1

Bus Blue Star Angkut Peziarah Warga Tangsel Sebelumnya ke Jawa Timur

Kabar6-Rombongan penumpang wisata ziarah asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang kecelakaan di Tol Cipali – Palimanan KM+179 naik bus Blue Star. Perusahaan otobus mengklaim kondisi unit produktif dan baik.

“Bus sebelumnya sempat ke Jawa Timur,” ungkap Sigit dari PO Blue Star kepada kabar6.com di Kampung Pondok Ranji, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren, Selasa (5/3/2024).

Ia mengaku, sebelum disewa rombongan peziarah ke Cirebon, bus itu sempat membawa rombongan wisatawan lainnya ke Jawa Timur.

Sigit enggan menyebutkan penyebab utama kecelakaan. “Tunggu hasil penyelidikan kepolisian di sana,” singkatnya.

**Baca Juga: Ibu di Tangsel Korban Tewas Bus Terbalik Sempat Tanya Menu Sahur dan Buka Puasa Pertama

Terpisah di lokasi yang sama, Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyatakan sempat berbincang dengan supir bus di rumah sakit. Kondisi pengemudi itu terluka di bagian kepala akibat benturan.

“Beliau juga kepalanya berdarah. Mobilnya sangat sehat, KIR nya masih ada. Dan sebelum digunakan oleh rombongan ini, itu sudah digunakan perjalanan ke luar kota,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Operasi Astra Tol Cipali, Sri Mulyo, menjelaskan, peristiwa itu diduga disebabkan oleh roda kanan depan bus yang terlepas. Akibatnya, pengemudi tidak dapat mengendalikan laju kendaraan.

‘’Posisi akhir bus berada di row jalan menghadap barat,’’ ujar Sri Mulyo.

Diketahui, kecelakaan bus yang mengangkut rombongan 61 penumpang peziarah asal Kota Tangsel itu kecelakaan. Satu orang meninggal dunia dan puluhan penumpang lainnya mengalami luka-luka berat, sedang dan ringan.(yud)




Ibu di Tangsel Korban Tewas Bus Terbalik Sempat Tanya Menu Sahur dan Buka Puasa Pertama

Kabar6-Yuyun, 47 tahun, korban kecelakaan bus rombongan peziarah asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) sempat memberikan firasat. Almarhumah sempat menanyakan kepada putra sulungnya sebelum berangkat wisata religi ke Cirebon.

“Anaknya sempet ditanya, ‘besok sahur dan buka puasa pertama mau dimasakin apa,” ungkap Syarifudin, adik ipar almarhum kepada kabar6.com di rumah duka, Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Selasa (5/4/2024).

Ditemui di rumah duka, Kampung Pondok Ranji RT 003 RW 04, terpal tenda belum dicopot. Syarifuddin ceritakan, almarhum juga sempat mengirim pesan WhatsApp kepada putri keduanya.

Menurutnya, pesan singkat yang dikirim almarhumah dari lokasi kejadian aneh. “Almarhumah bilang ‘ade hati-hati kalau keluar rumah nanti ada suara tembak-tembakan,” ujarnya.

**Baca Juga: 35 Pasutri Kantongi Buku Nikah Usai Ikut Isbat Nikah di Lebak

Syarifuddin bilang, keluarganya dapat informasi rombongan bus peziarah kecelakaan pada Minggu, 2 Maret 2024, sekitar pukul 21.00 WIB.

Jasad almarhumah Yuyun telah dimakamkan kemarin. Meski telah ikhlas, suasana duka masih tampak menyelimuti kediaman korban yang beranak tiga tersebut.

Diketahui, bus wisata yang mengangkut 61 penumpang kecelakaan di Tol Cipali – Palimanan KM-179. Puluhan orang penumpang lainnya mengalami luka-luka berat, sedang dan ringan.

Bus terbalik di parit jalan berbayar itu ketika sedang melaju menuju arah pulang ke Kota Tangsel. Korban luka-luka sudah ada yang pulang dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum daerah setempat.(yud)




Korban Peziarah Asal Tangsel Kecelakaan di Guci Meninggal Jadi 2 Orang

Kabar6-Korban meninggal dunia akibat kecelakaan bus di kawasan obyek wisata Guci, Kabupaten Tegal, bertambah. Bus yang lagi diparkir mendadak jalan tanpa kendali saat supir sedang menunggu penumpang istirahat.

“Korban (meninggal) bertambah satu orang,” kata Sekretaris BPBD Kota Tangsel, Andi Setiawan kepada kabar6.com, Senin (8/5/2023).

Korban kedua yang meninggal dunia pukul 02.15 WIB tadi atas nama Ibin Mukorobin. Almarhum sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit dr Soesilo, Slawi.

Hingga kini tercatat total jumlah korban kecelakaan bus Duta Wisata menjadi dua orang. Korban pertama yang meninggal dunia atas nama Maja, 58 tahun.

Diketahui, kecelakaan pada Minggu, 7 Mei 2023 kemarin bus terjun ke Kaliawu di Desa Rembul, Kecamatan Bojong, Kabupaten Tegal. Sedangkan 33 orang lainnya luka-luka berat dan sedang.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menjemput langsung korban meninggal dunia dan luka-luka. Seluruh penumpang yang luka-luka dan meninggal dunia merupakan warga Kampung Kayu Gede, Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara.

*Baca Juga: Sandiaga Uno Bentuk Tim Khusus Selidiki Kecelakaan Bus di Tegal Guci

“Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan Satlantas Polres Tegal,” jelasnya.

Benyamin sebutkan, total jumlah korban luka-luka ringan ada 30 orang. Luka berat empat orang dan satu orang meninggal dunia.

Rata-rata korban lukanya lecet, luka sobek, kemudian benturan benda tumpul karena bus terguling. Ada juga yang patah tangan dan kaki.

“Yang cidera berat itu kepala karena benturan. Nah ini membutuhkan CT scan penanganan lebih lanjut dari tim medis di RS dr Soesilo di bawah penanganan langsung Guntur selaku direkturnya,” ungkap Benyamin.

Rencananya ke-30 orang yang luka ringan akan dibawa menggunakan 22 unit mobil ambulan yang sudah disiapkan oleh dinas kesehatan Kota Tangsel.

“Nanti mereka di sana langsung ditangani. Kalau yang masih perlu perawatan lanjutan akan ditangani di RSU Pamulang dan RSU Serpong Utara,” tambahnya.(yud)




Kronologis Kecelakaan Bus Peziarah Warga Tangsel di Guci Tegal

Kabar6-Rombongan bus peziarah asal Kota Tangerang Selatan (Tangsel) saat terjadi kecelakaan sedang istirahat. Tiba-tiba bus pertama yang ditumpangi 54 orang melaju tanpa kendali hingga masuk ke Kaliawu di kawasan wisata Guci, Tegal.

“Tetapi dari 54 orang itu tidak semuanya berada di dalam bus karena sedang dalam kondisi istirahat,” ungkap Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie, Minggu (7/5/2023).

Ia terangkan, informasinya karena sudah diimbau kembali ke bus masing-masing sebagian penumpangnya naik. Ketika penumpangnya naik karena AC supaya dingin maka mesin bus dinyalakan.

“Rem tangan ditarik, tapi karena mesin diesel getaran ini rupanya gigi netral mendorong roda bergerak,” terang Benyamin.

Ia pastikan, seluruh penumpang yang luka-luka dan meninggal dunia merupakan warga Kampung Kayu Gede, Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara. Kasus kecelakaan ini masih dalam penyelidikan Satlantas Polres Tegal.

Benyamin sebutkan, total jumlah korban luka-luka ringan ada 30 orang. Luka berat empat orang dan satu orang meninggal dunia.

**Baca Juga: Pemkot Tangsel Kerahkan Tim Medis dan 22 Ambulan ke Tegal

Rata-rata korban lukanya lecet, luka sobek, kemudian benturan benda tumpul karena bus terguling. Ada juga yang patah tangan dan kaki.

“Yang cidera berat itu kepala karena benturan. Nah ini membutuhkan CT scan penanganan lebih lanjut dari tim medis di RS dr Soesilo di bawah penanganan langsung Guntur selaku direkturnya,” ungkap Benyamin.

Rencananya ke-30 orang yang luka ringan akan dibawa menggunakan 22 unit mobil ambulan yang sudah disiapkan oleh dinas kesehatan Kota Tangsel.

“Nanti mereka di sana langsung ditangani. Kalau yang masih perlu perawatan lanjutan akan ditangani di RSU Pamulang dan RSU Serpong Utara,” tambahnya.(yud)




Bus Angkut Peziarah Warga Tangerang Kecelakaan di Ciamis Tidak Berizin

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang, Adi Faisal menyatakan perusahaan otobus Pandawa tidak mengantongi izin dari kementerian. Bus pariwisata yang mengangkut rombongan peziarah warga Sukamulya itu kecelakaan di Ciamis.

“Saya sudah komunikasi dengan provinsi, provinsi sudah mendapatkan informasi dari kementerian perhubungan bahwa kendaraan yang kecelakaan di Ciamis itu plat nomernya tidak terdaftar di Kemenhub,” katanya kepada kabar6.com, Selasa (24/5/2022).

Ia menerangkan, pascainsiden kecelakan yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia dirinya mendapatkan tugas dari kadis perhubungan Banten untuk mengecek pool bus PO Pandawa di Kabupaten Tangerang.

“Ternyata poolnya itu ada di Cikande daerah serang. Saya sudah mencoba koordinasi internal dengan kepala UPT PKB, pelat nomernya DK 7307 WA, barang kali numpang uji emisinya di PKB Kabupaten Tangerang, pas dikroscek tidak ada PO Pandawa itu untuk melakukan KIR,” terangnya.

Berikut 10 PO bus yang akan dirampcek di Kabupaten Tangerang seperti Kelapa Dua, Bitung, Cikupa, Citra Raya, Pasar Kemis, Sepatan.

“Kalo dishub Kabupaten Tangerang tentunya dengan banyak kejadian kejadian kecelakaan, lebih profesional dalam pengujian,” ujarnya.

“Jadi kemarin kita sudah kodinasi dengan bidang sarana prasarana ada pemeriksaan kendaraan ke poll atau ramcek, dengan ramcek itu diharapkan yang ada di Kabupaten Tangerang itu betul memiliki kendaraannya sudah siap digunakan dari sisi persyaratan administrasi, kelayakan kendaraannya,” lanjutnya.

**Baca juga: Korban Bus Maut Ciamis Ketua Majelis Taklim di Sukamulya Tangerang

Sementara itu, Kasatlantas Polresta Tangerang, Kompol Fikri Ardiansyah mengatakan, nantinya akan melakukan tindakan bersama dengan Dishub Kabupaten Tangerang untuk melakukan penertiban lalulintas di jalan maupun pool bus.

“Kalo di ajak bersama sama untuk melakukan tindakan di semua lini boleh saja, wewenang dishub terbatas, merka ga bisa berhentikan kendaraan di jalan, merka hanya bisa melakukan pengecekan, pemeriksaan kendaraan di terminal, selebihnya kalo pengecekan di jalan merka bekerja sama dengan kita,” terangnya. (Rez)




Warga Peziarah Curiga, Makam Baru di Gunung Kendeng Lebak Dibongkar

Kabar6.com

Kabar6-Sebuah makam di Kampung Gunung Kendeng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak dibongkar warga bersama aparat kepolisian Polres Lebak, Sabtu (12/9/2020).

Camat Cijaku, Ali Rahman, mengatakan, pembongkaran kuburan tersebut bermula dari kecurigaan warga yang hendak berziarah di tempat pemakaman umum (TPU) di lokasi tersebut.

“Jadi ada masyarakat yang mau ziarah terus curiga ada kuburan masih baru. Lalu setahu warga di desa itu enggak ada yang meninggal dalam beberapa hari terakhir,” kata Ali saat dihubungi Kabar6.com.

Warga yang curiga kemudian melaporkan hal itu kepada pemerintah desa dan diteruskan ke pihak kepolisian sektor setempat. Petugas langsung memasang garis polisi sambil menunggu Tim Inafis Polres Lebak datang.

“Enggak langsung dibongkar karena nunggu dari Polres Lebak. Pas datang baru dibongkar kuburannya,” ujar Ali.

**Baca juga: Banjir Rendam Dua Kampung di Sobang Lebak, 4 Rumah Hanyut.

Ali menuturkan, setelah diangkat, jenazah di dalam kuburan langsung dibawa polisi ke rumah sakit.

“Perempuan, usianya mungkin sekitar 9 tahun. Katanya mau diautopsi di RSUD Rangkasbitung,” ucapnya.(Nda)