1

Ketahui 7 Makanan Penyebab Miss V Berbau Tak Sedap

Kabar6-Menjaga kebersihan Miss V menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan, karena dapat memengaruhi aromanya. Namun tak hanya menjaga kebersihan saja, makanan dan minuman yang kita konsumsi pun sangat mempengaruhi aroma Miss V, lho.

Sejumlah makanan dapat menjaga Miss V bebas bau, sebaliknya beberapa jenis makanan justru membuat area intim berbau tak sedap. Melansir Popbela, berikut beberapa makanan penyebab bau tak sedap pada Miss V:

1. Daging merah
Meskipun sangat diperlukan oleh tubuh, Anda tetap harus mengontrol asupan daging merah seperti daging sapi, kambing, maupun ikan. Hal ini karena kandungan alkali yang terdapat pada daging merah dapat mengganggu keseimbangan pH area kewanitaan sehingga menyebabkan bau tak sedap.

2. Susu
Hampir mirip dengan daging merah, produk susu pun juga dapat menyebabkan ketidakseimbangan pH pada area Miss V, sehingga dapat menyebabkan bau yang tak sedap. Untuk itu, sebaiknya kurangi atau jangan mengonsumsi secara berlebihan produk susu maupun produk makanan dan minuman yang memiliki kandungan susu.

3. Bawang
Tak hanya dapat menyebabkan bau badan dan ketiak, bawang juga dapat menyebabkan bau tak sedap pada area Miss V karena mengganggu keseimbangan bakteri yang terdapat pada Miss V. Jadi, konsumsi secukupnya dan jangan berlebihan.

4. Kopi
Meskipun kopi memiliki harum khas yang sangat menenangkan, mengonsumsinya secara berlebihan dapat berpengaruh pada aroma Miss V. Ya, kopi pun menjadi salah satu minuman yang menyebabkan Miss V menjadi bau dan asam.

5. Makanan manis
Makanan dengan kandungan gula yang tinggi yang dapat meningkatkan kadar gula menjadi tinggi dan tentunya dapat meningkatkan perkembangan jamur pada area Miss V, sehingga menjadi berbau.

6. Asparagus
Hampir mirip seperti bawang, jenis sayuran yang satu ini pun juga memiliki bau yang khas dan menyengat. Bau dari asparagus dapat membuat area Miss V menjadi berbau tak sedap, sehingga jangan berlebihan mengonsumsi makanan yang satu ini.

7. Alkohol
Sering mengonsumsi alkohol dapat membuat tubuh menjadi dehidrasi. Ketika tubuh dehidrasi, area Miss V pun menjadi kering dan dapat menyebabkan terinfeksi jamur serta bakteri penyebab bau pada Miss V.

Sebaiknya, hindari mengonsumsi alkohol secara berlebihan. ** Baca juga: 5 Aktivitas yang Sering Jadi Penyebab Anda Merasa Mengantuk

Jaga kebersihan area intim Anda agar tetap tetap harum dan sehat, dengan menghindari konsumsi berlebihan tujuh jenis makanan dan minuman tadi.(ilj/bbs)




Jangan Sembarangan Memasak 4 Bahan Ini dengan Madu

Kabar6-Selain sebagai tambahan pemanis dalam minuman atau makanan, madu juga sering dicampur sebagai salah satu bahan masakan. Namun tahukah Anda, adakalanya madu juga berbahaya jika diolah dengan beberapa jenis bahan makanan atau minuman?

Ada sejumlah bahan makanan atau minuman, melansir idntimes, yang sebaiknya tidak dimasak bersama madu. Apa sajakah itu?

1. Daging sapi merah
Pengolahan yang salah malah akan menimbulkan beragam penyakit yang tidak diinginkan, misalnya masalah pencernaan. Hal yang perlu diingat, ketika memasak olahan ini adalah jangan mengolesi madu di awal pemasakan daging, karena sifat gula alami pada madu yang tercampur dengan daging akan cepat gosong. Jika dilakukan terus menerus, akan menyebabkan masalah kesehatan.

2. Air mendidih
Madu tidak sama dengan kopi yang aman-aman saja disirami air mendidih. Campuran madu dengan air mendidih akan meningkatkan hydroxymethyl furfuraldehyde, sehingga kualitas madu rusak dan tidak baik lagi untuk dikonsumsi. Pastikan jika ingin mencampurkan madu pada secangkir teh, kondisi air tidak dalam kondisi panas sekali.

3. Lobak
Lobak memang bagus nutrisinya, tapi jangan sekali kali terpikir mengolahnya dengan madu. Hal ini karena penggabungan antara keduanya akan meningkatkan racun dalam tubuh.

4. Mentega dari lemak hewani
Mentega atau yang juga dikenal dengan nama butter ini terbuat dari lemak hewani seperti susu sapi, kambing atau domba dan unta. Mentega berbeda dengan margarin yang terbuat dari lemak nabati.

Penggabungan mentega dari lemak hewani dengan madu ini juga akan meningkatkan racun dalam tubuh. ** Baca juga: Wanita Lebih Mampu Hadapi Stres Ketimbang Pria?

Nah, ada beberapa tips yang bisa diterapkan jika ingin mengolah madu agar tetap aman dikonsumsi:

a. Jika ingin mengolah madu dengan daging, jangan mengoleskan madu diawal proses memasak agar tidak gosong. Tapi oleskan madu diakhir proses memasak ketika daging hampir matang.

b. Jika ingin memarinasi makanan dengan madu, diamkan sebentar hingga kering sebagian sebelum memasak agar makanan tidak cepat gosong.

c. Jangan menempatkan atau menggunakan sendok berbahan stainless stell karena sifat madu yang asam bisa menguraikan logam dari sendok.

Cara mengolah makanan yang tepat akan menghindari Anda dari sejumlah masalah kesehatan.(ilj/bbs)




Punya Pencernaan Sensitif, Hindari Konsumsi Makanan dan Minuman Ini

Kabar6-Sejumlah orang yang memiliki saluran pencernaan tergolong sensitif, memang disarankan untuk menghindari beberapa makanan karena dapat memicu sakit perut atau gangguan kesehatan sejenisnya.

Lantas makanan atau minuman apa saja yang dapat membantu mencegah terjadinya berbagai gangguan pencernaan? Melansir Prevention, ini makanan dan minuman yang dimaksud:

1. Daging merah
Bila Anda memiliki pencernaan yang sensitif sebaiknya hindari mengonsumsi terlalu banyak daging merah. Hal ini karena daging merah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk dicerna karena mengandung lebih banyak lemak dibandingkan dengan sayuran.

2. Soda
Selain mengandung bahan kimia berbahaya dan kalori kosong, minuman bersoda juga dapat meningkatkan dan menurunkan kadar gula darah dengan cepat. Minuman ini juga dapat membuat perut menjadi kembung. Air putih tetap merupakan minuman terbaik dan paling sehat.

3. Susu dan produknya
Bila Anda menderita irritable bowel syndrome (gangguan jangka panjang pada sistem pencernaan yang umum terjadi), maka ada baiknya bila menghindari susu dan produknya karena mereka dapat membuat Anda mengalami diare dan perut kembung.

4. Anggur putih
Selain lebih sehat, anggur merah (red wine) juga mengandung lebih banyak antioksidan dibandingkan anggur putih. ** Baca juga: Makanan dari Berbagai Negara yang Dipercaya Bisa Bikin Hidup Lebih Lama

5. Probiotik
Jika Anda memiliki saluran pencernaan yang baik dan tidak sedang mengalami diare, sembelit, atau perut kembung, maka sebenarnya Anda tidak membutuhkan probiotik karena keseimbangan bakteri pencernaan Anda sudah sangat baik.

Hindari kelima makanan dan minuman tadi agar pencernaan Anda tetap sehat.(ilj/bbs)




Daging Merah Tidak Baik Bagi Kesehatan?

Kabar6-Mungkin Anda sering mendengar berita mengenai pengaruh negatif konsumsi daging merah terhadap kesehatan. Bahkan beberapa penelitian menyebutkan, konsumsi daging merah memiliki kontribusi terhadap peningkatan risiko terjadinya kanker payudara, usus, dan ginjal.

Namun tahukah Anda, daging merah juga memiliki beberapa manfaat positif bagi kesehatan? Selain berfungsi sebagai sumber tenaga, melansir dokter.id, daging juga mengandung berbagai nutrisi penting yang diperlukan oleh tubuh untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Apa sajakah itu?

1. Sumber vitamin
Daging merah ternyata mengandung berbagai vitamin seperti vitamin A, vitamin B, dan vitamin D yang berfungsi untuk menjaga kesehatan mata, gigi, tulang, dan mendukung kerja sistem saraf pusat. Tidak hanya itu, konsumsi daging juga dapat membuat kulit menjadi lebih sehat.

2. Sumber protein
Daging mengandung sejumlah besar protein yang penting untuk tubuh. Selain berfungsi untuk memperbaiki dan membangun jaringan tubuh, protein juga berfungsi untuk membantu proses produksi antibodi yang akan melindungi tubuh dari berbagai jenis infeksi.

Dengan demikian, protein juga turut berperan untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Intinya, karena daging mengandung semua asam amino esensial, mereka berada di peringkat teratas sebagai salah satu sumber protein terbaik.

3. Sumber mineral
Selain vitamin dan protein, daging merah juga mengandung berbagai mineral yang dibutuhkan oleh tubuh seperti zat besi, seng, dan selenium. Zat besi yang ada pada hemoglobin memiliki fungsi penting dalam membantu proses penghantaran oksigen ke berbagai bagian tubuh.

Sedangkan seng berfungsi untuk membantu proses pembentukan jaringan dan metabolisme tubuh. Selain itu, selenium pada daging merah juga berfungsi untuk membantu metabolisme lemak dan berbagai bahan kimia di dalam tubuh. ** Baca juga: Ukuran Jari Tangan Anda Dipengaruhi Oleh Hormon Ini

Jadi, jangan takut konsumsi daging merah, namun tetap batasi porsinya agar tidak berlebihan.(ilj/bbs)




Sebaiknya Hindari Konsumsi 6 Jenis Makanan dan Minuman Ini Agar Tidur Jadi Nyenyak

Kabar6-Stres selalu dijadikan alasan utama atau kambing hitam sebagai penyebab sulit tidur. Padahal selain itu, ada sejumlah makanan dan minuman yang juga berpengaruh terhadap gangguan tidur.

Tidak hanya pada usia dewasa, anak-anak muda zaman sekarang pun tak sedikit yang mengalami gangguan tidur. Nah, makanan dan minuman apa saja sih yang sebaiknya dihindari agar Anda tidak mengalami gangguan tidur? Melansir beberapa sumber, ini enam jenis makanan dan minuman yang dimaksud:

1. Kopi
Kafein dapat menstimulasi pergerakan saraf, sehingga membuat Anda mengalami peningkatan energi ekstra. Bila Anda ingin minum kopi, pastikan maksimal empat jam sebelum tidur.

2. Daging merah
Daging merah juga bisa membuat pencernaan bekerja lebih ekstra. Jika butuh asupan protein, sebaiknya mengganti dengan sumber protein lain yang lebih mudah dicerna, misalnya yoghurt.

3. Cokelat hitam
Cokelat hitam mengandung senyawa teobromin, feniletilamin, dan anadamin yang dapat memacu jantung berdenyut lebih kuat sehingga perlu dihindari sebelum tidur.

4. Makanan berlemak
Jenis makanan ini akan membuat pencernaan bekerja ekstra sebelum tidur. Jika Anda mengonsumsi makanan berlemak tinggi, dan memaksakan diri untuk tidur setelahnya, maka akan membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan.

5. Makanan manis
Cake cokelat, cookies dan makanan manis lainnya akan meningkatkan gula darah sehingga tubuh menjadi lebih berenergi.

6. Makanan pedas
Mengonsumsi makanan pedas di malam hari akan membuat perut terasa panas, sehingga Anda jadi susah tidur. ** Baca juga: Riset Sebutkan, Orang Cerdas Lebih Suka Menyendiri

Jadi hindari dulu keenam jenis makanan dan minuman tadi menjelang malam, agar kualitas tidur Anda tetap terjaga.(ilj/bbs)




Tidak Hanya Nasi Putih, Ada Makanan Lain yang Juga Harus Dikurangi untuk Hindari Diabetes

Kabar6-Nasi putih sering menjadi ‘musuh’ bagi mereka yang tengah menjalankan diet. Selain menurunkan berat badan, mengurangi konsumsi nasi putih juga dipercaya akan menurunkan risiko terkena diabetes. Benarkah hanya dengan mengurangi nasi putih saja?

Dua studi baru dari para peneliti National University of Singapore (NUS) dan Duke-NUS Medical School, melansir Okezone, mengungkapkan bahwa orang-orang yang melakukan diet cenderung mengganti asupan kalori mereka, dan memilih untuk mengonsumsi daging merah dan unggas.

Namun Profesor Rob Martinus van Dam, pemimpin domain epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Saw Swee Hock di NUS mengatakan, diet semacam itu memiliki risiko diabetes yang lebih tinggi.

“Mereka yang melakukan diet terkadang mengonsumsi lebih banyak mi yang dimasak dengan saus yang mempunyai kadar gula yang tinggi, meskipun mereka mengurangi konsumsi nasi, makanan pengganti mereka bahkan meningkatkan risiko terkena diabetes” jelas Profesor Van Dam.

Pernyataan ini didukung oleh Profesor Koh Woon Puay, direktur Pusat Pengembangan Klinis-Ilmuwan di Duke-NUS Medical School.

“Risiko diabetes lebih tergantung pada kualitas keseluruhan dari diet yang dijalani seseorang. Rekomendasi untuk mengurangi nasi putih mungkin efektif jika makanan pengganti dipertimbangkan dengan sangat hati-hati,” urainya.

Sementara Dr Annie Ling, direktur kelompok kebijakan, penelitian, dan pengawasan di Badan Promosi Kesehatan (HPB), mengatakan temuan ini sesuai dengan rekomendasi HPB untuk makan lebih banyak beras merah.

“Sangat penting untuk mengelola pola makan dengan sangat baik, cenderung orang-orang mengganti nasi putih dengan makanan yang nyatanya tidak sehat. Alangkah baiknya ketika nasi putih diganti dengan mengonsumsi nasi merah,” imbuhnya.

Penelitian ini juga mengikuti serangkaian penelitian yang membahas adanya korelasi antara asupan nasi putih dengan diabetes. Pada 2016, HPD mengutip studi oleh Harvard School of Public Health yang menyatakan bahwa nasi putih yang dimakan secara teratur setiap harinya meningkatkan risiko diabetes sebesar 11 persen.

Pada 2007, Shanghai Women’s Health Study mengungkapkan, wanita yang makan lebih dari 300g nasi putih sehari berisiko 78 persen lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan dengan mereka yang makan kurang dari 200g sehari. ** Baca juga: 5 Jenis Makanan yang Bantu Atasi Rambut Rontok

Namun menurut Prof Koh, mungkin penelitian ini tidak mempertimbangkan faktor-faktor diabetes lain seperti mengonsumi daging merah dan unggas. Dia juga mengatakan penelitian lanjutan pada 2017 di Shanghai menemukan fakta, asupan biji-bijian olahan yang lebih tinggi tidak terkait dengan risiko diabetes ketika disandingkan dengan faktor-faktor lain.

Ini berarti seseorang tidak harus mengurangi sepenuhnya makanan yang tidak sehat, selama makanan tersebut dikonsumsi dalam jumlah tidak berlebihan.(ilj/bbs)




Jika Tidak Diolah dengan Benar, Sejumlah Makanan Ternyata Bisa Bikin Tubuh Jadi Bau

Kabar6-Tubuh memerlukan sejumlah nutrisi yang berasal dari makanan. Ya, makanan yang Anda konsumi memainkan peran sangat penting untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Namun di satu sisi, terdapat beberapa makanan yang jika diolah tidak benar atau dimakan secara berlebihan, ternyata dapat membuat tubuh Anda menjadi bau. Melansir beberapa sumber, berikut adalah beberapa jenis makanan yang dimaksud:

1. Daging merah
Untuk Anda yang sering makan daging merah disarankan untuk mencoba dua atau tiga hari dalam seminggu mengonsumsi makanan laut atau sayuran sebagai pengganti daging merah.

2. Jinten
Rempah-rempahan seperti kari dan jintan juga dapat membuat tubuh Anda menjadi lebih bau.

3. Bawang
Kandungan dalam bawang putih yaitu allicin merupakan senyawa sulfur yang dapat ‘merembes’ ke dalam kulit Anda. Terlebih bila Anda dalam kondisi berkeringat, maka akan menghasilkan bau yang kuat

4. Asparagus mentah
Asparagus mengandung merkaptan, merupakan senyawa sulfur yang mengganggu sistem saluran pencernaan dan membuat urine Anda berbau.

5. Kubis
Kubis juga merupakan makanan yang kaya akan sulfur. Selain membuat bau, juga dapat membuat perut terasa kembung. ** Baca juga: Porsi yang Tepat Bikin Makanan Terasa Lebih Enak

Meskipun bisa membuat tubuh bau, bukan berarti Anda tidak boleh mengonsumsi makanan tersebut, lho. Cara penyajian dan memasak yang benar maka akan menghilangkan kandungan di dalam makanan tersebut, yang dapat menimbulkan bau.(ilj/bbs)




Apa yang Sebaiknya Dilakukan Usai Makan Daging?

Kabar6-Dari sekian sumber protein hewani, daging merah sering menjadi ‘kambing hitam’ masalah kesehatan seseorang.

Daging kambing dianggap sumber darah tinggi, sedangkan daging sapi penyebab tingginya kolesterol hingga anggapan miring lainnya.

Nah, bila Anda adalah penggemar masakan yang berasal dari daging, apa yang sebaiknya dilakukan? Melansir idntimes, ada sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan usai makan daging, terlebih dalam porsi cukup banyak:

1. Perbanyak minum air putih
Sebenarnya anjuran memperbanyak konsumsi air putih tidak hanya setelah kita makan daging saja, mengingat manfaat air putih yang sangat penting bagi tubuh.

Konsumsi air putih setelah makan daging akan membantu tubuh kita dalam menetralisir lemak-lemak jahat yang berasal dari daging tersebut.

2. Perbanyak makan sayur & buah
Kandungan vitamin yang terdapat dalam buah dan sayur sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Kita bisa mencampurkan sayuran ke dalam olahan daging yang akan kita konsumsi.

Untuk buahnya bisa kita makan langsung setelah mengonsumsi daging atau meminumnya dalam bentuk jus.

3. Konsumsi vitamin
Bersyukurlah bagi mereka yang tidak akan memiliki dampak buruk setelah mengonsumsi daging. Tapi bagi mereka yang kurang beruntung, mengonsumsi daging bisa diimbangi dengan konsumsi vitamin tambahan agar tubuh tetap sehat. Untuk bisa mendapatkan vitamin yang tepat dibutuhkan oleh tubuh, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.

4. Olahraga
Permasalahan kesehatan yang muncul saat Idul Adha biasanya diakibatkan oleh konsumsi daging dari olahan sate dan santan dari olahan gulai. Agar tubuh tetap sehat, sangat dianjurkan untuk kita melakukan olahraga.

Tidak harus olahraga berat, berjalan kaki saat pagi ataupun sore hari setelah makan daging saat Idul Adha bisa melancarkan sistem pencernaan.

5. Cek kolesterol
Setelah bersenang-senang mengonsumsi berbagai olahan daging hewan kurban sebaiknya segera cek kadar kolesterol. Rajin kontrol kolesterol harus menjadi agenda rutin agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga.

6. Perbanyak beristirahat
Segala kesibukan kita dalam menyambut Idul Adha tentu membuat badan menjadi lelah. Saat itulah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh.

Jangan langsung membebani tubuh kita dengan melakukan berbagai macam pekerjaan berat. Cukupkan tubuh untuk beristirahat, bisa dengan bersantai sejenak maupun tidur beberapa saat.

7. Perbaiki pola makan
Hidangan lezat yang menggugah selera apalagi olahan daging dari hewan kurban membuat porsi makan kita tidak teratur.

Hal ini karena semua makanan terlihat enak membuat kita selalu ingin makan lagi dan lagi. Setelah itu, sebaiknya kita segera memperbaiki pola makan dengan makanan empat sehat lima sempurna agar tubuh tetap fit. ** Baca juga: Agar Tetap Sehat, Begini Cara Konsumsi Daging

Selamat menikmati hidangan daging dengan cara sehat.(ilj/bbs)




Kebiasaan Salah yang Sering Dilakukan Saat Konsumsi Daging

Kabar6-Idul Adha selalu identik dengan sajian makanan berbahan dasar daging. Jadi tidak heran bila saat idul Adha, sebagian besar umat muslim mengolah aneka hidangan ‘berat’ dari daging merah, baik daging sapi maupun daging kambing.

Tanpa disadari, seringkali kita melakukan kebiasaan yang salah saat mengonsumsi daging, sehingga berdampak tidak baik bagi kesehatan. Melansir doktersehat, berikut sejumlah kebiasan makan yang sering dilakukan saat Idul Adha:

1. Langsung mengolah daging dalam jumlah banyak menjadi berbagai sajian
Ketersediaan daging yang cukup banyak atau lebih banyak dari hari biasa, cenderung membuat kita ingin segera mengolah seluruh daging menjadi berbagai sajian. Padahal hal ini menjadi salah satu penyebab kebiasaan tidak sehat pada saat Idul Adha.

Langsung mengolah daging dalam jumlah banyak akan membuat kita cenderung makan lebih banyak pula. Apalagi jika daging disajikan dengan berbagai sajian dan metode masak, misalnya digoreng, direbus, atau di kuah santan.

Batasi jumlah daging yang Anda olah dalam satu hari. Jika memang ada cukup banyak jumlah daging, Anda bisa menyimpan dalam suhu beku untuk diolah pada waktu masak lainnya.

2. Tidak menghilangkan bagian berlemak pada daging
Langsung mengolah daging tanpa memperhatikan bagian berlemak pada daging, apalagi di waktu yang membuat kita cenderung makan daging lebih banyak, tentu membuat konsumsi daging tinggi lemak akan semakin besar. Padahal, mengonsumsi daging tinggi lemak, akan meningkatkan kolesterol jahat dalam tubuh.

Solusinya, Anda perlu menghilangkan bagian berlemak yang nampak pada daging, berupa garis atau serat putih dan bagian gajih. Hal ini bisa dilakukan dengan memotong atau mengiris bagian tersebut.

3. Memilih metode masak yang tinggi lemak
Mengolah daging menjadi banyak sajian masakan memang merupakan hal yang wajar. Namun jika daging diolah dengan metode masak yang tinggi lemak, misalnya kuah santan, digoreng, atau goreng tepung, maka tentu hal ini bukanlah pemilihan metode masak yang tepat.

Daging telah memiliki banyak kandungan lemak alami, jika metode masak yang kita pilih adalah metode yang tinggi lemak, maka kandungan lemak dalam sajian daging tentu akan semakin meningkat.

Jadi, pilih metode masak daging yang rendah lemak, misalnya merebus, kuah bening, panggang, atau bakar.

4. Tidak membatasi porsi konsumsi daging dalam satu hari
Mengonsumsi daging saat Idul Adha memang seakan umum dilakukan. Kita bisa lebih sering mengonsumsi daging, baik ketika mengolahnya sendiri di rumah atau saat berkunjung ke kerabat maupun saudara.

Jika tidak dikontrol, kondisi ini tentu akan membuat konsumsi daging dalam sehari menjadi berlebihan dan asupan lemak jenuh serta kolesterol menjadi meningkat.

Solusinya, batasi konsumsi daging dalam satu hari. Pastikan Anda tidak mengonsumsi daging lebih dari tiga porsi, setara dengan 100-120 gram daging dalam satu hari.

5. Tidak menyajikan daging dengan makanan tinggi serat
Sebagian besar sajian makanan khas Idul Adha, meskipun disajikan dengan metode masak rendah lemak, cenderung kurang mengandung serat.

Hal ini kemudian menyebabkan tubuh hanya banyak mengonsumsi makanan berprotein hewani dan seakan melupakan serat yang justru penting untuk mengurangi lemak dan kolesterol dalam tubuh. ** Baca juga: Bystander Effect, Fenomena ‘Menonton’ Sebuah Kecelakaan & Bukan Membantu Si Korban

Jadi, sajikan daging dengan makanan pendamping dari sayur, kacang-kacangan, atau umbi-umbian tinggi serat. Makan daging sekaligus dalam satu waktu tidak disarankan.(ilj/bbs)




Ini Batas Aman Konsumsi Daging dalam Seminggu

Kabar6-Daging merah merupakan salah satu bahan pangan dengan kandungan nutrisi terbaik. Kandungan proteinnya membantu meningkatkan massa otot, memperbaiki jaringan tubuh yang rusak, memproduksi hormon dan enzim, serta menjaga berat badan ideal.

Selain itu, vitamin dan mineral pada daging juga bermanfaat untuk memelihara sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf, mencegah anemia, menjaga kesehatan otak, serta membantu tubuh menjalankan fungsinya dengan baik.

Meskipun demikian, melansir Kompas, Anda pun disarankan untuk membatasi konsumsi daging dalam seminggu. Berbagai penelitian menemukan, konsumsi daging secara berlebihan justru dapat meningkatkan risiko sejumlah gangguan kesehatan. Lemak jenuh pada daging akan meningkatkan kadar kolesterol darah dan senyawa L-karnitin dapat merangsang pembentukan plak pada pembuluh darah. Kolesterol tinggi dan plak pembuluh darah merupakan faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

Anda dapat mengurangi risiko berbagai penyakit tersebut dengan membatasi jumlah daging yang dikonsumsi, yaitu sebanyak 350-500 gram (matang) dalam seminggu. Jumlah tersebut setara dengan 10 potong daging berukuran sedang.

Penyakit yang berkaitan dengan konsumsi daging sebenarnya muncul akibat kebiasaan makan daging yang tidak baik. Misalnya, mengonsumsi terlalu banyak, salah memilih jenis daging, dan keliru dalam mengolahnya.

Selain mengetahui aturan makan daging yang aman dalam seminggu, Anda pun bisa mengurangi risiko kanker usus besar akibat zat karsinogenik pada daging dengan teknik mengolah yang tepat.

Membatasi jumlah daging yang Anda makan dalam seminggu sangatlah penting. Alasannya tidak lain karena bahan makanan sebaik apa pun dapat menimbulkan efek buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan. ** Baca juga: Menangis Dapat Kurangi Lemak di Tubuh?

Anda juga perlu cermat dalam memilih jenis daging dan teknik mengolah yang tepat. Dengan begitu, Anda bisa memperoleh manfaat mengonsumsi daging dan tetap terlindung dari risiko gangguan kesehatan.(ilj/bbs)