten Tangerang Butuh Lebih dari 4.000 Kantong Darah Perbulan.

“Skema pengamanan 1 desa dijaga 17 polisi. Sedangkan brimob tiap polseknya 1 pleton atau 30 anggota,” kata dia.

Diketahui, pada pesta rakyat Kabupaten Tangerang ini, pihak Polres Kota Tangerang telah memetakan 15 titik rawan terjadinya gesekan. Pasalnya, pada 15 desa tersebut terdapat lebih dari tiga Cakades. (Vee)




Pilkades Serentak, Kapolresta Tangerang: Panitia Harus Jujur, Jangan Curang

kabar6.com

Kabar6-Kapolresta Tangerang AKBP Ade Ary Syam Indradi meminta penyelenggara pilkades yakni panitia dan pengawas untuk bekerja dengan jujur dan adil dalam pelaksanaan Pilkades serentak Kabupaten Tangerang 1 Desember mendatang.

“Panitia harus jujur, jangan curang, tidak diskriminatif. Bekerja sesuai dengan aturan,” kata Ade di Aula Kantor Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Selasa (12/11/2019) malam.

Menurutnya, kinerja dari panitia pilkades dan pengawas menjadi bagian penting agar gelaran pilkades tidak berujung konflik. Dia pun mengaku akan menindak tegas panitia atau pengawas yang kedapatan berlaku curang.

Hal itu disampaikan Ade saat mengumpulkan seluruh unsur yang terlibat dalam pemilihan kepala desa (pilkades) dari Kecamatan Tigaraksa dan Kecamatan Jambe.

Unsur yang dikumpulkan adalah para calon kades, panitia pilkades, panitia pengawas Pilkades, dan unsur Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) yang berasal dari 7 desa Kecamatan Tigaraksa dan 6 desa Kecamatan Jambe. Sedangkan calon kades yang dikumpulkan sebanyak 30 calon kades dari Kecamatan Tigaraksa dan 22 calon kades dari Kecamatan Jambe.

Ade juga menekankan agar panitia dan pengawas tidak terlibat konflik kepentingan. Kata Ade, potensi ke arah konflik kepentingan menjadi besar mengingat cakupan kontestasi politik hanya level desa. Sehingga, lanjut dia, interaksi dapat terjadi dengan mudah.

“Bisa saja calon kades adalah tetangganya. Di sini perlunya integritas dari panitia pilkades dan pengawasnya,” ujar Ade.

Sedangkan kepada calon kepala desa (kades), Ade meminta agar mengedepankan sikap sportif dan jujur. Dia juga meminta calon kades beserta pendukung dan simpatisan untuk bersikap legowo bila kelak kalah dalam pilkades.

**Baca juga: Satpol PP Kabupaten Tangerang Bakal Tertibkan Galian Tanah Ilegal.

“Jika siap menang, maka tentu juga harus siap kalah. Harus punya jiwa legowo,” katanya.

Ade menambahkan, potensi konflik dalam pagelaran politik termasuk pilkades selalu ada. Namun, kata dia, potensi konflik itu dapat diminimalisir dengan sikap jujur dan ksatria dari para calon kades.

“Aspek keamanan dan pencegahan konflik juga harus menjadi kepentingan para calon kades,” ungkapnya. (Vee)




Pelantikan Kades Terpilih Hasil Pilkades Lebak Tunggu Pengesahan Bupati

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya memiliki waktu 30 hari untuk mengesahkan sepuluh kepala desa (Kades) terpilih hasil Pilkades serentak, pada 22 Oktober 2019 lalu.

“Tujuh hari panitia Pilkades melaporkan ke BPD (Badan Permusyawaratan Desa), kemudian BPD melaporkan ke bupati melalui camat. Bupati mengesahkan kades terpilih, maksimal 30 hari sejak berkas laporan diterima. Baru setelah itu pelantikan,” kata Kabid Pemdes DPMD Lebak, Firman Arif kepada Kabar6.com, Sabtu (2/11/2019).

Firman menjelaskan, tahapan hingga pelantikan tetap akan berjalan dan tidak terganggu jika terdapat gugatan.**Baca juga: 900 Personel Jaga Pilkades, Iti Minta Jaga Netralitas.

“Gugatan kan di luar itu, jadi tetap berjalan. Yang jelas prosesnya pengesahan dulu, SK bupati dulu baru menentukan tanggal pelantikan,” jelas Firman.

Sepuluh desa yang telah melaksanakan Pilkades itu meliputi Desa Rangkasbitung Timur Kecamatan Rangkasbitung, Desa Cidadap Kecamatan Curugbitung, Desa Margaluyu dan Sukamarga Kecamatan Sajira, Desa Wantisari Kecamatan Leuwidamar, Desa Jalupanggirang dan Kaduhauk Kecamatan Banjarsari, Desa Situregen Kecamatan Panggarangan, serta Desa Sawarna dan Sawarna Timur Kecamatan Bayah.(Nda)




Pilkades, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Minta Masyarakat Pintar dalam Memilih

Kabar6.com

Kabar6-Perhelatan serentak pemilihan Kepala Desa (Kades) di Kabupaten Tangerang akan segera dimulai. Sebanyak 590 calon kades dari 153 desa di wilayah Kabupaten Tangerang berhasil lolos tes.

Uji kompetensi calon kepala desa (kades) telah selesai terselenggara. Dan sudah mulai tahapan seleksi dan bahkan ratusan Desa sudah mulai mendapatkan nomor urut Calon Kades.

Para calon kades pun terlihat mulai menarik perhatian dan simpati masyarakat untuk mendapatkan suara sebanyak-banyaknya.

Menyikapi hal itu, Kholid Ismail, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kholid Ismail, meminta Masyarakat Kabupaten Tangerang selektif dan pintar dalam memilih Kepala Desa (Kades).

“Jangan mudah dan gampang percaya dan janji-janji yang dilontarkan oleh calon kades, lihat dulu SDM nya,” Kholid Ismail kepada kabar.com, Rabu (30/10/2019).

Sebab, ujar Kholid Ismail, seorang pemimpin di wilayah desa itu harus mempunyai kualitas sumber daya manusia (SDM) yang bagus. dikarenakan baik pemerintah desa, pemerintah daerah maupun pemerintah pusat sudah mendapat fasilitas yang cukup besar.

“Harus dipimpin oleh kepala desa yang punya kualitas SDM yang bagus. Karena Pemerintah Desa mendapatkan fasilitas yang besar salah satunya anggaran dana desa (ADD), maka jangan main-main dan jangan sampai ADD tidak tepat sasaran ” tegasnya.

Adapun selektif dalam memilih Kades dan kualitas yang dimaksud, nantinya para Kades terpilih mampu mengelola tata keuangan pemerintah desa, transparansi terhadap penggunaan anggaran, mampu menyusun rencana kegiatan anggaran desa dengan jumlah yang sudah disiapkan.

**Baca juga: Bea Cukai Tangerang Tangkap Pengedar Rokok Ilegal.

Namun, tambah Kholid Ismail, disinyalir kebanyakan kepala desa menganggap itu uang pribadi yang selanjutnya menjadikan tidak tepat sasaran.

“Maka, dalam pesta demokrasi Pilkades tahun 2019 di wilayah Kabupaten Tangerang ini harus betul-betul terselektif dan menghasilkan pemimpin desa yang berkualitas,” harapnya. (bam)