1

Cara Sehat Konsumsi Daging Kambing Olahan Tanpa Khawatir Alami Pusing

Kabar6-Sebagian orang merasa pusing setelah makan olahan daging kambing. Rasa pusing yang ditimbulkan setelah makan daging kambing, berasal dari kandungan zat tyramin dan zat besi yang tinggi.

Meskipun zat besi dibutuhkan oleh tubuh untuk memproduksi protein hemoglobin yang berfungsi mengangkut oksigen ke darah, apabila dikonsumsi secara berlebihan maka efeknya tak baik bagi kesehatan tubuh.

Kelebihan zat besi tersebut yang bisa menjadi racun dan dapat memicu rasa sakit di kepala dan juga pusing. Lantas, bagaimana solusinya? Melansir beberapa sumber, agar tidak mengalami masalah kesehatan, disarankan untuk mengonsumsi daging kambing tak lebih dari 8-18 miligram per hari.

Hal lain, ada cara sehat yang bisa membantu meminimalisir rasa pusing usai menyantap olahan daging kambing. Apa sajakah itu?

1. Bawang putih
Bumbu dapur yang satu ini dipercaya dapat mengurangi kolesterol darah tinggi yang disebabkan karena terlalu banyak mengonsumsi daging.

2. Air jeruk hangat
Minuman segar ini bisa membantu melancarkan pencernaan dan melunturkan lemak di tubuh. ** Baca juga: Segera ke Dokter Saat Tubuh Alami 5 Masalah Ini

3. Sayur dan buah
Untuk membantu menurunkan tekanan darah dan kolesterol setelah makan daging bisa mengonsumsi mentimun, wortel, tomat atau kemangi. Tak hanya sayur, buah seperti semangka, pisang, jeruk dan alpukat juga bisa membantu menjaga kadar kolesterol dalam darah.

Selamat mencoba.(ilj/bbs)




Apa yang Sebaiknya Dilakukan Usai Makan Daging?

Kabar6-Dari sekian sumber protein hewani, daging merah sering menjadi ‘kambing hitam’ masalah kesehatan seseorang.

Daging kambing dianggap sumber darah tinggi, sedangkan daging sapi penyebab tingginya kolesterol hingga anggapan miring lainnya.

Nah, bila Anda adalah penggemar masakan yang berasal dari daging, apa yang sebaiknya dilakukan? Melansir idntimes, ada sejumlah hal yang sebaiknya dilakukan usai makan daging, terlebih dalam porsi cukup banyak:

1. Perbanyak minum air putih
Sebenarnya anjuran memperbanyak konsumsi air putih tidak hanya setelah kita makan daging saja, mengingat manfaat air putih yang sangat penting bagi tubuh.

Konsumsi air putih setelah makan daging akan membantu tubuh kita dalam menetralisir lemak-lemak jahat yang berasal dari daging tersebut.

2. Perbanyak makan sayur & buah
Kandungan vitamin yang terdapat dalam buah dan sayur sangat penting dan dibutuhkan oleh tubuh. Kita bisa mencampurkan sayuran ke dalam olahan daging yang akan kita konsumsi.

Untuk buahnya bisa kita makan langsung setelah mengonsumsi daging atau meminumnya dalam bentuk jus.

3. Konsumsi vitamin
Bersyukurlah bagi mereka yang tidak akan memiliki dampak buruk setelah mengonsumsi daging. Tapi bagi mereka yang kurang beruntung, mengonsumsi daging bisa diimbangi dengan konsumsi vitamin tambahan agar tubuh tetap sehat. Untuk bisa mendapatkan vitamin yang tepat dibutuhkan oleh tubuh, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter.

4. Olahraga
Permasalahan kesehatan yang muncul saat Idul Adha biasanya diakibatkan oleh konsumsi daging dari olahan sate dan santan dari olahan gulai. Agar tubuh tetap sehat, sangat dianjurkan untuk kita melakukan olahraga.

Tidak harus olahraga berat, berjalan kaki saat pagi ataupun sore hari setelah makan daging saat Idul Adha bisa melancarkan sistem pencernaan.

5. Cek kolesterol
Setelah bersenang-senang mengonsumsi berbagai olahan daging hewan kurban sebaiknya segera cek kadar kolesterol. Rajin kontrol kolesterol harus menjadi agenda rutin agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga.

6. Perbanyak beristirahat
Segala kesibukan kita dalam menyambut Idul Adha tentu membuat badan menjadi lelah. Saat itulah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan tubuh.

Jangan langsung membebani tubuh kita dengan melakukan berbagai macam pekerjaan berat. Cukupkan tubuh untuk beristirahat, bisa dengan bersantai sejenak maupun tidur beberapa saat.

7. Perbaiki pola makan
Hidangan lezat yang menggugah selera apalagi olahan daging dari hewan kurban membuat porsi makan kita tidak teratur.

Hal ini karena semua makanan terlihat enak membuat kita selalu ingin makan lagi dan lagi. Setelah itu, sebaiknya kita segera memperbaiki pola makan dengan makanan empat sehat lima sempurna agar tubuh tetap fit. ** Baca juga: Agar Tetap Sehat, Begini Cara Konsumsi Daging

Selamat menikmati hidangan daging dengan cara sehat.(ilj/bbs)




5 Fakta yang Buktikan Konsumsi Daging Kambing Itu Sehat

Kabar6-Selama ini tidak sedikit orang yang merasa khawatir saat akan mengonsumsi daging kambing, karena dipercaya dapat mengganggu kesehatan, salah satunya bisa menyebabkan darah tinggi.

Padahal faktanya, daging kambing adalah jenis makanan yang sehat dan bermanfaat jika dikonsumsi dalam porsi wajar. Melansir Femalesia, ini dia fakta tentang daging kambing:

1. Tidak semua daging merah berbahaya
Daging kambing adalah daging merah yang paling sehat. Faktanya, daging kambing tanpa lemak kaya akan nutrisi dan harus menjadi konsumsi anak-anak yang sedang tumbuh dan orang-orang yang baru pulih dari penyakit untuk menambah energi. Sup kambing juga dapat meningkatkan kekebalan tubuh terhadap beberapa penyakit.

2. Bantu kurangi risiko kanker
Daging kambing adalah salah satu daging merah yang lebih banyak mengandung lemak tak jenuh. Asam linoleat terkonjugasi (CLA) yang dikandungnya juga membantu mengurangi risiko peradangan di pembuluh darah yang membantu fungsi sistem peredaran darah manusia lebih baik.

CLA dan vitamin hadir dalam daging kambing, seperti tiamin atau B12, riboflavin, niacin, dan pantotenat, sama halnya dengan mineral, seperti selenium dan klorin untuk mengurangi kemungkinan kanker pada manusia.

3. Kandungan dalam daging kambing menyehatkan
Banyak orang takut makan daging sapi karena takut terserang kolestrol. Studi yang dilakukan pada 2012 mengungkapkan, daging kambing memiliki sekira 40 persen lebih sedikit lemak jenuh dibanding ayam. Artinya, daging kambing relatif tinggi kandungan kalsiumnya, hampir 28 persen lebih sedikit lemak keseluruhan, 113 persen lebih banyak zat besi, dan sekira 10 persen lebih banyak protein daripada ayam.

4. Bakar kelebihan lemak
Memilih daging kambing tanpa lemak sebagai menu diet adalah pilihan yang tepat. Vitamin B yang ada di daging kambing membantu untuk membakar kelebihan lemak. Dengan kandungan zat besi dan vitamin B12 yang tinggi dapat meningkatkan produksi hemoglobin yang selanjutnya membantu meningkatkan metabolisme tubuh.

5. Lebih bersih & aman
“Sebagian besar daging ayam yang Anda lihat di pasar berasal dari burung yang tumbuh dalam operasi komersial besar seperti pabrik, di mana anak ayam disembelih, lalu daging mereka diproses dan dikemas,” ujar Rizwan Thakur, pendiri Chevon Agrotech.

Daging kambing saat ini tidak cukup dikomersialkan seperti ayam karena itu lebih bersih dari ayam yang dibudidayakan di pabrik. Ini juga memastikan bahwa daging yang Anda makan memiliki nilai gizi lebih banyak, sehingga lebih aman dan bersih daripada daging lain. Anda juga dapat yakin bahwa sebagian besar daging yang dikonsumsi tidak akan berasal dari kambing yang diberi makan antibiotik, seperti ayam. ** Baca juga: Makanan Sehat yang Sering Dikonsumsi dengan Cara Tidak Tepat

Jadi jangan takut mengonsumsi makanan yang berasal dari olahan daging kambing, asalkan dalam porsi yang wajar.(ilj/bbs)




Daging Kambing Bantu Atasi Darah Rendah?

Kabar6-Selama ini daging kambing selalu dikaikan sebagai ‘obat’ untuk mengatasi darah rendah. Benarkah demikian? Meskipun tidak dilarang untuk orang yang punya darah rendah, bukan berarti daging kambing bisa membantu mengobati masalah tersebut, lho.

Kandungan lemak jenuh daging kambing mentah, melansir Hellosehat, jauh lebih rendah dibanding daging ayam dan sapi. Kadar lemak jenuh per 100 gram daging kambing mentah hanya sekira 0,71 gram, sementara daging sapi pada umumnya berkisar sekira enam gram dan ayam mengandung hampir 2,5 gram lemak jenuh per porsinya. Kadar kolesterol daging kambing per 100 gram-nya adalah sekira 57 miligram (mg). Masih jauh lebih sedikit daripada daging sapi (sekira 89 mg) dan kolesterol daging ayam (sekira 83 mg) per takaran porsi yang sama.

Belum ada penelitian yang berhasil membuktikan adanya jaminan efek perubahan tekanan darah yang cukup signifikan setelah makan daging kambing. Sebuah penelitian dari Asian-Australian Journal of Animal Sciences pada 2014 justru mengatakan bahwa kenaikan tekanan darah setelah mengonsumsi daging kambing tetap tergolong lebih kecil dibanding daging sapi atau ayam.

Sebetulnya, peningkatan tekanan darah setelah makan daging kambing cenderung disebabkan oleh cara pengolahan yang salah. Hal ini juga dibuktikan oleh penelitian di atas. Tim peneliti menemukan bahwa peningkatan tensi muncul cukup drastis justru diakibatkan oleh garam, minyak goreng, hingga mentega atau margarin yang kemudian terserap dalam daging selama proses memasaknya dan berubah jadi lemak jenuh. Bukan dari daging kambingnya itu sendiri.

Daging kambing justru mengandung sekira satu gram lemak tak jenuh per porsinya. Lemak tak jenuh adalah jenis lemak baik yang membantu menyeimbangkan kadar kolesterol darah.
** Baca juga: Yuk, Kurangi Lapar dengan Cara Mudah

Makan daging kambing mungkin bisa menaikkan tekanan darah, terutama jika cara masaknya salah. Namun tentu ini bukanlah cara menaikkan tensi yang baik dan sehat. Pasalnya, asupan kalori dan lemak tak jenuh yang berlebihan justru akan merusak jantung dan pembuluh darah.Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan obat darah rendah yang tepat.(ilj/bbs)




Mitos yang Keliru Tentang Daging Kambing

Kabar6-Daging kambing sering diolah menjadi aneka hidangan atau masakan antara lain seperti gulai, sate, dan tongseng. Namun di balik kelezatanya olahan dagin kambing, seringkali kita mendengar beberapa mitos dalam masyarakat tentang daging kambing yang sring dipercaya.

Karena itulah, banyak orang memilih untuk tidak mengonsumsi daging kambing karena takut mempengaruhi kesehatan tubuh mereka. Melansir Teen, ada beberapa mitos tentang daging kambing yang ternyata keliru. Apa sajakah itu?

1. Penderita darah tinggi dilarang makan daging kambing
Penderita darah tinggi ternyata diperbolehkan makan daging kambing namun harus dalam batas yang wajar. Pada dasarnya, darah tinggi muncul karena mengonsumsi daging terlalu banyak. Selain itu, hindarilah makan daging kambing yang diolah dengan santan.

2. Obat untuk darah rendah
Banyak orang berpikir bahwa memakan daging kambing dapat menyembuhkan penyakit darah rendah. Padahal, hal itu tidak benar. Darah rendah sendiri bisa disembuhkan dengan menjaga pola makan dan istirahat teratur.

3. Tidak boleh dimakan bersamaan dengan durian
Mitos ini juga sering sekali dipercaya banyak orang. Padahal larangan ini hanya diperuntukkan bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung. Mereka yang tidak punya penyakit jantung tetap bisa memakan durian dan daging kambing secara bersamaan asalkan dalam batas wajar. ** Baca juga: Sering Diabaikan, 4 Masalah Kesehatan Wanita

Hal yang perlu diperhatikan, jangan mengonsumsi daging kambing secara berlebihan, dan olah hidangan tersebut dengan cara sehat.(ilj/bbs)