1

Kelahiran Sapi Betina Merah Pertama dalam 2.000 Tahun di Israel Dianggap Sebagai Tanda Datangnya Kiamat

Kabar6-Kelahiran seekor anak sapi betina merah di Israel telah memicu ketakutan orang-orang karena dianggap sebagai tanda datangnya ‘Hari Kiamat’.

Kelahiran ini diklaim pertama dalam 2.000 tahun terakhir. Melansir Daily Record, sebuah organisasi di Israel bernama The Temple Institute, yang didirikan untuk mempersiapkan rekonstruksi Kuil Ketiga di Bukit Bait Suci, Yerusalem, mengumumkan kelahiran anak sapi merah betina tersebut pada saluran YouTube mereka. Menurut organisasi itu, anak sapi dan induknya akan menjalani pemeriksaan ekstensif untuk menentukan apakah bebas cacat.

“Anak sapi betina berwarna merah membawa janji untuk mengembalikan kemurnian Alkitab kepada dunia,” demikian pengumuman dari The Temple Institute.

Bagi sebagian keyakinan Kristen maupun Yudaisme, sapi dara merah ditampilkan dalam cerita tentang ‘Hari Akhir’ atau ‘Akhir Zaman’. Kelahiran dan pengorbanan sapi merah disebut-sebut mendahului pembangunan Kuil Ketiga di Yerusalem.

Dalam keyakinan Yudaisme Ortodoks arus utama, pembangunan kembali Kuil Ketiga akan terjadi sebelum kedatangan Mesias Yahudi. Dua kuil sebelumnya telah hancur. Namun The Temple Institute dan organisasi lainnya telah didirikan dengan tujuan membangun Kuil Ketiga di Gunung Moriah atau Temple Mount.

Beberapa teolog meyakini pembangunan Kuil Ketiga ada kaitannya dengan ‘Hari Penghakiman’ atau ‘Akhir Zaman’. Direktur The Temple Institute, Rabbi Chain Richman, yakin sekarang saatnya membangun Kuil Ketiga setelah kelahiran sapi merah.

Video di saluran YouTube The Temple Institute menunjukkan anak sapi tersebut bersama induknya. “Seekor sapi betina berwarna merah sempurna lahir di tanah Israel,” demikian keterangan dalam kanal YouTube itu.

Anak sapi tersebut harus menjalani pemeriksaan ekstensif oleh para ahli kerabian untuk memastikan bahwa ia adalah kandidat yang layak untuk sapi merah menurut Alkitab.(ilj/bbs)




Kiamat Sudah Dekat? Ilmuwan Sebut Dunia Bakal Kehabisan Makanan 27 Tahun Lagi

Kabar6-Pemanasan global akibat aktivitas manusia memberikan dampak signfikan terhadap keberlangsung hidup di Bumi. Berdasarkan pertimbangan itulah, para ilmuwan memperingatkan bahwa dunia akan kehabisan makanan dalam 27 tahun lagi.

Ilmuwan, melansir Indiatimes, juga telah meluncurkan hitungan mundur ‘Hari Kiamat’ dan mengatakan manusia hanya memiliki 27 tahun 251 hari tersisa, dihitung pada Minggu (24/4/2022). Sosiobiolog Edward Wilson menjelaskan, manusia akan membutuhkan dua planet Bumi untuk memenuhi kebutuhan saat ini

“Ada batasan kapasitas Bumi untuk memberi makan umat manusia,” terang Wilson. “Bahkan jika semua orang di planet ini setuju untuk menjadi vegetarian, lahan pertanian dunia tidak dapat mendukung kebutuhan tersebut. Populasi dunia akan terlalu besar untuk memberi makan dirinya sendiri.”

Ditambahkan, “Pada saat itu, akan ada hampir 10 miliar orang di planet ini dan permintaan makanan akan meningkat 70 persen dibandingkan dengan yang kita butuhkan pada tahun 2017. Batas berapa banyak orang yang dapat diberi makan Bumi ditetapkan pada 10 miliar pada jumlah maksimum mutlak. Batasan biosfer sudah diperbaiki, tidak ada ruang gerak di sini.”

Para ilmuwan mengatakan, mereka telah mempelajari kerangka waktu Bumi dengan membandingkan tingkat konsumsi makanan berlebihan saat ini, di samping pertumbuhan populasi dan angka kelahiran dari tahun ke tahun.

Statistik menunjukkan bahwa manusia perlu menghasilkan lebih banyak makanan dalam 40 tahun ke depan daripada yang telah diproduksi dalam 8.000 tahun terakhir. “Tidak mungkin semua orang akan setuju untuk berhenti makan daging sehingga batas yang sebenarnya lebih rendah. Dan setiap negara berbeda, tetapi masih ada jumlah makanan yang dimakan dan dibuang secara berlebihan setiap hari,” ungkap Wilson.

“Misalnya jika semua orang berbagi pola makan rata-rata orang Amerika, dunia hanya bisa memberi makan 2,5 miliar orang. Dunia dapat memberi makan populasi yang jauh lebih besar jika kita tidak makan daging karena membutuhkan lebih banyak energi untuk menghasilkan daging daripada makanan lainnya. Misalnya, dibutuhkan 75 kali lebih banyak energi untuk menghasilkan daging daripada jagung,” katanya lagi.

Ilmuwan lain pun berbaris untuk mendukung peringatan tersebut. “Ini adalah krisis pangan global dan saya rasa saya tidak dapat melihat jalan keluar darinya. Ini datang lebih cepat daripada perubahan iklim,” ujar Profesor Julian Cribb, yang telah menulis buku tentang ramalan bencana.

Dilanjutkan, “Kekurangan air, tanah, dan energi yang dikombinasikan dengan peningkatan permintaan dari populasi dan pertumbuhan ekonomi, akan menciptakan kekurangan pangan global sekira tahun 2050.”

Kelompok ilmuwan menerangkan, produksi pangan perlu berlipat ganda untuk memberi makan umat manusia dan di tahun-tahun mendatang, kenaikan harga pangan kemungkinan akan meningkat dengan cepat.

Sementara itu, Wakil Presiden Senior WWF, Jason Clay, juga memperingatkan tahun ini. ** Baca juga: Viral, Wanita Rusia Kewalahan Urus 22 Anak Setelah Sang Suami Dipenjara

“Untuk memenuhi permintaan yang meningkat dari populasi yang terus bertambah, kita perlu memproduksi lebih banyak makanan dalam 40 tahun ke depan daripada yang telah diproduksi dalam 8.000 tahun sebelumnya,” kata Clay.(ilj/bbs)




Beberapa Tanggal yang Pernah Diprediksi Sebagai Hari Kiamat

Kabar6-Hari kiamat adalah hari kehancuran alam semesta beserta segala kehidupan yang berada di dalamnya. Namun, kita tidak pernah bisa mengetahui dengan pasti kapan hari kiamat akan tiba.

Meskipun begitu, beberapa orang pernah mengklaim dirinya mengetahui kapan terjadinya hari kiamat. Melansir keepome, berikut beberapa tanggal yang pernah diprediksi sebagai hari kiamat oleh sejumlah orang:

1. 21 Mei 2011
Harold Camping, seorang pemimpin di salah satu pelayanan radio di California, memprediksikan bahwa hari kiamat akan datang pada 21 Mei 2011, yang merupakan hari penebusan demi meraih kesempurnaan di surga.

2. 21 Oktober 2011
Karena kiamat tidak terjadi pada 21 Mei 2011, Harold Camping merevisi ramalannya. Ia berpendapat bahwa kiamat akan terjadi pada 21 Oktober 2011. Menurutnya, semakin cepat kiamat datang semakin bagus untuk manusia, sebab tidak akan ada rasa sakit dan mereka akan mati dalam diam.

3. 21 Desember 2012
Ramalan kiamat paling terkenal adalah pada 21 Desember 2012 yang apabila ditulis menggunakan angka menjadi 21/12/12. Menurut beberapa sumber, ramalan kiamat ini berasal dari suku Maya.

Namun NASA membantah beberapa kemungkinan yang dapat terjadi saat kiamat pada 21 Desember 2012, misalnya saja tidak adanya peluang serangan meteor, perpecahan kutub, atau bahkan sengatan api matahari.

4. 22 Februari 2014
Bangsa Viking juga meramalkan hari kiamat akan jatuh pada 22 Februari 2014. Bangsa Viking menyebutkan, akan ada orang jahat penghuni neraka yang mengacaukan dunia, akan terjadi tsunami, dewa-dewa akan mati, dan Bumi akan terbelah menjadi dua.

5. 7 Oktober 2015
Kelompok sebuah kepercayaan di Pennsylania menyebutkan bahwa pada 7 Oktober 2015 akan menjadi hari berakhirnya dunia. Kelompok tersebut melandasi pemikiran atas dasar peristiwa bulan darah dan gerhana bulan super, biasa disebut dengan super moon dan blood moon, yang terjadi 10 hari sebelum tanggal yang diramalkan sebagai hari kiamat tersebut.

Pendiri kelompok tersebut menyebutkan, 7 Oktober adalah hari di mana Tuhan bersabda dunia akan berakhir.

6. 8 Mei 2020
Ramalan kiamat yang paling anyar adalah pada 8 Mei 2020. Menurut sebagian, orang kiamat akan terjadi pada Jumat di pertengahan bulan suci Ramadan.

Untuk sebagian orang, 8 Mei 2020 bukan merupakan hari kehancuran dunia, namun fenomena ad-Dukhan, yaitu sebuah kemunculan tanda-tanda datangnya hari kiamat. Fenomena ad-Dukhan atau kabut asap dipercaya terjadi pada tanggal ini. ** Baca juga: Pinder, Aplikasi yang Memungkinkan Hewan Peliharaan Temukan Jodoh Mereka

Beberapa informasi yang pernah beredar melalui medsos menyebutkan, pada tanggal ini akan ada tabrakan meteor dengan Bumi. Isu terjadinya tabrakan meteor memang dibenarkan oleh NASA, tetapi juga ditepis akan menimbulkan ledakan yang membahayakan, karena asteroid yang akan melintasi Bumi berkategori aman dan tidak membahayakan.

Kapan datangnya hari kiamat adalah rahasia Ilahi.(ilj/bbs)




Doomsday Vault, Brankas yang Dipersiapkan untuk Antisipasi Hari Kiamat

Kabar6-Hari kiamat yang juga disebut sebagai hari kehancuran Bumi, mendapat perhatian khusus dari para ilmuwan. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tersebut, ilmuwan berupaya memasukkan ribuan benih DNA tanaman baru yang disimpan dalam sebuah brankas khusus.

Doomsday Vault atau Global Seed Vault, melansir theverge, merupakan upaya terakhir yang dilakukan ilmuwan ketika Bumi sudah dalam tingkat kehancuran parah. Doomsday Vault dibangun pada sebuah deretan bukit penuh salju di Norwegia, berfungsi untuk mendinginkan benih hingga suhu -18 (minus) derajat Celcius. Batu dan lapisan permafrost yang mengelilingi benih diharapkan membuat benih tetap awet meski Bumi mengalami kehancuran parah.

Doomsday Vault telah mengumpulkan sekira satu juta benih yang mewakili lebih dari 5.000 spesies tumbuhan sejak dibuka pada 2008 lalu. Posisinya yang berada pada bukit terpencil di Norwegia diharapkan tetap bertahan ketika hari kiamat tiba.

Ilmuwan menerima lebih dari 60 ribu sampel benih yang dikirimkan oleh suku Cherokee, salah satu suku tertua di Amerika Serikat. Disebutkan, benih tanaman dari berbagai negara akan dimasukkan ke Doomsday Vault.

Departemen pertanian dari Thailand, Amerika Serikat, dan Irlandia serta universitas dan pusat penelitian dari Kosta Rika, Ethiopia, dan Lebanon dikabarkan juga akan berkontribusi menyumbang benih.

Ya, Doomsday Vault dibangun untuk melindungi DNA dari tanaman dunia, yang diupayakan ilmuwan agar memastikan bahwa keanekaragaman spesies selalu ada dan manusia memiliki cukup makanan ketika kehancuran benar-benar melanda Bumi.

Isu pemanasan global yang sangat dipercayai ilmuwan membuat mereka tergerak dalam membangun Doomsday Vault. Pemanasan global pula yang menjadi alasan utama mereka mempercayai bahwa Bumi akan mengalami kehancuran atau setidaknya mengalami ‘Masa Kelaparan’.

Brankas yang berperan sebagai bank benih ini juga dapat membantu ilmuwan menghasilkan tanaman yang lebih tahan lama di masa depan. ** Baca juga: Wanita India Ini Nekat Jalan Kaki Sejauh 80 Km untuk Nikahi Calon Suaminya

“Tanaman di masa depan harus lebih toleran terhadap kekeringan, suhu tinggi, dan tanah yang lebih asin (sebagai akibat kenaikan permukaan laut),” kata Hannes Dempewolf, salah seorang ilmuwan sekaligus kepala organisasi Crop Trust.

Diharapkan, gudang pertahanan terakhir manusia untuk menyimpan benih di hari kiamat dapat mempertahankan keanekaragaman spesies tumbuhan ketika Bumi hancur.(ilj/bbs)




3 Sekte di Dunia yang Berakhir Tragis Saat Lakukan Ritual

Kabar6-Dalam sosiologi agama, sekte umumnya adalah sebuah kelompok keagamaan atau politik yang memisahkan diri dari kelompok yang lebih besar, biasanya karena pertikaian tentang masalah-masalah doktriner.

Ada banyak sekte di dunia ini, termasuk juga yang beraliran ekstrem. Melansir idntimes, berikut tiga sekte di dunia yang mengalami nasib tragis saat lakukan ritual:

1. Sekte Davidians
Merupakan kelompok dari cabang Gereja Seventh Day Advent, organisasi fundamentalis yang sangat percaya pada penafsiran harfiah dari Alkitab dan beroperasi sekira 1980-an. Pemimpin sekte ini bernama David Koresh, seorang ilmuwan teologis dan juga ‘nabi’ dari kelompok tersebut.

Fokus utama sekte ini adalah kepercayaan bahwa hari kiamat sudah dekat dan harus dipersiapkan. Mereka pun melakukan berbagai praktik aneh agar dapat selamat dari hari kiamat.

Pada awal 90-an, sekte Davidians dilaporkan berpartisipasi dalam serangkaian perilaku ilegal, khususnya penyimpanan stok senjata serta penganiayaan anak. Koresh juga dituduh telah melakukan hubungan seksual dengan anak perempuan yang masih berusia 12 tahun.

Setelah 51 hari melakukan pengintaian dan pengepungan, FBI akhirnya mulai bertindak dengan mencoba menerobos masuk markas sekte tersebut. Namun sebelum berhasil masuk, terjadi sebuah ledakan yang mengakibatkan kebakaran hebat.

Api akhirnya membunuh semua orang yang ada di dalam, termasuk wanita dan anak-anak. Penjelasan resmi menyatakan jika para anggota sekte Davidians telah melakukan sebuah perjanjian bunuh diri.

2. Heaven’s Gate
Sekte yang muncul pada 1970-an ini didirikan oleh Marshall Applewhite dan Bonnie Nettles. Heaven’s Gate percaya jika semakin lama kehidupan manusia semakin tidak membaik, dan harus maju ke pesawat astral lain agar bisa berkembang.

Mereka juga percaya jika pesawat luar angkasa alien mengikuti komet Hale-Bopp dan bakalan bergabung dengan mereka di tempat yang lebih tinggi. Pada Maret 1997, para anggota sekte akhirnya memutuskan untuk naik pesawat tersebut dengan cara menelan obat beracun.

Sekira 40 anggota sekte, termasuk Applewhite pun ditemukan tewas di sebuah rumah yang ada di California, Amerika Serikat. Uniknya, semua anggota sekte yang tewas dalam kelompok tersebut mengenakan pakaian yang sama, termasuk sepatu Nike dengan kain ungu menutup wajah mereka.

3. Ten Commandments
Ten Commandments adalah sebuah gerakan restorasi yang dipimpin oleh sekelompok pastor Katolik yang dikucilkan di Uganda, Afrika, pada awal 1990-an. Mereka merupakan organisasi Kristen yang berpedoman pada 10 perintah Allah dan firman Yesus.

Salah satu tujuan utama dari kelompok ini adalah menyebarkan kepercayaan mereka kepada masyarakat luas. Mereka kerap melakukan hal-hal yang baik, termasuk mendirikan beberapa sekolah.

Sama seperti sekte lainnya, Ten Commandments sangat terobsesi dengan akhir dunia yang mereka ramalkan akan terjadi pada 1999. Ketika gagal terjadi, mereka pun memperpanjangnya hingga Maret 2020.

Hingga akhirnya, pemimpin sekte mengumpulkan sekira 500 anggota di salah satu gereja mereka. Para anggota diminta untuk melakukan sebuah ritual pengorbanan hidup. Mereka yang sudah berada di dalam gereja tidak bisa lagi keluar karena semua pintu dan jendela sudah diganjal. Api pun mulai menyala dan membakar habis seisi gedung.

Tidak jelas siapa yang memulai kebakaran tersebut. Ada laporan, para anggota sekte sengaja menyiram bensin ke tubuh mereka. Ada pula laporan yang menyebutkan jika gereja dibakar dari luar.

Setelah puing-puing dibersihkan, pihak berwenang menemukan mayat lainnya yang dikuburkan di sekitar gereja. Hal ini mengindikasikan bahwa memang sudah terjadi rentetan pembunuhan sebelum kebakaran itu terjadi.

Sekira kurang lebih 900 mayat ditemukan di sekitar area kebakaran dan menjadikan hal tersebut sebagai pembunuhan dengan motif pemujaan terburuk sepanjang sejarah. ** Baca juga: Wabah Dancing Plague Membuat Penderitanya Menari Hingga Mati

Mengerikan!(ilj/bbs)