1

Amankah Gunakan Kosmetik di Usia Muda?

Kabar6-Tidak hanya wanita dewasa, saat ini remaja pun gemar menggunakan kosmetik terutama saat bepergian ke mall atau sekadar kumpul dengan teman-teman di kafe. Apakah memakai kosmetik pada usia remaja tergolong aman? Dikutip Go Dok, berikut adalah beberapa hal yang terjadi ketika remaja menggunakan kosmetik:

1. Ketergantungan
Kulit remaja masih tergolong rentan terhadap paparan zat kimia, termasuk jenis yang terkandung di dalam kosmetik. Karena itu, tidak heran jika pada beberapa kasus, kulit remaja menunjukkan gejala ketergantungan terhadap produk kosmetik tertentu. Biasanya, gejala yang muncul berupa kulit yang terlihat lebih kusam, iritasi, jerawat, hingga munculnya bintik-bintik hitam.

2. Pubertas dini
Banyak ahli menyatakan bahwa senyawa tertentu yang terkandung dalam kosmetik seperti phthalates, triclosan, parabens, dan musks terbukti dapat memicu pubertas dini pada remaja.

3. Kulit menjadi kebal
Salah satu dampak buruk penggunaan kosmetik di usia muda adalah meningkatnya risiko kulit wajah menjadi kebal. Artinya, kulit tidak akan menunjukkan efek apapun dari penggunaan produk kosmetik. Karena itu, banyak yang kemudian menambah dosis atau memilih produk yang kandungan bahan kimianya lebih banyak.

4. Penuaan Dini
Tingginya kandungan kimia dalam kosmetik ternyata dapat menurunkan kadar kolagen pada kulit. Hal inilah yang menyebabkan kulit remaja kehilangan elasitasnya, sehingga lebih cepat mengalami proses penuaan. Selain itu, menurunnya kolagen pada kulit juga akan memicu timbulnya beberapa gangguan wajah, seperti kerutan dan flek hitam.

5. Kanker
Ini dia bahaya paling mengerikan yang diakibatkan oleh penggunaan kosmetik pada remaja yaitu kanker. Menumpuknya bahan kimia di jaringan kulit ternyata dapat memicu pertumbuhan abnormal sel. Inilah yang menjadi cikal bakal munculnya sel kanker penginfeksi tubuh.

6. Iritasi Jangka Panjang
Menggunakan kosmetik yang tidak disesuaikan dengan usia ternyata dapat memicu peradangan dan iritasi. Dampaknya, kulit akan lebih sensitif sehingga lebih mudah berjerawat, terlihat memerah, bahkan terasa perih. ** Baca juga: Ingin Sehat & Berumur Panjang? Hindari 5 Jenis Makanan Ini

Ketimbang memakai kosmetik saat remaja, ada baiknya Anda menunggu dulu sampai mengalami masa pubertas. Alasannya, karena pada fase inilah tubuh akan mengalami perubahan hormon yang bisa saja memicu timbulnya gangguan pada kulit wajah. Setelah melewati masa pubertas, barulah Anda dapat memakai kosmetik yang direkomendasikan oleh dokter untuk mengembalikan kondisi kulit wajah seperti sediakala.(ilj/bbs)




Berapa pun Mahalnya Biaya Perawatan Kecantikan, Proses Penuaan Tidak Mungkin Dihentikan

Kabar6-Menua itu adalah proses yang pasti dialami setiap orang. Penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences pada Oktober 2017 mengungkapkan, secara matematis proses penuaan tidak mungkin dihentikan.

Penelitian yang dilakukan oleh peneliti postdoctoral Paul Nelson dan profesor ekologi dan biologi evolusioner Joanna Masel dari Universitas Arizona ini, dilansir Kompas, didasarkan pada kerjasama sel individu dan fungsi tubuh.

Disebutkan, pertambahan usia menimbulkan dua skenario. Sel akan melambat dan kehilangan fungsi seperti perubahan warna rambut, atau sel berkembang biak secara tak terkendali yang berujung menjadi kanker.

Model matematis dari kompetisi antar sel pun diciptakan. Kedua peneliti juga menggunakan gagasan seleksi alam yang menunjukkan pembersihan sel lambat mampu menghentikan proses penuaan. Namun hal ini memiliki konsekuensi tersendiri. Pembersihan sel memberi ruang bagi sel kanker untuk berkembang biak. Jika meniadakan sel kanker, sel lambat akan terakumulasi dan semakin memburuk secara perlahan.

Jika seleksi sel sempurna, sel lambat disingkirkan dan sel kanker dikurangi, penuaan tetap akan terjadi. Sel kanker akan ‘menipu’ saat dipaksa untuk bersaing memperebutkan sumber daya dan untuk selaras dengan sel lainnya.

“Anda mungkin bisa memperlambat penuaan tapi Anda tidak bisa menghentikannya,” kata Masel. Ditambahkan, Anda bisa memperbaiki satu masalah, tapi akan Anda terjebak dengan yang lain.

Menurut Nelson, pada akhirnya penuaan adalah keniscayaan, khususnya bagi organisme seperti manusia. “(Penuaan adalah) sesuatu yang harus Anda hadapi jika Anda ingin menjadi organisme multiselular,” kata Nelson. ** Baca juga: Beberapa Hal yang Jangan Dilakukan Usai Olahraga Lari

Apakah Anda termasuk orang yang takut menjadi tua? (ilj/bbs)




Deodoran Bisa Lemahkan Fungsi Sperma?

Kabar6-Salah satu cara untuk menghindari bau badan adalah dengan memakai deodoran. Namun sebuah studi baru menunjukkan, bahan kimia dari banyak produk perawatan pribadi ini sebenarnya bisa menurunkan kualitas sperma pria.

Peneliti di Polandia mengamati 315 pria, dengan hasil deodoran membawa dampak buruk bagi kesehatan sperma. Dikutip dari Okezone, infertilitas mempengaruhi satu dari 20 pria di dunia. Saat ini terdapat 20 persen pria yang memiliki jumlah sperma rendah, di antara presentase tersebut 2-3 persen tidak menghasilkan sperma sama sekali.

Para peneliti mengambil sampel urine, air mani dan darah dari masing-masing pria. Selanjutnya, peneliti menentukan jumlah sperma, kualitas, serta jumlah bahan kimia yang ditemukan di tubuh mereka.

Hasilnya, pria yang memiliki jumlah paraben dalam urine lebih banyak, memiliki sperma berukuran lebih lambat dan tidak normal. Ini menjadi salah satu penyebab tidak suburnya pria secara fisik, sehingga pembuahan menjadi terhambat, dan kemungkinan pasangannya bisa hamil pun sangat kecil.

Joanna Jurewicz, peneliti dari Nofer Institute of Occupational Medicine di Lodz, dilansir Dailystar mengatakan bahwa pria diharapkan dapat menghindari paparan produk paraben. Ini adalah sejenis bahan kimia yang digunakan dalam kosmetik guna mencegah bakteri dan jamur. ** Baca juga: Mengapa Usai Konsumsi Makanan Manis Jadi Cepat Haus?

“Paraben zat kimia yang bisa menyerap ke dalam tubuh manusia. Tentu dampaknya banyak, salah satunya yakni mengakibatkan gangguan fungsi sperma pria yang bisa merugikan dirinya,” kata Joanna.(ilj/bbs)