1

Waspadai 5 Masalah Pencernaan yang Rentan Terjadi Selama Puasa

Kabar6-Anda tentu akan mengalami perubahan pola makan yang cukup signifikan selama menjalankan ibadah puasa. Perubahan ini juga didukung dengan perubahan tidur. Ternyata, perubahan pola makan dan tidur ini banyak memengaruhi kesehatan perut dan pencernaan.

Sebagian orang akan mengalami gangguan pencernaan yang cukup mengganggu. Gangguan pencernaan ini umumnya datang di siang hari. Melansir beberapa sumber, berikut lima masalah pencernaan yang rentan terjadi selama puasa:

1. Kembung
Ketika puasa, Anda akan mengalami dehidrasi, karena tubuh tidak mendapatkan asupan air putih sepanjang siang. Kondisi ini akan menyebabkan Anda sering kalap saat berbuka puasa, dengan minum air manis dan dingin.

Mengonsumsi minuman dingin disertai makan yang terlalu pedas dan asam, dapat membuat perut jadi kembung. Akibatnya, asam di dalam lambung akan tinggi dan menghasilkan gas yang cukup banyak.

Solusinya, Anda perlu mengonsumsi makanan dan minuman hangat saat puasa. Selain itu, hindari makan banyak dalam sekali waktu.

2. Diare
Kondisi ini disebabkan oleh dua hal, pertama karena makanan yang dikonsumsi kurang sehat serta tidak higienis. Kedua, terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak saat berbuka puasa. Lemak yang masuk ke tubuh membuat lambung jadi kaget sehingga proses pencernaan pun tidak berjalan lancar.

Solusinya, cobalah mengonsumsi makanan yang lebih sehat. Di samping itu, kurangi juga makanan yang berlemak seperti aneka gorengan dan bersantan.

3. Sembelit
Terdapat tiga hal yang menyebabkan Anda mengalami sembelit saat puasa. Pertama, kurangnya asupan serat dari buah dan sayuran. Kedua, terlalu banyak mengonsumsi lemak. Terakhir, karena kurang minum.

Hindari sembelit dengan mengonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang dan minum delapan gelas air dalam sehari. ** Baca juga: Hindari Sejumlah Makanan yang Dapat Sebabkan Sembelit Selama Puasa

4. Mual disertai muntah
Mungkin Anda pernah mengalami mual yang disertai perasaan ingin muntah saat berpuasa. Kondisi ini timbul karena Anda sering makan terlalu banyak saat berbuka puasa, lalu dilanjutkan dengan tidur.

Makan berlebihan saat berbuka puasa tidak baik untuk lambung. Karena pada malam hari, pencernaan akan berjalan cukup lambat, begitu juga dengan metabolisme tubuh.

5. Nyeri lambung
Gangguan nyeri lambung atau maag dapat terjadi karena Anda terlalu banyak makan pedas dan asam saat berbuka puasa. Maag dapat dinetralisir dengan obat. Jika ingin lebih manjur, cegah dengan mengurangi makanan dan minuman yang rasanya ekstrem.

Konsumsilah makanan sehat seperti olahan sayur, disantap bersamaan dengan lauk yang tidak terlalu pedas dan berminyak.

Pola makan yang tepat saat berpuasa menghindari Anda dari masalah pencernaan.(ilj/bbs)




Alasan Ahli Diet Lebih Menyukai Nasi Putih untuk Kesehatan

Kabar6-Meskipun kini banyak orang yang lebih memilih mengonsumsi nasi merah ketimbang nasi putih karena disebut ‘lebih sehat’, seorang ahli kesehatan pencernaan dan diet terdaftar bernama Samina Qureshi mengatakan bahwa nasi putih tidak boleh dianggap tidak sehat.

Hal ini karena nasi putih pun memiliki banyak manfaat. “Orang akan memilih nasi merah meskipun itu bukan pilihan pertama mereka dalam upaya untuk menjadi ‘sehat’. Saya sering melihat ini dengan klien,” kata Qureshi.

Ditambahkan, “Semua makanan bergizi dan memberi tubuh kita nutrisi berharga yang memenuhi kebutuhan emosional dan fisik kita. Saya tidak melihat nasi merah sebagai pilihan yang lebih sehat, hanya saja profil nutrisinya berbeda dari nasi putih.”

Qureshi menjelaskan bahwa nasi merah dan nasi putih pada dasarnya sama, namun nasi putih telah diolah dengan cara menghilangkan lapisan terluarnya agar memiliki umur simpan yang lebih lama dan waktu memasak yang lebih singkat. Karena nasi putih tidak lagi memiliki lapisan terluar, maka seratnya lebih rendah daripada beras merah.

Nasi putih sering kali diperkaya dengan vitamin dan mineral yang mungkin hilang selama proses penggilingan. Melansir tempo.co, ini alasan Qureshi lebih menyukai nasi putih:

1. Nasi putih memang enak
Qureshi dengan tegas mengatakan bahwa tidak semua manfaat makanan terkait dengan nutrisi tertentu, dan menikmati apa yang Anda makan sama pentingnya. Ditambahkan, nasi adalah bagian utama dari dapur keluarganya di Asia Selatan.

2. Bebas gluten
Jika Anda ingin membuat sup, rebusan, atau casserole yang lebih lezat tetapi mengikuti diet bebas gluten, nasi putih sudah cukup. Ya, ada banyak alternatif pasta bebas gluten di luar sana, tetapi nasi putih kemungkinan merupakan pilihan paling terjangkau yang akan Anda temukan.

3. Nasi putih memberi Anda energi
“Nasi putih adalah sumber karbohidrat yang memberi kita energi cepat,” kata Qureshi. “Berkat proses penggilingan, nasi putih dapat dicerna lebih cepat daripada beras merah yang tidak hanya memberi kami energi tetapi juga kenyamanan yang didapat seiring dengan menikmati nasi bersama makanan Anda.”

4. Memiliki vitamin B, magnesium, dan zat besi
Zat besi dan vitamin B dalam nasi putih berhubungan langsung dengan khasiat pemberi energi yang disukai Qureshi. Magnesium dalam nasi putih dikaitkan dengan tidur nyenyak.

5. Nasi putih mudah dicerna
Qureshi juga menunjukkan bahwa nasi putih mudah untuk sistem pencernaan. Beberapa makanan, seperti daging atau sayuran hijau, membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk dipecah.

Nasi putih menjadi makanan utama di malam hari saat Anda makan malam hingga larut malam, atau saat Anda baru saja sembuh dari sakit dan kembali makan. ** Baca juga: Agar Hasilnya Maksimal, Pilih Jenis Olahraga Sesuai Usia

Apakah Anda juga termasuk orang yang harus makan nasi tiap hari?(ilj/bbs)




Bagaimana Konsumsi Sayuran Agar Mudah Dicerna Tubuh?

Kabar6-Rutin mengonsumsi sayuran menjadi salah satu pola makan sehat yang sangat dianjurkan. British Nutrition Foundation menyebutkan, sayur dan buah menjadi menu makanan sehat karena kaya serat, vitamin, dan mineral. Semua nutrisi tersebut dibutuhkan oleh sel, organ, dan jaringan agar dapat bekerja dengan baik.

Di samping itu, sayuran juga menjaga berat badan tetap sehat karena pada dasarnya rendah kalori dan lemak. Konsumsi lemak dan kalori secara berlebihan diketahui dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, seperti obesitas, kanker, penyakit jantung, dan stroke.

Meski menyehatkan, tahukah Anda bahwa ada beberapa jenis sayuran yang perlu ‘usaha lebih’ untuk dicerna oleh tubuh setelah dikonsumsi? Lantas, bagaimana agar sayuran yang kita konsumsi tidak memberatkan kerja sistem pencernaan? Melansir Hellosehat, ada sejumlah tips yang bisa dilakukan. Apa sajakah itu?

1. Kunyah hingga lumat
Mengunyah makanan cepat-cepat jadi salah satu penyebab sayur jadi lebih sulit dicerna. Apalagi jika sayuran Anda makan masih mentah. Salah satu penyebabnya adalah serat tidak larut yang terkandung pada sayur yang dikonsumsi.

Tidak seperti lemak atau protein, serat melewati saluran pencernaan secara utuh dan sampai ke usus besar. Di organ ini, serat ini tidak secara menyeluruh dihancurkan oleh bakteri sehingga jadi lebih sulit dicerna.

Itulah sebabnya, Anda diharuskan makan sayuran dan makanan lain dengan tenang. Dengan begini, konsentrasi Anda akan fokus pada tekstur makanan saat dikunyah di mulut.

Selama mengunyah, makanan tidak hanya dihancurkan oleh gigi Anda. Enzim juga dilepaskan melalui air liur sehingga nutrisi sayuran dapat dipecah dan diserap tubuh lebih mudah. Semakin mudah makanan dicerna dan diserap oleh tubuh, semakin sehat sistem pencernaan Anda.

2. Lakukan proses memasak yang tepat
Sayuran seperti kubis dan brokoli, termasuk makanan yang sulit dicerna bila dikonsumsi dalam kondisi mentah. Agar tidak memberatkan usus Anda, sebaiknya jenis sayuran ini dimasak terlebih dahulu. Ada banyak cara untuk memasak sayuran, seperti ditumis, goreng, rebus, atau panggang.

Namun, perlu Anda tahu bahwa cara menyajikannya bisa mengurangi nutrisi sayuran yang Anda makan. Contohnya, merebus sayur memang akan membuat teksturnya jadi lebih lunak dan mudah dicerna. Namun, kandungan vitamin C akan berkurang karena terpapar panas.

Sebaliknya jika sayuran digoreng, teksturnya mungkin jadi lebih renyah dan gurih. Namun, akan ada tambahan lemak dan ini bisa membuatnya lebih sulit dicerna tubuh.

Jadi, akan lebih baik jika Anda merebus sayur tidak hingga layu dan menggunakan minyak secukupnya. Pilih jenis minyak yang paling baik untuk memasak, seperti minyak zaitun. ** Baca juga: Tidak Disarankan Memanaskan 7 Jenis Makanan dalam Microwave

3. Sajikan dalam bentuk jus
Cara alternatif agar sayuran yang Anda makan mudah dicerna adalah menyajikannya dalam bentuk jus sayur. Dengan cara ini, tekstur sayuran akan jadi lebih lembut dan mudah Anda konsumsi.

Contoh beberapa sayuran yang bisa Anda jadikan jus adalah bayam, seledri, atau brokoli. Agar rasanya tetap enak, Anda bisa mengombinasikan dengan buah atau bahan lain seperti nanas, lemon, apel, susu, atau madu.

Sistem pencernaan yang lancar membantu tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Tidak Disarankan Lakukan Diet Hanya dengan Konsumsi Buah

Kabar6-Demi memiliki bentuk tubuh ideal sekaligus berat badan tetap stabil, banyak orang memilih untuk mengurangi waktu makan atau mengganti makanan dengan buah-buahan. Benarkah hanya mengonsumsi buah-buahan sudah cukup untuk memenuhi nutrisi yang dibutuhkan tubuh?

Mengonsumi buah sepanjang waktu diet bukanlah hal yang tepat, karena dapat membawa efek kurang baik bagi kesehatan tubuh. Melansir beberapa sumber, berikut sejumlah alasan mengapa hanya makan buah saja sepanjang diet tidak disarankan:

1. Nutrisi tidak seimbang
Buah-buahan bisa menjadi sumber serat dan karbohidrat yang baik untuk tubuh. Namun, bukan berarti Anda bisa mengabaikan nutrisi lainnya. Tubuh juga membutuhkan lemak dan protein, yang jarang ditemukan dalam buah-buahan.

Lemak berfungsi untuk kesehatan mental, menambah energi, dan metabolisme tubuh. Sementara protein untuk membentuk otot serta membangun sistem imun. Jika Anda ingin melakukan diet buah dan sayur, jangan lewatkan jenis biji-bijian seperti kacang yang bisa menjadi sumber protein.

2. Kurang energi dan mudah lelah
Energi didapatkan dari pembakaran kalori makanan yang dikonsumsi. Dalam sehari, setidaknya Anda membutuhkan 1.800-2.200 kalori untuk dibakar. Jadi jika hanya makan buah saja, akan sangat sulit mencapai angka kalori tersebut.

Apabila dihitung, Anda membutuhkan setidaknya 23 buah apel atau sekira 100 cangkir parutan kubis untuk mendapatkan jumlah kalori tersebut.

Kalori banyak didapatkan dari sumber karbohidrat seperti nasi atau kentang. Karena itulah, jika Anda hanya makan buah saja, maka tidak akan memiliki tenaga untuk beraktivitas.

3. Susah mendapatkan vitamin dan mineral yang penting untuk tubuh
Buah-buahan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang sangat tinggi. Tapi itu bukan berarti tubuh akan bisa menerima semua kandungan tersebut.

Tidak banyak buah mengandung vitamin B12 dan vitamin D yang cukup untuk pembentukan zat besi, sehingga tubuh berisiko mengalami anemia.

Anda memang bisa mendapatkan asupan zat besi dari sayuran seperti bayam, tetapi sayuran ini memiliki senyawa fitat yang justru menghalangi penyerapan mineral lain. Karena itulah Anda tidak bisa begitu saja menjadikan buah-buahan dan sayuran hijau sebagai makanan tanpa mengonsumsi nutrisi lainnya.

4. Mudah kembung
Di dalam tubuh, terutama sistem pencernaan, terkumpul banyak sekali mikroorganisme yang hidup dan membantu proses pencernaan. Bahan makanan seperti susu dan biji-bijian membantu mikroorganisme ini hidup dengan baik dalam tubuh.

Ketika Anda hanya mengonsumsi buah, mikroorganisme ini akan berkurang, sehingga sistem pencernaan menjadi terganggu. Banyak orang menjadi kesulitan mencerna makanan, terutama molekul karbohidrat dan gula yang ada di dalam buah-buahan. Akibatnya, perut menjadi begah dan mudah kembung.

5. Diare
Nutrisi yang terbatas dari buah-buahan ternyata bisa membawa efek yang kurang baik bagi pencernaan. Apabila Anda hanya mengonsumsi buah-buahan saja dalam sehari, kadar serat yang tinggi serta kadar nutrisi yang rendah membuat pencernaan terlalu cepat bekerja.

Selain itu, pencernaan akan menjadi lemah karena tidak banyak nutrisi yang diserap. Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, bukan tidak mungkin Anda akan terserang diare. ** Baca juga: Sejumlah Gangguan Kesehatan Siap Mengancam Saat Anda Kekurangan Vitamin C

Lakukan diet seimbang, jangan hanya mengonsumsi buah dan sayuran saja, sehingga sejumlah nutrisi yang dibutuhkan tubuh dapat tercukupi.(ilj/bbs)




Hati-hati, 4 Makanan dan Minuman Ini Bisa Bikin Perut Mulas di Pagi Hari

Kabar6-Anda tentu pernah merasa tiba-tiba mulas di pagi hari. Padahal saat itu tengah bersiap-siap untuk memulai beraktivitas, atau bahkan pergi ke luar rumah karena ada kepentingan mendadak.

Mengapa kondisi itu sering Anda alami, dan apa penyebabnya? Melansir Detikhealth, ada empat jenis makanan atau minuman yang bisa membuat Anda mulas mendadak. Apa sajakah itu?

1. Makanan tinggi lemak
Alpukat, keju, dan kacang-kacangan merupakan makanan tinggi lemak. Meskipun makanan ini memiliki banyak nutrisi, ternyata bisa bikin perut mulas.

Hal ini karena makanan berlemak tersebut akan merangsang kontraksi pada saluran pencernaan, dan membuat pengosongan lambung jadi lambat, sehingga yang membuat Anda jadi sakit perut.

2. Makanan pedas
Senyawa capsaicin yang terkandung di dalam makanan pedas, ternyata bisa memperlambat laju pencernaan. Ini berarti makanan yang Anda konsumsi akan berada lebih lama di dalam perut dan membuat perut menjadi mulas.

3. Kopi
Minum secangkir kopi di pagi hari sebelum beraktivitas memang banyak dilakukan orang. Namun, kandungan kafein dalam kopi dapat merangsang kontraksi pada saluran pencernaan, dan membuat isi perut ‘melaju’ lebih cepat.

Jadi, wajar saja kalau perut tiba-tiba terasa mulas sehabis minum secangkir kopi. ** Baca juga: Konsumsi Gula Berlebihan Bisa Picu 5 Gangguan Kesehatan

4. Susu
Rutin minum susu di pagi hari memang terbukti dapat meningkatkan menjaga kesehatan tulang dan gigi. Namun faktanya penelitian menunjukkan bahwa susu murni dapat meningkatkan produksi asam lambung yang merupakan faktor risiko mulas.

Agar perut tidak mulas di pagi hari, ada baiknya perhatikan porsi keempat jenis makanan dan minuman tadi sebelum dikonsumsi.(ilj/bbs)




Jangan Lakukan, Diet Terlalu Ketat Tidak Baik untuk Kesehatan

Kabar6-Belakangan ini banyak orang mengeluh lantaran mengalami kenaikan berat badan selama pandemi. Karena itulah banyak dari mereka yang selain rutin berolahraga, juga melakukan diet ketat.

Parahnya, diet yang dijalankan sering kali tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi. Padahal apabila dilakukan dalam jangka panjang, diet ketat tanpa pengawasan ahlinya sangat berbahaya bagi kesehatan. Menurut para ahli, melansir Highend, berikut bahaya diet ketat yang dilakukan sembarangan:

1. Tubuh menjadi mudah lelah
Membatasi jumlah konsumsi kalori setiap hari tidak membuat seseorang kehilangan berat badan dengan cepat, tetapi justru akan membuat Anda menjadi mudah lelah. Hal yang harus diketahui, kalori diperlukan untuk diubah menjadi energi.

2. Tubuh mengalami dehidrasi
Beberapa orang tidak menyadari bahwa ketika melakukan diet ketat, yang hilang dari tubuh bukan hanya lemak, tetapi biasanya mereka cenderung kehilangan air tubuh sebanyak kehilangan berat badan. Dan hak ini tak jarang memicu dehidrasi.

3. Berat badan jadi naik
Berdasarkan penelitian, kehilangan berat badan secara instan dapat memperlambat metabolisme tubuh. Hal ini yang mengakibatkan berat badan akan cenderung meningkat setelah program diet berakhir.

4. Tubuh mengalami gangguan pencernaan
Peneliti mengungkapkan, orang yang melakukan diet ketat cenderung sering mengalami masalah pencernaan, baik diare ataupun sembelit. Jika Anda mengalami diare serius, maka akan dengan mudah terkena dehidrasi dan sangat berisiko bagi tubuh.

5. Malnutrisi
Ketika seseorang melakukan diet ketat, mereka cenderung untuk tidak mengonsumsi lemak dan karbohidrat. Efeknya, mereka tidak bisa mendapatkan vitamin dan asupan mineral.

Dalam jangka panjang, mereka tidak dapat memenuhi lagi kebutuhan nutrisi sehingga mengalami malnutrisi. Dampaknya, dapat merusak jantung dan menyebabkan beberapa penyakit mematikan, seperti kanker, diabetes dan masih banyak lagi. ** Baca juga: Tidak Hanya Bikin Halaman Rumah Jadi Indah, Ada 5 Tanaman yang Bantu Usir Serangga

Jadi sebelum melakukan diet, sebaiknya Anda berkonsultasi pada dokter atau ahli gizi, agar kesehatan tubuh tetap terjaga.(ilj/bbs)




Jangan Sepelekan Sejumlah Tanda yang Tunjukkan Sistem Imun Tubuh Menurun

Kabar6-Selama pandemi COVID-19 ini, menjaga imun tubuh menjadi hal penting yang harus dilakukan. Ya, memiliki sistem imun tubuh yang kuat dapat membuat tubuh terhindar dari berbagai penyakit, infeksi, bahkan virus.

Sebaliknya, tubuh dengan sistem imun yang lemah rentan terserang penyakit karena tidak memiliki pertahanan yang kuat untuk melawan penyakit. Melansir CNN Indonesia, berikut adalah sejumlah gejala yang tunjukkan sistem imun tubuh sedang menurun:

1. Luka sulit sembuh
Dr. Brian Chow, dokter penyakit infeksi di Tufts Medical Center, menjelaskan bahwa luka dapat memicu sistem imun bekerja. Saat sistem imun dalam kondisi prima, sel darah putih langsung membantu melawan bakteri penyebab infeksi. Sementara itu, sel darah merah akan membantu pembentukan jaringan baru.

Mekanisme ini dapat berlangsung dengan cepat, kecuali jika sistem imun tubuh melemah. Luka akan memakan waktu lebih lama untuk sembuh.

2. Infeksi sinus atau telinga
Berdasarkan American Academy of Allergy Asthma and Immunology, jika seseorang mengalami lebih dari empat kali infeksi telinga atau tiga kali infeksi sinus dalam setahun berarti sistem imun tubuh sedang melemah atau rendah.

Tanda lain juga dapat dilihat jika mengalami infeksi pernapasan atau pneumonia, dan harus waspada jika mengalami dua kali pneumonia dalam setahun.

3. Sering demam
Demam merupakan salah satu penyakit yang cukup umum diderita oleh semua orang. Namun, jika keseringan mengalamin demam, ini dapat menjadi tanda sistem imun tubuh sedang melemah.

4. Sering merasa lelah
Melakukan aktivitas fisik yang berat atau padat, pastinya tubuh akan cepat merasa lelah. Namun, jika rasa lelah datang tanpa ada aktivitas berarti, bisa saja ini merupakan tanda penurunan sistem imun.

Karena itu, Brian Chow merekomendasikan untuk mengecek apakah kalian mengidap anemia, sleep apnea, masalah endokrin atau gangguan lain. Jika tidak, berarti sistem imun tubuh sedang bermasalah.

5. Masalah pencernaan
Ahli kesehatan bernama Kathryn Boling mengatakan, masalah pada pencernaan juga menjadi tanda sistem imun tubuh sedang menurun, dan tanda bahwa sedang mengalami stres berat.

“Dan kita tahu stres bisa membuat Anda lebih rentan terkena infeksi,” jelas Boling. ** Baca juga: Apa Sih 6 Penyebab Urine Berbau Kurang Sedap yang Tidak Berhubungan dengan Penyakit?

Pernahkah Anda mengalami salah satu dari lima tanda imun tubuh sedang menurun tadi?(ilj/bbs)




Dampak Buruk yang Terjadi Jika Minum Kopi di Pagi Hari Saat Perut dalam Kondisi Kosong

Kabar6-Tidak sedikit orang yang memulai hari sebelum berakitivitas dengan minum kopi, yang dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi sekaligus menghilangkan rasa kantuk.

Hal yang perlu diperhatikan, minum kopi saat perut kosong dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Melansir healthyway, ada tiga dampak buruk minum kopi pagi hari saat perut kosong:

1. Gangguan pencernaan
Saat minum kopi dalam perut kosong, lambung akan memproduksi asam klorida secara berlebihan yang berdampak pada pencernaan menjadi terganggu, dan Anda bisa merasakan mulas.

Padahal, asam klorida di lambung sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan yang dikonsumsi. Adanya bakteri jahat juga bisa menyebabkan kentut menjadi bau busuk.

2. Menghilangkan nutrisi
Berdasarkan penelitian, minum kopi dapat mengosongkan lambung dengan cara mengeluarkan makanan yang dikonsumsi oleh tubuh.

Jadi minum kopi saat perut kosong akan menyerap vitamin dan mineral dalam tubuh sehingga memungkinkan tubuh kekurangan nutrisi.

3. Kecemasan dan depresi
Ternyata, kopi juga dapat meningkatkan kecemasan dan depresi. Hal ini karena kopi dapat meningkatkan kadar hormon stres, seperti kortisol, epinefrin, dan norepinefrin.

Kondisi ini akan mengganggu produksi hormon serotonin yang meningkatkan kebahagian dalam diri. ** Baca juga: 4 Makanan yang Bisa Jadi Penyumbang Kalori Terbesar

Jadi sebagai ganti kopi, lebih baik minum segelas air putih hangat saat bangun tidur, dan satu buah apel saat perut kosong. Karena itu memiliki banyak manfaat menjadi lebih sehat.(ilj/bbs)




4 Makanan Sehat Bantu Atasi Pencernaan yang Sering Terganggu

Kabar6-Sistem pencernaan yang terganggu bisa memicu kondisi perut tidak nyaman. Hal ini juga membuat perut susah mengeluarkan kotoran, yang dapat berdampak buruk pada kesehatan, mengingat sisa makanan masih menumpuk di dalam tubuh.

Lantas, apa yang harus dilakukan? Empat jenis makanan ini, melansir tabloidbintang, dapat membantu pencernaan menjadi lebih lancar. Ini makanan yang dimaksud:

1. Alpukat
Kandungan serat yang terdapat pada alpukat disebut bisa membantu pencernaan menjadi lebih lancar. Jika merasa susah buang air besar (BAB), cobalah konsumsi alpukat secara rutin.

2. Pisang
Pisang memiliki kandungan serat yang cukup tinggi. Ketika Anda mengonsumsi makanan dengan kandungan serat tinggi, maka usus akan mulai bereaksi dan merangsang bakteri untuk mengolah sisa-sisa makanan di dalam perut.

3. Air kelapa
Air kelapa juga bisa diandalkan untuk melancarkan pencernaan, karena mengandung elektrolit yang disebut sebagai zat untuk melancarkan sembelit dan sulit BAB.

4. Bayam
Anda bisa mengonsumsi sayuran seperti bayam karena kandungan seratnya yang tinggi. Selain itu, bayam juga mengandung magnesium dan mineral yang baik untuk menggerakkan usus besar, sehingga pencernaan menjadi lebih lancar. ** Baca juga: Kurang Tidur Bisa Rusak Kulit Wajah dan Bikin Anda Tampak Beberapa Tahun Lebih Tua

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Adakah Manfaat Olahraga untuk Pencernaan?

Kabar6-Sistem pencernaan adalah serangkaian jaringan organ yang bekerja untuk mencerna makanan. Selama dalam saluran pencernaan, makanan akan mengalami proses pencernaan, baik secara mekanik maupun secara kimia.

Pencernaan secara mekanik adalah proses pengubahan makanan dari bentuk besar atau kasar menjadi bentuk yang lebih kecil atau halus. Proses itu terjadi dalam mulut dengan bantuan gigi dan lidah, juga terjadi dalam lambung dengan bantuan gerak peristaltik dinding lambung, sehingga makanan seperti diaduk.

Sedangkan, pencernaan secara kimia adalah proses pengubahan zat makanan dari bentuk yang kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana dengan bantuan enzim pencernaan.

Sistem pencernaan membantu memecah makanan yang Anda konsumsi, dan menyerap nutrisi untuk sebagian besar bagian tubuh. Termasuk memberikan energi untuk tubuh. Gaya hidup Anda, pola makan, dan budaya kerja dapat memiliki banyak efek buruk pada sistem pencernaan, yang dapat memicu berbagai macam komplikasi pada sistem pencernaan Anda.

Untuk membantu pencernaan tetap sehat, melansir stylecraze, Anda harus melakukan gaya hidup dan pola makan sehat. Nah, gaya hidup sehat salah satunya dengan rutin olahraga, yang akan terjadi peningkatan sirkulasi darah. Olahraga membantu meningkatkan aliran darah dalam Anda, termasuk sistem pencernaan. Olahraga membantu pencernaan Anda agar tidak ‘malas’ dan tetap bergerak.

Olahraga juga dapat membantu Anda terhindari dari masalah seperti kembung, mulas, sembelit dan kram perut. Namun ada dua hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:

1. Lakukan olahraga sesuai kemampuan Anda. Jauh lebih baik dimulai dengan intensitas ringan yang ditambahkan secara perlahan. ** Baca juga: Sejumlah Rempah-rempah Ternyata Bisa Bantu Anda Turunkan Berat Badan

2. Jangan berolahraga dalam kondisi perut penuh, karena bisa menyebabkan terjadinya sesak napas, mual, muntah dan bahkan pusing.

Selain berolahraga, Anda juga harus memperhatikan pola makan. Konsumsi makanan bergizi dengan diet seimbang.(ilj/bbs)