1

Diduga Orang Gila, Sesosok Mayat Tergeletak Tanpa Identitas di Curug

Kabar6.com

Kabar6-Warga Desa Kadu, Kecamatan Curug Kabuoaten Tangerang dihebohkan oleh seorang mayat pria, yang tergeletak di pinggir Lapangan Bola Mede Kampung Cicengir, Kamis (14/11/2019) pukul 12.00 WIB.

Salah seorang saksi, Rudy yang menjabat sebagai Ketua Rt 003/07 Kampung Cicenggir mengatakan, dirinya mendapatkan laporan dari seorang warga yang sedang melintas di jalan Raya Mede melihat seseorang tergeletak di pinggir jalan.

“Kemudian warga menghubungi saya, saya langsung saja menghubungi Babinsa dan Polsek Curug. Karena mayat ini tanpa identitas,” ujar Rudy.

**Baca juga: Peredaran Vape di Kabupaten Tangerang Akan Dilarang.

Sementara, Iptu Ramdan Kanit Reskrim Polsek Curug saat dikonfirmasi Kabar6.com mengatakan, mayat pria tersebut diduga orang gila. Pihaknya kemudian langsung mengurus jenazah itu untuk dibawa ke RSUD Tangerang.

“Saat ini jenazah tersebut sudah kita bawa Ke RSUD Tangerang, untuk dilakukan pemeriksaan/Visum,” pungkas Iptu Ramdan. (Ris)




Diduga, Ibu Bunuh Bayinya Kemudian Bunuh Diri

kabar6.com

Kabar6-Tragedi berdarah kembali terjadi di Banten, kali ini seorang ibu berinisial DS (29), tega membunuh bayi laki-lakinya, T (7 bulan).

Lokasi memilukan itu terjadi di Kampung Bentola, Kelurahaan Bulakan, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, Banten, sekitar pukul 10.00 wib. Bayi lucu itu tewas dikamar mandi rumah neneknya.

“Jadi pas dipanggil-panggil sama nenek dan kakeknya, ibu dan anak ini tidak ada suara di kamarnya. Pas dilihat, anaknya sudah tidak bernyawa,” kata Kasatreskrim Polres Cilegon, AKP Zamrul Aini, disela-sela olah TKP, Selasa (20/08/2019).

Saat ditemukan oleh kakek dan nenek bayi T sudah tidak bernyawa. Sedangkan ibunya, DS mengalami luka sayatan di urat nadi tangan kirinya. Jenazah korban dibawa ke RSUD Serang untuk dilakukan otopsi. Sedangkan ibunya, DS, dibawa ke RS Krakatau Medika (KM) untuk mendapatkan perawatan.

“Motif pembunuhan (bayi), kita masih dalami. Karena masih oleh TKP (Tempat Kejadian Perkara). Begitu juga kita masih mencoba menyimpulkan alat-alat bukti yang berada di TKP. Untuk keluarga juga belum bisa diminta keterangan,” terangnya.

Menurut keterangan tetangga, T sempat dimandikan oleh neneknya. Sang ibu melihat anaknya dimandikan oleh nenek bayi. Entah karena alasan apa, DS memandikan ulang bayinya. Tetanhha korban pun kaget dengan peristiwa tersebut, lantaran tidak terdengar keributan besar dari dalam rumah.**Baca juga: Jelang Pilkada, Bupati Irna Ngadu Ke Gubernur Minta Bantuan.

“Baik-baik aja (keluarga) mereka. Enggak pernah dengar ada ribu-ribut. Kalau suaminya kerjanya jadi tukang bengkel. Sementara kalau istrinya, ibu rumah tangga,” kata tetangga korban, Munawaroh (50), ditemui ditempat yang sama, Selasa (20/08/2019).(dhi)




Pengembang Perumahan Salaka Negara Balaraja Diduga Caplok Lahan Warga

Kabar6.com

Kabar6-Pengembang perumahan Salaka Negara yang berlokasi di Kampung Pekong Rt 08/02 Desa Saga Kecamatan Balaraja, diduga caplok lahan warga, lahan seluas 789 Meter persegi yang saat ini dihuni oleh warga perumahan tersebut, dikuasai pengembang selama empat tahun.

” Kami sudah memberikan teguran atau somasi namun sampai saat ini, pihak pengembang tidak memiliki itikad baik,” terang Dedi Hamzah kuasa pemilik tanah, Rabu (3/4/2019).

Dedi Hamzah mengatakan, pihak pengembang PT Panca Maung Sentosa melakukan perbuatan melawan hukum dengan menguasai tanah tanpa hak, padahal selaku pemilik tanah, dirinya belum pernah menjual kepada pihak pengembang.

” Tanah seluas 789 meter persegi sudah jelas bersertifikat atas nama Sawini binti Boton, NIB 02286 kenapa pengembang menguasai fisik dengan membuat sertifikat hak guna bangunnan ( HGB) dengan mengutif C desa yang lain, padahal tanah tersebut sudah bersertifikat,” terang Dedi sambil menunjukan bukti sertifikat.

Sementara koordinator keamanan pengembang, Buyung sudah menyampaikan permasalahan ini kepada direktur PT Panca Maung, namun sampai saat ini belum ada tanggapan.

**Baca juga: 312.875 Keluarga PKH & 475.482 Keluarga BPNT di Banten Diguyur Uang Ratusan Miliar.

“Setelah tidak ada tanggapan saya berkomitmen untuk mengundurkan diri sebagai koordinator keamanan di PT Panca Maung Sentosa ini, karena saya merasa malu kepada pemilik,” pungkasnya. (vee)




Diduga, Perusahaan Mitra PT Cemindo Gemilang Gunakan Motor Bodong

kabar6.com

Kabar6-Puluhan unit sepeda motor PT Sinoma Engineering Indonesia yang merupakan perusahaan mitra PT Cemindo Gemilang produsen Semen Merah Putih, di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak diduga bodong alias tanpa memiliki surat-surat.

“Motor-motor itu digunakan karyawan PT Sinoma yang bekerja di line dua pembangunan pabrik semen,” kata salah seorang aktivis Banten Selatan, Asep Pahrudin, Senin (1/4/2019).

Asep menyesalkan, meski sudah lama terjadi, keberadaan sepeda motor diduga bodong tersebut terkesan dibiarkan oleh aparat berwenang.

“Pagi sampai sore dibawa (karyawan) ke tempat kerjanya, tapi kalau malam berjejer dan terparkir. Saya lihat terakhir tadi pagi,” ujarnya.

“Kalau masyarakat yang punya motor bodong bisa dipidana karena dianggap penadah, tapi kok ini dibiarkan saja,” sesalnya.**Baca juga: Belum Lama Diguyur Hujan, Jalan Sempor Perumnas II Banjir.

Baik Kapolsek maupun Kanit Reskrim Polsek Bayah belum merespon pesan WhatsApp yang dilayangkan. Wartawan masih berupaya agar bisa menghubungi PT Sinoma untuk meminta konfirmasi terkait hal tersebut.(Nda)




Diduga Ruko Berstatus SHM, Pengelola Pasar Curug Mengaku Tak Tahu

Kabar6.com

Kabar6-Diduga ada pengalihan hak guna pakai menjadi sertifikat hak milik beberapa ruko di Pasar Curug, Kabupaten Tangerang, Kepala PD Pasar Curug mengaku tak mengetahuinya.

Kepala Pasar Curug, Indah menuturkan, pihaknya mengaku tak mengetahui permasalahan pengalihan hak guna pakai menjadi SHM pribadi di beberapa ruko yang di kelolanya.

“Untuk masalah beberapa ruko dialihkan jadi SHM, silahkan konfirmasi langsung ke Pak Didi Supriyadi yang dulu kepala pasar di sini atau ke pak Toni selaku Dir-Ops,” ungkap Indah kepada Kabar6.com, Jumat (25/1/2019).

Indah mengatakan, bahwa keberadaan dirinya di Pasar Curug itu sejak Januari 2019 kemarin. Jadi Indah tak mengetahui perihal pengalihan hak kepemilikan beberapa ruko tersebut.

“Saya ditugaskan di Pasar Curug ini baru mas, sejak Januari 2019 kemarin. Untuk lebih jelasnya silahkan saja ke Pak Toni,” paparnya.

Indah mengatakan, kalau saat ini total ruko yang ada di Pasar Curug sekitar 20 ruko. Namun dirinya mengaku tak mengetahui sudah berapa ruko yang dialihkan hak kepemilikannya menjadi pribadi.

Terpisah, Didi Supriyadi mantan Kepala Pasar Curug mengatakan kalau dirinya tak tahu menahu perihak pengalihan hak kepemilikan ruko saat dirinya menjabat sebagai Kepala Pasar Curug.

**Baca juga: Antisipasi DBD, Puskesmas Pakualam Galakkan Sosialisasi dan PSN.

“Maaf pak saya ga tau, mungkin mereka urus langsung ke BPN. Tanya aja ke BPN atau ke pusat, PD Pasar Niaga Kerta Raharja Pasar Curug,” ungkap Didi melalui jejaring whatsappnya.

Diketahui, hak guna pakai yang diberikan pihak pengelola pasar kepada penyewa memiliki batas date line yang dikembalikan lagi haknya ke pihak pasar. Selanjutnya, apakah pihak pasar akan menyewakan kembali ke penyewa sebelumnya atau ke penyewa lain. (jic)




Diduga Rem Blong, Truk Hantam 5 Motor di Kota Tangerang

kabar6.com

Kabar6-Diduga rem tak berfungsi dengan baik, sebuah truk ber-Nopol L 9516 UD menabrak lima sepeda motor dan menyebabkan empat orang mengalami luka.

Kanit Laka Sat Lantas Polres Metro Tangerang AKP Isa Ansori mengatakan penyebab kecelakaan tersebut berasal dari rem yang tidak berfungsi dengan baik.

Kata AKP Isa, pengemudi bernama Muhammad Akbar, melaju dari arah bandara dan melintas di Jalan Jendral Sudirman dan berada di jalur paling kanan.

**Baca juga: Penyegelan Gedung Politeknik BPSDM, Ini Kata Kemenkumham.

“Pada saat mendekati arah timur Pemkot Tangerang lalu berpindah ke lajur paling kiri. Kemudian pada saat akan berhenti rem tidak berfungsi dengan baik sehingga pengemudi tak bisa kendalikan kendaraannya,” kata AKP Isa, Sabtu (8/12/2018).

Akibat kecelakaan tersebut, empat orang yang terluka langsung dibawa ke RSUD Tangerang untuk dilakukan perawatan. (res)




Lipan Ham: Atap Stadion Ambruk, Diduga Kontruksi Besi Tidak Kuat

kabar6.com

Kabar6-Ambruknya atap Stadion Mini Panongan Kabupaten Tangerang diduga karena kurang kuatnya kontruksi besi pada bangunan tersebut.

Hal itu diungkapkan Darussamin selaku Sekretaris Jenderal (Sekjen) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Liman Ham.

Kata Darussamin, kontruksi besi pada bangunan stadion kebanggaan masyarakat Panongan ini di duga kurang kuat sehingga tak dapat menahan kencangnya angin saat hujan, Rabu (21/11/2018).

“Kontruksi besi diduga tidak benar dan kurang kuat, sehingga saat hujan angin mengakibatkan atap stadion roboh dan ambruk,” kata Darussamin, Kamis (22/11/2018).

Sementara, saat dikonfirmasi kabar6.com, Camat Panongan membenarkan kejadian stadion mini Panongan ambruk.

“Saya sudah mendapatkan laporan bahwa Stadion Mini Panongan roboh pada bagian tribun,” kata Prima Saras Puspa selaku Camat Panongan.

**Baca juga: Bahas Kerjasama Antar Pengurus, Ketua Bhayangkari Tangsel Kunjungi Pengurus Ciputat.

Kata Prima, proyek yang bersumber dari APBD Kabupaten Tangerang itu dikerjakan oleh pihak ketiga. Namun dirinya tak mengetahui siapa pemborong proyek tersebut.

“Kalau tidak salah itu proyek APBD 2018 dan belum diserahkan kepada dinas. Tapi lebih jelasnya silahkan tanya ke dinasnya langsung ya,” ungkapnya. (jic)




Proyek Lanjutan Irigasi Sindang Jaya Diduga Tak Sesuai Spesifikasi

kabar6.com

Kabar6-Proyek lanjutan peningkatan saluran irigasi jalan Pasar kemis, Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang di duga tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan.

Hal itu diungkapkan Darussamin dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Lipan Ham. Menurut Darussamin, proyek dengan anggaran sekitar dua miliar itu hanya menggunakan besi ulir diameter 19 milimeter dengan total enam batang, seharusnya delapan batang untuk besi tulangan kolom turapnya.

Selain pengurangan jumlah besi tulangan pada kolom turap, ukuran pondasi turap juga diduga mengalami pengurangan volume.

Terkait hal ini, lanjut Darussamin, pihaknya sudah pernah menyampaikan secara lisan ke PPTK Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang.

**Baca juga: 11 Musisi Tanah Air Ramaikan Reuni 90’s di SMS.

“Namun hingga sekarang, dugaan praktek curang pada proyek itu masih tetap berlangsung,” ungkap Darussamin. (jic)




Proyek Peningkatan Jalan Poros Pasir Bolang Diduga Banyak Kejanggalan

kabar6.com

Kabar6-Peningkatan Jalan Poros pasir Bolang / Cogreg, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang diduga belum miliki Surat Perjanjian Penjamin Bank Jabar (SPPBJ) dan minim pengawasan.

Hal itu diungkapkan Darussamin dari Lembaga Swadaya Masyarkat (LSM) Lipan Ham.

Dikatakannya, proyek peningkatan jalan itu sudah melakukan pengecoran pada Rabu kemarin (14/11/2018), sementara kontraktor tersebut belum miliki SPPBJ.

“Menurut peraturan yang berlaku, walaupun kontraktor sudah miliki SPK namun belum miliki SPPBJ, harusnya proyek pengecoran itu belum bisa di lakukan,” kata Darussamin, Kamis (15/11/2018).

Disamping itu, lanjut Darussamin, pengecoran pada proyek Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang, yang dilakukan kemaren itu juga minim pengawasan.

“Pada pengecoran pertama kemaren itu, tak ada pengawasan dari PPTK, Pelaksana Teknis maupun konsultan proyek,” ungkap Darussamin.

Pekerjaan itu juga, papar Darussamin, hanya ada satu tulang besi (dowell) serta minim pemakaian Lapis Pengeras Bawah (LPB).

“Diduga proyek peningkatan jalan poros pasir Bolang / Cogreg curi star dan tidak sesuai dengan Bestek atau RAB,” beber Darussamin.

Untuk itu, LSM Lipan Ham berencana untuk melayangkan somasi ke DBMSDA Kabupaten Tangerang. Dan, jika somasi tidak ada tanggapan, maka pihaknya akan melayangkan surat ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Banten.

**Baca juga: Polsantren, Wakapolsek Batu Ceper Sambang Tokoh Agama.

“Kalau memang somasi ke DBMSDA tak ditanggapi, kami akan layangkan surat ke BPKP Perwakilan Banten untuk dilakukan audit agar dapat mencegah kerugian Negara akibat dugaan praktek curang oleh kontraktor,” pungkasnya. (jic)




Pembuatan Turap di Pasar Kemis Diduga Minim Penggunaan Semen

kabar6.com

Kabar6-Peningkatan Jalan Pasar Kemis-Irigasi dengan anggaran 2.125.437.000 yang sekaligus mencakup pekerjaan turap serta betonisasi jalan itu diduga terjadi penyimpangan.

Dikatakan Darusamin dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) LIPAN HAM, proyek Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kabupaten Tangerang yang dimenangkan CV Mulya Jaya Raya dengan judul Peningkatan Jalan Pasar Kemis Irigasi dipenuhi praktek kecurangan.

“Dari hasil penelusuran di lapangan, untuk pekerjaan turap terjadi pengurangan volume terutama pada pekerjaan pondasi turap. Penggunaan semennya juga terlihat sangat minim,” kata Darusamin kepada kabar6.com.

Darusamin melanjutkan, pekerjaan turap penahan tanah (TPT) lebih diprioritaskan yang menyerap anggaran lebih besar disbanding pekerjaan betonisasi itu sendiri.

“Berdasarkan RAB yang ada, pekerjaan TPT menjadi kegiatan yang lebih dominan dengan penyerapan anggaran lebih besar disbanding betonisasi,” paparnya.

Lebih lanjut Darusamin menuturkan, dalam pembangunan proyek yang diambil dari APBD 2018 itu, telah terjadi banyak penyimpangan dan tidak sesuai dengan RAB yang ada.

“Itu proyek dikerjakan asal jadi dan sarat dengan penyimpangan sebab PPK serta PPTK nya tidak melaksanakan fungsinya sesuai Perpres No.54 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir dengan Perpres 16 Tahun 2018,” tegas Darus.

Darusamin berharap agar tim auditor dapat menjalankan tugas sebenarnya.

**Baca juga: Warga Minta Pemkot Tangsel Bangun JPO Depan Pasar Modern BSD.

Dan apabila ditemukan kecurangan yang menyebabkan kerugian Negara, agar dapat diproses sesuai hukum yang berlaku. (jic)