Idul Adha, Penerbangan di Soekarno-Hatta Diprediksi Meningkat 45 Persen

Kabar6.com

Kabar6 –  PT Angkasa Pura II memprediksi adanya peningkatan penerbangan domestik sebesar 45 persen hingga akhir Juli 2020, terlebih menjelang libur panjang Hari Raya Idul Adha 1441 H.

“Kalau kita lihat berdasarkan trafficnya khusus di Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), memang hingga akhir Juli ini atau dalam masa libur panjang Idul Adha, tentu akan mengalami kenaikan sekitar 35 sampai 45 persen di domestik,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhamad Awaluddin, Rabu (29/7/2020).

Dengan adanya peningkatan ini pun, dia mengajak seluruh stake holder, serta masyarakat untuk mampu bekerja sama. Terutama dalam mentaati segala proses pada standar protokol kesehatan Covid-19 di transportasi udara.

“Kembali lagi, tidak hanya sekedar soal peningkatan traffic saja, tapi kami minta juga soal kerjasamanya. Dimana, kami minta masyarakat ikuti syarat atau standar protokol kesehatan dalam penerbangan, karena kalau tanpa kerjasama itu tentunya akan sulit. Dan dikhawatirkan, nanti malah terjadi pembatasan pengawasan lagi,” ujarnya.

**Baca juga: 200 Kilogram Sabu dalam Karung Beras di Cibodas, Warga Geger.

Selain itu, pihaknya pun terus mendorong maskapai untuk kembali mengaktifkan program penerbangan rute yang saat ini masih berstatus no operation. Hal tersebut untuk mendukung kebutuhan masyarakat di transportasi udara.

“Maskapai juga kami imbau untuk mengaktifkan program penerbangan rute yang saat ini masih statusnya no operation dan frekuensi penerbangannya kita harap bisa bertambah, sejalan dengan kebutuhan masyarakat di transportasi udara,” ungkapnya. (Vee)




Wahidin Halim Minta Warga Banten Waspada Jika Pergi ke Zona Merah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) terus mengingatkan bagi warga Banten yang beraktifitas dan bekerja dari dan ke wilayah zona Merah untuk tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan.

Wahidin tidak ingin wilayah Provinsi Banten yang kini telah mencapai Zona Kuning menjadikan seluruh pihak di Provinsi Banten lengah. Namun tetap waspada dan mengantisipasi berbagai hal terkait Covid-19 ini sampai Provinsi Banten mencapai Zona Hijau.

“Salah satu indikator untuk mencapai Zona Hijau, jika dalam jangka waktu empat (4) pekan berturut-turut tidak ditemukan orang yang terpapar virus ini,” ujarnya Rabu 29/7/2020.

Gubernur mengingatkan dan berpesan kepada warga Banten yang beraktifitas di DKI Jakarta untuk tetap memperhatikan dan melaksanakan protokol kesehatan serta berhati-hati. Bagi yang tidak ada keperluan atau kepentingan sebaiknya tidak ke DKI Jakarta, termasuk ke wilayah Zona Merah lainnya.

Selain itu, Gubernur Banten menegaskan akan tetap konsentrasi melakukan Penanganan Covid-19 di Provinsi Banten. Akan meningkatkan pengawasan terhadap angkutan umum dari DKI Jakarta. Termasuk melakukan peningkatan pengawasan lalu lintas atau pergerakan masyarakat dari dan ke luar kota.

“Selama ini kita terus melakukan swab test baik di terminal maupun di stasiun kereta api bagi para penumpang,” ungkapnya.

Gubernur WH juga mengatakan jika WHO mengakui kerja keras Provinsi Banten atas penanganan Covid-19 karena pencapaian 15 indikator penanganan Covid-19 di Provinsi Banten tercapai dengan signifikan di beberapa pekan terakhir.

“Dari awal, prinsip saya akan jadikan Banten Zona Hijau. Kita akan tetap perketat pengawasan, itu sebabnya kami masih memperpanjang PSBB guna mengingatkan warga masyarakat secara bertahap,” tegasnya.

Dan jika masyarakat, lanjut Gubernur Banten, sudah terbiasa dengan berbagai kebiasaan dalam menghadapi kehidupan kesehariannya sebagai bagian dari internalisasi dirinya, dan pemerintah daerah tidak perlu mengingatkan, baru secara bertahap berbagai segmen kehidupan dalam adaptasi baru dibuka semuanya.

“Tingkat penularan Covid-19 di Provinsi Banten semakin sedikit saat ini, namun kita tetap harus waspada. Jangan sampai kita terserang oleh gelombang kedua. Saya tidak ingin ada kepanikan di masyarakat,” tambahnya.

**Baca juga: Dugaan Pencabulan 4 Santri di Serang, Warga Rusak Kobong Ponpes.

“Sejak awal Corona ada di Banten saya terus memikirkan cara dan bekerja keras dengan seluruh jajaran dalam penanggulannya. Hasilnya bisa terlihat sekarang. Tapi saya tetap akan konsentrasi penuh terhadap soal ini,” pungkas Gubernur Banten.

Sebagai informasi, berdasarkan data infocorona.bantenprov.go.id hari Senin 27 Juli 2020 pukul 18.00 WIB. Untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi tiga (3) kasus, sembuh enam (6) orang, serta tidak ada kasus kematian. Sedang untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terjadi satu (1) kasus, sembuh 11 orang, serta meninggal dua (2) orang. Sementara untuk Orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 21 kasus dan negatif sebanyak 10 orang. GFM




PSBB Diperpanjang, Tempat Hiburan di Tangsel Belum Boleh Buka

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany belum memperbolehkan  tempat hiburan di Kota Tangerang Selatan untuk dibuka.

“Hiburan masih belum,” ujarnya di Masjid Al-I’tishom Puspemkot Tangsel, Ciputat, Selasa (28/7/2020).

Dijelaskannya, tempat hiburan yang tidak boleh buka antara lain bioskop, karaoke, maupun kolam renang dan sebagainya masih harus ditutup.

**Baca juga: Airin Ingatkan Tidak Ada Kerumunan Saat Pemotongan Hewan Kurban.

“Untuk masalah resepsi pernikahan hari ini dituntaskan,” tutupnya.

Diketahui, saat ini Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah memasuki gelombang kedelapan dan akan berakhir pada tanggal 9 Agustus 2020.(eka)




Airin Ingatkan Tidak Ada Kerumunan Saat Pemotongan Hewan Kurban

Kabar6.com

Kabar6-Walikota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak menonton saat pemotongan hewan kurban saat Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid19), Selasa 28 Juli 2020.

Hal itu menurutnya menyebabkan kerumunan dan berdempet-dempetan. “Kita himbau mereka tidak ikut menonton, jangankan untuk menonton, yang mau ngambil dagingnya aja kita bagi door to door,” ujarnya kepada wartawan di Masjid Al-I’tishom Puspemkot Tangsel, Ciputat, Selasa (28/7/2020).

Airin mengatakan, pihaknya akan terus mendorong agar masyarakat diingatkan untuk tidak menonton agar tidak terjadi kerumunan. **Baca juga: Penyidik Sodorkan 13 Pertanyaan ke Saidun Lurah Benda Baru.

“Kita dorong agar mereka kita ingatkan jangan menonton, kalau tetap ada ya jangan berkerumun , tetap jaga jarak, ikuti protokol covid dimanapun dan kapanpun,” tutupnya.(eka)




Pandemi Covid-19, DPRD Banten Tetap Gelar Reses Tatap Muka

Kabar6.com

PKabar6-Mulai 18 Agustus hingga 31 Agustus mendatang, DPRD Banten akan menggelar kegiatan reses. Hal itu dalam upaya untuk menjaring masukan dan keluhan dari masyarakat agar bisa dibahas oleh pemerintah agar bisa dicarikan jalan keluarnya.

Mulai dari soal pembangunan, infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan dan masih banyak lagi yang dibutuhkan masyarakat.

Wakil ketua DPRD Banten, Barhum mengatakan, reses akan dimulai sejak 18 Agustus hingga 31 Agustus mendatang, dalam menyerap masukan dan keluhan dari masyarakat.

“Tentunya tetap dengan menerapkan protokol kesehatan selama pendemi ini,” terang Barhum, kepada wartawan, diruang kerjanya, Selasa (28/7/2020).

Menurutnya, kegiatan reses tersebut akan dilaksanakan selama delapan hari kedepan. Namun, karena terbentur dengan agenda nadional dan libur bersama, sehingga pelaksanaan kegiatan reses diperpanjang hingga akhir bulan Agustus mendatang.

Saat disinggung mengenai pelaksanaannya, apakah pelaksanaan kegiatan reses akan dilakukan secara online atau dengan cara tatap muka langsung, sambung Barhum, pelaksanaan tetap akan dilakukan secara tatap muka dengan menghadirkan 200 pengunjung.

“Tinggal kuotanya saja yang diperkecil. Namun, tempatnya dipisah-pisah,” katanya.

**Baca juga: Protokol Kesehatan Lokasi Wisata di Anyer Diperketat.

Selain tengah sibuk menyiapkan segala sesuatunya menghadapi reses DPRD Banten yang tinggal beberapa hari lagi itu, pihaknya juga mengaku tengah serius melakukan pembahasan tentang RAPBD-P Provinsi Banten tahun 2020.

“Yang insa Allah tanggal 14 Agustus nanti sudah bisa diparipurnakan,” katanya.(Den)




5 Kesalahan Pakai Masker yang Mungkin Belum Anda Diketahui

Kabar6-Saat ini masker menjadi alat pelindung diri yang wajib dipakai untuk menghindari penularan virus Corona, terutama saat sedang berpergian. Sayangnya, masih banyak orang yang salah dalam memakai masker.

Padahal, memakai masker secara sembarangan atau tidak tepat, akan mengakibatkan penurunan efektivitas masker dan meningkatnya risiko penularan. Melansir CNN, ada lima kesalahan memakai masker yang mungkin belum Anda ketahui. Apa sajakah itu?

1. Langsung pakai
Sebagian orang biasanya kurang memperhatikan kebiasaan sebelum memakai masker, padahal ini yang harus diperhatikan, yaitu memastikan tangan dalam keadaan bersih.

Sebelum memakai masker, pastikan untuk mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer. Hal ini dilakukan agar masker tetap steril.

2. Menyentuh bagian depan masker
Terkadang, kita sering membetulkan posisi masker, sehingga menyentuh bagian depan masker, atau pada saat ingin melepas masker. Jika ingin melepas masker, sebaiknya sentuhlah di bagian tali. Jangan pegang bagian tengah masker karena di situ pusat bakteri dan virus menempel.

3. Masker diturunkan ke bawah dagu
Kebiasaan menurunkan masker ke bagian dagu sangat sering ditemui. Biasanya, hal ini dilakukan saat ingin makan atau minum, karena melepas masker dirasa merepotkan.

Namun, cara tersebut bukanlah solusi yang baik. Menurunkan masker ke bagian dagu secara tanpa sadar dapat membuat area kulit sekitar dagu terpapar bakteri atau virus dari permukaan masker yang menempel. Jadi lepaskan dulu masker sebelum Anda makan atau minum.

4. Lipat sembarangan
Melipat masker ternyata juga memiliki aturan khusus, jangan sampai bagian luar masker menyentuh bagian dalam masker. Tujuannya sama yaitu menghindari paparan bakteri dan virus yang menempel di bagian luar masker. ** Baca juga: Berenang Efektif Bantu Turunkan Berat Badan

5. Tidak konsisten
Bagi Anda yang masih suka melepas dan pasang masker kembali, sebaiknya hentikan kebiasaan tersebut. Memakai masker harus tetap konsisten, agar efektif untuk melindungi diri dari virus, dibandingkan dengan melepas-pasang masker dengan alasan tidak nyaman.

Diketahui, banyak faktor yang menyebabkan peningkatan angka kasus, salah satunya penggunaan masker yang tidak konsisten.(ilj/bbs)




PSBB Diperpanjang Lagi, Ini Kata Kepala Daerah Tangerang Raya

kabar6.com

Kabar6-Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Raya meliputi Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Tangerang Selatan kembali diperpanjang.

Perpanjangan PSBB disepakati dalam Rapat Evaluasi PSBB VI Wilayah Tangerang Raya (Sabtu, 25/7/2020). PSBB diperpanjang dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat, salah satunya ekonomi tetap berjalan.

Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar meminta PSBB tetap dilanjutkan dengan adanya pelonggaran-pelonggaran yang diberikan untuk aktivitas masyarakat, tetapi dengan catatan dimana seluruh komponen mematuhi protokol kesehatan secara ketat. “Adapun aspirasi dari masyarakat yakni adanya pelonggaran dalam bidang seni dan budaya untuk kegiatan resepsi, wahana bermain anak, tempat wisata, serta tempat hiburan, dan pembukaan sekolah maupun kampus,” kata Zaki.

Sementara itu Walikota Tangerang Arief R Wismansyah mengatakan, terkait dengan pelaksanaan PSBB, Kota Tangerang mengikuti arahan dari Pemerintah Provinsi Banten. Kota Tangerang telah melakukan pengawasan ketat, memberikan izin operasional rumah ibadah yang telah menerapkan protokol kesehatan, mengizinkan mal atau pusat perbelanjaan, restoran, cafe yang sudah menerapkan protokol kesehatan untuk kembali beroperasi. Serta, meluncurkan aplikasi Aman Bersama, melakukan operasi Aman Bersama yang dilakukan oleh seluruh pegawai Pemerintah Kota Tangerang.

Sedangkan Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan perpanjangan PSBB dengan fokus tehadap kedisiplinan masyarakat, Tangerang Selatan. Berusaha meyakinkan masyarakat bahwa protokol Covid-19 bukan hanya peraturan tetapi menjadi kebiasaan baru yang harus dilakukan. Serta, mengikuti keputusan pelaksanaan PSBB, dengan tetap memastikan kesadaran masyarakat terus meningkat.

**Baca juga: Perpanjang Lagi PSBB, Gubernur Banten Targetkan ini.

Sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan yang juga Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Pemprov Banten Ati Pramudji H menjelaskan, sejak dua (2) pekan lalu Provinsi Banten masuk ke area zona kuning. Berada di urutan ke 13 secara nasional.

“Saat ini delapan (8) kabupaten/kota di Provinsi Banten berada pada zona kuning dan belum ada yang masuk dalam zona hijau karena untuk mencapai zona hijau harus tidak ada kasus selama 4 minggu berturut-turut. Namun demikian untuk tingkat kecamatan ada beberepa kecamatan yang masuk ke dalam zona hijau yang tersebar di 8 kabupaten/kota Provinsi Banten,” paparnya. GFM




Perpanjang Lagi PSBB, Gubernur Banten Targetkan ini

Kabar6.com

Kabar6- Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) mengatakan target atau goal Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Banten pada perpanjangan kembali Pembatasan Sosial Berskalah Besar (PSBB) adalah warga masyarakat Banten sadar protokol kesehatan. “Masyarakat Banten sadar akan tanggung jawabnya,” ujarnya dalam Rapat Evaluasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala besar) VI Wilayah Tangerang Raya (Sabtu, 25/7/2020).

Rapat itu menyepakati, PSBB diperpanjang dengan mempertimbangkan aspirasi masyarakat, salah satunya ekonomi tetap berjalan. Mengkoordinasikan dengan daerah lain yang melaksanakan PSBB karena kasus yang ada di Banten pada saat ini merupakan kasus yang masuk dari daerah lain.

Rapat diikuti oleh Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi, Sekretaris Daerah Provinsi Banten Al MuktabarBupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Walikota Tangerang Arief R Wismansyah, Walikota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany, Forkopimda Provinsi Banten, Kepala OPD di lingkungan Pemprov Banten, Forkopimda wilayah Tangerang Raya, serta para kepala OPD terkait di wilayah Tangerang Raya.

Gubernur Banten juga membuka ruang diskusi kepada peserta rapat evaluasi untuk membahas apakah PSBB di wilayah Tangerang Raya diperpanjang atau dicabut perpanjangannya.

Gubernur kembali menekankan prinsip awalnya untuk membawa Provinsi Banten menjadi Zona Hijau serta memperketat pengawasan.

“Jangan sampai diberikan kelonggoran menjadi pelanggaran,” pesannya.

Masih menurut Gubernur Banten, jika PSBB diperpanjang harus mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Demikian pula terhadap penegakan hukumnya. Meski kesadaran masyarakat sudah cukup tinggi. Tapi ada juga kelompok atau beberapa orang yang belum sadar sehingga harus menjadi perhatian.

“Silakan bapak-bapak mempertimbangkan kembali. Kita perpanjang dengan beberapa tekanan atau catatan. Kita perpanjang dengan beberapa pengecualian, atau kita cabut perpanjangan. Tergantung keyakinan kita,” ungkap Gubernur Banten.

“Yakin tidak kalau kita berikan, kita buka, kita bebaskan mereka. Kalau bupati, walikota, TNI, POLRI yakin, silakan saja,” tambahnya.

**Baca juga: PSBB Diperpanjang, Bupati Zaki: Terus Disiplin dengan Protokol Covid-19.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Banten juga menekankan perlunya perlakuan karantina dan screaning Covid-19 penduduk yang datang dari luar Provinsi Banten untuk mencegah munculnya klaster baru. Termasuk harapan kepada bupati dan walikota sebagai penilai atau assesor terhadap sarana kesehatan dan sarana properti pondok pesantren untuk buka kembali.

Sementara itu Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, dari data yang telah dipaparkan Dinas Kesehatan Provinsi Banten, menjadi kabar baik terkait dengan penurunan kasus yang ada. Untuk penyebaran di tingkat nasional Provinsi Banten berada diperingkat 13 setelah pada minggu sebelumnya berada di peringkat ke 12. GFM




Per 22 Juli, Ada 151 Petak Makam Corona di TPU Jombang

Kabar6.com

Kabar6-Pengelola TPU Jombang, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, sudah menampung ratusan petak makam warga meninggal terindikasi kena virus corona disease 2019 atau Covid-19. Hal itu disampaikan, Sohibin Naim, salah satu petugas.

“Sampai 22 Juli kemarin sudah ada 151 pemakaman secara covid,” ungkapnya, Kamis (23/7/2020).

Sohibin menuturkan sejak memasuki bulan Juli 2020 tingkat pemakaman terhadap jenazah infeksi covid-19 terhitung menurun.

Sebab, pemakaman warg terindikasi Covid-19 tidak banyak dilakukan bila dibandingkan pada Maret hingga akhir Mei 2020.

“Di pertengahan bulan Juli kemarin sempat kosong seminggu. Datang lagi sehari tiga, sehari tiga, jadi nambahanya drastis juga dalam sepekan ini. Kosongnya banyak, tapi sekali ada langsung tiga gitu,” jelas Sohibin.

Adapun Sohibin mengakui kebanyakan jenazah yang dimakamkan dalam waktu dekat ini terkategori sebagai lanjut usia (lansia).

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, PSI Minta Muhamad Ganti Jargon.

“Kebanyakan (yang dimakamkan-red) lansia di atas kelahiran tahun 50-an,” tandasnya.

Diketahui, TPU Jombang merupakan lokasi pemakaman jenazah terpapar Covid-19 yang dipilih oleh Pemerintah Kota Tangsel sejak pandemi melanda.(yud)




Korsel Terbangkan 300 Drone di Atas Sungai Han Sebagai Ucapan Terima Kasih pada Tenaga Medis

Kabar6-Menghadapi sekaligus mengatasi gelombang kedua pandemi Corona, pemerintah Korea Selatan (Korsel), terus mengingatkan warganya untuk memakai masker, cuci tangan dan berterima kasih pada staf medis dengan cara yang unik.

Apa yang dimaksud dengan cara unik? Pemerintah Korsel, melansir Insider, menerbangkan 300 drone di atas Sungai Han, Seoul, untuk membentuk formasi masker dan cuci tangan. Pertunjukkan drone lampu tersebut berlangsung selama 10 menit dengan menampilkan 300 drone bermanuver.

Pertunjukkan ini diadakan oleh Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Korea Selatan, dengan tujuan untuk mengucapkan terima kasih pada pekerja kesehatan yang berada di garda terdepan.

Drone berlampu tersebut membentuk formasi yang mengingatkan warga untuk mengenakan masker, mencuci tangan serta mematuhi jaga jarak. Sebelumnya, drone tersebut juga mengucapkan pesan terima kasih pada dokter dan staf medis lainnya yang terus berjuang memerangi pandemi ini.

Pada akhir pertunjukkan tersebut, drone tersebut membentuk garis besar Semenanjung Korea yang bersamaan dengan pesan ”Cheer up, Republic of Korea”. ** Baca juga: Peneliti Sarankan Serangga Jadi Makanan di Planet Mars

Pertunjukkan drone lampu yang diterbangkan pada malam hari tersebut tak hanya menyampaikan pesan dan mengingatkan warganya untuk terus berjuang melawan pandemi, namun juga memberikan dukungan pada warganya.

Diketahui, kini Korsel sedang mengalami musim panas yang sangat panas, sehingga pemakaian masker mungkin mengganggu aktivitas warganya. Namun pemerintah Korsel mengambil langkah unik untuk memberikan dukungan dan hiburan bagi warganya dengan menerbangkan drone lampu ini.

Pendekatan yang menarik.(ilj/bbs)