oleh

Perusahaan Farmasi di Prancis Klaim, Vaksin COVID-19 Tersedia untuk Semua Negara pada 2021 Mendatang

image_pdfimage_print

Kabar6-Saat ini lebih dari 100 vaksin sedang dikembangkan dalam berbagai tahap uji klinis di seluruh dunia. Delapan kandidat vaksin di antaranya sedang dalam tahap uji klinis. Namun para ahli percaya, butuh waktu bertahun-tahun sebelum vaksin COVID-19 siap digunakan untuk manusia.

Sebelumnya, salah satu pembuat vaksin COVID-19 yaitu perusahaan farmasi Prancis bernama Sanofi, mengklaim bahwa pemerintah AS telah melakukan pemesanan terbesar dan telah berinvestasi. Namun pernyataan yang dikeluarkan oleh kepala eksekutif Sanofi, Paul Hudson, tidak sama dengan pemerintah Prancis.

Sekretaris ekonomi dan keuangan Prancis, Agnes Pannier-Runacher, mengatakan bahwa suatu negara tidak akan mendapatkan akses istimewa dengan alasan memiliki uang.

Untuk menangkis kabar tersebut, perusahaan farmasi Prancis merilis pernyataan baru bahwa vaksin akan tersedia untuk semua negara. Sampai saat ini, melansir Viva, Sanofi memiliki dua kandidat vaksin dalam evaluasi praklinis dan telah bermitra dengan produsen obat GlaxoSmithKline (GSK) dari Inggris untuk mengembangkan vaksin.

Kedua produsen telah bergandengan tangan untuk mengembangkan vaksin COVID-19 sesegera mungkin dengan menggabungkan sumber daya ilmiah dan teknologi mereka.

Pembuat obat Prancis berharap dapat memproduksi hingga 600 juta dosis vaksin COVID-19 pada tahun depan. Kedua perusahaan juga berencana untuk memulai uji klinis pada paruh kedua pada 2020 ini. Jika berhasil, vaksin ini dapat tersedia untuk publik pada musim gugur 2021 mendatang.

Pabrik obat telah berbagi tugas untuk memproduksi bagian-bagian dari kandidat vaksin. Sanofi akan fokus pada penargetan lonjakan protein virus Corona baru dengan mengembangkan antigen, sementara GSK akan menghasilkan adjuvant, yang membantu dalam meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh dan menghasilkan antibodi.

Dalam situs resmi grup farmasi Sanofi Prancis dijelaskan, mereka menggunakan teknologi yang sudah ada yang dirancang untuk influenza, dan mereka menerapkannya pada virus baru yang menyebabkan COVID-19. ** Baca juga: Tragis, Pria Ini Terjebak Nyaris Setengah Jam dalam Makam yang Runtuh

Semoga segera ada kabar baik.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email