Usai Bercerai, Wanita Ini Malah Masuk Daftar Orang Terkaya di Asia

Kabar6-Perceraian kadang tidak hanya membawa dampak psikologi bagi pasangan suami istri (pasutri) yang mengalaminya, banyak juga di antara mereka yang menjadi terpuruk dalam hal ekonomi.

Namun hal itu tampaknya tidak berlaku untuk Yuan Liping (49). Wanita berkebangsaan Kanada yang tinggal di Shenzhen, Tiongkok, ini justru masuk dalam jajaran orang terkaya di Asia, usai bercerai Du Weimin (56), miliarder yang menjadi pimpinan Shenzhen Kangtai Biological Products Co.

Bagaimana bisa? Rupanya, melansir straitstimes, dari perceraian itu Liping mendapat 161,3 juta lembar saham perusahaan yang dipimpin Weimin. Saham itu bernilai sekira Rp44,7 triliun per 1 Juni 2020. Dengan harta yang diterimanya itu, Liping pun disebut-sebut menjadi salah satu wanita terkaya di Asia.

Diketahui, sebelumnya Liping memang memiliki saham tersebut, namun masih atas nama mantan suaminya. Selama ini, Liping juga pernah ikut bekerja mengembangkan perusahaan vaksin bersama mantan suaminya. ** Baca juga: Terinspirasi Spider-Man, 3 Bocah di Bolivia Biarkan Diri Mereka Digigit Laba-laba Black Widow

Apakah ini yang disebut perceraian membawa berkah?(ilj/bbs)




Wanita Ini Selamat dari Tembakan Peluru Berkat Implan Payudara Miliknya

Kabar6-Berkat implan payudara miliknya, nyawa seorang wanita berusia 30 tahun yang tidak disebutkan namanya berhasil terselamatkan. Wanita tersebut ditembak pada bagian dada dalam jarak dekat, saat berjalan menyusuri jalan di Toronto, Kanada.

Implan payudara kiri wanita tadi, melansir Fox40, ternyata berhasil ‘membelokkan’ peluru dari organ vitalnya ke payudara lain. Menurut studi, kejadian ini merupakan satu dari segelintir kasus, di mana seorang wanita diselamatkan oleh implan payudaranya dan diyakini menjadi yang pertama melibatkan silikon.

Pasien tersebut pergi ke departemen darurat setempat di kota Kanada setelah merasakan sakit pada bagian dada dan melihat darah. Para ahli bedah menemukan satu luka di dalam, dan mengambil sebutir peluru dari bawah payudara kanannya, kemudian ditentukan oleh forensik polisi adalah peluru tembaga kaliber 0.40.

Tim dokter lalu melepas implan dan foto-fotonya diambil untuk penelitian. Hasil CT scan menunjukkan, peluru melewati implan payudara kirinya dan mengenai payudara yang kanan.

“Berdasarkan lintasan masuknya peluru secara klinis dan evaluasi radiologis, satu-satunya sumber defleksi peluru dari peluru adalah implan payudara kiri,” kata para ahli bedah dalam jurnal tersebut.

Ditambahkan, “Implan ini menutupi jantung dan rongga intratoraks dan karenanya menyelamatkan nyawa wanita itu.

Seorang ahli bedah bernama Giancarlo McEvenue, yang menulis studi kasus itu mengatakan, peluru masuk ke sisi kiri payudara wanita itu dan memantul di tulang dada ke payudara kanan.

“Implan menyebabkan perubahan lintasan peluru,” ungkap McEvenue. “Di sisi kiri adalah jantung dan paru-paru, jika peluru masuk ke dada, dia akan mengalami cedera yang jauh lebih serius, mungkin mengancam jiwa.”.

Meskipun ditembak di dada dalam jarak dekat, wanita itu lolos hampir tanpa cedera, dengan tulang rusuk patah dan implan yang rusak. Menurut laporan penelitian tadi, insiden penembakan sedang diselidiki. ** Baca juga: Polisi di AS Pergoki Seorang Pria Sedang Makan Tubuh Neneknya

“Senjatanya tidak pernah ditemukan, dan penembaknya tidak diketahui,” demikian disebutkan dalam laporan tersebut.(ilj/bbs)




Hah! Wanita Asal Kanada Ini 8 Kali Positif COVID-19

Kabar6-Jika sebelumnya ada pria yang telah tiga kali terkena COVID-19, kali ini seorang wanita Kanada dinyatakan positif COVID-19 untuk kedelapan kalinya. Bagaimana bisa?

Wanita bernama Tracy Schofield asal Cambridge, Ontario, jatuh sakit dengan gejala terinfeksi COVID-19 termasuk demam, kedinginan dan sesak napas pada 30 Maret dan dinyatakan positif untuk pertama kalinya pada 31 Maret.

Sejak itu, melansir Foxnews, Schofield telah menjalani tujuh tes lagi, termasuk satu yang entah kenapa hasilnya negatif. Namun tes kesembilan dia kembali positif Covid-19. Saat ini Schofieldsedang mempersiapkan tes ke-10 kalinya. Selama dua minggu setelah tes pertamanya, Schofield melakukan karantina mandiri di kamarnya.

Selama periode itu, Schofield mengklaim demamnya mencapai 40,05 derajat Celsius, dan dia juga kehilangan indera pengecap dan penciuman. Dan kini, lebih dari 50 hari kemudian, Schofield mengatakan dirinya masih sesak napas. “COVID-19 telah mengambil banyak dari saya, dan itu berlanjut setiap hari,” ujarnya.

Setelah menghasilkan hasil positif tujuh kali, tes kedelapannya kembali negatif. “Saya menangis karena saya sangat bahagia,” kata Schofield. ** Baca juga: Setelah 32 Diculik, Pria Ini Kumpul Kembali Bersama Orangtuanya

Tetapi menurut pedoman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seorang pasien harus dites negatif dua kali berturut-turut sebelum pasien tersebut dapat dinyatakan pulih. Sayangnya, tes kesembilan menemukan bahwa virus itu masih kuat di sistemnya alias positif COVID-19.

Para pejabat kesehatan telah memperingatkan bahwa tes-tes seperti itu diketahui menghasilkan negatif dan positif palsu. Laporan anekdotal awal menunjukkan, beberapa test kit dengan benar mendeteksi COVID-19 hanya 70 persen, artinya sekira sepertiga deteksi pasien akan menerima hasil negatif palsu.(ilj/bbs)




Gara-gara Kalah ‘Suit’ Batu-Kertas-Gunting, Pria Kanada Ini Nyaris Tekor Rp5 Miliar

Kabar6-Seorang pria Kanada bernama Edmund Mark Hooper nyaris bokek hanya gara-gara pemainan suit (suten) batu-gunting-kertas. Beruntung, Hooper yang kalah taruhan sebesar Rp5,5 miliar oleh Pengadilan Banding Quebec dibebaskan dari utangnya.

Hooper, melansir globalnews, berutang Rp5,5 miliar setelah kalah main Batu Gunting Kertas dari Michel Primeau pada Januari 2011, dan dipaksa untuk mengganti rumahnya demi memenuhi biaya tersebut. Namun pihak pengadilan sekarang telah menghapus utangnya.

Menurut hukum Quebec, kontrak apa pun untuk taruhan mengharuskan taruhan didasarkan pada kegiatan ‘yang hanya membutuhkan keahlian atau pengerahan tenaga secara fisik dari kedua belah pihak’ dan bukan hanya kebetulan.

Selain itu, taruhan tidak boleh untuk jumlah yang berlebihan. Jadi, pengadilan banding harus memutuskan apakah Batu Gunting Kertas adalah permainan keberuntungan atau keterampilan.

Putusan awal 2017 oleh Hakim Chantal Chatelain, memutuskan bahwa batu-gunting-kertas dalam kondisi tertentu yang pasti, menyerukan keterampilan para pihak, terutama dalam kecepatan eksekusi, kepekaan pengamatan atau menempatkan urutan-urutan strategis. ** Baca juga: Pemerintah Spanyol Minta Maaf Karena Semprot Pantai dengan Larutan Pemutih untuk Cegah COVID-19

Tetapi Hakim Chatelain memutuskan bahwa ukuran taruhan itu terlalu berlebihan, karena itu menganggap nilai kontrak itu tidak valid. Pengadilan Banding Quebec telah menguatkan keputusan bahwa taruhan permainan suten batu-gunting-kertas Hooper dan Primeau tidak bisa dianggap legal secara hukum.

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Rumah Sakit di Kanada Gunakan Topeng Snorkeling Sebagai Alternatif Pengganti Masker N95

Kabar6-Karena keterbatasan masker N95 untuk tenaga medis, Staf Pusat Ilmu Kesehatan Sunnybrook mengatakan, alternatif untuk masker N95 telah dikembangkan.

Rupanya, melansir globalnews, mereka menggunakan topeng snorkeling yang sepenuhnya menutupi wajah, dan telah dimodifikasi sedemikian rupa sehingga bisa digunakan oleh pekerja kesehatan selama pandemi COVID-19. Dikatakan staf rumah sakit, masker alternatif dikembangkan karena persediaan masker N95 yang terbatas di dunia dan wabah virus Corona masih terus menguat.

“Ini adalah momen yang belum pernah terjadi sebelumnya yang menyoroti perlunya solusi inovatif untuk menghadapi tantangan yang dihadapi pekerja layanan kesehatan selama pandemi COVID-19,” kata Dr. Brian Courtney, seorang ahli jantung dan ilmuwan di Sunnybrook.

Courtney bekerjasama dan mitranya bernama Dr. Brian Li, sesama ahli jantung intervensi di Sunnybrook. Tim mereka juga bekerja untuk membuat masker bedah yang bisa dipasang sendiri.

“Dalam skenario yang ideal, kita tidak perlu menggunakan salah satu dari masker ini. Tetapi jika kita kehabisan, kita sedang mengembangkan alternatif yang akan memungkinkan kita untuk terus melakukan prosedur, merawat pasien kita, dan menjaga petugas kesehatan kita tetap aman,” jelas Dr. Courtney.

Topeng snorkeling yang digunakan Dr. Courtney dan timnya disumbangkan oleh Canadian Tire. Desain itu, dikatakan Dr. Courtney, juga memiliki cara mengolah udara yang tidak akan menyebabkan kabut, yang kadang-kadang disebut menjadi biang masalah ketika harus memakai topeng snorkeling.

Ditekankan Dr Courtney, betapa pentingnya untuk tidak hanya memiliki alternatif masker N95, di mana seluruh dunia mengalami kekurangan, tetapi bagi Kanada juga menjadi lebih terlibat dalam pembuatan pasokan medis secara umum daripada bergantung pada impor dari negara lain.

“Saya pikir ada beberapa hal penting yang ditempatkan selama pandemi saat ini yaitu hanya mengakui bahwa ada kebutuhan dan peluang terkait dengan lebih banyak terlibat dalam pembuatan dan desain teknologi semacam ini di masa mendatang,” ungkap Courtney.

Dr. Courtney dan timnya sedang menguji desain mereka menggunakan persyaratan yang sama di tempat N95 dan masker bedah lainnya.

“Menggunakan teknik pencetakan 3D, snorkel batang di bagian atas topeng diganti dengan adaptor yang sesuai dengan cartridge ventilator yang tersedia secara luas untuk menyaring partikel dengan cara yang sama seperti masker N95,” demikian pernyataan pihak rumah sakit yang mengumumkan masker baru.

Masker dan adaptor dapat digunakan kembali selama disterilkan. Kartrid akan dibuang setelah digunakan. “Kami telah secara agresif menguji efisiensi penyaringan, ketahanan kabut, kenyamanan, ventilasi, sterilisasi ulang, dan risiko kontaminasi yang tidak disengaja saat mengenakan dan melepas masker ini,” terang Dr. Li.

Dr. Courtney mengatakan, masker tidak akan digunakan sampai mereka dapat memastikan keamanan dan efektivitas mereka tetapi mengatakan sejauh ini hasilnya menjanjikan.

Setelah selesai, rumah sakit akan dapat membuat alternatif masker snorkeling dan masker bedah lainnya di sendiri. “Semoga kita tidak perlu melakukannya,” kata Dr.Courtney. ** Baca juga: Seorang Pria Gugat Apotek yang Beritahu Sang Istri Resep Viagra Miliknya

Ditambahkan, “Tetapi jika kita memang membutuhkannya untuk melanjutkan perawatan klinis dan merawat beberapa kondisi berbahaya lainnya yang mengharuskan orang datang ke rumah sakit dan dirawat, ini memberi kita kesempatan untuk melakukan itu.” (ilj/bbs)




Gokil! Band Asal Kanada Tampil di Kedalaman 1.800 Meter

Kabar6-The Shaft Bottom Boys, band dari Kanada berhasil memecahkan rekor dunia setelah tampil di kedalaman 1.800 meter bawah permukaan laut. Band ini melakukan performance selama 50 menit di Creighton Mine.

Selama konser berlangsung, melansir CBC, semua operasional tambang dihentikan sementara agar para pekerja bisa menonton pagelaran musik ini. Guinness World Records sendiri menulis cuitan pada akun Twitter mereka sebagai berikut:

“Konser terdalam di bawah tanah? The Shaft Bottom Boys telah dinobatkan melakukan konser terdalam di bawah tanah setelah menggelar konser di 1.893,8 meter (6.213 kaki 3,05 inci) di bawah permukaan laut di Vale’s Creighton Mine di Kota Sudbury, Ontario.”

The Shaft Bottom Boys menganggap penghargaan ini sesuai dengan identitas mereka yang dalam penampilannya memakai baju pekerja tambang. ** Baca juga: Sejumlah Operator Seluler di India Ubah Nada Dering Ponsel Jadi Pesan COVID-19

Dalam Facebook, The Shaft Bottom Boys menjuluki mereka sendiri sebagai ‘band baru’ yang merayakan dalamnya sejarah penambangan Sudbury.

Steve Atkins, vokalis Shaft Bottom Boys, mengatakan konser itu adalah pencapaian tertinggi dalam hidupnya. “Cukup emosional ketika kamu turun ke bawah, dan merefleksikan apa yang terjadi. Ini tidak terbayangkan. Itulah yang kurasakan.”

Rekor ini juga menjadi kebanggaan baru bagi Sudbury dan The Shaft Bottom Boys, yang sempat memegang rekor selama beberapa bulan pada April 2007. Saat itu mereka manggung di kedalaman 3.400 kaki (sekira 1.036 meter).

Wow!(ilj/bbs)




Ketimbang Beri Tunjangan ke Mantan Istri, Pengusaha Kanada Ini Pilih Bakar Uang Rp10 Miliar

Kabar6-Seorang pengusaha asal Kanada bernama Bruce McConville (55) nekat membakar uang sejumlah sekira Rp10 miliar, karena enggan membayar tunjangan anak ke mantan istrinya.

Dalam sidang Pengadilan Tinggi Ottawa, melansir Foxnews, McConville mengatakan kepada hakim bahwa ia melakukan 25 penarikan uang terpisah dari enam rekening bank terpisah. McConville mengklaim, dia membakar uang tunai itu dalam dua api unggun.

Sejumlah US$743 ribu pada 23 September 2019, dan US$296 ribu pada 15 Desember 2019 lalu. McConville yang mencalonkan diri sebagai walikota Ottawa pada 2018 juga mengaku memiliki tanda terima untuk membuktikan bahwa ia menarik uang tersebut.

Namun McConville tidak merekam saat api unggun membakar uang kontan tadi. “Bisakah saya bertanya lebih jauh? Ketika Anda mengatakan Anda menghancurkannya, apa maksud Anda?,” tanya Hakim Pengadilan Tinggi bernama Kevin Phillips.

McConville pun menjawab, “Saya membakarnya. Ini bukan sesuatu yang biasa saya lakukan. Saya bukan orang yang sangat materialistis. Sedikit berjalan jauh. Saya selalu hemat. Itu sebabnya bisnis saya bertahan selama 31 tahun.”

Hakim pun membalas, “Saya tidak percaya padamu. Saya tidak mempercayai Anda. Saya pikir Anda tidak jujur. Saya menemukan apa yang telah Anda lakukan secara moral tercela karena apa yang Anda klaim telah dilakukan dengan sengaja telah merusak kepentingan anak-anak Anda.”

Dikatakan McConville, dia mendapatkan uang yang kemudian dibakarnya dengan menjual beberapa properti dan bisnis kepada mantan akuntannya. Dan itu sebuah sebuah pelanggaran langsung atas perintah pengadilan untuk tidak menjual asetnya.

Pria itu juga telah gagal mengajukan pernyataan tertulis mengungkapkan kondisi keuangannya ke pengadilan. ** Baca juga: Kepolisian Mumbai Jatuhkan ‘Hukuman’ Bagi Pengguna Kendaraan yang Hobi Bunyikan Klakson

Hakim lantas menjatuhkan hukuman 30 hari penjara kepada McConville karena melanggar perintah pengadilan.(ilj/bbs)




Tak Hanya Latihan Bertempur, Tentara Kanada Juga Harus Pandai Menangkap Pokemon

Kabar6-Siapa bilang tentara hanya berkutat seputar taktik perang atau senjata api saja? Buktinya, tentara Kanada juga harus pandai menangkap Pokemon.

Bahkan, Angkatan Bersenjata Kanada secara khusus memerintahkan beberapa tentara untuk bermain Pokemon Go di pangkalan militer.

Hal ini, melansir Independent, terungkap pada salah satu dari 500 dokumen militer Kanada yang diperoleh laman berita CBC. Dalam dokumen disebutkan, ada tiga tentara yang diperintahkan bermain Pokemon Go di beberapa pangkalan militer Kanada. Dengan menggunakan aplikasi game Pokemon Go, mereka harus menyisir pangkalan militer tersebut untuk mencari tahu apakah ada Pokestop atau Pokegym di tempat itu.

Selain memakai ponsel, mereka juga membawa buku untuk mencatat jika ada Pokemon di tempat itu. Rupanya, perintah itu dikeluarkan karena tahun lalu pangkalan militer Kanada beberapa kali disusupi warga yang berburu Pokemon. Di pangkalan militer itu juga terdapat PokeGym atau PokeStop.

“Mohon diberitahukan kepada Komisioner bahwa rupanya Fort Frontenac adalah PokeGym dan PokeStop,” demikian tulis Mayor Jeff Monaghan dari Pangkalan Militer Kingston dalam dokumen tersebut. Ditambahkan, “Sejujurnya, saya tidak tahu apa itu.”

Pertengahan tahun lalu, seorang wanita dan tiga orang anaknya ditangkap karena masuk ke pangkalan militer Kanada saat bermain Pokemon Go.

Dalam kasus terpisah, seorang pria yang bermain Pokemon Go juga ditangkap lantaran masuk ke pangkalan militer kota Borden. “Saya akan mengalahkan anak-anak saya,” katanya. ** Baca juga: Ganas! Ikan Candiru Doyan Makan Mr.P

Sebelumnya setelah Pokemon Go dirilis pada 2016, militer Kanada bahkan mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk tidak bermain hingga ke pangkalan militer.(ilj/bbs)




Pasutri Asal Kanada Ini Bangun Kompleks Rumah Apung Selama 27 Tahun

Kabar6-Pasangan suami istri (pasutri) bernama Wayne Adam dan Catherine King ini tampaknya lebih memilih tinggal di tengah alam bebas. Tidak heran, mereka pun mewujudkan impian itu dengan membangun rumah tinggal di sebuah teluk kecil di lepas Pantai Pulau Vancouver, British Columbia, Kanada.

Dan dalam waktu 27 tahun, melansir thesun, pasutri ini berhasil membuat rumah apung dan tinggal di perairan tengah hutan Kanada yang rimbun. Bahkan, rumah apung tersebut kini menjadi sebuah kompleks hunian yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Kawasan rumah bercat magenta toska ini dilengkapi kebun, dapur, kamar mandi, ruang keluarga, bahkan studio seni.

Catherine adalah seorang pelukis, penari, penulis, dan musisi. Sementara Wayne merupakan seorang pemahat. Hunian yang mereka tempati disebut sebagai ‘Freedom Cove’, atau teluk kecil yang penuh dengan kebebasan.

“Gagasan bahwa kami berdua ingin berada di suatu tempat di hutan belantara dan melakukan karya seni kami dan terbenam di alam, karena di situlah kami mendapatkan inspirasi. Freedom Cove juga memberikan perlindungan yang kami butuhkan,” jelas Wayne.

Uniknya, rumah apung itu juga dibangun dengan bahan-bahan daur ulang yang ramah lingkungan. Untuk air bersih, mereka mendapatkannya dari air terjun yang ada di sekitar tempat tinggal. Sementara ketika musim dingin tiba, mereka mengumpulkan air hujan.

Pasokan listrik didapat dari solar panel. Sedangkan untuk kebutuhan sehari-hari, Wayne dan Catherine memiliki empat rumah kaca yang ditanami dengan beragam sayur serta buah-buahan.

Perairan di sekitar rumah pun bisa dimanfaatkan untuk mendapatkan ikan segar. Bahkan, Wayne biasa memancing dengan menggunakan sampan miliknya.

Para wisatawan yang penasaran bisa mengunjungi rumah apung unik milik Wayne dan Catherine, dengan waktu terbaik adalah pada Juni hingga Agustus.(ilj/bbs)




Pertama di Dunia, Pesawat Listrik Komersial Uji Terbang di Kanada

Kabar6-Pesawat listrik komersial pertama di dunia lepas landas dari kota Vancouver, Kanada. Moda ini melakukan uji terbang perdana, dengan harapan suatu hari nanti perusahaan penerbangan dapat mengakhiri emisi polusi.

“Ini membuktikan bahwa penerbangan komersial dalam bentuk all-electric dapat bekerja,” ungkap Roei Ganzarski, kepala eksekutif perusahaan rekayasa magniX yang berbasis di Seattle.

Perusahaan, melansir thesundaily, merancang motor pesawat dan bekerja dalam kemitraan dengan Harbour Air, yang mengangkut setengah juta penumpang per tahun antara Vancouver, resor ski Whistler dan pulau-pulau terdekat serta komunitas pesisir.

Teknologi tersebut, dikatakan Ganzarski, merupakan penghematan biaya yang signifikan bagi maskapai dan tentu saja emisi nol. “Ini menandakan dimulainya zaman penerbangan listrik,” jelasnya.

Penerbangan sipil tercatat sebagai salah satu sumber emisi karbon yang tumbuh paling cepat karena semakin banyak orang naik pesawat dan teknologi baru lambat untuk muncul. Menurut Badan Lingkungan Eropa, dalam 285 gram CO2 yang dipancarkan per kilometer yang ditempuh oleh setiap penumpang, emisi industri penerbangan jauh melebihi emisi dari semua moda transportasi lain.

Diketahui, emisi berkontribusi terhadap pemanasan global dan perubahan iklim, yang menurut para ilmuwan akan melepaskan kekeringan yang lebih keras, badai super, dan kenaikan permukaan laut.

Pesawat listrik atau e-plane amfibi DHC-2 de Havilland Beaver ini memuat enam penumpang. Pesawat berumur 62 tahun ini dilengkapi dengan motor listrik dengan pilot Greg McDougall, pendiri dan kepala eksekutif Harbour Air.

McDougall naik pesawat dalam putaran pendek di sepanjang Fraser River dekat Bandara Internasional Vancouver di depan sekira 100 penonton sesaat setelah matahari terbit.

Penerbangan berlangsung kurang dari 15 menit. “Tujuan kami adalah untuk benar-benar menggemparkan seluruh armada. Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya,” kata McDougall.

Selain efisiensi bahan bakar, dikatakan McDougall, perusahaan akan menghemat jutaan biaya perawatan, karena motor listrik membutuhkan ‘secara drastis’ perawatan yang lebih sedikit. ** Baca juga: Bocah 3 Tahun ‘Diculik’ Sekaligus Dimangsa Macan Tutul

Di sisi lain, pesawat listrik harus diuji lebih lanjut untuk memastikan itu dapat diandalkan dan aman. Selain itu, motor listrik harus disetujui dan disertifikasi oleh regulator.(ilj/bbs)