1

Hindari Konsumsi Berlebihan, Minuman Ini Bisa Bikin Perut Buncit

Kabar6-Minuman manis umumnya mengandung kalori tinggi yang memicu tubuh mengubah kelebihan gula menjadi lemak. Efeknya akan menjadi timbunan lemak visceral dan abdominal, atau yang berada di sekitar perut dan pinggang.

Apa saja sih minuman yang jika dikonsumsi secara berlebihan bisa membuat perut buncit? Melansir beberapa sumber, ada empat jenis minuman yang dimaksud yaitu:

1. Soda
Menurut hasil penelitian yang dilakukan Dr. Caroline S. Fox dan tim peneliti di Framingham Heart Study di Massachusetts, semua orang dalam kelompok yang ditelitinya selama enam tahun memiliki kecenderungan penimbunan lemak visceral dari waktu ke waktu. Namun kecenderungan ini jauh lebih tinggi pada mereka yang mengonsumsi minuman tinggi gula, terutama soda.

2. Diet soda
Berbagai penelitian menunjukkan, diet soda tidak benar-benar sehat dan baik untuk kesehatan, terutama jika dikonsumsi oleh mereka yang berusia 60 tahun ke atas. Menurut penelitian The University of Texas Health Science Center di San Antonio, mereka yang minum diet soda punya lingkar pinggang yang lebih lebar dibanding mereka yang tidak meminumnya.

3. Fruit punch
Menurut penelitian tersebut, selain soda minuman manis seperti fruit punch juga menyebabkan perut buncit. Ini karena fruit punch mengandung pemanis buatan berupa sukrosa maupun fruktosa yang tinggi dari sirup jagung yang digunakannya.

4. Minuman beralkohol
“Secara umum, konsumsi alkohol sering diasosiasikan sebagai penyebab perut buncit. Ini karena ketika Anda minum alkohol, liver membakar alkohol dan bukan lemak,” kata Michael Jensen, MD, peneliti yang juga pakar endokrin dan obesitas di Mayo Clinic Rochester, Minn. ** Baca juga: Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Bangun Pagi

Minuman tinggi kalori dan beralkohol yang dikonsumsi dalam jumlah besar juga menyebabkan timbunan lemak di sekitar perut dan pinggang.(ilj/bbs)




Survei Buktikan, Wanita Lebih Tertarik Pria Berperut Buncit Dibanding Perut ‘Kotak-kotak’

Kabar6-Jika selama ini banyak orang mengira bahwa wanita sangat tergila-gila dengan pria yang memiliki perut berotot alias ‘kotak-kotak, ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar.

Dalam sebuah survei terbaru, melansir Womantalk, terbukti bahwa banyak wanita yang lebih suka dengan pria perut buncit. Hasil survei yang dilakukan oleh Planet Fitness menunjukkan, sebanyak 78 persen orang berpikir bahwa rasa percaya diri adalah kunci dan alasan di balik perubahan pola pikir ini. “Hampir empat dari lima orang, wanita dan pria, percaya kalau dad bod (dad body) atau tubuh ayah dengan perut buncit adalah tanda seorang pria percaya diri dengan tubuhnya sendiri,” demikian kata perwakilan Planet Fitness.

Survei juga menunjukkan, sebanyak 65 persen orang mengatakan bahwa dad bod itu menarik, sementara 61 persen mengungkapkan pria dengan dad bod itu seksi. Angka itu mengalami kenaikan sebanyak 10 persen dari survei yang sama yang dilakukan 2018 lalu.

Hal ini pun mengingkatkan pola pikir body positivity di antara para pria. Hasilnya, sebuah studi nasional menunjukkan 23 juta pria di Amerika Serikat mengklaim memiliki tubuh buncit atau dad bod. Lalu 71 persen di antaranya percaya bahwa hal itu diterima secara oleh banyak orang. ** Baca juga: Sadari Tanda Tubuh Kekurangan Kalori

Artinya, pria tidak perlu memiliki perut kotak-kotak agar bisa disukai wanita, karena memiliki rasa percaya diri lebih membuat mereka bahagia.(ilj/bbs)




Sejumlah Kebiasaan yang Tidak Disadari Ini Sebabkan Perut Buncit

Kabar6-Memiliki perut buncit memang mengganggu penampilan. Seseorang bisa memiliki perut buncit salah satunya karena pola makan yang buruk dan tidak rutin berolahraga.

Ternyata selain itu, melansir Stethnews, terdapat sejumlah kebiasaan yang tanpa disadari dapat membuat perut menjadi buncit. Apa saja kebiasaan yang dimaksud?

1. Konsumsi garam berlebihan
Garam memang memberikan rasa yang gurih pada makanan, sehingga kebanyakan orang memiliki kebiasaan menambahkan garam yang berlebihan pada makanan yang sudah matang.

Konsumsi makanan yang mengandung garam tinggi dapat menahan jumlah cairan berlebihan dalam tubuh. Terlalu banyak garam dapat meningkatkan risiko dehidrasi atau kekurangan cairan karena sifat garam yang menyerap cairan.

Jadi sebisa mungkin hindari makanan yang mengandung garam tinggi. Lebih baik perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan. Batas aman mengonsumsi garam adalah 1.500 mg atau sekira setengah sendok teh.

2. Konsumsi karbohidrat tinggi
Konsumsi karbohidrat secara berlebihan dapat memicu pertambahan berat badan yang signifikan, dan menyebabkan kadar gula darah dalam tubuh meningkat secara berlebihan.

3. Makan sambil melakukan aktivitas lain
Salah satu hal lain yang dapat membuat perut Anda membuncit adalah makan sambil melakukan aktivitas lain. Seperti makan sambil mengobrol, sambil menonton TV, membaca buku dan lainnya. Hal ini akan membuat Anda kehilangan kendali saat makan.

Tanpa sadar, Anda sudah menghabiskan makanan yang berlebihan. Hal inilah yang dapat membuat berat badan Anda bertambah dan perut semakin membesar.

4. Melewatkan makan
Banyak orang yang berpikir salah satu berdiet adalah dengan melewatkan makan utama seperti makan pagi dan makan siang. Padahal makan pagi dan makan siang adalah saat yang penting untuk memberikan asupan gizi yang cukup bagi tubuh. Karena tidak makan dengan baik akhirnya merasa lapar dan mengemil makanan yang dapat membuat lebih gemuk.

5. Diet yang tidak direncanakan dengan baik
Menjalankan diet memang membutuhkan sebuah usaha. Seringkali orang menjalankan pola diet tidak dengan perencanaan yang matang.

Membuat perencanaan diet hanya dengan bertanya orang lain atau mencari informasi melalui internet yang belum terpercaya. Apabila Anda memang berniat untuk berdiet ada baiknya bertanya pada dokter atau ahli konsultasi gizi. ** Baca juga: Awet Muda dengan Cara Mudah

Yuk hindari lima kesalahan tadi agar terhindar dari perut buncit.(ilj/bbs)




Ini Lemak Paling Berbahaya Bagi Pria

Kabar6-Di dalam tubuh kita terdapat dua jenis lemak, yakni lemak visceral dan lemak subkutan. Sekira 90 persen dari total lemak tubuh adalah lemak subkutan yang bisa ditemukan di bagian bawah kulit.

Sementara itu sekira 10 persen sisanya adalah lemak visceral yang bisa ditemukan di rongga atau bawah otot perut. Lemak ini bisa terus menumpuk hingga mengelilingi organ-organ dalam tubuh seperti hati, pankreas, atau bahkan usus. Selain itu, lemak visceral juga bisa ditemukan di pembuluh darah arteri.

Keberadaan lemak visceral ini, melansir doktersehat, bisa mempengaruhi keseimbangan hormon tubuh atau memicu peradangan yang berpotensi menurunkan kondisi kesehatan tubuh dengan signifikan. Pakar kesehatan menyebut, lemak visceral tak hanya akan membuat perut kaum pria membuncit, sesuatu yang sayangnya masih dianggap wajar bagi pria-pria yang sudah berumur. Padahal, jika kondisi ini dibiarkan begitu saja, maka mereka akan lebih rentan terkena gangguan hormon.

Contoh, produksi hormon testosterone bisa semakin meningkat yang akhirnya membuat lemak semakin bertambah jumlahnya di dalam perut. Selain itu, keberadaan lemak ini juga akan membuat produksi sitokin dalam tubuh terus bertambah, yang akhirnya menyebabkan penurunan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan risiko terkena penyakit jantung dan pembuluh darah, menyebabkan penurunan sensitivitas insulin, dan meningkatkan tekanan darah.

Lokasi lemak visceral yang cenderung dekat dengan pembuluh darah vena porta yang mengangkut darah dari usus menuju organ hati bisa mempengaruhi kesehatan hati dengan signifikan. Hal ini akan membuat produksi lemak darah meningkat yang tentu akan berimbas pada kadar kolesterol tubuh. Karena alasan inilah pria dengan perut buncit cenderung lebih rentan terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker kolorektal, dan penyakit mematikan lainnya.

Disebutkan pakar kesehatan, ukuran lingkar pinggang yang lebih dari 102 cm bagi kaum pria dan 88 cm bagi wanita menandakan bahwa lemak visceral di dalam perut sudah lebih dari normal dan berpotensi membahayakan kesehatan.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan kadar lemak visceral di dalam tubuh. Kita bisa mulai rutin melakukan olahraga kardio seperti jogging, naik sepeda, atau berenang. Selain itu olahraga kekuatan layaknya squat, push-up, atau mengangkat beban juga bisa dijadikan pilihan. ** Baca juga: Hindari Konsumsi 8 Makanan & Minuman Ini Saat Dilanda Lapar Tengah Malam

Selain itu, perbaiki pola makan dengan cara memperbanyak asupan serat dari sayur dan buah-buahan, mengonsumsi karbohidrat kompleks dan makanan tinggi protein namun rendah lemak. Hindari juga makanan yang digoreng atau tinggi kandungan santan, makanan cepat saji, dan minuman beralkohol.(ilj/bbs)




Mengapa Perut Tetap Terlihat Buncit?

Kabar6-Selain mengganggu penampilan, lemak yang ada di area perut atau sering disebut sebagai beer belly, juga bisa menjadi penanda beberapa penyakit serius seperti sakit jantung, diabetes tipe 2, hingga beberapa jenis kanker.

Sementara diet dan olahraga rutin pun tidak selamanya menjamin perut akan rata. Melansir Cosmopolitan, ternayata ada beberapa faktor yang membuat perut tetap buncit. Apa sajakah itu?

1. Konsumsi alkohol belebihan
Alkohol mengandung lebih banyak kalori dari yang dibayangkan. Sebanyak 12 ons bir biasa mengandung sekira 153 kalori. Namun bukan itu alasan utama minum alkohol membuat perut buncit. Masalahnya, kalori dalam alkohol tidak bisa disimpan dalam tubuh, yang artinya metabolisme tubuh mendahulukan memproses alkohol dibanding tugasnya membakar lemak, terutama lemak yang berada di sekitar perut yang hasilnya membuat buncit.

2. Usia
Seiring bertambahnya umur, tubuh kita juga mengalami perubahan dalam soal turun-naiknya berat badan. Baik pria dan wanita akan mengalami metabolisme yang melambat sekaligus perubahan jumlah kalori yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, wanita pun masih dihadapkan dengan kenyataan lain, yaitu menopause. Memasuki masa menopause, produksi hormon estrogen dan progesteron akan melambat, begitupun dengan kadar testosteron. Perubahan hormon tersebut membuat wanita lebih mudah menimbun berat badan di area perut.

3. Rutinitas olahraga yang keliru
Rutin berlari atau ikut kelas sepeda di gym memang baik untuk kesehatan jantung. Namun olahraga kardio seperti itu saja tidak akan terlalu berefek untuk mengecilkan lingkar perut. Anda tetap butuh kombinasi dari olahraga kardio dan olahraga yang membentuk massa otot, karena olahraga strength training membuat tubuh lebih cepat membakar lemak dan kalori.

Olahraga yang dianjurkan banyak pelatih fitness adalah melakukan strength training dengan intensitas sedang selama 250 menit dalam jangka waktu satu minggu atau yang berintensitas tinggi selama 125 menit seminggu.

4. Konsumsi makanan olahan (processed foods) secara berlebihan
Lemak perut sering diasosiasikan dengan inflamasi pada tubuh. Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan yang mengandung pengawet, pemanis, dan pewarna buatan akan meningkatkan inflamasi dalam tubuh sekaligus menurunkan kemampuan tubuh untuk menghilangkan lemak perut.

Sebagai gantinya, konsumsi makanan dengan bahan alami seperti sayur, buah, dan gandum utuh yang penuh antioksidan mampu meredakan inflamasi dan mencegah timbunan lemak di perut.

5. Konsumsi jenis lemak yang salah
Penelitian menunjukkan, tubuh memiliki reaksi berbeda untuk jenis lemak yang beragam. Lemak jenuh (saturated fat) seperti yang terdapat pada daging dan produk dairy cenderung menimbun lemak. Sedangkan lemak tak jenuh tunggal (monounsaturatedfat) seperti yang terdapat pada minyak zaitun dan alpukat maupun beberapa jenis spesifik dari lemak tak jenuh jamak (polyunsaturatedfat) khususnya omega-3, salmon punya efek anti-inflamasi bagi tubuh. Bila dikonsumsi dalam porsi cukup justru punya banyak manfaat kesehatan.

Namun, harus tetap ingat bahwa mengonsumsi jenis lemak sesehat apapun dalam porsi yang terlalu banyak tetap saja berarti meningkatkan kalori yang diserap tubuh dan bisa berujung pada kenaikan berat badan.

6. Tingkat stres tinggi
Dalam kondisi yang memicu stres, beberapa orang cenderung mengalihkan perhatian dengan cara menyantap makanan yang tinggi kadar lemak dan kalorinya. Kondisi stres memicu timbulnya hormon kortisol, bisa meningkatkan kadar lemak yang menempel di tubuh dan memperbesar sel lemak. Penelitian juga menunjukkan hubungan antara semakin tinggi kadar kortisol dalam tubuh dengan menimbunnya lemak di perut.

7. Kurang tidur
Sebuah penelitian yang melibatkan 70 ribu wanita menyimpulkan, mereka yang tidur kurang dari lima jam per malam punya risiko 30 persen lebih tinggi mengalami kenaikan berat badan dibanding mereka yang tidur sekira tujuh jam. Waktu tidur yang disarankan untuk orang dewasa adalah 7-8 jam per malam, karena itu coba perbaiki lagi pola tidur Anda.

8. Pola makan yang buruk
Bila ingin menurunkan lingkar perut, salah satu cara yang patut dicoba adalah menyeimbangkan pola makan, khususnya yang rendah kalori, banyak serat, serta rendah gula dan karbohidrat dengan olahraga kardio dan strength training.

9. Bentuk tubuh seperti apel
Terkadang yang menjadi penyebab utama perut buncit memang berasal dari genetis. Jika Anda cenderung menimbun lemak di daerah tengah tubuh seperti perut, pinggul, serta bokong dibanding area lain seperti lengan dan paha, itu artinya tergolong memiliki tubuh dengan siluet buah apel.

Secara genetis, orang dengan kategori tubuh seperti itu memang lebih sulit menghilangkan lemak perut. Namun dengan pola hidup yang terjaga dan determinasi kuat, bukan hal yang tak mungkin bagi mereka yang punya tubuh bersiluet buah apel untuk memiliki perut ramping. ** Baca juga: Ketahui 5 Jenis Lemak dalam Tubuh Berdasarkan Tipenya

Apakah Anda termasuk orang yang memiliki perut buncit?(ilj/bbs)




Beberapa Makanan yang Bantu Proses Pengecilan Perut Buncit

Kabar6-Perut buncit selain disebabkan gaya hidup yang buruk, juga diakibatkan oleh jenis makanan yang dikonsumsi. Selain berolahraga yang teratur, disarankan juga untuk mengonsumsi makanan yang dapat membantu proses mengecilkan perut buncit. Dikutip dari Beautynesia, berikut adalah beberapa jenis makanan yang dapat membantu proses pengecilan perut.

1. Greek yoghurt dengan probiotik, protein, & kalsium
Yoghurt yang disarankan adalah greek yogurt tanpa rasa tambahan sehingga lebih sedikit kalorinya. Bakteri probiotik dalam yoghurt akan membantu menjaga sistem pencernaan yang sehat, sehingga akan menurunkan tingkat gas, kekembungan serta sembelit yang dapat menjaga perut tidak buncit.

Greek yoghurt mengandung protein yang baik sehingga lebih mengenyangkan. Sementara kandungan kalsium dapat memperlambat produksi hormon kortisol, yang membantu mengontrol metabolisme, mengatur tekanan darah dan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh yang baik.

2. Ikan dengan protein & Omega 3
Salmon, makarel, tuna, dan ikan lain kaya protein dan Omega 3. Kombinasi ini efektif untuk membuat rasa kenyang serta pembakaran lemak yang akan menjaga berat badan. Ini tentunya akan berguna untuk meratakan perut.

Omega 3 dapat membuat tubuh membakar lemak ketimbang menyimpannya. Metabolisme pun akan menjadi lebih efisien. Jenis makanan tersebut dapat membantu pencernaan yang lambat dan mencegah rasa lapar.

3. Telur yang kaya protein
Putih telur dapat membantu Anda memiliki perut langsing karena kandungan tinggi protein. Telur merupakan sumber protein yang baik, karena dapat memenuhi kebutuhan asam amino esensial. Protein juga membantu untuk menjaga rasa kenyang lebih lama. Selain itu, telur juga mengandung kolin, nutrisi yang dapat membakar lemak.

4. Kimchi untuk tambahan probiotik
Proses fermentasi kimchi membuat jenis makanan ini memiliki kandungan probiotik yang dapat membantu pencernaan.

5. Almond sebagai sumber protein
Almond adalah sumber protein, serta, magnesium, vitamin E, serta lemak tak jenuh yang sehat. Dengan begitu, almond akan membuat rasa lapar tidak cepat muncul sehingga membantu menahan diri untuk ngemil yang tidak sehat.

Komposisi dinding sel dalam kacang almond dapat membantu mengurangi penyerapan lemak. Jangan lupakan pula kandungan magnesium yang dapat mengatur gula darah. Tingkat gula darah yang stabil akan mencegah rasa lapar yang menyebabkan makan berlebihan sehingga berat badan naik.

6. Mentimun yang rendah kalori
Mentimun yang sarat dengan air serta kalori rendah membantu dalam mengontrol berat badan. Satu mentimun hanya memiliki 45 kalori. Mentimun dapat menjadi teman dalam melawan perut yang kembung, juga bekerja menghambat aktivitas enzim pro-inflamasi.

7. Tomat sebagai diuretik alami
Tomat memiliki kandungan air serta potasium yang tinggi, juga merupakan diuretik alami, yaitu dapat mempercepat metabolisme, terutama meningkatkan produksi urin. Dengan begitu, tomat berguna membuang zat-zat berlebih dalam tubuh, seperti misalnya sodium. Selain itu, tomat juga memiliki fiber yang dapat membantu pencernaan. ** Baca juga: 6 Alasan Mengapa Kita Sebaiknya Rajin Minum Air Putih

Selamat mencoba.(ilj/bbs)