1

Sistem Pengaturan Masuk Kapal di Pelabuhan Merak Kacau, Pemudik Merasa Dipingpong

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor mengaku kebingungan dengan sistem pengaturan kendaraan roda dua ke dalam kapal di Pelabuhan Merak.

Mereka yang sudah menunggu lama antri masuk kapal, sempat masuk ke dalam kapal. Tapi, malah diminta keluar lagi dengan alasan kapasitas kapal penuh.

“Sempet dari sini (buritan), suruh puter balik, ke bagian sana (haluan). Dibagian sana (haluan) juga yang masuk empat motor tadi. Dari sana (haluan) balik lagi, sampai kesini (buritan) suruh nunggu lagi kapal yang baru,” kata Yogi, pemudik sepeda motor yang harus di ‘pingpong’ di Dermaga 1 Pelabuhan Merak, Minggu (02/06/2019).

Setelah keluar kapal, kata Yogi dan puluhan pemotor lainnya dihalau petugas masuk melalui pintu bagian haluan. Namun hanya empat sepeda motor yang bisa masuk.

Yogi mengaku mengantri di dermaga 1 Merak sejak pukul 02.00 dan baru bisa menyeberang sekitar pukul 03.30. Dia telah menempuh perjalanan dari Jakarta dengan hendak mudik ke Lampung Tengah.

“Waktu nunggunya juga cukup lama, nunggu kapal yang dateng dari Bakauheni. Harus di turunin dulu muatannya, mobil, motor dan penumpang. Baru kita bisa masuk,” katanya.

**Baca Juga:Pola Perjalanan Pemudik di Pelabuhan Merak Berubah dari Malam ke Pagi.

PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak mengakui kekisruhan itu terjadi karena elalaiannya petugas.

Pihak ASDP meminta maaf atas ketidaknyamanan yang diterima pemudik. Terlebih telah menempuh perjalanan jauh dan melelahkan.

“Ada kekurangan di komunikasi dan koordinasi. Itu perlu adanya pembenahan dan masukan yang baik,” kata Solikin, GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, saat ditemui dikantornya, Minggu (02/06/2019). (Ndi)




Pola Perjalanan Pemudik di Pelabuhan Merak Berubah dari Malam ke Pagi

Kabar6.com

Kabar6-Dirlantas Polda Banten Komisaris Besar Wibowo mengatakan pada arus mudik Lebaran 2019 ini, pemudik di Pelabuhan Merak telah mengubah pola perjalanannya.

“Jika sebelumnya pemudik memadati Pelabuhan Merak pada malam hari, kini pagi hari atau menjelang sahur,” ujarnya saat ditemui di Gerbang Tol (GT) Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu (02/06/2019).

Wibowo menyebutkan fenomena unik ini dibarengi dengan peningkatan pemudik jelang sahur hingga pukul 10 sampai 11.00 WIB, setelah itu sepi lagi.

Kata Wibowo, perubahan pola pemudik ini terlihat pada Rabu hingga Kamis, 29-30 Mei 2019. Saat pemudik memadati jalan tol hingga arteri guna menuju Pelabuhan Merak. Akibatanya, arus harus dilakukan rekayasa lalu lintas.

“Sesuai prediksi, kita berharap tidak ada puncak mudik, semuanya merata,” terangnya.

**Baca Juga:Bagaimana Sahur & Berbuka Puasa di Kendaraan Saat Mudik?.

Malam hari ini, GT Cikupa yang merupakan gerbang tol dari Jakarta menuju Banten yang sempat padat, sudah terlihat sepi. Sedangkan jalan diluar pelabuhan terlihat ramai lancar. Hanya saja di tujuh dermaga Pelabuhan Merak terlihat penumpukkan kendaraan pemudik.

“Malam ini ada peningkatan dan cenderung lancar. Masih bisa terhandel oleh kita. Alhamdulillah sekarang sudah mulai terorganisir. Arus lalu lintas di dalam tol dan jalan arteri, tergantung (bongkat muat kapal) di dalam dermaga (Pelabuhan Merak),” ujar Wibowo mengungkapkan situasi terkini arus mudik menuju Pelabuhan Merak. (Ndi)




Lebaran 2019, Sopir Bus di Kota Tangerang Jalani Pemeriksaan Urine

Kabar6.com

Kabar6-Puluhan sopir dan kernet angkutan lebaran di Terminal Poris Plawad Kota Tangerang menjalani pemeriksaan kesehatan dan tes urine, Selasa 28 Mei 2019.

Pemerikasaan ini dilakukan Pemerintah Kota Tangerang melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik bersama BNN Kota Tangerang sebagai upaya mengantisipasi kecelakaan lalu lintas saat mudik. “Dan memastikan sopir tidak mengkonsumsi narkoba,” kata Kepala Kesbangpol Kota Tangerang, Deni Koswarsa.

Kesehatan sopir, kata Koswara, akan berpengaruh terhadap keamanan dan keselamatan penumpang bus. Dia berharap semua penumpang yang melalui dari Terminal Poris Plawad berangkat dan kembali dengan selamat.

**Baca Juga:Lebaran 2019, Pergerakan Penumpang dan Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Naik.

Setelah melakulan pemeriksaan terhadap 30 sopir, petugas belum menemukan pengendara bus yang terindikasi menggunakan narkoba. “Negatif,” katanya.

Koswara menegaskan, jika ditemukan sopir yang terindikasi positif menggunakan narkoba, pihaknya menyerahkan kepada BNN Kota Tangerang. (Oke)




Lebaran 2019, Pergerakan Penumpang dan Pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Mulai Naik

Kabar6.com

Kabar6-Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan pergerakan pesawat pada Lebaran tahun ini diperkirakan tumbuh sekitar 1,5 persen hingga 2 persen. Sementara pergerakan penumpang naik sekitar 3,2 persen hingga 3,5 persen.

“Pergerakan penumpang dan pesawat sudah mulai mengalami kenaikan dalam dua hari ini dibandingkan hari biasa,” kata Awaluddin di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa 28/5/2019.

Adapun puncak arus mudik Lebaran diprediksi terjadi pada tanggal 31 Mei dan 1 Juni 2019. Sementara arus balik Lebaran pada 7 dan 8 Juni 2019.

**Baca Juga:Lebaran 2019, Bandara Soekarno-Hatta Dijaga 3000 Personil.

Terkait dengan angkutan Lebaran itu, Awaluddin, memastikan Bandara Soekarno-telah siap melayani. Angkutan Lebaran 2019 di Bandara Soekarno-Hatta di mulai 29 Mei hingga 13 Juni 2019.

Untuk kesiapan arus mudik dan arus balik Lebaran itu, PT Angkasa Pura II telah melakulan persiapan fasilitas hingga pengamanan.

“Fasilitas kami tambah yang digital untuk memudahkan dan mempercepat layanan agar lebih nyaman,” katanya. (GFM)




30 Mei, Jalan Perimeter Selatan Bandara Soekarno-Hatta Dibuka 24 Jam

Kabar6.com

Kabar6-Jalan Perimeter Selatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta akan mulai dibuka seperti semula yakni 24 Jam mulai Kamis (30/5/2019). Dengan begitu, masa uji coba terbatas yang sebelumnya dioperasikan pukul 04.00 hingga 09.00 dan dilanjutkan pukul 15.00 hingga 21.00 akan segera berakhir.

Febri Toga Simatupang, Senior Manager Of Branch Communication and Legal, Bandara Internasional Soekarno-Hatta menyatakan, saat ini pihak terkait tengah melengkapi atau menyelesaikan beberapa pekerjaan yang berguna untuk keselamatan, keamanan dan kenyamanan bersama.

Hasil evaluasi sejak dioperasikan Jalan Perimeter Selatan dalam sepekan ini diputuskan untuk melengkapi Jalan Perimeter Selatan dengan menambah speed trap, rambu, dan perlunya penerangan ditingkatkan.

“Beberapa evaluasi itu untuk mencegah kecelakaan, untuk mengurangi laju kecepatan kendaraan, terutama roda dua. Kami putuskan Kamis 30 Mei baru dibuka 24 Jam setelah seluruhnya selesai,” terang Febri, Minggu (26/5/2019).

**Baca Juga:Halal Park Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta Dibuka.

Meski dibuka 24 Jam, tetapi tetap kendaraan bertonase besar dan memiliki ketinggian lebih dari 3 meter tidak dapat melintas.

“Kendaraan seperti truk dan bus tetap tidak bisa melintas. Karena terdapat portal untuk menjaga kualitas dari jalan tersebut. Selain itu, ketinggian underpass tidak memungkinkan untuk dilintasi truk dan bus,” tuturnya.

Kesepakatan akan dibuka 24 Jam pada Kamis 30 Mei 2019 nanti merupakan hasil rapat evaluasi gabungan antara Polres Bandara Soekarno-Hatta, Dinas Perhubungan Kota Tangerang, PT Kereta Api Indonesia, PT Waskita Karya dan PT Angkasa Pura II (Persero). (GFM)




Penerapan Contra Flow, One Way di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selama Lebaran

Kabar6.com

Kabar6-Kepala Korlantas Republik Indonesia Refdi Andri menjelaskan tentang rencana pengaturan lalu lintas Contra Flow maupun One Way yang akan diberlakukan selama arus mudik dan balik Lebaran 2019.

“Ini berlaku untuk arus mudik dan arus balik Lebaran,” ujarnya, Senin 27 Mei 2019.

Refdi mengatakan penerapan manajemen lalu lintas ini akan dimulai tanggal 30-31 Mei 2019 dan 1-2 Juni 2019 untuk Arus Mudik dan 8-10 Juni 2019 untuk Arus Balik, dengan rencana operasi sebagai berikut :

*Contra Flow akan diberlakukan mulai dari Km 29 sampai dengan Km 61 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pada pukul 06.00 – 21.00 WIB.

*One Way diberlakukan mulai dari Km 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek sampai dengan Km 263 Jalan Tol Pejagan-Pemalang, pada pukul 09.00 – 21.00 WIB.

Menurut Refdi, pemberlakuan skema contra flow dan one way ini juga dengan pertimbangan untuk mengakomodir lalulintas jarak pendek serta lalulintas yang dari dan menuju Bandung.

“Jalur one way hanya dapat digunakan untuk kendaraan kecil, sedangkan kendaraan besar atau bis serta pengguna jalan dengan jarak pendek agar menggunakan jalur normal,” katanya.

Sementara untuk pengguna jalan dengan tujuan jarak jauh seperti Cirebon, Semarang dan seterusnya dapat menggunakan jalur one way sebagai jalur alternatif.

“Adapun guna mengutamakan keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan, kecepatan kendaraan yang diizinkan di jalur one way adalah maksimum 80 km/jam,” kata Refdi.

**Baca Juga:Lima Jurus Jasa Marga untuk Lalu Lintas Arus Mudik Lebaran 2019.

Refdi juga mengingatkan kembali bahwa masyarakat agar menggunakan fasilitas diskon 15 persen tarif Lebaran yang diberikan oleh para pengusaha Jalan Tol mulai tanggal 27-29 Mei 2019 untuk arus Mudik dan 10-12 Juni 2019 untuk arus Balik, sehingga volume lalulintas dapat terdistribusi dan kepadatan tidak terjadi.

Hal yang tidak kalah penting adalah Refdi juga mengimbau kepada pengguna jalan untuk mempersiapkan perjalanannya dengan lebih matang.

Pastikan kendaraan dan pengendaranya prima, isi penuh bahan bakar kendaraan dan pastikan kecukupan saldo uang elektronik/etoll. (GFM)




Lima Jurus Jasa Marga untuk Lalu Lintas Arus Mudik Lebaran 2019

Kabar6.com

Kabar6-Jasa Marga melalui PT Jasamarga Jalan layang Cikampek (JJC) yang merupakan anak usaha Jasa Marga melakukan upaya-upaya lainnya untuk penyiapan lalulintas mudik dan balik Lebaran.

“Selain penghentian proyek di seluruh jalan tol, kami juga melakulan sejumlah langkah optimalisasi,” kata Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur, Senin 27/5/2019.

Subakti mengatakan ada lima langkah yang dilakukan untuk optimalisasi arus mudik dan balik Lebaran yaitu ;

*Perbaikan jalan yang rusak pada lokasi widening sebagai upaya optimalisasi lajur untuk memperlancar lalu lintas.

*Menyiapkan crane dibeberapa titik untuk membantu evakuasi kendaraan besar (jika diperlukan).

*Menyiagakan Patroli JJC dan patroli proyek untuk percepatan penanganan gangguan lalu lintas.

**Baca Juga:H-10, Jasa Marga Hentikan Semua Pekerjaan Proyek di Jalan Tol.

*Mengurangi atau menutup area proyek untuk menghindari kendaraan-kendaraan yang memaksa berhenti diarea proyek demi keamanan dan kenyamanan pengghna jalan.

*Pengecatan ulang marka jalan dan penambahan rambu himbauan, termasuk pemenuhan lampu dipagar proyek. (GFM)




H-10, Jasa Marga Hentikan Semua Pekerjaan Proyek di Jalan Tol

Kabar6.com

Kabar6-PT Jasa Marga (Persero) Tbk. menghentikan sementara pekerjaan proyek di seluruh jalan tol yang berpotensi menyebabkan kepadatan lalu lintas terutama menjelang periode Arus Mudik dan Balik Lebaran 2019.

“Sejak 26 Mei 2019 pukul 00.00 WIB hingga 15 Juni 2019 pukul 24.00 WIB,” ujar Direktur Operasi Jasa Marga Subakti Syukur, Senin 27 Mei 2019.

Menurut Subakti, pekerjaan proyek di jalan tol yang dihentikan akan berdampak positif menjelang arus mudik dan balik Lebaran 2018 karena kapasitas lajur jalan tol dapat bertambah.

“Salah satu contohnya adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated, dimana area yang sebelumnya digunakan sebagai area kerja kini dengan menggeser pagar-pagar pembatas proyek, area tersebut dapat digunakan sebagai lajur bagi pengguna jalan, sehingga akan lebih lancar,” jelas Subakti.

Penghentian sementara seluruh proyek jalan tol tersebut merupakan tindak lanjut Jasa Marga atas surat Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) No. BM.08-P/219 tanggal 22 Mei 2019 tentang Penghentian Sementara Pekerjaan Konstruksi di Jalan Tol dalam Rangka Menghadapi Arus Mudik/Balik Lebaran Tahun 2019/1440 H.

Diharapkan dengan adanya pemberhentian proyek di jalan tol dimaksud dapat memperlancar arus mudik dan balik Lebaran 2019 agar pengguna jalan yang bepergian melalui jalan tol bertambah aman dan nyaman.

**Baca Juga:H-10, Pemudik Pejalan Kaki Dominasi Pelabuhan Merak.

Kepala Korlantas RI Refdi Andri dalam kunjungannya yang dilaksanakan untuk memantau pelaksanaan pemberhentian proyek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek serta kesiapan pengaturan lalulintas mengungkapkan pekerjaan proyek di Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah berhenti per 26 Mei guna memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2019.

“Saya hari ini melihat bahwa proyek-proyek pembangunan yang ada di sepanjang Jalan Tol Jakarta-Cikampek sudah berhenti, hal ini tentunya akan bermanfaat untuk pengguna jalan yang mau mudik dan balik,” ujar Refdi. (GFM)




Lebaran Sudah Dekat, Ribuan ASN Banten Belum Terima THR

Kabar6.com

Kabar6-Sebelas hari lagi Lebaran, Aparatur Sipil Negara Provinsi Banten belum juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR).

Pelaksana tugas (Plt) BPKAD Provinsi Banten Dwi Sahara mengakui sampai saat ini pendistribusian dana THR bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemprov Banten masih dalam proses pencairan. “Belum (cair), sedang proses,” katanya kepada Kabar6.com, Jumat (24/5/2019).

**Baca Juga:Wahidin Halim Klaim 30 Persen APBD Banten untuk Pendidikan.

Padahal, Gubernur Banten, Wahidin Halim telah menerbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) Banten nomor 900/1714-BPKAD/2019, tentang pemberian THR bagi seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten pada tanggal 17 Mei lalu.

Namun, sampai saat ini pemberiaan uang THR tersebut belum serupiah pun didistribusikan kepada pegawai negeri sipil di Provinsi Banten itu. (Den)




AOCC Bandara Soekarno-Hatta Beroperasi, Ini Kata Imigrasi dan Karantina

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah institusi di Bandara Soekarno-Hatta mengapresiasi beroperasinya Gedung Pusat Kendali Operasi atau Airport Operation Control Center (AOCC). Mereka menilai terobosan fasilitas digital itu memudahkan sistem kerja dan pengawasan.

Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Jakarta 1, Habrin Yake menyatakan, beroperasinya AOCC sebuah terobosan dalam pengawasannya di semua lini.

“Terutama dari sisi kami mengenai lalu lintas dari produk perikanan sangat terpantau dengan baik,” kata Habrin, Kamis 23/5/2019.

Selain itu, kata Habrin, lebih mudah mensinkronkan data, baik antara petugas Bea Cukai, Imigrasi dan Angkasa Pura II. “Sehingga bisa dengan cepat ambil keputusan,”ujarnya.

Sementara itu, Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta, M Tarmin Satiawan menyatakan melalui AOCC seluruh alur pemeriksaan baik keberangkatan dan kedatangan termonitor dengan baik.

“Ini memudahkan sekali untuk mengontrol antrean kedatangan maupun keberangkatan. Jika ada antrean panjang, kita bisa dengan segera mencairkannya,” katanya.

**Baca Juga:Pantau Angkutan Lebaran, Bandara Soekarno-Hatta Gunakan Pusat Kendali Operasi.

PT Angkasa Pura II mulai mengoperasikan AOCC pada angkutan Lebaran 2019 di Bandara Soekarno-Hatta.

Gedung AOCC merupakan fasilitas pengelolaan sistem bandara yang di dalamnya terlibat banyak stakeholder, mulai dari Angkasa Pura II, Airlines, CIQ (Custom, Imigration, Quarantine), Ground Handling Agent, Pertamina hingga Air Traffic Control. (GFM)