Dispar Lebak Minta Pengelola Antisipasi Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Lebak mengimbau pengelola wisata untuk tetap menutup obyek wisata selama libur Lebaran. Hal tersebut karena kasus positif Covid-19 di Indonesia yang semakin hari kian meningkat.

Namun, Dispar Lebak meminta kepada pengelola untuk tetap mengantisipasi wisatawan yang tetap ingin berkunjung di tengah pandemi Covid-19.

“(Obyek wisata) enggk dibuka. Ini untuk mengantisipasi wisatawan, khususnya wisatawan lokal pasti susah tetap saja ada,” kata Kepala Dispar Lebak, Imam Rismahayadin saat dihubungi Kabar6.com, Rabu (20/5/2020).

Kepada pengelola wisata, Imam meminta agar menyediakan tempat mencuci tangan, hand sanitizer, disinfektan dan thermo gun atau pengukur suhu tubuh.

**Baca juga: Kelima Kalinya, Lebak Dapat Opini WTP dari BPK.

“Pengelola wajib mengawasi dan membatasi aktivitas wisatawan agar melaksanakan physical distancing. Pengunjung juga kami imbau untuk menggunakan masker,” tutur Imam.

Imbauan tersebut sambung Imam, sudah disampaikan kepada para pengelola destinasi wisata. Dia berharap dipatuhi sebagai upaya mencegah penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lebak.(Nda)




Kasus CBD Ciledug, Tenaga Medis Khawatir Penderita Covid-19 Meningkat

Kabar6.com

Kabar6-Pusat-pusat keramaian kembali dipadati warga jelang perayaan Lebaran setelah sempat sepi selama pandemi Covid-19. Seperti halnya kasus membludaknya pengunjung yang terjadi di Mall CBD Ciledug, Kota Tangerang, pada Selasa kemarin.

“Ini yang kami khawatirkan, kami sebagai garda terdepan, kami itu terima imbasnya dari masyarakat yang tidak disiplin,” Direktur RSUD Kota Tangerang Henny Herlina, Rabu (20/5/2020).

Rasa kekhawatiran penyebaran virus corona akibat ulah warga yang abai protokol kesehatan. Dirinya pun berharap masyarakat mau menerapkan pola hidup bersih dan mengikuti anjuran pemerintah.

**Baca juga: Diduga Melanggar PSBB, Mal CBD Ciledug Disegel.

“Kami tidak bisa menolak, kami memang harus siap melayani mereka. Tentu saja kami harapkan masyarakat bisa sadar, karena keterbatasan kami juga yang kami takutkan kami nanti kecapean dan tidak bisa melayani,” ujar Henny.

Menurutnya, RSUD Kota Tangerang telah merawat 40 orang pasien covid-19 dengan berbagai status. Setiap harinya ada pasien yang berhasil sembuh namun juga tak sedikit angka penambahan positif.(yud)




Kafe di Jerman Bagikan Topi Jerami dengan Pool Noodles untuk Batasi Jarak Tamu

Kabar6-Ada cara unik yang dilakukan sebuah kafe di Jerman untuk merayakan pembukaan kembali. Pengelola membagikan topi jerami yang di atasnya terdapat pool noodles, yaitu pelampung di kolam renang berbentuk tabung panjang berwarna-warni.

Bukan tanpa alasan, melansir Dailymail, pool noodles itu sengaja dipasang karena nantinya akan menyentuh kepala tamu lain bila jarak mereka terlalu dekat. Cara tersebut diterapkan oleh Jaqueline Rothe (52), pemilik Cafe Rothe di Kota Schwerin, dengan moto ‘jaga jarak sosial’.

Rothe lantas mengunggah foto-foto pelanggannya dengan pool noodles pada akun media sosial kafe tersebut. “Hari ini seperti ini: pengukuran jarak,” demikian tulis Rothe.

Dikatakan, banyak pelanggan yang senang. Mereka berkunjung ke kafe untuk menikmati kopi, kue, atau bir di bawah sinar matahari. “Ini adalah metode yang sempurna untuk memisahkan pelanggan, dan yang menyenangkan,” tambah Rothe.

Menurutnya, ide mengenakan pool noodles itu datang dari kru TV lokal RTL, yang merekam pembukaan kembali kafe dan restoran, dan lalu muncullah gagasan itu.

“Itu lelucon yang sempurna dan tentu saja itu lucu, pelanggan kami benar-benar menyukainya. Tapi apa yang ditunjukkan kepada kami adalah betapa sulitnya menjaga jarak 1,5 meter (4,9 kaki),” kata Rothe.

Pemilik kafe ini pun terkejut dengan perhatian foto unggahannya yang mendunia. Disebutkan, kafe dan toko gula biasanya memiliki 36 meja di dalam dan 20 di luar dalam cuaca yang lebih hangat.

“Tetapi dengan langkah-langkah baru kebersihan dan jarak sosial kami hanya memiliki 12 meja di dalam dan hanya delapan di luar,” katanya. ** Baca juga: Seorang Pria Didenda Karena Ganggu Pengunjung Makam dengan Pura-pura Jadi Hantu

Ditambahkan, sebelum panddmi COVID-19, jarak antarmeja sekira 80 cm. Selama karantina wilayah, kafe tetap terbuka tetapi tidak dapat melayani pelanggan di dalam. Dan sekarang menggunakan kurang dari setengah kapasitas tempat duduknya.

Langkah tepat bersantai di luar rumah namun tetap aman.(ilj/bbs)




Ada 5 Kandidat Vaksin COVID-19 dengan 2.575 Orang yang Jadi Kelinci Percobaan di Tiongkok

Kabar6-Sebanyak 2.575 orang menjadi kelinci percobaan untuk lima kandidat vaksin COVID-19 di Tiongkok. Data 2.575 orang yang secara sukarela terlibat dalam uji coba tadi disampaikan oleh Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional bernama Zeng Yixin.

Menurut Zeng, melansir hindustantimes, selama uji coba ini belum ada ‘reaksi merugikan’. “Menurut rencana, jika semuanya berjalan dengan baik, proyek-proyek di atas akan menyelesaikan fase kedua uji klinis pada Juli tahun ini,” terang Zeng.

Dikatakan Zeng, ada lebih banyak kandidat vaksin yang sedang dalam proses pengembangan dan menunggu persetujuan untuk diuji coba pada manusia.

Sebelumnya, Tiongkok mengatakan empat kandidat vaksin sudah diuji coba lebih awal pada manusia. Namun Zeng tidak merinci kapan uji coba empat vaksin potensial itu dilakukan.

Untuk disetujui sebagai obat yang digunakan, kandidat vaksin harus menyelesaikan tiga fase uji coba. Zeng juga tidak menjelaskan sudah dalam fase ke berapa untuk empat kandidat vaksin pemula tersebut.

Namun keberhasilan Tiongkok dalam menjinakkan COVID-19 ini dapat menjadi rintangan bagi pengembang vaksinnya ketika mereka mencapai tahap akhir pengujian.

Obat harus diberikan kepada sekelompok sukarelawan dan plasebo yang diberikan kepada kelompok kontrol di daerah yang sama di mana virus menyebar untuk melihat apakah obat itu bekerja.

Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing, yang mengembangkan salah satu vaksin yang sedang diuji, telah mengatakan bahwa mereka sedang berupaya melaksanakan tahap akhir dari uji coba di luar negeri karena Tiongkok tidak memiliki cluster virus corona baru yang cukup besar. ** Baca juga: Konstruksi Aneh, Jembatan di Mesir ‘Tabrak’ Gedung Pemukiman

Para ahli mengatakan, perlu setidaknya 12 hingga 18 bulan untuk mengembangkan vaksin yang efektif, bahkan mungkin lebih lama.(ilj/bbs)




PDP Meninggal, Sekeluarga 19 Orang Rapid Test di Puskesmas Pakuhaji

Kabar6.com

Kabar6 – Juru bicara gugus tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmizi membenarkan mengenai 19 anggota keluarga di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang dilakukan pemeriksaan cepat atau rapid test pendeteksian virus corona.

“Benar, 19 anggota keluarga di Desa Sukawali Kecamatan Pakuhaji dilakukan rapid test oleh Puskesmas Sukawali Kecematan Pakuhaji,” katanya kepada wartawam, Selasa (18/5/2020).

Hendra Tarmizi menjelaskan, alasan dilkukan rapid test tersebut karena salah satu keluarganya meninggal dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) pada Jumat (15/5/2020) kemarin.

Hendra Tarmizi menambahkan, bahwa pihak Puskesmas Sukawali Kecamatan Pakuhaji telah melaporkan hasil rapid test terhadap 19 orang keluaga korban tersebut dinyatakan reaktif sebanyak 8 orang, termasuk 2 orang balita.

“Rencana 8 orang yang reaktif akan di rawat, 4 orang termasuk balita dan ibunya di RSU Tangerang, dan 4 orang anggota lainnya di rujuk di rumah singgah Griya anabatic penangangan covud-19,” ujar Tarmizi.

**Baca juga: Camat Usul Tandon dan Normalisasi Atasi Banjir di Kirana Solear.

Sementara itu, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar telah menginstruksikan kepada camat Pakuhaji agar berkoordinasi dengan puskesmas dan RSUD Pakuhaji untuk melakukan trecing rapid test dengan orang yang pernah kontak dengan almarhum corban covid-19 dan lingkungan keluarga pasien.

“Saya instruksikan kepada pak camat Pakuhaji agar berkoordinasi dengan puskesmas dan RSUD Pakuhaji untuk rapid test lagi selain 19 aggota keluarga terutama terhadap lingkunga keluarga pasien dan beberapa orang yang pernah kontak dengan almarhum,” jelasnya. (Vee)




Dinkes Banten Prediksi Juni Puncak Pandemi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6–Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten memprediksi puncak pandemi Covid-19 di Banten akan terjadi pada Juni mendatang.

Prediksi tersebut melihat kondisi di lapangan dam masifnya penyebaran virus korona ditengah masyarakat dan dikawatirkan akan terus melonjak dalam beberapa waktu ke depan.

Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten Ati Pramudji Hastuti mengatakan, untuk saat ini belum memasuki fase puncak pandemi Covid-19. Periode puncak sendiri diprediksi baru akan terjadi pada Juni.

“Mei belum puncak. Harapan di Juni nanti sudah menjadi puncaknya dan setelah Juni kita sudah mulai landai semua,” katanya, kepada wartawan usai menghadiri rapat kerja bersama DPPD Banten, Senin (18/5/2020).

Menurutnya, hal itu saat ini pihaknya juga tengah gencar melakukan deteksi dini penyebaran Covid-19 melalui pengujian rapid test secara massal. Agar bisa mendeteksi sedari awal penyebaran virus corona ditengah masyarakat.

“Untuk kasus PDP (pasien dalam pengawasan) dan ODP (orang dalam pemantauan) sudah mengalami penurunan tetapi untuk yang positif kita masih mengalami kenaikan. Harapan kita agar puncak covid bisa segera turun. Itu kita lagi terus melaksanakan tracing, screening, rapid test, PCR (polymerase chain reaction) secara masif, sehingga dari kegiatan itu tingkat positif kita meningkat,” katanya.

Ati jelaskan, untuk terus menekan penyebaran Covid-19, Pemprov Banten juga telah memerpanjang pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di wilayah Tangerang Raya. Menurutnya, penerapan metode tersebut telah berhasil penekan angka PDP dan ODP.

“Ini kan tetap PSBB Tangerang Raya tetap diperpanjang karena kita tahu tadi melihat PDP dan ODP ini bermakna sekali,” ungkapnya.

**Baca juga: Banjir Rendam Empat Kecamatan di Kabupaten Serang.

Disinggung soal terjadinya kerumuman di sejumlah pusat perbelanjaan menjelang Hari Raya Idul Fitri di daerah PSBB maupun non PSBB, Ati mengaku sangat menyayangkannya. Ia meminta kepada warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan jika memang terpaksa harus keluar rumah.

“Physical distancing pakai masker. Sebenarnya ada tim gugus tugas, di dalamnya ada dari kepolisian tapi dalam kekerasan tidak mungkin. Aturan PSBB yang saklek seperti dipidanakan dan denda sulit sekali untuk itu (dilaksanakan-red). Jadi bagaimana kita ke depan bersahabat dengan covid,” tuturnya. (Den)




Nah Lho! Twitter Bakal Tandai Kicauan Menyesatkan Soal COVID-19

Kabar6-Sebuah Kebijakan diambil oleh Twitter setelah melihat masifnya (sesuatu yang terjadi secara besar-besar atau skalanya luas-red) informasi keliru yang beredar di platform media sosial tersebut perihal COVID-19.

Ya, Twitter akan memberikan label alias tanda khusus pada kicauan soal COVID-19 yang menyesatkan. Selain label yang memberitahukan bahwa kicauan terkait mengandung informasi keliru, melansir Kompas, pihak Twitter juga akan membubuhkan keterangan lanjutan berisi informasi yang benar untuk pengguna.

“Ke depannya, kami akan menggunakan label dan memberikan pesan peringatan untuk memberi penjelasan atau klarifikasi tambahan,” demikian penjelasan pihak Twitter melalui blog resminya.

Twitter membagi kicauan menyesatkan tersebut ke dalam tiga kategori, yakni misleading information, disputed claims, dan unverified claims. Masing-masing kategori akan mendapatkan penindakan yang berbeda.

Apabila sebuah kicauan masuk dalam kategori misleading information alias terbukti menyesatkan, maka Twitter akan memberikan tanda dan tak segan untuk menghapusnya.

Sementara, jika masih dalam kategori disputed claim atau klaim yang masih jadi diperdebatkan, maka Twitter akan memberikan tanda dan peringatan. Namun, kicauan tersebut tidak dihapus dari platform.

Sementara jika masih dalam kategori unverified claim atau belum diverifikasi, maka Twitter tidak akan memberikan tanda ataupun peringatan terhadap kicauan tersebut.

“Salah satu perbedaan dalam pendekatan yang kami gunakan di sini adalah bahwa kami tidak menunggu pihak ketiga untuk melakukan cek fakta,” kata Nick Pickles, Direktur Kebijakan Publik Twitter.

Tidak menutup kemungkinan, pelabelan ini juga akan berlaku pada topik kicauan lain di luar COVID-19. Kebijakan di atas pun akan diberlakukan terhadap semua akun, tidak peduli apakah akun tersebut milik seorang tokoh publik, pribadi, atau akun lainnya. ** Baca juga: Perusahaan Farmasi di Prancis Klaim, Vaksin COVID-19 Tersedia untuk Semua Negara pada 2021 Mendatang

Pelabelan juga akan diberikan pada twit yang telah muncul sebelum kebijakan ini diberlakukan.(ilj/bbs)




Perusahaan Farmasi di Prancis Klaim, Vaksin COVID-19 Tersedia untuk Semua Negara pada 2021 Mendatang

Kabar6-Saat ini lebih dari 100 vaksin sedang dikembangkan dalam berbagai tahap uji klinis di seluruh dunia. Delapan kandidat vaksin di antaranya sedang dalam tahap uji klinis. Namun para ahli percaya, butuh waktu bertahun-tahun sebelum vaksin COVID-19 siap digunakan untuk manusia.

Sebelumnya, salah satu pembuat vaksin COVID-19 yaitu perusahaan farmasi Prancis bernama Sanofi, mengklaim bahwa pemerintah AS telah melakukan pemesanan terbesar dan telah berinvestasi. Namun pernyataan yang dikeluarkan oleh kepala eksekutif Sanofi, Paul Hudson, tidak sama dengan pemerintah Prancis.

Sekretaris ekonomi dan keuangan Prancis, Agnes Pannier-Runacher, mengatakan bahwa suatu negara tidak akan mendapatkan akses istimewa dengan alasan memiliki uang.

Untuk menangkis kabar tersebut, perusahaan farmasi Prancis merilis pernyataan baru bahwa vaksin akan tersedia untuk semua negara. Sampai saat ini, melansir Viva, Sanofi memiliki dua kandidat vaksin dalam evaluasi praklinis dan telah bermitra dengan produsen obat GlaxoSmithKline (GSK) dari Inggris untuk mengembangkan vaksin.

Kedua produsen telah bergandengan tangan untuk mengembangkan vaksin COVID-19 sesegera mungkin dengan menggabungkan sumber daya ilmiah dan teknologi mereka.

Pembuat obat Prancis berharap dapat memproduksi hingga 600 juta dosis vaksin COVID-19 pada tahun depan. Kedua perusahaan juga berencana untuk memulai uji klinis pada paruh kedua pada 2020 ini. Jika berhasil, vaksin ini dapat tersedia untuk publik pada musim gugur 2021 mendatang.

Pabrik obat telah berbagi tugas untuk memproduksi bagian-bagian dari kandidat vaksin. Sanofi akan fokus pada penargetan lonjakan protein virus Corona baru dengan mengembangkan antigen, sementara GSK akan menghasilkan adjuvant, yang membantu dalam meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan menghasilkan antibodi.

Dalam situs resmi grup farmasi Sanofi Prancis dijelaskan, mereka menggunakan teknologi yang sudah ada yang dirancang untuk influenza, dan mereka menerapkannya pada virus baru yang menyebabkan COVID-19. ** Baca juga: Tragis, Pria Ini Terjebak Nyaris Setengah Jam dalam Makam yang Runtuh

Semoga segera ada kabar baik.(ilj/bbs)




Studi: Berbicara Bisa Luncurkan Ribuan Percikan Kecil yang ‘Menggantung’ di Udara Selama Lebih dari 8 Menit

Kabar6-Sebuah studi baru mengungkapkan, berbicara juga dapat meluncurkan ribuan percikan sangat kecil sehingga dapat tetap menggantung di udara selama 8-14 menit.

Penelitian yang diterbitkan di Prosiding National Academy of Sciences, melansir timesofindia, dapat membantu menjelaskan bagaimana orang dengan gejala ringan atau tidak, dapat menginfeksi orang lain di tempat-tempat umum dan ruang terbatas lainnya. Namun para peneliti masih belum tahu berapa banyak virus yang harus ditularkan dari satu orang ke orang lain untuk menyebabkan infeksi.

Tetapi temuannya memperkuat kasus untuk memakai masker dan mengambil tindakan pencegahan lain di lingkungan seperti itu untuk mengurangi penyebaran virus corona.

Eksperimen yang rumit telah mengungkapkan bagaimana batuk atau bersin dapat menghasilkan semburan udara yang bercampur dengan air liur atau lendir yang dapat memaksa ratusan juta influenza dan partikel virus lainnya ke udara jika seseorang sakit. Batuk tunggal dapat menggerakkan sekira 3.000 percikan pernapasan, sementara bersin 40 ribu.

Para peneliti di Institut Nasional Diabetes dan Penyakit Pencernaan dan Ginjal serta Universitas Pennsylvania, yang mempelajari kinetika molekul biologis di dalam tubuh manusia, meminta sukarelawan untuk mengulangi kata-kata ‘tetap sehat’ beberapa kali. Hal ini dilakukan untuk melihat berapa banyak percikan yang dihasilkan selama percakapan normal

Sementara para peserta berbicara di ujung sebuah kotak kardus terbuka, para peneliti menerangi bagian dalamnya dengan laser hijau dan melacak semburan butiran yang dihasilkan oleh pembicara.

Pemindaian laser menunjukkan, sekira 2.600 tetesan kecil dihasilkan per detik selama berbicara. Ketika para peneliti memproyeksikan jumlah dan ukuran tetesan yang dihasilkan pada volume yang berbeda berdasarkan studi sebelumnya, mereka menemukan bahwa berbicara lebih keras dapat menghasilkan percikan yang lebih besar serta jumlah yang lebih besar.

Para ilmuwan juga menemukan, sementara percikan mulai menyusut dari dehidrasi segera setelah meninggalkan mulut seseorang, percikan ini masih bisa melayang di udara selama 8-14 menit. ** Baca juga: Cara Tepat Pilih Makanan Sehat Selama Isolasi COVID-19 di Rumah

“Pengamatan ini mengonfirmasi bahwa ada kemungkinan besar bahwa berbicara normal menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan terbatas,” kata para penulis dalam penelitian tersebut.(ilj/bbs)




BMMB Bagikan Paket Sembako ke Warga Bima di Kabupaten Tangerang

Kabar6.com

Kabar6-Pengurus Badan Musyawarah Masyarakat Bima (BMMB) membagikan ratusan paket sembako. Sasaran bantuan diberikan kepada warga asal Bima, Nusa Tenggara Barat yang terdampak covid19 yang berdomisili di wilayah Kabupaten Tangerang.

Ketua Umum BMMB, Syarief Hidayatullah, pembagian paket sembako yang melibatkan sejumlah pengurus BMMB, diantaranya AKBP Ruslan Idris, Umi Ida, Jovan, Jamaludin, H. Jafar dan pengurus lainnya, merupakan bentuk kepedulian organisasi yang dipimpinnya atas nasib warga Bima di perantauan.

Kegiatan sosial itu diklaim telah berlangsung selama hampir satu bulan terakhir di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

“Selama pandemi covid19, pengurus BMMB langsung bergerak mendistribusikan bantuan buat warga Bima yang tinggal di Jabodetabek. Kali ini kami bagikan sedikitnya 300 paket sembako bagi korban pemutusan hubungan kerja atau PHK di Cikupa, Kabupaten Tangerang,” ungkap Syarief, kepada Kabar6.com, malam tadi.

Bantuan itu, kata Syarief, diperoleh dari hasil donasi para dermawan, sekaligus pengurus organisasi induk masyarakat Bima se- Jabodetabek.

**Baca juga: Diguyur Hujan Deras, Puluhan Rumah di Kirana Solear Terendam Banjir.

Mereka dengan ikhlas menyumbangkan sebagian rezekinya guna membantu meringankan beban saudaranya yang terkena PHK akibat covid19.

“Alhandulillah, bertepatan bulan suci ramadan ini para pengurus yang mampu dan peduli berlomba- lomba mendonasikan hartanya untuk membantu saudaranya yang kini tengah kesulitan. Saya berharap kegiatan sosial seperti ini bisa berlanjut, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat luas,” katanya.(Tim K6)