1

Penuhi Kebutuhan Nutrisi untuk Perempuan Usia 20 hingga 40 Tahun

Kabar6-Selain menjalankan pola hidup sehat, penting juga untuk mengetahui cara mencukupi kebutuhan di setiap fase usia. Hal ini agar setiap perempuan dapat menikmati hidup sekaligus tampil awet muda di usia tua.

Bagaimana kebutuhan nutrisi untuk perempuan di berbagai jenjang usia? Melansir Herworld, berikut uraiannya:

1. Usia 20-an
Minum cukup air putih agar tubuh terhidrasi dengan baik, yang merupakan kunci melawan suhu panas tubuh dari aktifitas harian. Bawalah botol air ke mana Anda pergi, dan minumlah setidaknya dua liter air setiap hari.

Cukupi pula kandungan kalsium dan asam folat tubuh. Di usia 20-an, tubuh masih dalam kondisi membangun tulang. Seberapa banyak tubuh membutuhkan kalsium? 1.000 mg kalsium setiap hari. Dan Anda bisa mendapatkan nutrisi tersebut dari beberapa jenis makanan seperti yoghurt, susu, tahu, sarden, dan sejenisnya.

2. Usia 30-an
Pada usia ini, Anda sebaiknya tidak menerapkan pola makan seperti masa remaja. Di usia 30-an metabolisme mulai melambat, dan perempuan mulai kehilangan massa ototnya. Untuk itu, ganti asupan makanan yang berasal dari olahan karbohidrat (roti dan kue) atau minuman manis dengan asupan makanan dari makanan segar dan air.

Sempatkan juga untuk berolahraga. Massa otot wanita akan menurun sekira lima persen setiap dekade, dan penurunan itu dimulai usia 30-an. Agar massa otot terjaga, tambahkan sedikit olahraga berat seperti angkat beban ke dalam porsi olahraga rutin Anda.

Selain itu, jangan lupa mengonsumsi protein dalam jumlah yang memadai untuk membantu menghindari hilangnya massa otot.

3. Usia 40-an
Kolesterol dan tekanan darah akan naik seiring Anda mendekati fase menopause. Untuk itu, lindungi jantung dengan rutin berolahraga, dan mengonsumsi makanan sehat. Sementara untuk pola makan, sebaiknya perbanyak mengonsumsi sayuran berwarna hijau gelap dan buah-buahan segar.

Pada fase ini, penting untuk memperhatikan asupan vitamin D dalam tubuh. Hal ini karena fase simpanan vitamin D daam tubuh dan menurun, padahal tubuh perlu vitamin ini agar kalsium diserap dengan baik. Selain itu, vitamin D membantu menjaga sistem imun tetap kuat serta membantu Anda menghindari kanker payudara dan kanker usus besar.

Selain vitamin D, Anda juga perlu mencukupi kandungan antioksidan seperti vitamin A, C dan E. Kandungan itu membantu mencegah atau menunda kerusakan sel yang menyebabkan terjadinya penuaan.

Sementara makanan yang direkomendasikan pada fase ini adalah paprika merah, jeruk, wortel, ubi jalar dan kacang-kacangan. ** Baca juga: Hentikan 7 Kebiasaan Sepele yang Beri Efek Buruk Bagi Kesehatan

Yuk, mulai seleksi lagi menu harian Anda, dan sesuaikan dengan umur.(ilj/bbs)




Setop Konsumsi Makanan Bersantan Secara Berlebihan

Kabar6-Makanan bersantan menjadi salah satu hidangan yang paling digemari banyak orang karena rasanya yang lezat dan gurih. Tidak hanya kari ayam, gulai, atau soto, sebagian besar hidangan bersantan memang selalu menggoda selera.

Namun di sisi lain, ada risiko kesehatan yang mengintai jika kita mengonsumsi makanan bersantan secara berlebihan. Di dalam santan, terkandung kalori yang cukup tinggi, di mana 93 persen kalori tersebut datang dari lemak, termasuk lemak jenuh yang dikenal sebagai trigliserida (MCTs).

Secangkir santan sudah mengandung 90 persen dari total kebutuhan lemak jenuh dalam satu hari. Lantas, bagaimana cara memilih dan menggunakan santan yang baik untuk makanan? Melansir beberapa sumber, apabila Anda memutuskan untuk menggunakan santan dari perasan kelapa, sebaiknya harus dipakai dan diolah di hari yang sama. Hal ini karena kandungan minyak yang tinggi dapat membuat kelapa cepat berubah tengik.

Santan kemasan yang dijual di supermarket biasanya mempunyai tingkat konsistensi kekentalan yang seperti krim. Ini lebih tinggi lemak dari santan yang kita dapatkan dari kelapa peras.

Hindari membeli santan instan yang dikemas dengan menggunakan kemasan kaleng atau plastik, karena zat Bisphenol-A (BPA) yang terdapat pada kaleng atau plastik bisa tercampur dengan santan.

Pada dasarnya, santan mempunyai manfaat yang baik bagi kesehatan, seperti berperan sebagai penyeimbang elektrolit dalam tubuh, sebagai cairan yang mudah dicerna dan baik untuk orang yang tidak toleran laktosa, dan santan juga dikenal dapat mengurangi tekanan darah tinggi berkat kandungan zat besi di dalamnya.

Namun, manfaat itu akan kita dapatkan jika kita mengonsumsi makanan bersantan dalam batasan wajar dan normal, karena semua yang berlebih itu tentunya tidak baik. ** Baca juga: Atasi Stres dengan Olahraga

Menurut American Heart Association, jika Anda berlebihan mengonsumsi makanan yang di dalamnya mengandung banyak lemak jenuh (bersantan), dapat mengakibatkan munculnya penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung koroner.

Mengonsumsi makanan bersantan terlalu banyak juga dapat mengakibatkan naiknya kadar kolesterol dalam darah, diare, sembelit, gas dan kembung berlebihan, penyempitan pembuluh darah, hingga memicu tekanan darah.

Jadi, makan dalam porsi yang cukup alias tidak berlebihan, ya.(ilj/bbs)




Murah Meriah, Tempe Punya 4 Manfaat yang Tak Terduga

Kabar6-Tempe adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari fermentasi biji kedelai kaya nutrisi. Tempe banyak dikonsumsi di Indonesia, tetapi sekarang telah mendunia. Kaum vegetarian di seluruh dunia banyak yang telah menggunakan tempe sebagai pengganti daging.

Setidaknya, satu tempe seberat tiga ons, mengandung 162 kalori, 15gr protein, dan 9gr karbohidrat. Tempe juga tinggi prebiotik, vitamin, dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan.

Meskipun tergolong jenis pangan yang murah meriah, melansir beberapa sumber, tempe memiliki beragam nutrisi dan manfaat yang tak terduga. Apa sajakah itu?

1. Kaya prebiotik
Makanan fermentasi yang tidak dipasteurisasi dapat mengandung probiotik. Merupakan bakteri menguntungkan yang dapat memberikan manfaat kesehatan saat dimakan.

Probiotik dapat membantu memecah gula dan karbohidrat sehingga mereka lebih mudah dicerna, mengendalikan bakteri berbahaya dalam tubuh, melawan diare, membantu pencernaan, melawan peradangan kronis dan bahkan meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh. Namun, tempe difermentasi menggunakan jamur dan biasanya dimasak sebelum makan.

2. Tingkatkan kesehatan tulang
Manfaat tempe lainnya adalah dapat menguatkan tulang, karena kalsium juga ada dalam tempe. Kalsium, bersama dengan mineral penting lainnya seperti vitamin K dan vitamin D, sangat diperlukan tubuh untuk menjaga kepadatan mineral tulang dan mencegah tulang patah dan rapuh.

Ini membantu membentuk bagian dari hidroksiapatit, kompleks mineral yang membuat tulang dan gigi kita keras, mempertahankan kepadatan tulang dan membantu tulang pulih. Orang dengan kekurangan kalsium lebih rentan memiliki tulang yang lemah dan lentur sehingga meningkatkan risiko patah tulang.

Tembaga, mineral lain yang ada di tempe, juga memainkan peran penting dalam pertumbuhan tulang. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Biological Trace Elements Research, konsumsi tembaga dapat meningkatkan laju penyembuhan tulang dan juga dapat memainkan peran kunci dalam pemeliharaan dan perbaikan jaringan.

3. Kurangi tingkat kolesterol
Tempe secara tradisional dibuat dari kedelai, mengandung senyawa tumbuhan alami yang disebut isoflavon. Nah, isoflavon kedelai telah dikaitkan dengan penurunan kadar kolesterol.

Sebuah tinjauan yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition mengevaluasi 11 penelitian dan menemukan bahwa isoflavon kedelai, yang ditemukan dalam tempe dan produk kedelai lainnya, dapat membantu secara signifikan menurunkan kadar total dan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) atau ‘kolesterol jahat’.

Dibandingkan dengan protein hewani, protein kedelai dapat menurunkan kolesterol LDL sebanyak 5,7 persen dan kolesterol total 4,4 persen. Selain itu, manfaat tempe lainnya juga dapat menurunkan trigliserida sebesar 13,3 persen.

4. Kurangi risiko kanker
Isoflavon yang ditemukan dalam tempe telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan. Selain mengurangi kolesterol, isoflavon dalam tempe juga mengurangi risiko kanker. ** Baca juga: Kulit Jadi Kering Bisa Disebabkan 4 Kebiasaan Tidak Sehat

Hal ini karena isoflavon dalam kedelai sangat kaya akan zat antioksidan yang mampu melawan radikal bebas dan membantu mencegah peradangan untuk melindungi sel dari kerusakan.

Antioksidan diyakini memainkan peran penting dalam kesehatan dan penyakit, dengan beberapa penelitian menunjukkan bahwa antioksidan bahkan dapat membantu mengurangi risiko kondisi kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan kanker.

Jadi, jangan lupa masukkan tempe dalam olahan menu harian Anda.(ilj/bbs)




Kesuburan Pria Bisa Dipengaruhi Oleh Faktor Usia?

Kabar6-Tidak hanya wanita, pria pun memiliki masa suburnya sendiri. Banyak penelitian menunjukkan, semakin bertambahnya usia, maka pria mengalami penurunan kesuburan seperti yang juga dialami wanita.

Hal ini berbeda dengan anggapan sebagian besar orang bahwa pria dapat memiliki anak pada usia berapa pun. Sebuah penelitian menemukan bahwa kemungkinan seorang pria untuk memperoleh anak atau menyebabkan kehamilan pada pasangannya menurun hingga 11 persen setiap tahunnya.

Selain itu, kemungkinan terjadinya keguguran atau kematian janin di dalam kandungan juga meningkat seiring dengan semakin bertambahnya usia sang ayah.

Sebuah penelitian di Prancis, melansir Webmd, menemukan bahwa angka keguguran meningkat hingga 17 persen bila sang ayah berusia 34 tahun, dan meningkat menjadi 20 persen bila sang ayah berusia antara 35-39 tahun, serta mencapai 32 persen bila sang ayah berusia 44 tahun.

Berdasarkan sebuah penelitian di Jerman, sperma pun mengalami perubahan seiring dengan semakin bertambahnya usia si pria. Jumlah, kecepatan bergerak, dan struktur sperma pun mengalami penurunan seiring dengan semakin bertambahnya usia.

Gaya hidup pun dapat memengaruhi kesuburan Anda. Gaya hidup tidak sehat, seperti kurangnya waktu tidur, stres yang cukup tinggi, dan diet tidak sehat serta tidak teratur dapat memengaruhi kesehatan juga kesuburan Anda.

Sperma yang telah mengalami perubahan akibat penuaan pun dapat memengaruhi kesehatan anak. Seperti halnya wanita, setelah pria mencapai usia tertentu, maka risiko anak-anaknya menderita kelainan genetika juga meningkat. Selain itu, anak Anda pun memiliki risiko menderita skizofrenia yang lebih tinggi daripada anak yang lahir saat Anda masih muda.

Skizofrenia adalah gangguan mental yang terjadi dalam jangka panjang. Gangguan ini menyebabkan penderitanya mengalami halusinasi, delusi atau waham, kekacauan berpikir, dan perubahan perilaku. Gejala tersebut merupakan gejala dari psikosis, yaitu kondisi di mana penderitanya kesulitan membedakan kenyataan dengan pikirannya sendiri.

Sebuah penelitian menunjukkan, seorang pria yang berusia 45-49 tahun berisiko memiliki anak yang menderita skizofrenia hingga dua kali lipat dibandingkan dengan pria yang berusia 25 tahun atau lebih muda.

Risiko ini meningkat hingga tiga kali lipat bila sang ayah berusia lebih dari 50 tahun. ** Baca juga: Hindari 5 Kesalahan Mengonsumsi Telur Agar Diet Berhasil

Apa yang dapat Dilakukan? Memperbaiki gaya hidup Anda dapat memperlambat penurunan kesuburan yang sedang terjadi. Bila ingin tetap subur seperti masa muda Anda, maka terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan, antara lain yaitu menjaga berat badan, jangan menggunakan obat-obatan terlarang, berhenti merokok, serta menjaga kadar kolesterol darah Anda.

Sebuah penelitian telah menemukan adanya hubungan antara tingginya kadar kolesterol dengan disfungsi ereksi.(ilj/bbs)




Gunakan Minyak Goreng dengan Cara Sehat Agar Terhindar dari Kolesterol

Kabar6-Harus diakui, sebagian besar makanan yang kita konsumsi pengolahannya sulit dipisahkan dengan minyak goreng. Sebenarnya, minyak goreng sendiri tidak selalu salah karena dibuat dari tumbuh-tumbuhan. Hanya, penggunaannya saja yang membuat makanan jadi kurang baik untuk kesehatan.

Lantas, bagaimana cara tepat menggunakan minyak goreng? Melansir Wolipop, berikut cara-cara menggunakan minyak goreng yang sehat, agar terhindar dari kolesterol:

1. Perhatikan bahan Makanan
Kebanyakan minyak goreng atau minyak sayur adalah sumber nabati, yang artinya terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Karena itulah, jangan selalu menyalahkan minyak ketika tingkat kolesterol Anda meningkat.

Hal yang perlu diperhatikan adalah bahan makanan apa yang digoreng menggunakan minyak tersebut. Agar lebih sehat, hindari menggoreng jeroan atau makanan-makanan lain yang dikenal tinggi kolesterol. Pastikan pula jika selain gorengan, asupan Anda mengandung protein, sayur, buah yang seimbang.

2. Cara tepat lakukan deep fried
Deep fried adalah teknik memasak dengan cara menggoreng makanan dengan penggunaan minyak yang banyak sehingga seluruh permukaan makanan masuk ke dalam minyak atau tenggelam dalam minyak panas.

Perhatikan jenis minyak dan bahan makanan yang digunakan. Disarankan untuk memilih minyak goreng dengan titik asap tinggi atau tidak mudah berasap agar kandungan lemak tidak rusak dan tidak menggoreng bahan tertentu.

Minyak kedelai titik asapnya tinggi, jadi cukup stabil untuk menggoreng atau menumis. Namun perlu diperhatikan lagi bahwa bukan minyaknya, tapi vitamin dan mineral pada bahan makanan yang cukup sensitif terhadap pemanasan, misalnya sayur yang diberi tepung dan digoreng.

3. Alternatif selain digoreng
Jika bisa, hindari menggunakan minyak untuk menggoreng deep fried. Alternatifnya minyak sayur bisa dipakai untuk menumis, memanggang, sebagai dressing salad, atau membuat kue dan dengan bahan-bahan makanan yang lebih sehat.

4. Hindari pemanasan ulang
Salah satu hal penting dalam penggunaan minyak goreng yang sehat adalah menghindari pemanasan ulang. Tak jarang minyak digunakan beberapa kali sebelum dibuang yang tentunya akan kurang baik untuk kesehatan karena kandungan baiknya telah rusak.

Menggunakan minyak berkali-kali perlu dihindari karena ikatan lemak dalam minyak sudah berubah. Lebih baik gunakan yang baru untuk menjaga kesehatan. ** Baca juga: Apa Saja Penyebab Kaki Sering Mendadak Dingin?

5. Batasan konsumsi minyak
Untuk menjaga kesehatan selama pandemi sekaligus menghindari penyakit kolesterol, penting untuk mengetahui batasan mengonsumsi minyak goreng. Minyak yang mengandung lemak sebenarnya dibutuhkan dalam tubuh.

Sesuai rekomendasi, 25 persen kebutuhan tubuh seharusnya berasal dari lemak sehat, karena itu Anda bisa mengonsumsi 60-70 gram lemak. Berdasarkan hitungan tersebut, dalam sehari dianjurkan untuk tidak mengonsumsi lebih dari lima sendok sehari.

Diketahui, lima sendok makan per hari bukan yang dipakai untuk memasak tapi yang terasup. Ada yang namanya penyerapan minyak pada makanan. Karena itu, perlu diperhatikan juga seberapa banyak kita mengonsumsi makanan berminyak.(ilj/bbs)




Hitung Berapa Banyak Protein dalam Telur Rebus

Kabar6-Telur menjadi makanan yang banyak dipilih orang, entah itu saat sarapan, makan siang, atau makan malam, karena selain lezat juga praktis diolah sebagai menu harian.

Sebutir telur rebus yang berukuran besar hanya mengandung 78 kalori serta vitamin A dan vitamin B kompleks. Merebus telur tidak menambahkan jumlah lemak di dalamnya. Telur merupakan sumber protein yang baik. Hal yang perlu diingat, telur tidak mengandung karbohidrat dan mengandung banyak kolesterol.

Protein berfungsi untuk membentuk struktur sel, membentuk dan memperbaiki jaringan, dan diperlukan untuk berbagai proses lainnya bagi kesehatan seperti hormon, enzim, dan hemoglobin.

Saat dicerna, protein akan dipecah menjadi asam amino, yang kemudian akan digunakan oleh tubuh untuk membentuk berbagai protein khusus yang diperlukan tubuh. Mengonsumsi protein setiap harinya sangat penting karena tubuh Anda tidak dapat menyimpan dan membentuk asam amino.

Berapa dosis harian protein? Melansir healthyeating.sfgate, pria harus mengonsumsi 56 gram protein, dan wanita sebanyak 46 gram protein setiap harinya. Atlet dan orang-orang yang harus melakukan berbagai olahraga berat membutuhkan lebih banyak protein. Jumlah protein yang dibutuhkan setiap harinya dapat bervariasi, tergantung pada kondisi kesehatan Anda.

Telur merupakan sumber protein yang baik dan mengandung semua jenis asam amino esensial yang dibutuhkan. Satu butir telur rebus mengandung 6,29 gram protein, sehingga dapat memenuhi 11 persen kebutuhan protein harian pria dan 14 persen kebutuhan protein harian wanita.

Pada telur ukuran besar, sekira 43 persen protein ditemukan pada kuning telur, tergantung pada ukuran kuning telur. Bila hanya mengonsumsi putih telur, maka Anda hanya memperoleh setengah dari total protein di dalam telur.

Satu hal yang perlu diingat, telur juga tinggi kolesterol. Jika Anda merupakan orang yang sehat, batasi konsumsi kolesterol harian hingga 300 mg atau kurang. Sebutir telur rebus ukuran besar mengandung 186 mg kolesterol.

Namun jika Anda memiliki gangguan jantung dan pembuluh darah atau memiliki kadar kolesterol yang tinggi, maka batasi konsumsi kolesterol harian hingga 200 mg.

Konsumsi lemak total Anda setiap harinya seharusnya tidak lebih dari 25-35 persen total kalori harian, di mana lemak jenuh tidak lebih dari tujuh persen. ** Baca juga: Selain Tubuh Jadi Bugar, Tidur Ternyata Bisa Bikin Wanita Lebih Cerdas

Sebutir telur rebus mengandung 5,3 gram lemak dan 1,63 gram lemak jenuh, yang berarti 47,7 kalori yang berasal dari lemak, dan 14,7 kalori yang berasal dari lemak jenuh.(ilj/bbs)




Ini Lho Buah dan Sayuran yang Paling Banyak Mengandung Antioksidan

Kabar6-Radikal bebas dapat merusak bahkan membunuh sel dalam tubuh kita, yang menyebabkan stres oksidatif sehingga menimbulkan berbagai macam penyakit. Nah, mengonsumsi makanan sumber antioksidan dapat membantu melindungi tubuh.

Ada sejumlah buah dan sayuran, melansir healthmeup, yang dapat membantu kita melawan bahan-bahan kimia yang masuk ke tubuh, dan dapat membahayakan kesehatan kita. Ini buah dan sayuran yang kaya antioksidan dan memaksimalkan kesehatan Anda:

1. Berry
Buah berry banyak mengandung serat, mineral dan vitamin yang sarat dengan antioksidan. Blueberry, raspberry dan blackberry kaya dengan proanthocyanidins, antioksidan yang dapat membantu mencegah kanker dan penyakit jantung.

Selain proanthocyanidins, berry juga mengandung asam ellagic yang akan memperlancar sistem pencernaan. Blueberry dapat menunda timbulnya gejala berkaitan dengan usia seperti hilangnya fungsi kognitif. Campurkan berry dengan yoghurt atau tambahkan ke dalam salad dan makan mentah-mentah.

2. Brokoli
Brokoli dikenal sebagai sayuran yang ramah untuk jantung dan mampu melawan kanker. Sayuran-sayuran ini mengandung senyawa yang disebut indole-3-carbinol, dapat memperkuat saluran pencernaan, mengurangi risiko kanker payudara dan kanker sensitif estrogen lain, seperti kanker indung telur dan leher rahim.

3. Lemon
Lemon berguna dalam mengobati batuk dan sesak napas. Lemon juga dapat mengobati nyeri ulu hati dan masalah pencernaan lainnya. Selain itu, lemon mampu mempertahankan keseimbangan elektrolit tubuh. Kandungan antioksidan dalam lemon berguna untuk mencegah terjadinya penyakit jantung dan kanker.

4. Apel
Apel diketahui mengandung serat tinggi yang dapat menurunkan kadar kolesterol darah dan kadar gula darah. Apel juga mengandung vitamin C yang mencegah terjadinya anemia karena vitamin C membantu penyerapan zat besi dalam tubuh.

5. Bayam
Bayam mengandung 13 jenis asam flavonoid yang akan mencegah terjadinya kanker, penyakit jantung dan osteoporosis. ** Baca juga: Kenali Jenis Antioksidan dan Fungsinya pada Tubuh

Masukkan kelima jenis buah dan sayuran tadi pada menu harian Anda agar tubuh tetap sehat.(ilj/bbs)




Tidak Sekadar Menyumbang, Rutin Donor Darah Punya Manfaat Bagi Kesehatan

Kabar6-Penyumbang darah atau pendonor darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah, digunakan untuk transfusi darah.

Tahukah Anda, orang yang mendonorkan darah secara teratur ternyata memiliki angka harapan hidup yang lebih lama? Dan tidak sekadar menyumbang darah, melansir Boldsky, berikut sejumlah manfaat kesehatan rutin donor darah:

1. Kurangi risiko penyakit jantung
Mendonorkan darah akan meningkatkan fungsi dari jantung dan pembuluh darah secara keseluruhan. Dengan donor darah akan meningkatkan kadar zat besi dalam darah dan juga menurunkan risiko penyakit jantung.

2. Bakar kalori
Mendonorkan darah sekira 450 ml akan membantu menurunkan berat badan. Anda berhasil membakar sebanyak 650 kalori saat mendonorkan darah sebanyak 450 ml.

3. Tingkatkan produksi darah
Donor darah membantu menstimulasi produksi dari sel darah baru. Proses pengambilan darah saat donor darah akan mendorong tubuh menjadi lebih sehat dan bekerja dengan lebih efisien

4. Lindungi jantung
Jika Anda adalah seseorang yang mengalami peningkatan zat besi dalam darah, maka donor darah dapat membantu melindungi jantung dari risiko penyakit yang mungkin terjadi. Ketika Anda mendonorkan darah dengan rutin maka akan semakin banyak zat besi yang keluar dalam bentuk darah.

5. Pemeriksaan kesehatan
Saat mendonorkan darah, maka darah yang Anda donorkan tersebut akan diperiksa dari kemungkinan adanya penyakit serius. Dan jika ada ditemukan penyakit serius, maka pihak Palang Merah akan segera memberitahukan kepada Anda dengan tetap menjaga kerahasiaannya. Hal ini membuat Anda dapat mengetahui adanya penyakit sejak dini.

6. Keuntungan untuk lanjut usia
Banyak orang yang sudah lanjut usia dan dalam kondisi kesehatan yang baik dapat mendonorkan darahnya secara teratur. Setelah mendonorkan darah mereka akan merasa lebih bersemangat dan sehat.

7. Turunkan kadar kolesterol
Manfaat lain dari donor darah adalah membantu Anda menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. ** Baca juga: Mengapa Manusia Tidak Bisa Hidup Tanpa Air Liur?

Manfaat yang menyenangkan, bukan? (ilj/bbs)




Berapa Banyak Telur yang Sebaiknya Dikonsumsi dalam Sehari?

Kabar6-Telur sering dipilih sebagai menu sarapan atau makan siang dan malam, karena praktis dan mudah diolah sebagai hidangan yang mengenyangkan. Telur juga dianggap sebagai ‘makanan super’ karena mengandung tinggi protein, vitamin, mineral dan asam lemak omega-3.

Mengonsumsi satu telur ukuran besar setiap hari, dapat menyediakan sekira 15 persen dari kebutuhan protein harian Anda. Sebuah penelitian, melansir newhealthguide, menunjukkan bahwa makan telur setiap hari tidak akan meningkatkan risiko penyakit jantung pada orang sehat. Asupan telur harian Anda tergantung pada sejumlah faktor, termasuk jenis kelamin, riwayat kesehatan dan tingkat aktivitas.

Namun disarankan untuk makan sekira dua butir telur per hari, karena telur berukuran besar mengandung 186 mg kolesterol atau lebih. Sedangkan batas kolesterol Asupan Harian yang Dianjurkan atau Reference Daily Intakes (RDI) adalah 300 mg untuk Anda yang sehat.

Karena itulah, untuk Anda yang memiliki kolesterol tinggi atau hiperkolesterolemia, sebaiknya tidak boleh terlalu banyak konsumsi telur. Lantas, berapa banyak kalori yang ada dalam telur? Hal ini tergantung pada ukuran telur dan bagaimana cara Anda memasaknya.

1. Telur rebus
Satu buah telur ukuran besar tanpa bumbu tambahan mengandung 70 kalori. Hati-hati dalam menambah saus dalam telur Anda, karena hal tersebut akan meningkatkan kadar kalori telur tersebut.

2. Telur goreng dan telur orak-arik
Telur goreng dan telur orak arik biasanya mengandung sekira 90-95 kalori tanpa bumbu. ** Baca juga: Mana yang Lebih Banyak, Protein dalam Daging atau Telur?

Olahan telur mana yang menjadi favorit Anda?(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Banyak, Protein dalam Daging atau Telur?

Kabar6-Sumber protein berasal dari berbagai makanan antara lain seperti daging, telur, produk susu, biji-bijian, dan kacang-kacangan. Protein berfungsi sebagai pembentukan sel tubuh, otot, jaringan dan organ tubuh.

Apabila kadar karbohidrat dalam tubuh rendah, maka protein juga berfungsi sebagai sumber energi yang berharga. Nah, daging dan telur adalah sumber protein yang paling sering dikonsumsi banyak orang.

Lantas, manakah yang lebih banyak mana kandungan proteinnya, telur atau daging? Melansir healthyeating.sfgate, telur ukuran besar mengandung lebih dari enam gram protein. Daging cenderung mengandung lebih banyak protein per porsi dibanding telur. Namun, berbagai jenis daging mengandung jumlah protein yang sedikit berbeda.

Misalnya, porsi tiga ons daging sapi tanpa lemak mengandung lebih dari 18 gram protein, sementara porsi tiga ons kalkun mengandung protein lebih dari 19 gram, sementara porsi dada ayam mengandung 18 gram protein.

Ukuran porsi daging dan telur bervariasi dan cukup signifikan, jadi sulit untuk membandingkan keduanya hanya berdasarkan kandungan protein. Tapi jika Anda mengintip protein dari sudut pandang gram, Anda mendapatkan perbandingan yang jauh lebih akurat.

Telur mengandung sekira 0,13 gram protein per gram telur. Daging sapi rumahan, dada ayam mengandung sekira 0,21 gram protein per gram daging, sementara kalkun mengandung 0,22 gram protein per gram daging.

Dengan membandingkan rasio gram ke gram, mudah untuk melihat bahwa daging mengandung lebih banyak protein daripada telur. Hal yang perlu diingat, jumlah protein enam gram berlaku untuk keseluruhan satu buah telur. Jika Anda hanya makan putih telur atau kuning telur, Anda akan mendapatkan lebih sedikit protein per porsi.

Dalam telur ukuran besar, putih telur mengandung sekira 3,6 gram protein, sedangkan kuning telur mengandung sekira 2,7 gram. Menggunakan hanya dua putih telur akan memberi Anda sedikit protein daripada menggunakan satu butir telur utuh.

Telur tidak hanya mengandung sedikit protein, tapi juga secara signifikan lebih banyak mengandung kolesterol. Telur ukuran besar mengandung sekira 3,6 gram lemak dan 140 mg kolesterol.

Sajian daging kalkun, ayam, atau daging sapi tiga ons mengandung sekira 1,5-5 gram lemak dan 50-60 mg kolesterol. Saat kolesterol menumpuk dalam tubuh, maka akan membentuk plak di sepanjang dinding pembuluh darah dan menghalangi aliran darah yang normal. ** Baca juga: Sejumlah Hal yang Harus Diperhatikan Saat Pilih Krim Anti Keriput

Konsumsi kolesterol tinggi bisa membuat Anda berisiko terkena penyakit kardiovaskular, serangan jantung dan stroke.(ilj/bbs)