1

Sering Abaikan Sarapan Tidak Baik untuk Kesehatan

Kabar6-Kesibukan yang tidak mengenal waktu, membuat banyak orang khususnya di kota-kota besar yang melupakan sarapan. Terkadang, sarapan digabungkan langsung dengan makan siang.

Sebuah penelitian di Spanyol, melansir medicalnewstoday, mengungkapkan bahwa mereka yang melewatkan sarapan memiliki risiko dua kali lipat mengalami ‘atherosclerosis subklinis’, yang diterbitkan dalam Journal of American College of Cardiology. Disebutkan, atherosclerosis terjadi ketika timbunan lemak, kolesterol, dan limbah tubuh menumpuk di dinding arteri. Akibatnya, elastisitas arteri berkurang yang bisa menyebabkan penyakit jantung coroner, angina, peripheral arteri.

Studi terbaru dilakukan oleh Dr. Irina Uzhova, dari Centro Nacional de Investigaciones Cardiovasculares Carlos III di Madrid. Hasilnya, mereka yang mengonsumsi kurang dari lima persen asupan kalori harian mereka untuk sarapan mungkin memiliki risiko dua kali lipat aterosklerosis subklinis. Hal ini karena perlu sarapan yang mengandung energi tinggi seperti yoghurt, telur, gandum utuh, dan juga buah-buahan.

Penelitian melibatkan 4.000 peserta dengan rentang usia 40-54 tahun yang tidak memiliki riwayat sakit kardiovaskular. Gaya hidup mereka dimonitor selama enam tahun untuk mendapatkan hasil dari penelitian ini yang disertai dengan berbagai metode. Ditemukan, mereka yang makan sedikit atau melewatkan sarapan, cenderung memiliki kebiasaan makan dan gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu, kelompok ini memiliki faktor risiko yang tinggi terkena penyakit kardiovaskular dan cenderung lingkar pinggang serta BMI lebih tinggi, peningkatan kadar gula puasa, lipid darah atau lemak.

Dr. Prakash Deedwania, seorang profesor kedokteran di University of California, San Francisco mengatakan bahwa efek buruk dari melewatkan sarapan dapat dilihat pada masa kanak-kanak dalam bentuk obesitas, dan meskipun mereka yang melewatkan sarapan umumnya berusaha menurunkan berat badan yang akhirnya makan lebih banyak dan makanan yang tidak sehat di kemudian hari. ** Baca juga: Ini Lho Manfaat Konsumsi Buah Tiap Hari

Melewatkan sarapan dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dan mengubah ritme sirkadian.(ilj/bbs)




Makanan & Minuman yang Bisa Tingkatkan Gula Darah

Kabar6-Mempunyai tingkat gula darah yang tinggi tentu membahayakan bagi kesehatan. Kondisi seperti ini bisa menimbulkan beragam penyakit seperti diabetes. Karena itulah Anda sebaiknya memperhatikan beberapa makanan yang bisa tingkatkan gula darah. Melansir nova.id, ini dia sejumlah makanan yang dimaksud:

1. Kopi
Kandungan kafein pada kopi tentu bisa meningkatkan risiko diabetes. Salah satu jurnal di Diabetologia menjelaskan, minum secangkir kopi setiap hari mampu menyebabkan seseorang terkena diabetes tipe 2. Sebaiknya, batasi konsumsi kafein agar terhindar dari hal yang tak diinginkan.

2. Oatmeal instan
Konsumsi karbo tentu akan mengacu pada pengolahan gula dalam tubuh. Oatmeal instan dengan berbagai rasa tentu mengandung banyak tambahan gula. Jika kita tetap ingin memakan oatmeal instan, cobalah untuk pilih rasa yang original.

3. Steak
Daging merah seperti steak kaya akan lemak jenuh. Protein hewani banyak mengandung lemak jenuh yang mungkin membuat tubuh kesulitan untuk mengelola kadar gula darah.

4. Pizza
Sama halnya dengan mengonsumsi jenis karbo lain, pizza terbuat dari bahan seperti roti yang juga mengandung karbo. Makan satu slice pizza bahkan sama artinya dengan kita makan empat potongan kue sekaligus. Ditambah, saus tomat pada pizza juga mengandung gula yang akan memperparah kadar gula dalam tubuh. ** Baca juga: Sehat Mana, Minum Kopi Pakai Gula Putih Atau Gula Aren?

Yuk, perhatikan lagi jenis makanan sehat yang sebaiknya Anda konsumsi agar tubuh terhindar dari penyakit berbahaya.(ilj/bbs)




Sehat Mana, Minum Kopi Pakai Gula Putih Atau Gula Aren?

Kabar6-Saat ini banyak orang yang memilih gula aren ketimbang gula pasir sebagai campuran minuman kopi dengan alasan gula aren lebih sehat dibanding gula putih?

Diketahui, gula putih terbuat dari tebu sementara gula aren terbuat dari nira (cairan yang keluar dari batang pohon enau). Gula putih termasuk sumber makanan yang hanya tinggi kalori tapi minim gizi. Sementara gula aren diperkaya oleh beberapa mineral yang diperlukan oleh tubuh.

Sebuah studi, melansir hellosehat, menemukan bahwa gula aren mengandung kalium, fosfor, zink, zat besi, mangan, tembaga, hingga dosis kecil antioksidan, seperti polifenol, flavonoid, dan antosianidin. Gula aren juga kaya akan vitamin B8 (inositol), asam folat, vitamin B1 (tiamin), dan vitamin B2 (riboflavin) yang berfungsi untuk membentuk sel-sel sehat.

Selain dari sisi kandungan nutrisinya, gula aren juga jauh mengungguli gula putih dalam hal nilai glikemik. Dari rentang skor 0-100, nilai indeks glikemik gula pasir putih adalah 100 sementara gula aren memiliki nilai glikemik sekira 35. Semakin tinggi nilai glikemik, semakin cepat pula makanan tersebut menaikkan gula darah.

Gula aren menjadi salah satu pemanis alternatif dengan indek glikemik rendah juga berkat kandungan serat makanan di dalamnya yang disebut inulin. Serat inulin dikenal dapat menjaga kadar gula darah tetap normal. Dari berbagai aspek, gula aren memang jauh lebih unggul daripada gula pasir putih biasa. Namun bagaimana pun juga, gula aren tetaplah gula yang dapat meningkatkan jumlah asupan kalori.

Nah, asupan kalori berlebihan terkait dengan risiko kenaikan berat badan, hingga penyakit kronis seperti penyakit jantung dan diabetes. Itu kenapa Anda harus tetap membatasi jumlah asupan gula dalam makanan dan minuman sehari-hari guna mencegah risiko yang tidak diinginkan.

Apa pun jenis gulanya, batas rekomendasi porsi gula untuk orang Indonesia dalam sehari adalah 50 gram gula atau setara dengan 5-9 sendok teh. Terlepas dari minum kopi pakai gula aren atau gula putih, seberapa banyak Anda minum kopi juga sebenarnya perlu Anda perhatikan. Meskipun memakai sedikit gula, jika Anda terlalu sering minum kopi, asupan gula tentu akan tetap meningkat.

Bukan cuma kandungan gulanya yang jadi masalah. Kopi mengandung banyak kafein yang juga perlu dibatasi. Anda dibolehkan minum hingga 2-3 cangkir kopi per hari, atau sekira 400-600 mg kafein. ** Baca juga: Apa Itu Fobia Sosial?

Untuk mengurangi asupan kafein, sebaiknya pilih kopi decaf, yaitu kopi dengan bebas atau dengan sejumlah kecil kafein. Agar kebiasaan minum kopi Anda tetap sehat, jangan lupa untuk mengatur kembali waktu minum kopi. Jangan terlalu pagi dalam kondisi perut masih kosong karena bisa membuat Anda sakit perut. Bukan juga di sore atau malam hari yang bisa membuat Anda susah tidur.(ilj/bbs)




Penyebab Sering Pusing Saat Bangun Tidur

Kabar6-Pernahkah Anda mengalami pusing sesaat setelah bangun tidur? Secara umum, pusing atau sakit kepala bisa terjadi ketika adanya ketidakseimbangan di dalam tubuh yang memunculkan respon tersebut.

Pusing saat bangun tidur pun bisa terjadi dalam beragam bentuk, seperti sakit kepala sebelah, pusing sebentar, atau sakit kepala berkepanjangan. Apa sih sebenarnya penyebab sering pusing saat bangun tidur? Melansir magazine.job, berikut uraiannya:

1. Pengaturan napas
Pernapasan yang kurang baik saat tidur menjadi alasan kenapa Anda mengalami pusing saat bangun tidur. Kondisi ini sering disebut sebagai sleep apnea. Pada kondisi ini, asupan oksigen ke otak menjadi sangat sedikit, di mana otak membutuhkan banyak oksigen saat seseorang tidur di malam hari. Jadi tidak heran apabila Anda mengalami pusing atau sakit kepala saat bangun tidur di pagi hari.

2. Dehidrasi
Penting untuk diketahui bahwa dalam kondisi tidur, tubuh tetap membutuhkan cairan. Hal ini karena cairan tubuh juga berkurang ketika tidur melalui pernapasan atau penguapan dari kulit. Disarankan untuk minum segelas air putih untuk cukupi cairan tubuh. Dehidrasi saat bangun tidur menimbulkan rasa pusing dan mual saat bangun tidur.

3. Kadar gula darah yang rendah
Hal ini terjadi terutama pada orang rang punya diabetes. Untuk itu, disarankan agar bangun dan langsung makan ketika gejala ini mulai dirasakan. Makanan yang Anda konsumsi dapat membantu menstabilkan kadar gula darah dalam tubuh yang rendah.

4. Sedang menjalani pengobatan
Apabila Anda sedang menjalani suatu pengobatan, salah satu respon obat terhadap tubuh adalah rasa pusing yang dialami setelah bangun tidur. Karena itu, ketika menerima obat dari dokter, cobalah konsultasikan terlebih dahulu mengenai efek samping obat terhadap tubuh. Ada obat yang tidak punya efek samping, namun ada juga yang punya efek samping yang cukup membuat peminumnya menderita.

5. Durasi tidur kurang
Porsi tidur yang baik sebenarnya adalah delapan jam. Namun, ada orang-orang yang tidur kurang dari itu. Jika mengalami pusing saat bangun tidur, bisa jadi Anda mengalami kurang tidur. Untuk itu, penting untuk tidur dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan tubuh. ** Baca juga: Hasil Penelitian: Depresi Sebabkan DNA Lebih Tua 8 Bulan

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Normalkah Selalu Merasa Lapar Saat Sedang Diet?

Kabar6-Saat sedang menjalankan diet, sering kali kita justru sering mengalami lapar. Hal ini sering terjadi terutama pada masa-masa awal di mana tubuh Anda masih berusaha untuk beradaptasi dengan jumlah konsumsi kalori yang berkurang.

Apabila Anda terus merasa sangat lapar, melansir Womenshealthmag, maka hal ini mungkin berarti Anda tidak mengonsumsi cukup kalori yang diperlukan oleh tubuh atau dengan kata lain Anda mengurangi terlalu banyak kalori. Makan merupakan salah satu cara tubuh untuk menjaga kestabilan kadar gula darah dan energi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.

Oleh karena itu, mengonsumsi berbagai jenis makanan yang dapat menjaga kestabilan kadar gula darah dan energi di sepanjang hari dapat membantu mengurangi rasa lapar.

Mengonsumsi permen yang mengandung 200 kalori akan membuat Anda merasa lebih lapar dalam waktu satu jam dibandingkan dengan mengonsumsi berbagai jenis kacang yang juga mengandung 200 kalori.

Beberapa jenis makanan yang dapat membantu mengurangi rasa lapar, tetapi juga dapat membantu menjaga kestabilan kadar gula darah dan energi cukup lama adalah keju cottage, salmon kaleng, dada ayam, strawberi, dan wortel. Sebenarnya masih banyak makanan lain yang dapat membantu mengatasi rasa lapar Anda. ** Baca juga: Cara Mudah Hindari Konsumsi Junk Food Saat Stres

Intinya, pilihlah makanan yang mengandung lemak sehat, banyak serat, dan atau protein.(ilj/bbs)




Apa Sebab Lapar Bisa Rusak Mood?

Kabar6-Selain rasa tidak nyaman pada perut, lapar juga menyebabkan perubahan suasana hati. Banyak orang percaya bahwa lapar bisa membuat kita mudah marah. Benarkah demikian?

Perubahan suasana hati saat lapar dikenal dengan sebutan hangry, kombinasi dari hungry dan angry atau lapar dan marah. Penyebabnya, melansir doktersehat, ternyata karena proses pada sistem metabolisme tubuh kita. Menurut pakar kesehatan dari University of Guelph, hal ini terkait dengan jam biologis tubuh, tepatnya pada kebiasaan makan kita setiap hari.

Munculnya rasa lapar disebabkan oleh tubuh yang mengeluarkan sinyal bahwa kita sedang kekurangan glukosa, sumber energi utama dari otak. Tak hanya membuat perut terasa tidak nyaman, tubuh juga akan menjadi lemah, kepala akan pusing, dan badan akan mengalami sensasi gemetar. Kondisi ini dalam dunia medis disebut sebagai hipoglikemia.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh seorang pakar kesehatan bernama dr. Fransesco Leri, ada kaitan erat antara gula darah atau glukosa, sistem dalam otak, dan stres metabolik. Hal inilah yang membuat kita mengalami perubahan suasana hati tatkala melakukan aktivitas dengan kondisi perut kosong. Bahkan, dr. Leri juga menyebutkan bahwa kita bisa saja mengalami depresi akibat kekurangan nutrisi. Hal ini disebabkan oleh kemampuan gangguan metabolisme dalam memicu masalah kesehatan mental ini.

Penelitian ini menggunakan tikus percobaan yang dikondisikan agar mengalami sensasi lapar. Hasilnya, tidak membutuhkan waktu lama untuk melihat tikus-tikus ini mengalami perubahan suasana hati dan kondisi mental.

Tikus-tikus ini juga cenderung semakin lamban dan sulit untuk bergerak. Mereka juga kemudian mengalami peningkatan hormon stres seperti kortisol. Setelah diberi asupan makanan, kadar hormon stres dalam tikus cenderung berkurang dengan signifikan. Mereka pun kembali bisa melakukan aktivitas dengan normal. ** Baca juga: 7 Efek Merugikan yang Didapat Saat Anda Kurang Tidur

Jadi apabila lapar, jangan ragu untuk segera mengonsumsi makanan atau camilan sehat agar bisa kembali beraktivitas dengan normal dan tidak mudah marah.(ilj/bbs)




Makan Larut Malam Sebabkan Kolesterol Tinggi?

Kabar6-Tidak hanya berhubungan dengan masalah berat badan, makan saat malam hari atau larut malam juga berkaitan dengan peningkatan risiko kesehatan tubuh lainnya, yakni kolesterol tinggi.

Sebuah penelitian yang dilakukan di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, melansir doktersehat, mengungkap fakta bahwa sering makan larut malam, tepatnya lebih dari pukul 19.00 bisa memicu peningkatan kadar gula darah dan kolesterol jahat di dalam tubuh. Penelitian ini melibatkan sembilan orang dewasa dengan berat badan ideal. Mereka dibagi menjadi dua kelompok yang menjalani pola makan yang berbeda.

Kelompok pertama mengonsumsi makan berat tiga kali sehari dan camilan dua kali dari pukul 08.00 hingga pukul 19.00. Kelompok kedua menjalani pola makan yang sama, namun durasinya dimulai dari waktu makan siang hingga pukul 23.00.

Hasilnya, kelompok kedua mengalami kenaikan berat badan lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok pertama. Kelompok kedua juga mengalami peningkatan profil metabolik negatif seperti perubahan insulin, gula darah, dan kolesterol jahat di dalam tubuh. Kolesterol tinggi bisa berimbas pada penyakit berbahaya seperti serangan jantung atau stroke. ** Baca juga: Mengapa Seseorang Kadang Bicara Sendiri Saat Sedang Tidur?

Jadi usahakan untuk tidak makan sekira dua jam sebelum tidur sehingga tubuh bisa benar-benar menjalankan proses istirahat dan berbagai proses lainnya saat tidur, sehingga bisa menjaga kesehatan tubuh.(ilj/bbs)




Berlebihan Minum Air Kelapa Tidak Dianjurkan?

Kabar6-Meskipun air kelapa dipercaya memiliki manfaat kesehatan yang baik untuk rambut, kulit, dan lain sebagainya, mengonsumsinya secara berlebihan memiliki berbagai efek samping buruk, lho.

Karena itulah Anda disarankan untuk membatasi diri saat mengonsumsi air kelapa alias jangan terlalu sering. Melansir lifealth, beberapa beberapa efek buruk apabila Anda terlalu berlebihan minum air kelapa:

1. Tingkatkan kalori
Orang-orang sering menyarankan untuk meminum air kelapa dalam kondisi panas, untuk meningkatkan energi pada tubuh. Faktanya, air kelapa justru dapat meningkatkan jumlah kalori pada tubuh. Sekira 0,3 liter air kelapa mengandung 60 kalori. Jadi minum air kelapa secara berlebihan sangat tidak dianjurkan.

2. Bersifat diuretik
Kelapa memiliki sifat diuretik yang dapat membuat Anda merasa ingin buang air kecil terus menerus. Meskipun air kelapa membantu menjaga tubuh agar tetap terhidrasi dengan baik, kelebihan meminum air kelapa dapat menyebabkan Anda mengalami dehidrasi juga, karena akan lebih sering ke toilet.

3. Tingkatkan kadar gula darah
Air kelapa dianggap sebagai minuman yang manis dan memiliki banyak karbohidrat juga kalori di dalamnya. Bagi orang-orang yang sudah memiliki kadar gula darah yang tinggi harus menghindari meminum air kelapa. Minum air kelapa, dapat meningkatkan kadar gula darah di dalam tubuh sehingga hal tersebut akan berdampak negatif bagi tubuh. ** Baca juga: Turunkan Berat Badan dengan 8 Buah Rendah Kalori

Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik untuk kesehatan.(ilj/bbs)




Apa Sih Kriteria Diet Dikatakan Sukses?

Kabar6-Apakah Anda saat ini tengah menjalankan program diet? Bagaimana hasilnya, sesuai dengan target, atau justru jauh dari harapan? Tidak sekadar berhasil menurunkan berat badan, ada beberapa kriteria diet Anda dikatakan sukses, lho. Melansir Go Dok, berikut uraiannya:

1. Menyukai & menikmati menu makanan untuk diet
Bagi Anda yang sedang menjalankan program diet, tentunya menyadari adanya perubahan menu makanan. Salah satu menu makanan yang disarankan adalah menu dengan kandungan gula dan garam yang diminimalisasi sebisa mungkin.

Namun, ketika tubuh sudah menyesuaikan dengan menu diet tersebut, Anda tidak akan merasa tertekan, bahkan dapat menikmati setiap suapan yang masuk ke dalam mulut. Selain itu, Anda juga akan merasa kurang puas jika belum mengonsumsi sayur dan buah setiap hari.

2. Dapat menahan emosi sepanjang hari
Mungkin Anda merasa suasana hati tidak berhubungan dengan menu makanan harian Anda. Nyatanya, kurang asupan karbohidrat dapat menurunkan kemampuan kognitif di dalam otak. Pasalnya, diet rendah karbohidrat dapat menurunkan produksi hormon serotonin yang bertugas mengatur suasana hati.

Belum lagi, kondisi gula darah yang tidak stabil karena pembatasan menu makanan juga mampu mempengaruhi kondisi psikologis Anda.

3. Perubahan ukuran baju
Salah satu kebahagiaan yang didapatkan dari keberhasilan program diet adalah perubahan ukuran baju yang kian mengecil. Selain menjadi tanda dan ciri diet yang berhasil, perubahan ukuran baju Anda yang dilihat orang lain juga bisa memotivasi mereka untuk ikut menjalani program hidup sehat.

4. Pencernaan lancar
Selain konsisten untuk mengikuti segala menu dalam program diet, penting untuk melakukan olahraga secara rutin agar hasil lebih optimal. Ketika setiap rangkaian program diet sudah Anda lakukan, ditambah mengonsumsi makanan sehat seperti yoghurt, Anda akan merasakan jadwal buang air besar menjadi semakin rutin dan lancar. Perbaikan fungsi pencernaan ini sangat sering ditemukan bagi Anda yang telah sukses menjalankan program diet.

5. Penuh energi seharian
Pada dasarnya, program diet yang baik akan mengatur pola makanan yang masuk ke dalam tubuh secara teratur. Mulai dari menyeimbangkan asupan karbohidrat, protein, dan lemak agar metabolisme tubuh dapat berfungsi optimal sepanjang hari. Pendiri The NY Nutrition Group, Lisa Moskovitz, R.D. menyebutkan, aliran karbohidrat yang seimbang dapat memastikan pelepasan glukosa secara bertahap ke dalam aliran darah, sehingga tubuh akan penuh energi sepanjang hari. Selain itu, asupan protein dan lemak yang seimbang juga dapat membantu mengatur gula darah dan menjaga metabolisme tubuh.

6. Menyukai kegiatan menimbang berat badan
Mengetahui angka di timbangan yang semakin mengecil tentu saja sangat menyenangkan bukan? Selain memastikan kalau menu diet yang Anda jalani membawa pengaruh pada berat badan, mengecek timbangan secara berkala juga mampu mengontrol dan melacak perubahan yang terjadi pada kondisi tubuh. Jika Anda tidak sempat mengeceknya setiap hari, cobalah mengecek setidaknya seminggu sekali, asalkan mengeceknya secara konsisten di hari yang sama.

Berdasarkan Cornel University’s Food and Brand Lab, berat badan seseorang berada paling rendah pada tengah minggu, tepatnya pada hari Rabu pagi. Maka dari itu, jangan lupa dan selalu sempatkan menimbang badan secara teratur.

7. Tidur nyenyak 7-8 jam setiap malam
Sejumlah peneliti menyebutkan dalam sebuah jurnal ilmiah seputar obesitas kalau seseorang yang tidur setidaknya tujuh jam sehari, 33 persen lebih berpotensi untuk menurunkan berat badan. Selain itu, kurang tidur juga dapat memicu produksi hormon ghrelin yang menimbulkan rasa lapar. ** Baca juga: Jangan Konsumsi Teh di Pagi Hari dalam Kondisi Perut Kosong

Bagaimana dengan diet Anda?(ilj/bbs)




Peneliti Temukan Fakta Baru, Mereka yang Bertubuh Gemuk Tidak Selalu Mudah Sakit

kabar6.com

Kabar6-Selama ini kita selalu menganggap bahwa obesitas atau kegemukan identik dengan berbagai macam penyakit seperti diabetes, kanker hingga jantung. Namun, baru-baru ini peneliti di York University, Toronto, menemukan fakta baru bahwa mereka yang memiliki tubuh gemuk tidak selalu mudah sakit.

Para peneliti, seperti dilansir Sindonews, menyebutkan bahwa obesitas tidak dapat meningkatkan risiko kematian penderitanya. Namun, obesitas yang disertai dengan faktor risiko metabolik lain, seperti gula darah tinggi atau tingkat kolesterol jahat yang tinggi dapat menyebabkan kematian.

“Kebanyakan orang menganggap gemuk sebagai sesuatu yang buruk. Padahal diabetes dan kolesterol tinggi lebih berisiko menyebabkan kematian yang tinggi baik pada orang kurus maupun gemuk,” kata Jennifer Kuk, peneliti utama.

Kuk meneliti data kesehatan dari 54.089 pria dan wanita dan membaginya menjadi dua kelompok. Pertama kelompok obesitas dengan tidak memiliki riwayat diabetes dan kolesterol tinggi dan kelompok kedua adalah kelompok obesitas dengan memiliki kadar gula darah dan kolesterol tinggi. Peneliti lantas melihat jumlah responden setiap kelompok yang meninggal dalam kurun lima tahun setelah analisis pertama.

Hasilnya, ditemukan bahwa tingkat kematian lebih tinggi pada kelompok kedua yang mengalami obesitas dan riwayat kadar gula darah serta kolesterol yang tinggi. “Kami menemukan bahwa orang obesitas yang sehat secara metabolik sebenarnya tidak berada pada risiko kematian yang tinggi,” urai Kuk. ** Baca juga: Kenyang Lama, Ini 7 Jenis Makanan yang Bantu Bakar Kalori Lebih Cepat

Berdasarkan penelitian ini, pencegahan faktor risiko metabolik seperti kadar gula darah dan kolesterol tinggi penting untuk dilakukan. Tak hanya pada mereka yang bertubuh gemuk, tapi juga Anda yang memiliki tubuh kurus, karena hal ini dapat meningkatkan risiko kematian dibandingkan obesitas saja.(ilj/bbs)