1

Ini Alasan Kenapa Beberapa Orang Cenderung Susah Mencium Bau

Kabar6-Indera penciuman merupakan organ sensor kimiawi pada tubuh manusia. Indera ini berfungsi untuk mendeteksi makanan, dan juga dapat mempengaruhi aktivitas seksual dan sosial manusia.

Rongga hidung merupakan lokasi sensor indera penciuman, dengan jumlah hingga 100 juta sel penerima rangsang bau. Rangsang bau dari sel tersebut kemudian akan disalurkan oleh sistem saraf hingga ke otak.

Sebagian orang cenderung memiliki indera penciuman yang lebih tajam, sehingga lebih sensitif terhadap bau. Namun, beberapa orang lainnya yang justru mengalami hal sebaliknya, susah mencium bau apa pun yang ada di sekitarnya. Dalam istilah medis, hal ini disebut dengan hiposmia.

Apa yang menjadi penyebab hiposmia? Diketahui, benda-benda yang ada di sekitar Anda akan melepaskan molekul-molekul bau tertentu yang kemudian ditangkap oleh sel-sel saraf dalam hidung. Sel saraf tersebut kemudian mengirimkan sinyal khusus ke otak. Otaklah yang akan mengenali bau-bauan yang Anda cium.

Itu sebabnya kenapa orang yang indera penciumannya normal semestinya dapat menghirup berbagai aroma yang ada di sekitarnya. Entah itu aroma makanan, bau busuk sampah, bau menyengat dari bahan-bahan kimia, dan jenis bau lainnya.

Hiposmia adalah hilangnya sebagian kemampuan pada indera penciuman untuk merasakan bau. Hiposmia umumnya disebabkan karena penurunan fungsi saraf pada hidung, tapi ini juga bisa karena masalah medis lainnya yang perlu diwaspadai. Melansir Hellosehat, ini beberapa penyebab seseorang susah mencium bau:

1. Usia
Usia adalah penyebab hiposmia yang paling umum. Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, kemampuan indera penciuman jadi sangat sensitif saat Anda berusia 30 dan 60 tahun.

Kemampuan indera penciuman akan berangsur-angsur menurun dan membuat Anda sulit mencium berbagai bau yang ada. Bahkan, sekira 39 persen orang yang berusia 80 tahun ke atas cenderung mengalami hiposmia.

2. Alergi & infeksi
Orang yang mengalami alergi atau penyakit infeksi seperti flu dan pilek cenderung kurang sensitif dengan bau. Namun kondisi ini biasanya akan segera kembali normal setelah Anda minum obat flu dan sembuh.

Sinus kronis juga dapat memberikan efek yang sama. Pasalnya, saat rongga di sekitar saluran hidung (sinus) meradang dan membengkak selama lebih dari 12 minggu, peradangan yang terjadi dapat merusak sel-sel tertentu yang memungkinkan seseorang untuk mencium bau. Itulah mengapa orang dengan sinus kronis cenderung sulit mencium aroma tertentu.

3. Konsumsi obat-obatan tertentu
Jika merasa tak lagi sensitif untuk mencium bau, coba perhatikan jenis obat yang sedang Anda minum. Beberapa jenis obat tertentu dapat membuat indera penciuman Anda jadi kurang sensitif, antara lain antibiotik, antidepresan, dan antihistamin.

4. Cedera kepala
Cedera kepala tak hanya memberikan efek samping pusing dan sakit kepala saja, tapi juga bisa membuat Anda mengalami hiposmia.

Hal ini dapat mempengaruhi sistem saraf hidung dan mengganggu indera penciuman, meskipun cenderung tidak permanen maupun berbahaya. ** Baca juga: Mana yang Dianjurkan, Berolahraga dengan Perut Terisi atau Kosong?

Penanganan hiposmia berbeda-beda, tergantung dari penyebabnya itu sendiri.(ilj/bbs)




Bernapas Lewat Hidung Bisa Tingkatkan Daya Ingat

Kabar6-Tim peneliti dari Karolinska Institutet, Swedia, mengatakan bahwa bernapas melalui hidung memiliki manfaat luar biasa untuk kesehatan otak. Dalam The Journal of Neuroscience, hasil penelitian mengungkapkan bagaimana bernapas melalui hidung, ternyata sangat baik untuk meningkatkan daya ingat.

Para peneliti, melansir womantalk, menemukan bahwa kemampuan orang untuk membedakan antara aroma yang berbeda, jauh lebih kuat ketika bernapas melalui hidung, bukan dari mulut. Dengan kata lain, bernapas melalui hidung tampaknya memperkuat ingatan Anda. “Bernapas lewat hidung, yang digabungkan dengan proses belajar dan pengambilan memori di otak, terbukti dapat meningkatkan daya ingat,” kata Artin Arshamian, peneliti di Departemen Neuroscience Klinis, Karolinska Institutet.

Gagasan bahwa bernapas dapat memengaruhi perilaku sebenarnya bukan hal baru. Nancy Gerstein, seorang guru yoga dan dan pendiri Motivational Yoga, menegaskan betapa kuatnya bernapas lewat hidung bagi kesejahteraan.

Menurut Gerstein, prana atau energi tidak dapat sepenuhnya diserap ke dalam nadi jika bernapas melalui mulut, melainkan hanya bisa diterima sepenuhnya melalui pernapasan hidung. ** Baca juga: Pakar Sebutkan Ada 4 Manfaat Stres

“Hidung juga merupakan filter ajaib bagi tubuh karena dilapisi dengan rambut-rambut kecil yang disebut cilia, yang membantu menghangatkan atau mendinginkan udara yang dihirup sebelum memasuki paru-paru. Hasilnya, bernapas melalui hidung memungkinkan untuk memiliki napas yang lengkap dan merata yang menenangkan sistem saraf, sehingga menurunkan detak jantung, tekanan darah, dan membersihkan pikiran,” urai Nancy.(ilj/bbs)




Penyakit Langka, Ada Lebih dari 100 Belatung Hidup Dalam Hidung Pria Asal Brasil

Kabar6-Kondisi yang dialami seorang pria asal Sao Paulo, Brasil, ini sungguh memprihatinkan. Ia mengalami penyakit langka di mana hidung dan sinusnya dipenuhi oleh larva lalat (belatung).

Pria berusia 65 tahun ini, melansir Dailymail, datang ke klinik dan mengeluh ada belatung yang keluar dari hidungnya. Dokter yang memeriksa bagian dalam hidung pria tadi mengatakan bahwa dia menderita miasis hidung. Penyakit langka ini terjadi ketika lalat bertelur di atau sekitar hidung manusia, di mana telur tersebut kemudian menetas menjadi belatung. Karena penyakitnya ini, dia juga mengalami kesulitan bernapas dan pembengkakan di sekitar hidung dan wajah.

Saat dimasukkan kamera ke hidung, dokter menemukan lebih dari 100 belatung di rongga hidung sebelah kirinya. Rongga hidung pria yang tak disebutkan namanya itu bahkan berwarna merah dan berisi cairan seperti bisul.

Dokter lantas membersihkan belatung di hidungnya secara perlahan, dengan dipandu oleh kamera dokter mencuci hidungnya dengan larutan garam. Butuh empat hari untuk membersihkan semua larva yang berada di dalam hidungnya, dan setelah diperiksa kembali, keadaan hidung pria tersebut pun mulai membaik dan ia diperbolehkan pulang.

Belatung yang berada di dalam hidung pria tersebut diidentifikasi sebagai Cochliomyia hominivorax, dikenal sebagai larva yang memang senang mengonsumsi daging hewan berdarah panas. ** Baca juga: Mobil Terpaksa Dibobol Karena Parkir di Samping Fire Hydrant

Beruntung dua bulan setelah kejadian itu, dokter memeriksa kondisinya lagi dan menemukan bahwa saluran hidung pria itu telah sembuh dan tidak memiliki gejala lebih lanjut.(ilj/bbs)




Pria Asal Denmark Ini Punya Gigi yang Tumbuh dalam Hidung

Kabar6-Seorang pria asal Denmark yang berusia 59 tahun, sudah selama dua tahun ini mengalami pilek, dengan hidung terasa tersumbat disertai keluarnya lelehan ingus secara terus menerus.

Siapa sangka setelah melalu pemeriksaan dokter, melansir standard.co.uk, ternyata tumbuh gigi ekstra dalam hidung pria yang tidak disebutkan namanya itu. Kondisi itulah yang membuat hidung pria tadi mengalami simtom, yang mirip pilek selama dua tahun lebih. Kasus unik ini telah dilaporkan para dokter dalam jurnal BMJ Case Reports. Kondisi langka ini berawal ketika pria tersebut mengunjungi dokter di University Hospital Aarhus, Denmark. Ia mengeluh terjadi penyumbatan di lubang hidung sebelah kirinya diikuti lelehan ingus dan penurunan kemampuan penciuman.

Dokter yang memeriksanya melihat ada pembengkokan ke arah kiri di bagian tengah hidungnya. Selain itu, dokter juga menemukan sebuah benda di rongga hidungnya. Pria tadi lantas diminta untuk melakukan pemeriksaan menggunakan CT scan. Di situlah ditemukan bahwa penyumbatan hidung berasal dari gigi yang bertumbuh ke dalam hidungnya.

Pria itu pun melakukan operasi endoskopi sinus untuk mengangkat gigi di dalam hidungnya. Beruntung setelah 10 hari diberikan antibiotik serta cairan pembersih hidung, pria paruh baya itu bisa sehat kembali.

Salah satu dugaan yang dijelaskan tim dokter dalam laporan adalah gigi itu tumbuh akibat trauma pada wajah yang dialami si pria. Pria tersebut memang mengaku mengalami trauma pada wajahnya saat masih muda. Ia mengalami patah hidung dan tulang rahang parah.

Bahkan menurut laporan, patah hidungnya itu membuat lokasinya harus diubah. Meski trauma itu tampaknya tidak mempengaruhi giginya, bisa saja ada gigi yang berpindah dan kemudian menembus rongga hidungnya tanpa disadari. ** Baca juga: Rela Rogoh Kocek Ratusan Juta Agar Mirip Meghan Markle

“Pasien kami kemungkinan besar telah lama memiliki gigi di dalam hidungnya, tapi simtomnya muncul terlambat,” kata Dr. Milos Fuglsang yang menulis laporan kasus ini.(ilj/bbs)




Hah, Ada Cincin Keluar dari Lubang Hidung Saat Wanita Ini Bersin

Kabar6-Ada saja hal tak terduga yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti peristiwa mengejutkan yang dialami oleh seorang ahli kecantikan di West Yorks, Inggris, bernama Abigail Thompson (20).

Wanita muda itu, melansir Dailymail, tidak pernah menyangka ada cincin keluar dari hidungnya saat bersin. Lebih mengejutkan lagi, Abigail bahkan tidak tahu perhiasan hadiah ulang tahunnya ke-8 itu sudah berada dalam hidungnya selama 12 tahun. Abigail memang pernah kehilangan cincin beberapa bulan setelah ulang tahunnya yang ke-8. Namun Abigail mengira cincin itu diambil oleh seseorang.

“Saya tidak pernah akan mengira benda itu berada di dalam hidung saya,” katanya. Alhasil, Abigail terejut ketika melihat sebuah cincin perak keluar dari hidungnya setelah bersin sangat kuat.

Ditambahkan, “Saya duduk di sofa dan mulai bersin. Kemudian saya melihat ke tisu, dan saya bilang ‘apa itu’. Ibu saya sangat terkejut, dan saya langsung memanggilnya ketika itu terjadi.”

Abigail pun sampai pada kesimpulan bahwa cincin tadi tersangkut di hidung ketika dirinya yang saat itu masih kecil sedang mengupil. “Saya tidak pernah tahu, cincin ada di dalam sana. Saya tidak pernah merasakannya,” ujar Abigail. “Saya juga tidak punya masalah dengan pernapasan ketika tumbuh dewasa.”

Meski ada dalam hidung selama belasan tahun, cincin tersebut kondisinya masih baik dengan berlian yang utuh. ** Baca juga: Selalu Ada di Sisinya, Seorang Wanita Nikahi Selimut

Sementara konsultan ahli bedah plastik dari Real Plastic Surgery, Dr Naveen Cavale, mengatakan bahwa insiden yang dialami Abigail cukup umum terjadi. “Itu tidak mengejutkan saya. Ini memang tidak biasa, tapi manik-manik dan mainan kerap tersangkut di hidung anak-anak,” jelasnya. “Cincin Abigail mungkin terjepit di bagian belakang hidung antara tulang keras.”

Kok bisa, ya? (ilj/bbs)




Cara Mudah Bikin Ingatan Lebih Baik dengan Bernapas Melalui Hidung

Kabar6-Para peneliti di Karolinska Institutet, Swedia, menemukan bahwa cara manusia bernapas bisa memengaruhi konsolidasi ingatan. Para peneliti meyakini bahwa cara bernapas melalui hidung setelah disuguhkan berbagai bau akan membuat seseorang lebih mudah mengingat ketimbang bernapas melalui mulut.

“Ini pertama kalinya seseorang mendemonstrasikan hal ini,” kata Artin Arshamian, peneliti di Departemen Klinik Neurosains di Karolinska Instituet. Ditambahkan, “Studi kami menunjukkan bahwa kita mampu mengingat bau lebih baik saat bernapas menggunakan hidung, ketika memori terkonsolidasi atau terjadi proses antara pembelajaran dan pengumpulan ingatan kembali.”

Hubungan antara pernapasan dan ingatan, melansir Kompas, sudah sejak lama ditemukan, namun para peneliti kerap terhambat dalam mengungkapkan hasilnya. Hal ini karena hewan yang menjadi subjek percobaan misalnya tikus, tidak bisa bernapas secara alami melalui mulut. Sementara pada percobaan kali ini, para peneliti meminta beberapa orang untuk mengingat 12 bau yang berbeda dalam dua kesempatan. Kemudian, mereka diminta untuk bernapas lewat mulut atau hidung selama satu jam.

Ketika sudah melewati waktu tersebut, para peneliti menampilkan serangkaian bau. Lalu para partisipan ditanyakan, apakah bau tersebut adalah yang mereka cium pada sesi sebelumnya atau baru dikenalkan. Hasilnya, para partisipan yang bernapas melalui hidung mampu mengingat bau dengan lebih baik.

Hubungan cara bernapas dengan perilaku, menurut Arshamian, memang bukanlah hal baru. Pengetahuan tentang hal itu sudah sejak lama diketahui pada area seperti meditasi. Hanya saja, belum ada yang membuktikannya secara keilmuan soal dampaknya terhadap otak. “Kini kami punya cara bagaimana mengungkapkan pengetahuan tersebut secara klinis,” ungkapnya. ** Baca juga: Ketahui Beberapa Hal Keliru Tentang Alergi Susu Sapi

Fase penelitian berikutnya, diharapakan Arshamian, akan mampu mengukur stimulasi pada otak selama bernafas dan kaitannya dengan ingatan. Sebelumnya, diperlukan penetrasi elektroda ke dalam otak dan hal tersebut tak dimungkinkan. Namun Arshamian dan koleganya Johan Lundström tengah berupaya mengukur aktivitas otak dengan alat pengukur penciuman dan otak tanpa harus memasukkan elektroda.(ilj/bbs)




Ini 4 Penyakit Hidung Akibat Kelainan Genetik

Kabar6-Ada banyak hal aneh yang terjadi di sekitar kita. Salah satunya adalah kelainan genetik yang menyebabkan seseorang memiliki ‘penyakit hidung’, yaitu bentuk hidung tak biasa. Diktp dari kejadiananeh, ini dia empat bentuk hidung yang disebabkan karena kelainan genetik:

1. Hidung tanduk mirip Pinocchio
Seorang nenek bernama Golda Humphrey memiliki sebuah daging lebih mirip tanduk, yang membuatnya dijuluki sebagai Pinokio. Golda didiagnosis dokter terkena kanker kulit melanoma.

Golda pun harus menjalani beberapa kali operasi bedah sebelum penyakit ini menyebar ke bagian mulut sampai seluruh wajahnya. Usai operasi, Golda harus rela kehilangan hidung yang hanya menyisakan dua lubang saja.

2. Hidung mirip belalai gajah
Desa Aligarh Uttar Prades di India dihebohkan dengan fenomena bayi yang memiliki hidung seperti belalai gajah. Meski terlahir dengan kondisi yang tak biasa, justru kedua orangtuanya menganggap hal itu sebuah anugerah.

Masyarakat di sana berbondong-bondong untuk menyembah bayi berhidung belali gajah tersebut, karena diyakini merupakan titisan dari Dewa Ganesha. Sementara dari segi medis, hidung belalai gajah disebabkan akibat mutasi gen dan bukanlah tumor. Kondisi ini dipengaruhi karena tingkat polusi tinggi ketika si bayi masih dalam kandungan sang ibu.

3. Hidung bulat merah seperti tomat
Saat masih dalam kandungan, bayi bernama Connie Lylod sudah didiagnosis memiliki penyakit tumor jinak. Hal ini terungkap setelah hasil pemeriksaan USG pada saat memasuki usia 26 minggu kehamilan,

Dokter melihat ada pertumbuhan yang tak wajar pada bagian hidung si bayi. Benar saja, setelah lahir, hidung Connie berbentuk bulat, besar dan merah mirip sekali seperti badut.

Mengingat usianya yang belum cukup, dokter belum bisa melakukan operasi pembedahan dan hanya melakukan pengobatan propanolol agar menghentikan pertumbuhan tumor pada hidung Connie Lylod sehingga tidak semakin bertambah besar.

Selama dua tahun kedua orangtua Connie melakukan penjagaan ekstra, karena apabila hidung bayi tadi luka atau terkena benturan, maka akan mengalami pendarahan hebat yang bisa mengancam nyawanya.

4. Hidung membesar akibat benjolan encephalocele
Bayi bernama Ollie Trezise didiagnosis memiliki kelainan aneh pada hidungnya, sejak berusia 20 minggu dalam kandungan sang ibu. Setelah lahir, ia pun harus menjalani scan MRI agar mendapatkan hasil pemeriksaan yang lebih akurat.

Benjolan yang terdapat pada hidung Ollie adalah Encephalocele yang diakibatkan dari gangguan penutupan tabung saraf. Ollie mendapat rujukan pindah ke Rumah Sakit Anak Birmingham agar segera menjalani operasi pembedahan,sebab benjolan Encephalocele ini rawan sekali membahayakan nyawanya. ** Baca juga: Demkina Miliki Mata yang Bisa Tembus Pandang Bagian Tubuh

Dokter membuka tengkorak kepala Ollie untuk menghilangkan kantung yang terendam cairan otak serta memperbaiki kondisi hidung Ollie yang tak normal. Akibat operasi pembelahan tengkorak, sampai sekarang pun masih terlihat jelas bekas jahitan belahan di kepalanya.(ilj/bbs)




Toby, Anjing dengan 2 Hidung

Kabar6-Tidak seperti anjing pada umumnya, Toby yang merupakan ras Australian Shepherds ini memiliki keunikan tersendiri. Bukan pada warna bulu atau bentuk tubuhnya, tapi anjing yang sat ini mempunyai dua hidung.

Awalnya, Toby adalah anjing jalanan di California, Amerika Serikat, yang dibuang oleh seseorang. Hingga suatu hari, melansir boredpanda, Toby terkena razia oleh penangkap anjing dan nyaris disuntik mati. Beruntung kelompok pecinta hewan datang menyelamatkannya. Padahal saat itu Toby hanya punya waktu dua jam sebelum disuntik mati.

Toby yang kini sudah berusia dua tahun diadopsi oleh Todd Ray, pemilik Venice Beach Freakshow di Los Angeles. Ray memberi nama anjing tersebut Toby-One Kenobi atau Toby Two-Nose. Diketahui, Toby yang dibuang sejak bayi ini sengaja diasingkan karena berhidung dua yang dianggap membawa sial. Ray mengatakan, Toby adalah anjing yang penuh rasa sayang, dan sangat menyukai anak-anak kecil. ** Baca juga: Apes, Pria Ini Ditangkap Saat Tertidur di Salah Satu Mobil Korbannya

Diketahui, Ray memang dikenal sebagai pengusaha yang gemar memelihara hewan-hewan berfisik aneh. Pria itu juga memlihara kelinci berkepala dua, cicak berkepala dua, kura-kura berkepala tiga, dan lain sebagainya. Tidak heran apabila Ray mendapatkan penghargaan sebagai pemilik hewan berkepala dua terbanyak di dunia oleh Guinness world Records.(ilj/bbs)




Tiup Hidung Sendiri, Seorang Wanita Alami Retak Tulang Rongga Mata

Kabar6-Seorang wanita asal Inggris terpaksa dilarikan ke London’s North Middlesex University Hospital, gara-gara meniup hidungnya terlalu keras. Dari hidung wanita berusia 36 tahun yang tak disebutkan namanya itu, mengucur darah tanpa berhenti.

Ia juga mengalami pembengkakan pada bagian kiri wajah. Setelah diperiksa oleh tim dokter, seperti dilansir Dailymail, diketahui bahwa tulang rongga matanya mengalami keretakan. Semuka, dokter mengira wanita itu adalah korban kekerasan. Ternyata, ada hal mengejutkan mengapa peristiwa itu bisa terjadi.

“Kejadian ini sangat aneh. Biasanya, kasus ini terjadi karena seseorang terkena trauma, dipukul, atau terkena kecelakaan, namun wanita ini mengalaminya hanya karena meniup hidungnya sendiri,” jelas dr. Sam Myers yang menangani kondisi wanita tadi.

Diketahui, tulang-tulang pada wajah yang berukuran kecil seperti pada rongga mata rentan terkena cedera, termasuk retak atau patah. Namun sangat jarang kasus ini hanya disebabkan oleh keinginan mengeluarkan udara dengan keras melalui hidung.

Diduga, wanita itu meniup hidungnya terlalu keras atau dalam posisi yang tidak tepat, sehingga mempengaruhi bagian tulang pada rongga matanya. Selain hal tadi, ada kemungkinan juga disebabkan oleh tulang rongga matanya yang semakin melemah mengingat ia terbiasa merokok hingga 20 batang setiap harinya.

“Saat kita menutup satu lubang hidung dan berusaha mengeluarkan udara dengan lubang lainnya dengan keras, tekanannya sebenarnya sudah cukup besar, tapi tekanan yang terjadi pada wanita ini pasti sangat luar biasa karena dampaknya seperti baru saja dipukul,” urai dr. Myers. ** Baca juga: Seorang Diri, Selama 23 Tahun Pria Ini Bangun Kuil di Bawah Tanah

Untung saja kondisi wanita tersebut bisa segera diatasi dan membuatnya tidak mengalami gangguan penglihatan permanen. Wanita itu pun diminta untuk tidak melakukan aktivitas fisik yang berat, termasuk olahraga dan tidak merokok.(ilj/bbs)




Bagaimana Agar Masker Penutup Hidung Bekerja Maksimal?

Kabar6-Untuk menghindari polusi udara hingga paparan sinar matahari, sebagian orang lebih memilih menggunakan masker penutup hidung. International Journal of Infectious Diseases pada 2008 silam mengatakan bahwa mengenakan masker sangatlah efektif apabila dipakai dengan benar. Setelah itu, pada 2009, masker pertama digunakan pada saat kejadian swine flu. Meskipun efektivitasnya diragukan, saat itu masker dipercaya dapat mencegah virus yang masuk lewat udara.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine mengatakan, dari 400 orang yang terkena flu, jika memakai masker dengan cara yang benar dapat menurunkan risiko terkena penyakit ini hingga 70 persen.

Bagaimana agar masker dapat bekerja maksimal? Dilansir Go Dok, pakailah masker ketika Anda sedang berada di tempat umum dan jika sedang sakit. Apabila ingin mendekati orang yang sedang menderita penyakit, kira-kira satu hingga dua meter, pakailah masker.

Pilihlah masker dengan tali yang dapat diikat sendiri agar mudah diposisikan dan dapat kemudian menutupi hidung, mulut dan dagu. Setelah dipakai, pastikan tidak sering menyentuh masker hingga Anda melepasnya.

Apabila flu Anda pergi ke dokter, pakailah masker agar tidak menular pada yang lainnya. Di saat Anda sudah selesai mengenakan masker, buanglah masker dan cuci tangan Anda.

Ada beberapa tipe masker. Pertama adalah facemask yang paling banyak sering ditemui sehari-hari. Tak hanya digunakan oleh para medis seperti dokter dan perawat di rumah sakit, masker jenis ini juga sering digunakan oleh masyarakan umum. Pada dasarnya masker ini menutupi bagian hidung dan mulut penggunanya dan melindungi diri dari berpindahnya partikel virus dalam debu, kotoran ataupun cairan tubuh.

Hal yang perlu diingat, menurut penelitian Profesor Peter Leggat dari James Cook University’s School of Public Health and Tropical Medicine, jangan gunakan masker wajah berulang-ulang karena dengan sifat yang menyaring kotoran, debu atau kuman dari luar, masker dapat dengan mudah terkontaminasi. Jadi, pastikan masker yang sudah terpakai langsung dibuang.

Selanjutnya adalah respirator yang dikenal juga dengan masker N95. Keunggulannya adalah dalam menyaring 95 persen partikel kecil di udara yang mengandung virus. Dengan rancangan yang melekat sempurna pada wajah respirator sangat direkomendasikan untuk mereka yang berkontak langsung pada penderita penyakit pernapasan yang akut atau influenza. ** Baca juga: Apakah Konsumsi Multivitamin Usai Minum Kopi Diperbolehkan?

Selain memakai masker, beberapa studi menyarankan bahwa ada baiknya jika kita juga sering mencuci tangan karena memakai facemask ataupun respirator saja tidaklah cukup untuk melindungi diri dari penyakit.(ilj/bbs)