1

Kelebihan Beban, Truk Tanah Sebabkan Jalan Rusak di Kronjo

Kabar6.com

Kabar6-Truk tronton bermuatan tanah mengakibatkan kerusakan pada Jalan Raya Ceplak arah Kronjo Kabupaten Tangerang.

Jalan Raya Ceplak yang lokasinya tak jauh dari Sting Grosir tersebut rusak jingga retak dan ambles disinyalir akibat rutinitas kendaraan Truck tronton bermuatan tanah melintasinya.

“Apalagi sebelum ada Perbub no 47 2018, untuk perluasan Bandara Soetta terlihat ratusan truck yang bermuatan tanah melebihi tonase melintas dilokasi jalan itu,” ucap Kadis Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang, Slamet Budi Kepada kabar6.com, Sabtu (13/4/2019).

Jelas Slamet Budi, yang namanya Jalan batas tonase hanya delapan ton, tapi yang melintas melebihi kapasitas batas tonase.

“Pasti akan lebih cepat rusak kalau jalan itu setiap harinya dilewati ratusan bahkan bisa ribuan kendaraan yang melewatinya,” kicau Slamet Budi ketika dikonfirmasi terkait kerusakan jalan tersebut.

Terkait RAB, menurutnya, semua sesuai prosedur dan pengerjaan proyek itu ada pengawasnya. **Baca juga: Bawaslu Temukan 77 Pelanggaran Pemilu 2019.

“Konyol aja kalau rekanan atau pihak ketiga itu membuat RAB tidak sesuai dan tidak tertera nominal uangnya. Tapi kalau ada laporan dan informasi ya nanti akan kita selidiki kebenarannya,” tegas Slamet Budi lagi. (bam)




Jalan Ceplak Kronjo Ambles, Pengguna Jalan Keluhkan Banyak Lubang dan Gelap

Kabar6.com

Kabar6-Sejumlah pengguna jalan yang melintas di Jalan Raua Ceplak-Kronjo mengeluhkan kerusakan ruas jalan itu dan minimnya penerangan jalan. “Sudah banyak lubang, jalan gelap kalau malam,” ujar Jum’at (35), salah seorang pengguna jalan itu, Senin (8/4/2019).

Warga Kronjo, Kabupaten Tangerang ini juga heran jalan yang baru saja dibangun itu sudah rusak disana sini. Jum’at, warga Kronjo Kabupaten Tangerang ikut merasakan dampak rusaknya jalan itu.

“Saya kaget ketika melintas, karena yang saya tahu itu proyek belum lama dikerjakan oleh pemborong, tapi sudah rusak,” katanya.

Menurut Jum’at, sejumlah pengendara juga pernah beberapa kali jatuh karena menerjang lubang jalan tersebut.

Karno, sopir truk mengeluhkan hal yang sama. ” Sangat tidak nyaman dan tidak aman lewat jalan ini, banyak lubang, ada bagian jalan yang ambles,” terangnya.

**Baca juga: Ini Komunikasi Terakhir Keluarga, Sebelum Asep Ditemukan Tewas Dalam Karung.

Pengamatan Kabar6 dilapangan, proyek anggaran pembangunan tahunan (ABT) 2018 banyak pengguna jalan baik roda empat maupun roda dua yang berusaha menghindari bagian jalan yang rusak dan berlubang itu. Hingga Senin petang ini, belum ada tanda tanda akan dilakukan perbaikan. (Bam)




Saluran Mampet, Air Genangi Jalan Aria Santika Karawaci

Kabar6.com

Kabar6-Warga Kampung Bugel, Kelurahan Margasari, Kecamatan Karawaci mengeluhkan buruknya saluran drainase yang berada di Jalan Aria Santika. Sebab, karena mampet air tumpah ke jalan dan membuat genangan air yang memakan badan jalan.

“Ini membuat pengguna jalan kikuk, mereka khawatir terjebak dalam selokan dan adanya jalan yang berlobang,” ujar Jaja, warga sekitar saat ditemui Kabar6.com di lokasi, Senin (8/4/2019).

Menurut Jaja, kondisi saluran mampet dan genangan air di badan jalan ini sudah terjadi sejak dua bulan lalu. “Banyak orang yang terjebak, kadang masuk dalam got. Karena menduga masih di badan jalan padahal sudah keluar jalan dan masuk got,” katanya.

Menurut Jaja, saluran drainase mampet karena banyak sampah.” Kami berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang dapat segera memperbaiki, karena ini mengganggu pengguna jalan dan warga sekitar.”

**Baca juga: Polisi Ungkap Identitas Mayat dalam Septic Tank di Cipondoh.

Kabar6.com yang melintas di jalan itu mendapati genangan air menutup sebagian bahu jalan. Selain itu got dan bahu jalan tidak bisa dibedakan karena tertutup air.

Sejumlah pengendara juga terlihat berusaha menghindar genanan air itu dengan mengambil badan jalan yang tidak tergenang. Kondisi ini cukup berbahaya karena harus berbagi dengan kendaraan lain dari arah yang berbeda. (Eko)




Belum Lama Diguyur Hujan, Jalan Sempor Perumnas II Banjir

Kabar6.com

Kabar6-Belum lama di guyur hujan, Jalan Sempor Raya, Perumnas II RW 011 Kelurahan Bencongan, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang sudah banjir setinggi 20 sentimeter.

Ketua RW 011, Robinson Hutapea mengatakan, sudah bertahun-tahun kondisi lingkungan yang ditinggalinya mengalami banjir seperti itu. “Udah jadi langgananlah selama bertahun-tahun seperti ini,” kata Robinson di lokasi, Senin sore (1/4/2019).

Robinson yang mewakili warganya mengeluhkan kinerja Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang. Karena, hingga saat ini tak ada progress untuk perbaikan drainese yang telah diusulkan dalam musrembang tersebut.

“Kondisi seperti ini (banjir, red) sudah kami alami selama bertahun-tahun. Dan sudah beberapa kali kami usulkan dan dibahas dalam musrembang namun tak ada respon,” ketus Robinson.

**Baca juga: Warga Perumahan Darusalam II Keluhkan Arogansi Pengembang.

Sementara, UPT Bina Marga Kecamatan Kelapa Dua, TB Dedy Sukardi mengatakan, pihak DBMSDA sudah turun ke lokasi dan melakukan pengukuran.

“Kami dari UPT sudah melakukan survey dan pengukuran. Dan kita sudah lapor ke atasan. Kita di UPT tinggal tunggu arahan dari atasan saja,” pungkasnya. (jic)




Banjir Saat Hujan, Warga Bencongan Keluhkan Drainese Jalan Borobudur Raya

Kabar6.com

Kabar6-Warga di Jalan Borobudur Raya, RW 011, Kelurahan Bencongan, Kecamatan Kelapa Dua keluhkan kondisi saluran air yang tidak berfungsi maksimal. Padahal, warga sudah mengirimkan usulan ke Dinas terkait di Pemkab Tangerang.

Ketua RW 011, Robinson Hutapea mengatakan, di Jalan Borobudur Raya ini sebagian memiliki saluran air tapi tak berfungsi, sebagian lainnya malah tidak memiliki saluran.

“Kami meminta Pemkab Tangerang melalui dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan terhadap saluran air disini,” jelas Robinson, Senin (1/4/2019).

Imbas dari buruknya saluran air itu, lanjut Robinson, saban hujan turun, sepanjang Jalan Borobudur Raya menjadi banjir.

Pihaknya sudah membuat aduan ke pihak kelurahan dan kecamatan dan sudah diusulkan ke dinas terkait di Kabupaten Tangerang. Namun, hingga saat ini tak ada tindak lanjut dari dinas yang dituju.

“Kami memohon agar Pemkab Tangerang melalui dinas terkait segera turun ke lapangan dan memperbaiki keluhan kami ini,” ungkapnya.

**Baca juga: Maraknya Sistem Pembayaran Online, Bang Andi: Pihak BI Harus Ambil Langkah Antisipasi.

Terpisah, Camat Kelapa Dua Dadan Gandana menjelaskan, usulan untuk Jalan Borobudur Raya sepanjang 280 meter sudah beberapa kali dilayangkan ke Dinas PU melalui Musrembang.

Bahkan sudah pihak Dinas PU sudah melakukan pengukuran. Tapi setelah itu, tak ada lagi progres dari dinas tersebut.

“Mohonlah kiranya agar Jalan Borobudur Raya di RW 11 itu di prioritaskan. Apalagi setiap tahun usulan tersebut muncul terus di Musrembang,” paparnya. (jic)




Camat Legok Apresiasi Warga Tertibkan Truk Parkir di Bahu Jalan

Kabar6.com

Kabar6-Aksi warga Malangnengah, Kampung Cirarab Legok dan Karangtengah Pagedangan mendapatkan apresiasi dari Nurhalim selaku Camat Legok.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang mendukung tegaknya Perbup 47 Tahun 2018 dan turut bahu membahu dalam menertibkan truk yang parkir di bahu dan badan jalan,” ungkap Camat Legok saat menyambangi warga Malangnengah, Jumat (29/3/2019).

Camat Nurhalim menuturkan, pihaknya mendukung aksi penertiban yang melibatkan warga dari tiga desa tersebut.

“Saya mendukung dan mensupport seluruh warga yang membantu serta memiliki kepedulian dalam menertibkan truk-truk yang parkir di bahu serta badan jalan itu,” kata Camat Nurhalim.

Senada, perwakilan warga dari Kampung Buaran RT 001 RW 02 Malangnengah Pagedangan, Yani Denok menuturkan, pihaknya bersama warga dari desa lainnya siap sedia mengawal Perbup 47 Tahun 2018 dan melakukan penertiban truk yang parkir di bahu dan badan jalan itu.

**Baca juga: Irjen Pol Tomsi Tohir Resmikan Rusun Polresta Tangerang.

“Kami warga tiga desa siap untuk tertibkan truk yang parkir sembarangan di bahu dan badan jalan. Namun kami tetap berharap Pemkab Tangerang tetap mencarikan solusi bagi truk dan warga disini. Seperti membuka jalan di Nengnong dan lainnya,” tegas Denok. (jic)




Warga Dongkal Minta Kodam Jaya Buka Akses Jalan

Kabar6.com

Kabar6-Warga RW 05 Kampung Dongkal, Kelurahan Pondok Jagung Timur, Serpong Utara, meminta kepada pihak Kodam Jaya untuk tidak menutup akses jalan warga yang sebelumnya ada.

Ketua RT 001 RW 05, Sahrun mengatakan, hilangnya akses jalan warga itu karena pemagaran batas tanah Kodam Jaya. Dan, akibatnya warga kehilangan akses jalan.

“Pihak warga tak memungkiri bahwa tanah tersebut merupakan milik Kodam Jaya. Tapi kami minta kebijaksanaan Kodam Jaya agar akses jalan yang sejak dulu ada tidak ditutup,” ungkap Sahrun kepada Kabar6.com, Kamis (28/3/2019).

Lebih jauh Sahrun menjelaskan, saat pelimpahan hak tanah dari PTP ke Kodam Jaya, masyarakat tak mengetahui bagaimana hasilnya dan tak mengetahui pula perihal batas tanah tersebut. Sehingga masyarakat yang tinggal di perbatasan menganggap jalan tersebut bukan milik Kodam Jaya.

Setelah hak kepemilikan dipegang Kodam Jaya, pihak kelurahan tak pernah memberikan informasi ke warga tentang batas tanah Kodam Jaya. Sehingga masyarakat kaget atas penutupan akses jalan itu.

Namun begitu, Sahrun tetap berharap pihak Kodam Jaya mau mendengarkan dan memenuhi permintaan warga RW 05 tersebut.

Staf Kelurahan Pondok Jagung Timur, Ahmad Dasuki yang langsung turun ke lokasi menjelaskan bahwa ikhwal tanah tersebut merupakan tanah PTP.

**Baca juga: Tim Relawan Prabowo-Sandi Akui Sulit Tembus Wilayah Serpong & Serut.

Batasan tanah warga dulunya merupakan jalan alam, artinya tidak diketahui milik siapa. Apakah tanah PTP atau tanah warga.

“Seharusnya pihak Kodam Jaya lebih bijaksana dan tidak menutup akses jalan warga. Kita ini warga Negara Indonesia juga, berazazkan pancasila dan UUD 45,” Papar Dasuki. (jic)




H Agus Pramono Sebut Pencak Silat Jalan Enam Hebat, Tangsel Kuat

Kabar6.com

Kabar6-Disiplin, ikhlas dan semangat yang tinggi dalam Pencak Silat MS Jalan Enam Pengasinan dapat melahirkan penerus bangsa yang memiliki akhlak mulia serta disiplin yang tinggi.

Hal itu diungkapkan H Agus Pramono saat sambutan dalam acara penyerahan sertifikat kepada 17 pelatih baru Pencak Silat MS Jalan Enam Pengasingan di Pamulang, Minggu (24/3/2019).

Kata H Agus Pramono, Pencak Silat MS Jalan Enam Pengasinan mengajarkan ikhlas, semangat, tekad serta disiplin yang tinggi. Hal tersebut dapat melahirkan bibit bangsa yang berakhlak mulia, kompeten dan layak jadi pemimpin dimasa depan.

“Hebat, saya mengapresiasi kegiatan positif Pencak Silat MS Jalan Enam Pengasinan. Semoga seni bela diri khas Betawi ini dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan Tangsel kedepannya,” tegas H Agus Pramono.

**Baca juga: Warga Antusias, H Agus Pramono Gelar Pengobatan Gratis di Benda Baru.

Dewan penasehat Pencak Silat MS Jalan Enam Pengasinan, Winta menuturkan, semoga dengan adanya kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi antar sesame anggota maupun ke lingkungan.

“Saya berharap kegiatan ini dapat mempererat silaturahmi dan persaudaraan di antara kita,” jelas Winta. (aji)




Jalan Legok Jadi Tempat Parkir Truk, Warga Malangnengah Demo

Kabar6.com

Kabar6-Imbas jam operasional bagi truk bermuatan dan tidak bermuatan, warga Malangnengah Pagedangan demo terkait banyaknya truk tronton yang parkir di bahu jalan yang menambah parah kemacetan di kawasan tersebut.

Hal itu diungkapkan Jaro Tata, Kepala Dusun I Malangnengah. Dikatakannya, mewakili warga Malangnengah, pihaknya sudah jenuh dengan kemacetan yang kian hari semakin parah.

“Kami sudah sangat jenuh kemacetan yang semakin kesini semakin parah saja. Ditambah parkir truk tronton di badan jalan, arus lalu lintas di Jalan Raya Legok-Parung kian parah,” keluh Jaro Tata yang diaminin puluhan warga lainnya, Sabtu (23/3/2019).

Jaro Tata berharap agar Pemerintah Kabupaten Tangerang melalui dinas terkait segera memberikan solusi terkait kemacetan yang sudah hampir menahun ini.

“Kami minta tolong kepada bapak-bapak yang terhormat di Pemkab Tangerang untuk memikirkan nasib kami warga Kabupaten Tangerang,” ungkapnya.

Jaro Tata menegaskan, peraturan yang berlaku saat ini bukan menjadi solusi, tapi semakin membuat warga Pagedangan dan Legok menjadi semakin sengsara.

“Peraturan yang sekarang bukan kami anggap solusi, tapi membuat kami semakin sengsara,” ketus Jaro Tata yang berencana akan meneruskan aksi unjuk rasa ini.

Terpisah, Kanit Lantas Polsek Legok Iptu Bambang menegaskan, Jalan Raya Legok-Pagedangan bukanlah tempat untuk parkir kendaraan truk.

“Ikuti aturan yang berlaku di wilayah Kabupaten Tangerang, truk ngetem di jalan membuat arus lalu lintas menjadi macet,” paparnya.

**Baca juga: LSM & Jurnalis Keluhkan Pembatasan Tamu di DTRB Kabupaten Tangerang.

Kanit Lantas Polsek Legok meminta kepada Pemkab Tangerang agar disiapkan kantong-kantong parkir untuk tempat parkir truk menunggu jam operasional.

“Kami meminta Pemkab Tangerang menyiapkan kantong parkir untuk parkir truk. Disamping itu, agar kami dapat menindak tegas bagi truk-truk yang tetap ngeyel,” tegasnya. (jic)




Kemacetan Mengular di Gading Serpong, Tiang PLN Melintang di Jalan

Kabar6.com

Kabar6-Tiang penyangga kabel di kawasan Traffic Light Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, jatuh ke jalan yang menyebabkan kemacetan akibat kabel-kabel di tiang tersebut berseliweran di jalan.

Petugas dari PLN Serpong, Ade menjelaskan, tiang yang jatuh tersebut bukan tiang PLN, melainkan tiang Moratelindo yang menyangga kabel-kabel milik Telkom dan first media.

“Ini bukan tiang PLN bos, ini tiang milik Moratelindo,” kata Ade kepada Kabar6.com, Kamis sore (21/3/2019).

Sementara, petugas Moratelindo, Heru mengungkapkan, tiang penyangga kabel itu terjatuh akibat melintasnya truk lalu menarik kabel-kabel yang ada ditiang sehingga jatuh dan melintang di jalan.

**Baca juga: Polsek Legok Kawal Aksi Demo PT Moving Tech.

“Karena truk terlalu tinggi sehingga mengenai kabel yang melintang di atas jalan raya,” papar Heru di lokasi.

Hingga saat ini, kemacetan masih terus mengular, baik dari BSD arah Tangerang maupun sebaliknya begitu juga dari tangerang atau BSD yang mau menuju Gading Serpong. (jic)