1

Hilang Kendali, Pria Paruh Baya Tewas Tabrak Tiang di Tigaraksa

kabar6.com

Kabar6-Kecelakaan lalulintas tunggal terjadi di Jalan Raya Munjul, tepatnya di Kampung Munjul RT 01 RW 03, Desa Bantar Panjang, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, Senin pagi (28/12/2020) sekitar pukul 07.00 WIB.

Akibat kecelakaan tunggal tersebut, pengendara motor Yamaha Mio Bernomor Polisi (Nopol) B 3096 NVE tewas dengan kondisi mengenaskan di lokasi kejadian. Korban yang diketahui bernama Suhendra (48) itu mengalami luka berat dibagian kepala.

Kepala Sub Unit (Kasubnit) Kecelakaan Lalu Lintas pada Satlantas Polresta Tangerang, Aiptu Sofiudin menjelaskan, kecelakaan berawal saat korban mengendarai motor Yamaha Mio dari arah Adiyasa menuju Kecamatan Tigaraksa.

Sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP), motor yang dikendarai korban hilang kendali dan oleng kesebelah kanan hingga menabrak tiang Telkom. Setelah menabrak tiang Telkom, tubuh korban terjatuh ke aspal jalan hingga meninggal dunia. “Korban mengalami luka serius dibagian kepala,” kata Sofiudin di kantornya.

**Baca juga: Pengendara Motor Tewas Terjepit Dump Truck di Gading Serpong

Setelah mendapatkan laporan kecelakaan tunggal tersebut, lanjut Sofiudin, pihaknya langsung menuju TKP untuk melakuka olah kejadian kecelakaan dan membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja. “Kami evakuasi korban ke RSUD Balaraja, sambil menunggu pihak keluarganya,” pungkasnya. (vee)




Kejari Klaim Kantongi Nama Calon Tersangka Dugaan Korupsi Dana PKH di Tigaraksa

Kabar6.com

Kabar6-Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Tangerang mengklaim telah mengantongi nama-nama calon tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana Program Keluarga Harapan (PKH) Tahun Anggaran 2018-2019 di Kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang.

Kepala Seksi Intelijen (Kasintel) Kejari Kabupaten Tangerang Nana Lukamana mengatakan, sejauh ini penyidik telah melakukan pemeriksaan saksi-saksi dari Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah kecamatan Tigaraksa.

Pemeriksaan saksi sebanyak 3.600 orang itu terus dilakukan secara marathon, mulai awal September 2020. Hingga kini pemeriksaan saksi masih terus bergulir dan diperkirakan rampung akhir bulan ini Desember 2020.

“Calon tersangka sudah dikantongi, tapi sekarang kami belum bisa buka identitasnya. Karena pemeriksaan masih terus berlanjut sampai akhir tahun ini. Kalau sudah rampung pasti kami publikasikan,” ungkap Nana, kepada Kabar6.com, Jumat (4/12/2020).

Berdasarkan data yang dimiliki, kata Nana, ribuan saksi itu berada di 12 desa dan 2 kelurahan tersebar di wilayah kecamatan Tigaraksa. Selain memeriksa KPM, pihaknya juga akan meminta keterangan dari sejumlah Pejabat Dinas Sosial Kabupaten Tangerang, Agen BRI Link, Pegawai Bank BRI dan Koordinator PKH.

“Hasil pemeriksaan, sementara dugaan kerugian negara sebesar Rp5 miliar. Itu didasarkan hasil estimasi dari para KPM yang sama sekali tidak menerima dan KPM yang terima bantuan tapi tidak sesuai dengan jumlah yang semestinya didapatkan,” ujarnya.

Untuk kepastian berapa jumlah kerugian negara, Penyidik Kejari Kabupaten Tangerang masih menunggu hasil audit secara resmi dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

**Baca juga: Warga Leungsir RT 03/01 Munjul Terpaksa Andalkan Sumur Tua, Kades: Tunggulah SAB 2021

Adapun modusnya, yakni dengan cara mengumpulkan tabungan dan ATM milik KPM melalui ketua kelompok KPM yang ditunjuk langsung oleh Pendamping Sosial. “Dengan cara itu mereka diduga mengambil hak dari KPM untuk dinikmati baik untuk diri pribadinya, orang lain maupun kelompoknya,” tegas Nana. (tim K6)




Akibat Konsleting Listrik, Satu Rumah di Tigaraksa Ludes Terbakar

Kabar6.com

Kabar6-Diduga akibat konsleting listrik, satu rumah di Kampung Tigaraksa RT 01 RW 03, Desa Margasari, Kecamatan Tigaraksa, Kabupaten Tangerang ludes terbakar, Kamis (3/12/2020).

Kebakaran rumah milik Mamad (40) tersebut terjadi sekitar pukul 06.30 WIB. Saat kejadian, pemilik rumah tengah bersiap berangkat kerja, namun tiba-tiba muncul api di bagian dapur, lalu api cepat membesar karena terdapat barang-barang mudah terbakar.

Salah seorang saksi mata, Nasrudin mengatakan, pemilik rumah dan warga sudah berusaha memadamkam api dengan alat seadanya, namun upaya itu belum membuahkan hasil. Akhirnya, warga melaporkan peristiwa kebakaran tersebut ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tangerang.

“Warga sudah berusaha untuk memadamkan api yang membakar rumah pak Mamad, tapi api semakin membesar. Warga akhirnya melaporkan kejadian it uke petugas Damkar,” katanya.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabuaten Tangerang Kosrudin mengatakan, pihaknya menerima laporan terjadi kebakaran di rumah milik Mamad sekira pukul 06.40 WIB.

Selanjutnya petugas langsung menuju ke lokasi untuk memadamkan api. “Api sudah berhasil dipadamkan, sekarag sedang proses pendinginan,” kataya.

**Baca juga: Genangan di Gerbang Citra Raya Cikupa, Warga Sebut Mengalir Sampai ke Pemukiman

Berdasarkan keterangan saksi mata dan pemilik rumah, lanjut Kosrudin, penyebab kebakaran diduga dari arus pendek listrik atau konsleting listrik. “Tidak ada korban jiwa dalam insiden kebakaran itu, tapi kerugian ditaksir ratusan jutaan rupiah dan kondisi rumah rusak berat,” pungkasnya. (vee)




Harga Bawang Bombay di Tigaraksa Tembus Rp160 Ribu

kabar6.com

Kabar6-Harga bawang bombai di Kabupaten Tangerang melonjak drastis. Di Pasar Gudang Tigaraksa, Kabupaten Tangerang diketahui bawang bombai mencapai Rp160 ribu per kilogram.

Akibatnya, para pedagang sayur dan bumbu dapur di pasar tersebut memilih untuk tidak menyediakan bawang besar tersebut. Padahal sebelumnya, harga bawang bombai di kisaran Rp20 ribu-Rp30 ribu per kilogram.

Murtini, salah satu pedagang bumbu dapur di pasar tersebut mengaku angkat tangan terhadap gilanya harga bawang bombai. Ia memilih cara aman, dengan tidak menyediakannya untuk dijual.

“Harganya mahal banget, pembelinya susah. Jadi lebih baik enggak jual, cari aman,” katanya ditemui di lapak dagangannya, Selasa, (10/3/2020).

Menurutnya, harga bawang bombai mulai menggila sekira Februari lalu. Dari bulan itu juga, dirinya tidak lagi menjualnya.

“Sudah dari bulan kemarin. Setahu saya, hampir semua pedagang bumbu di sini (Pasar Gudang Tigaraksa-red) enggak jual bawang bombai. Harganya mahal, dapatnya juga susah. Pembeli juga pada ngeluh, kemahalan,” tambahnya sambil melayani pembeli.

Menurutnya, saat ini harga tertinggi ada pada bawang bombai. Untuk, lainnya sudah hampir kembali normal.

Seperti harga cabai rawit merah Rp40 ribu per kilogram, cabai rawit hijau Rp35 ribu per kilogram, cabai merah keriting Rp45 ribu per kilogram, dan cabai besar hijau Rp30 ribu per kilogram. Untuk bawang merah Rp30 ribu per kilogram dan bawang putih Rp40 ribu per kilogram.

Pedagang lainnya, Mahpudin pun ikut geleng-geleng kepala soal harga bawang bombai yang menggila. Dirinya juga tidak mau ambil resiko untuk menjual bawang tersebut.

“Sudah sebulan setengah enggak ngadain bawang bombai. Enggak kuat sama harganya,” tukasnya.

Gilanya harga bawang bombai ternyata belum diketahui oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang.

Seperti dikatakan Kepala Seksi (Kasi) Bahan Pokok (Banpok) Apit Rosadi. Dia mengaku belum meninjau harga bahan pokok di sejumlah pasar di Kabupaten Tangerang.

“Rencananya baru hari ini bakal monitor harga bahan pokok ke sejumlah pasar, kemarin ada acara keluarga,” katanya.

Menurutnya, selama ini bawang bombai tidak masuk dalam tabel daftar harga bahan pokok. Hal tersebut lantaran konsumsi bawang bombai sangat minim dan hanya untuk kalangan tertentu. Mahalnya harga bawang bombai, kata Apit, kemungkinan dampak virus korona.**Baca juga: Wanita Hamil di Lebak Melahirkan di Jalan, Begini Sulitnya Akses ke Puskesmas.

“Kalau masyarakat umumnya jarang belanja bawang bombai, karena cuma dipakai untuk masakan tertentu saja. Kita belum tahu penyebab harganya sangat tinggi, kemungkinan dampak virus corona impornya terganggu,” pungkasnya.(Vee)