1

Petani Ikan Bandeng di Teluknaga Bertahan di Tengah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Perkembangan industri di Kabupaten Tangerang mengancam lahan budidaya ikan bandeng di Kecamatan Teluknaga. Padahal sejumlah petani ikan masih tetap mampu bertahan (survive) di tengah pandemi Covid-19 yang meluluhlantakan segala sendi kehidupan.

“Alhamdulillah petani ikan walau situasi covid-19 masih berjalan dan kebutuhan keluarga tercukupi,” ungkap Arun, Kepala Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Rabu (28/7/2020).

Makanya ia merasa gundah lantaran lahan sekitar 30 hektare yang menjadi lokasi budidaya ikan air tawar akan diurug sebuah perusahaan.

“Tambak ikan itupun sudah milik PT Estimasi. Sekitar lima tahunan lagi masyarakat bisa bertahan menjadi petani ikan,” ujar Arun.

**Baca juga: Tambak Ikan Bandeng di Teluknaga Terancam Punah.

Sememtara itu, Rahmat, salah satu pengelola tambak ikan bandeng di Kampung Tanjung Pasir mengatakan, bahwa mayoritas warga sekitar bergelut di dunia perikanan. Dia juga berharap pemerintah bisa menyediakan lahan untuk tambak.

“Semua masyarakat bergelut di dunia Ikan, ada yang nelayan ataupun pengelola ikan,” jelasnya.(Vee)




Kapolda Banten Sebut Polarisasi Pilkada di Tengah Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Kapolda Banten, Irjen Fiandar mengatakan, bukan hal mudah menyelenggarakan Pilkada serentak 2020 di tengah pandemi Covid-19. Seluruh pemangku kepentingan mesti aktif mencegah polarisasi demi menghindari terjadinya cluster baru serta gangguan kondusifitas daerah.

“Kita sedang susah karena ada covid, kedepan ada perhelatan pilkada. Polarisasi masyarakat pasti tinggi, karena namanya pilkada, gitu kan orang akan mengidolakan, fanatisme orang terhadap pilihannya tinggi,” katanya ditemui di Kota Cilegon, Rabu (29/07/2020).

Menurutnya, tentu dibutuhkan kondisi ekonomi dan kantibmas yang bagus, agar pilkada bisa berjalan lancar dan bagus.

Setali tiga uang, pemerintah selain menyelesaikan dampak Covid-19 dengan pemulihan ekonomi, jiwa kenegarawanan dan tidak mengedepankan ego menjadi kunci kelancaran dan keamanan pilkada serentak.

Selain membangun kembali perekonomian Indonesia karena hantaman covid-19, warga Banten juga diharapkan lebih meningkatkan kesetiakawanan sosial dan perduli terhadap lingkungannya.

“Supaya bisa minimalisir dampak covid ini, peran serta masyarakat. Kesetiakawanan sosial, masyarakat saling bantu, yang susah dibantu yang mampu. Di dukung para calon dan pendukung nya dengan jiwa kenegarawanan, jangan menghalalkan segala cara,” terangnya.

Khusus bagi Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang jauh, terpencil, hingga rawan, maka pengamanan akan diperkuat oleh personil TNI-Polri. Meski menurut pihak kepolisian belum memprediksi adanya tingkat kerawanan yang menonjol.

Namun mereka mengklaim sudah mempersiapkan penanganan dengan kondisi terburuk dalam pelaksanaan Pilkada di Banten.

**Baca juga: Mayoritas Fraksi DPRD Banten Soroti Target PAD Turun.

“Semua daerah kita waspadai, semua kita tangani secara merata, tidak ada eskalasi paling tinggi juga tidak, under estimate juga enggak boleh kita. Kita tetap memperkirakan kemungkinan terburuk. Pengamanan berbeda-beda, misalkan geografis jauh, maka diperkuat,” jelasnya.(Dhi)




Covid-19 di Lebak, Kasus Positif Landai dan OTG Meningkat

Kabar6.com

Kabar6-Sejak sepekan ini tidak ada penambahan kasus warga terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Lebak. Penambahan kasus positif baru yakni L-25 tercatat pada Rabu, 22 Juli 2020.

Tercatat hingga Senin, 27 Juli 2020, total kasus positif Covid-19 di Lebak masih 25 orang dengan kondisi 19 orang sudah dinyatakan aman, 5 masih dalam pengawasan dan 1 orang meninggal dunia.

Meski tidak ada penambahan kasus baru, namun jumlah orang yang berisiko tertular Covid-19 karena kontak dengan pasien positif atau OTG (Orang tanpa gejala) melonjak signifikan.

“Sampai kemarin jumlah OTG yang masih dalam pemantauan sebanyak 239 orang,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lebak, Firman Rahmatullah kepada Kabar6.com, Selasa (28/7/2020).

Memantau akun Instagram Dinkes Lebak, lonjakan jumlah OTG mulai terjadi saat dirilis pasien positif Covid-19 ke-25.

Dari 43, jumlah OTG mulai naik menjadi 110 orang. Jumlah OTG yang dipantau kemudian naik 100 persen pada keesokan harinya menjadi 205 orang dan terus melonjak menjadi 239 orang.

**Baca juga: 6 Ekor Kerbau Milik Warga Cimarga Lebak Raib dari Kandang.

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Lebak belum lama ini telah menerbitkan Perbup tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru pada Masa Pandemi Covid-19.

Perbup yang akan mengatur 7 sektor aktivitas masyarakat tersebut kini mulai disosialisasikan secara masif selama 2 pekan ke depan.(Nda)




Shalat Idul Qurban, Pemkot Tangsel Pantau Kondisi Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Kabag Kesra Sekretariat Daerah Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Heli Slamet mengatakan belum diputuskan penyelenggaraan shalat Idul Adha di Masjid Al-I’thisom. 1 Dzuhijah 1441 Hijriah bertepatan dengan Jum’at, 31 Juli 2020 besok.

“Kita masih menunggu apakah kita melaksanakan atau tidak, kita putuskan menjelang Idul Adha karena suasananya masih seperti ini,” katanya, Sabtu (25/7/2020).

Menurutnya, Walikota Airin Rachmi Diany berpesan penentuan digelar atau tidaknya shalat Idul Qurban berjamaah mesti memantau kondisi serta perkembangan pandemi Covid-19.

“Pada dasarnya jika dilaksanakan kami sudah siap. Protokol kesehatan di Masjid Al Ithisom pada dasarnya sudah berjalan dengan baik,” terang Heli.

Ia bilang, biasanya mengundang tiga masjid di luar Pemkot Tangsel dan masjid-masjid itu berada di dekat lingkungan pemkot dipastikan dibatasi.

**Baca juga: Pilkada Tangsel 2020, Kemenkeu Serahkan Dana Rp3 Miliar.

Tujuanya supaya tidak terlalu banyak jamaah yang datang, sebagai upaya menghindari kerumuman dan jaga jarak. Kendati nantinya akan diatur dengan jarak yang telah ditentukan.(yud)




Pemkab Lebak Tunggu Instruksi Kemenkeu soal Bansos Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, mengatakan, pemerintah kabupaten masih menunggu instruksi dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait bantuan sosial (Bansos) dampak Covid-19.

“Menunggu instruksi Kementerian Keuangan termasuk terkait dengan beberapa refocusing anggaran Covid-19,” kata Iti kepada wartawan, Rabu (22/7/2020).

Meski begitu, berdasarkan informasi terakhir, pemerintah kabupaten harus mencadangkan anggaran untuk bantuan Covid-19 hingga bulan Desember.

**Baca juga: Kebakaran Rumah di Curugpanjang Lebak, Kerugian Ditaksir Miliaran.

“Jadi otomatis banyak kegiatan-kegiatan yang tidak bisa kami lanjutkan. Contohnya yang lagi ramai soal jalan segala macam, dana nya kan kami alihkan ke sana (Covid-19), siapa yang mau? Kalau saya maunya pembangunan,” jelas Iti.

Untuk diketahui, total keluarga penerima bansos di Lebak sebanyak 194.203 keluarga dengan rincian 132.339 keluarga dari Kemensos, 10.425 dari Pemprov Banten, 32.770 keluarga dari Pemkab Lebak dan 18.669 keluarga ditanggung dari dana desa.(Nda)




Pemprov Banten Perlu Kaji Ulang Bankeu ke Desa untuk Sembako Dampak Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten dipandang perlu mengkaji ulang bantuan keuangan (Bankeu) Rp45 juta ke tiap desa yang alokasinya untuk paket sembako bagi masyarakat terdampak Covid-19.

“Ya, saya melihat ini perlu dievaluasi atau ditinjau ulang lagi karena ada BST tambahan tahap 1, 2 dan 3 yang minggu ini dicairkan melalui kantor pos,” kata anggota DPRD Lebak, Musa Weliansyah, kepada Kabar6.com, Jum’at (17/7/2020).

Bansos tambahan ini kata Musa, di luar dari Kemensos, yakni bersumber dari 3 kementerian yakni Kementerian Kelautan, Perikanan dan Ekonomi Kreatif.

“Nah di beberapa desa jika BST ini digabung dengan BST Kemensos, provinsi, kabupaten, dana desa, Program Sembako dan PKH, saya rasa sudah full ya. Nantinya, sembako yang bersumber dari provinsi akan diberikan lagi ke warga yang sudah penerima, ini kan jadi double,” terang politisi PPP ini.

**Baca juga: 17 Hari Warga di Lebak Simpan Granat Manggis.

Jika pun akan tetap diberikan kepada desa yang terdapat warganya belum mendapat BST, Musa meminta agar proses pendataan harus benar-benar dilakukan dengan baik dan diawasi secara maksimal. Begitu juga terhadap BST susulan yang perlu mendapat pengawasan agar tidak terjadi double penerima.

“Maka sepertinya Pemprov Banten mengkaji ulang peruntukan bankeu tersebut. Karena akan lebih baik, dana ini digunakan untuk peningkatan infrastruktur desa,” saran Musa.(Nda)




Perumdam TKR Salurkan Bansos ke Pelanggan Terdampak Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Perusahaan Umum Daerah Air Minum Tirta Kerta Raharja (Perumdam TKR) Kabupaten Tangerang menyalurkan bantuan sosial (bansos) setiap bulan kepada pelanggan. Hal tersebut sebagai bentuk kepedulian dan perhatian terhadap pelanggan di tengah Pandemi Covid-19.

Melalui Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) Perundam TKR Kabupaten Tangerang, penyaluran bansos kali ini berlangsung di kediaman Ketua RT 03/14, Desa Salembaran Jaya, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang, Kamis, 16 Juli 2020 kemarin.

Plt. Direktur Utama Perumdam TKR Kabupaten Tangerang Sofyan Sapar mengatakan, kepedulian terhadap pelanggan di tengah wabah covid-19, terlebih bagi mereka yang benar-benar merasakan langsung dampak penyebaran virus mematikan ini.

“Selama pandemi, kami (Perundam TKR) berkomitmen memberi bantuan, sebagai bentuk perhatian kepada pelanggan yang terkena PHK, dirumahkan, dan warga kurang mampu lainnya,” ujar Sofyan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/7/2020).

Sofyan berharap, semoga pemberian bantuan ini bisa memberikan manfaat bagi warga yang terdampak Covid-19. Kendati semoga ke depan terciptanya interaksi yang baik antara pelanggan, FKP dan Perumdam, sehingga jika terjadi persoalan di lapangan dapat terkomunikasikan dengan baik.

“Kami harap semua pelanggan, bisa semakin mengenal lebih Perumdam TKR maupun FKP,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Pelanggan (FKP) Perundam TKR Kabupaten Tangerang Sutikno menjelaskan, terdapat 120 paket bansos telah tersalurkan kepada pelanggan yang terkena dampak Covid-19 pada bulan ini. Meski demikian bentuk bansos yang disalurkan yakni berupa beras dan uang tunai.

“Hari ini adalah pembagian yang ketiga kalinya. Setiap bulan digilir terus dengan pergantian lokasi desa maupun kecamatan,” jelasnya.

**Baca juga: Mal Ciputra Tangerang One-Stop Shopping Hadir di Kawasan Barat Tangerang.

Untuk penerima bansos diseleksi langsung oleh RT/RW setempat, dengan syarat seluruh penerima adalah pelanggan Perundam TKR Kabupaten Tangerang. Selain itu, agenda ini juga merupakan bentuk sosialisasi atas keberadaan forum pelanggan yang berfungi menjembatani pelanggan dengan Perumdam manakala muncul persoalan.

“Penyaluran bansos dilakukan tidak memicu berkumpulnya masa. Warga diundang, mereka datang, lalu dikasih bantuan dan langsung pulang, tanpa ada dialog panjang,” tandasnya. (ADV)




Gugus Tugas Lebak Waspadai Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Idul Adha

Kabar6.com

Kabar6-Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lebak mewaspadai potensi terjadinya lonjakan kasus positif Covid-19 pasca hari raya Idul Adha.

Lonjakan kasus positif Covid-19 di kabupaten ini pernah terjadi pasca Idul Fitri. Beberapa kasus terdeteksi merupakan imported case atau penularan dari luar daerah.

“Hari raya Idul Adha pasti akan banyak orang yang dari luar daerah datang dan ke kampung halamannya,ini sangat sulit dibendung karena akses bisa dari mana-mana,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lebak, Firman Rahmatullah kepada Kabar6.com, Kamis (16/7/2020).

Dikarenakan tidak ada lagi pemeriksaan di titik-titik perbatasan, maka pencegahan penyebaran Covid-19 harus diwaspadai oleh masing-masing Gugus Tugas kecamatan, desa hingga tingkat RT.

“Gugus Tugas di tiap wilayah ini harus meningkatkan kewaspadaan terutama terhadap para pemudik. Setiap tamu atau warga yang baru datang dari luar daerah wajib lapor agar mempermudah pemantauannya,” tutur Firman.

“Gugus Tugas di kecamatan dan desa ini yang kami harapkan aktif mendata dan mensosialisasikan protokol kesehatan lebih gencar lagi ke masyarakat,” tambahnya.

Dalam 2 pekan terakhir, tidak ada penambahan kasus positif baru di Lebak. Kabar baiknya lagi, dari 20 pasien positif Covid-19, seluruhnya sudah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

**Baca juga: Pengendara Ojol di Lebak ini Temukan Uang Rp 5 Juta, Lalu.

“Ada beberapa pasien yang walaupun sudah dinyatakan negatif Covid-19 tetapi harus tetap menjalani masa isolasi mandiri 14 hari setelah dipulangkan dari rumah sakit,” kata Firman.(Nda)




Kabar Baik, Nihil Kasus Baru dan Seluruh Pasien Positif Covid-19 di Lebak Sembuh

Kabar6.com

Kabar6-Kabar baik kembali datang dari Kabupaten Lebak terkait perkembangan virus Corona atau Covid-19.

Dalam dua pekan terakhir, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tidak mencatat adanya kasus baru warga yang terkonfirmasi positif Covid-19. Kabar baiknya lagi, 20 pasien positif sudah seluruhnya dinyatakan bebas dari Covid-19.

“Ada tiga orang yang masih dalam pengawasan. Mereka memang hasil swabnya sudah negatif Covid-19, tetapi kan mereka harus tetap melakukan isolasi mandiri selama 14 hari terlebih dahulu,” kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Lebak, Firman Rahmatullah, Rabu (15/7/2020).

Kemudian dari jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) 57 orang, 14 orang meninggal dunia, 4 masih dalam pengawasan dan 39 orang sembuh. Kemudian masih ada 7 orang yang berisiko tertular Covid-19 atau orang tanpa gejala (OTG) yang masih dipantau Gugus Tugas.

“Rapid test dan swab kami tetap lakukan baik terhadap OTG maupun PDP. Beberapa kasus positif di Lebak adalah imported case yang kemudian dapat kita ketahui,” terang Firman.

**Baca juga: Dugaan Pungli Pencairan Tunjangan Guru di Lebak Dilaporkan ke Polda Banten.

Meski tak ada penambahan kasus baru, Gugus Tugas tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan menghadapi kebiasaan baru atau new normal.

“Tentu saja harus tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak serta menghindari kerumunan,” imbaunya.(Nda)




Dampak Covid-19, Gelombang PHK Hantui 23 Ribu Buruh Kabupaten Tangerang

Kabar6-Pemerintah Kabupaten Tangerang terus mendata jumlah korban PHK dan di tengah pandemi Covid-19. Sasaran pendataan meliputi jumlah perusahaan tutup dan jumlah PHK yang diperkirakan akan terus bertambah.

“Jumlah PHK saja sampai Juni sudah ada 14.910 orang,” ujar Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar, Rabu 8/7/2020. Gelombang PHK masih akan terus terjadi, sebab kata Zaki, bulanJuli ini akan ada satu perusahaan besar yang akan tutup dengan jumlah karyawan mencapai 8 ribu lebih. “Tentu saja itu sangat berdampak sekali,” katanya.

Menurutnya, hingga akhir Juli 2020 diperkirakan akan ada sekitar 23 ribuan karyawan yang kena PHK di Kabupaten Tangerang.

Ahmad Supriyadi, Ketua SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia) Kabupaten Tangerang prihatin melihat banyaknya buruh yang terkena PHK. Kata dia, meskipun mendapatkan pesangon tapi tidak sedikit yang mendapat pesangon.

“Saya sedih melihat anggota saya pada menderita kena PHK walaupun ada yang mendapatkan pesangon tapi banyak juga yang hanya dapat uang kebijakan karena masa kerja mereka masih minim dibawah 3 bulan,” ujarnya.

**Baca juga: 13 Pabrik di Kabupaten Tangerang Terdampak Covid-19, 15 Ribu Buruh di PHK.

Supriyadi mengaku kalau pihaknya siang malam tanpa henti selalu melakukan pendampingan agar hak-hak mereka tetapi diberikan dan dilindungi.

“Kami selalu melakukan upaya mediasi untuk bisa musywarah secara Bipartit antara pengusaha dan pekerja dan ada kesepakatan antara kedua belah pihak yang tentu tidak merugikan pekerja,” katanya. (Vee)