1

Temuan Penting Polisi di Lokasi Mantri Suntik Mati Kades di Banten

Kabar6-Botol bekas berisikan cairan suntikan ditemukan polisi dari lokasi kejadian dan dijadikan barang bukti. Cairan dalam botol itu diduga menjadi racun yang disuntikan mantri S ke tubuh Salamunasir, Kades Curug Goong, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, pada Minggu, 12 Maret 2023.

Botol itu bermerk Sidiandryl Diphenhydramine. Dokter forensik telah mengambil sampel dari tubuh korban. Guna memastikannya, memerlukan waktu.

“Barang bukti yang kami kumpulkan itu berupa satu botol obat cairan merk Sidiandryl Diphenhydramine, dan jarum suntik. Kita berkirim surat ke ahli, jadi yang mempunyai keahlian itu yang akan menerangkan,” ujar Wakapolresta Serkot, AKBP Hujra Soumena, di  kantornya, Senin (13/03/2023).

Terkait motif keributan hingga penyuntikan, masih dilakukan pendalaman oleh kepolisian, karena harus mencocokkan keterangan dengan barang bukti yang ada.

Termasuk menunggu hasil otopsi dan pemeriksaan sampel darah korban yang akan diperiksa tim dokter forensik, guna memastikan penyebab kematian Salamunasir.

“Ada sampel dari tubuh korban yabg diambil untuk memastikan penyebab kematiannya, apakah benar karena obat ini sebenarnya atau bukan,” jelasnya.

**Baca Juga: Keluarga Duga Kades Curug Goong Dibunuh Secara Berencana

Polisi menyampaikan, pada Minggu, 12 Maret 2023, pelaku S datang ke rumah korban sekitar pukul 13.00 wib. Kemudian keributan terjadi, tiba-tiba pelaku menyuntikkan sesuatu cairan ke punggung kiri Salamunasir.

Tak berapa lama, korban mengalami sesak nafas dan kejang-kejang, sehingga dibawa ke Puskesmas Padarincang oleh warga, keluarga serta pelaku S. Salamunasir kemudian dirujuk ke RSUD Banten untuk penanganan lebih lanjut.

Salah satunya keluarga korban ada yang mendatangi polisi dan melaporkan kejadian tersebut. Pelaku yang ikut ke RSUD Banten kemudian dijemput penyidik Satreskrim Polresta Serkot untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

“Saat di RS, Kasatreskrim menugaskan anggota ke sana dan pada saat anggota sampai di RS, kebetulan terduga pelaku ada di RS, sekaligus saat itu juga diamankan,” terangnya. (Dhi)




Berisiko Bagi Kesehatan, WHO Tidak Sarankan Penyemprotan Disinfektan Langsung ke Tubuh

Kabar6-Saat ini di beberapa tempat, khususnya pada pintu masuk sebuah perusahaan dan juga perumahan warga, telah disediakan sebuah tempat atau bilik disinfektan untuk menyemprotkan cairan disinfektan ke tubuh.

Organisasi Kesehatan Dunia atau (WHO), melansir Dreamers, memberi peringatan untuk tidak menyemprotkan atau memakai cairan disinfektan langsung ke tubuh. Hal ini di khawatirkan karena kandungan dalam cairan disinfektan dapat berisiko bagi kesehataan.

Menyemprot bahan-bahan kimia seperti itu dapat membahayakan jika terkena pakaian atau selaput lendir, contohnya mata dan mulut, demikian tulis WHO dari akun Twitter resminya.

Bahan kimia tersebut seperti alkohol dan klorin yang biasanya menjadi bahan dasar yang terdapat dalam cairan disinfektan, bahan ini juga dinilai ampuh untuk membunuh virus dan bakteri.

Terpapar cairan disinfektan yang berbahan dasar alkohol dan klorin dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan mata. ** Baca juga: Dilarang untuk Hindari Penularan COVID-19, Mengapa Seseorang Sering Menyentuh Wajah?

Jadi, mencuci tangan dengan menggunakan sabun adalah hal paling ampuh untuk mengusir virus yang menempel. Sedangkan, hand sanitizer hanya dipakai jika tidak memungkinkan untuk mencuci tangan, seperti ketika berkendara atau berada di kendaraan umum.(ilj/bbs)




Pemprov Banten Diminta Fasilitasi Cairan Antiseptik untuk Sekuriti Kantor

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Umum Persatuan Pengamanan Dalam Indonesia (PERADA), Asep Bima berharap kepada pemerintah daerah, khususnya Pemprov Banten, agar bisa mengadakan cairan antiseptik atau hand sanitizer. Cairan tersebut yang diperuntukan kepada petugas keamanan dalam perkantoran dan umum agar bisa disediakan di tiap-tiap OPD.

“Semoga hal ini dapat menjadi perhatian serius, sejatinya ketika kita ingin melakukan pencegahan secara preventif maka kita harus mulai dari lingkungan sekitar kita terlebih dahulu,” kata Asep, kepada Kabar6.com, Senin (16/3/2020).

Menurutnya, hal itu bertujuan untuk menekan penularan virus corona di Banten agar terus meluas. Termasuk diminta untuk menyediakan masker kepada para pegawai.

Asep bilang, diharapkan penularan virus corona bisa terus ditekan. Melihat keberadaanya saat ini, masker penutup hidung di pasaran juga sudah mulai sulit untuk didapat.

Pemerintah daerah perlu memikirkan nasib para petugas keaman kantor ini agar terhindar dari penularan virus corona dengan mendistribusikan masker dan cairan hand senitizer.

**Baca juga: BNPB: 104 Pasien Corona Dinyatakan Sembuh.

Menurutnya, petugas pamdal merupakan garda terdepan dalam memberikan pelayanan dari pemerintah kepada publik yang datang silih berganti, sehingga perlu untuk membentengi dirinya masing-masing agar terhindar dari virus mematikan tersebut.

“Pabrik swasta aja sudah dari bulan kemarin menyediakan masker dan hand sanitizer dipabriknya maskng-masing. Masa birokrasi diam-diam saja,” katanya.(Den)




4 Hal yang Bisa Sebabkan Dehidrasi

Kabar6-Dehidrasi terjadi karena asupan cairan yang kurang atau kehilangan cairan lebih banyak dibanding yang masuk dalam tubuh. Cairan hilang antara lain bisa melalui keringat, air mata, muntah, urine atau diare.

Dehidrasi sendiri mengalami tingkat keparahan yang tergantung pada beberapa hal seperti iklim, tingkat aktivitas fisik dan diet. Melansir nhs, ada beberapa penyebab dehidrasi yang sering terjadi:

1. Penyakit
Dehidrasi sering disebabkan oleh suatu penyakit, seperti gastroenteritis, di mana cairan yang hilang karena diare dan muntah yang terus menerus.

2. Berkeringat
Anda juga bisa mengalami dehidrasi saat mengalami keringat berlebihan karena demam, latihan dan olahraga, atau melakukan pekerjaan berat dalam kondisi panas.

Dalam situasi ini, penting untuk minum secara teratur untuk menggantikan cairan yang hilang. Anak-anak dan remaja sangat berisiko karena mereka seringkali mengabaikan gejala dehidrasi

3. Alkohol
Dehidrasi juga dapat terjadi sebagai akibat dari terlalu banyak minum alkohol. Alkohol bersifat diuretik, yang akan membuat Anda sering buang air kecil. Sakit kepala sehabis minum alkohol menunjukkan bahwa tubuh sedang mengalami dehidrasi. Anda harus minum air yang banyak sehabis minum alkohol

4. Diabetes
Apabila Anda mengidap kencing manis, berisiko mengalami dehidrasi karena Anda memiliki kadar glukosa dalam aliran darah yang tinggi. Ginjal akan mencoba untuk menyingkirkan glukosa dengan menciptakan lebih banyak urine, sehingga tubuh mengalami dehidrasi.

Kelompok-kelompok orang yang paling berisiko dehidrasi antara lain orang tua atau lansia yang mungkin kurang menyadari bahwa mereka mengalami dehidrasi dan perlu minum cairan. ** Baca juga: 6 Kondisi yang Tunjukkan Seseorang Paling Ingin Mengemil

Kemudian pecandu alkohol serta atlet yang sering kehilangan sejumlah besar cairan tubuh melalui keringat.(ilj/bbs)




Apakah Anda Sudah Cukup Minum Air Putih?

Kabar6-Tidak cukup minum air putih akan membuat Anda mengalami dehidrasi, yang biasanya ditandai dengan pusing, otak berkabut, kelelahan, halusinasi, bahkan hingga kehilangan kesadaran. Ya, air putih adalah pengangkut zat dan nutrisi penting ke seluruh tubuh.

Sebagian besar pakar kesehatan merekomendasikan minum air putih sekitar dua liter sehari atau delapan gelas. Namun jumlah itu bisa berubah tergantung dari usia, tingkat aktivitas, diet atau pola makan, iklim tempat tinggal, dan obat-obatan tertentu yang diminum.

Bagaimana mengetahui bahwa Anda sudah cukup minum air putih? Seorang dokter naturopati bernama Dr. Drew Sinatra, melansir realsimple, memberitahukan cara mudah untuk mengetahui apakah Anda cukup minum air putih. Apa sajakah itu?

1. Frekuensi buang air kecil dan warna urine
Dikatakan, cara yang bagus untuk mengukur apakah Anda mendapatkan cukup air putih adalah frekuensi buang air kecil dan warna urine. Buang air kecil setiap 1,5-2 jam adalah normal.

Jika urine berwarna kuning gelap dan hanya buang air kecil setiap enam jam atau lebih lama, kemungkinan Anda tidak cukup terhidrasi. Namun, jika frekuensi buang air kecil setiap 30 menit dan urine benar-benar jernih, Anda mungkin terlalu banyak minum air putih dan kemungkinan kurang baik untuk tubuh.

2. Elastisitas kulit
Cara lain untuk mengetahui tingkat hidrasi Anda, terutama untuk anak-anak dan orang tua, adalah dengan memeriksa turgor kulit, yang merupakan penentu elastisitas kulit.

Caranya dengan mencubit kulit di punggung tangan Anda selama beberapa detik dan kemudian lepaskan. Jika turgor kulit kembali dengan cepat ke tempatnya, Anda mungkin terhidrasi dengan baik. Namun, jika perlu waktu untuk kembali ke posisi normal, kemungkinan besar Anda mengalami dehidrasi karena kekurangan air putih.

3. Hindari banyak natrium, kafein, dan alkohol
Semua ahli sepakat bahwa penting untuk menjauhi makanan olahan karena tidak hanya mengandung sedikit air, tetapi juga mengandung jumlah natrium tinggi yang akan membuat Anda lebih mudah hidrasi.

Hal yang sama berlaku untuk kopi dan minuman beralkohol. “Saya memberi tahu pasien saya bahwa untuk setiap cangkir kopi atau segelas alkohol yang diminum, Anda harus minum segelas air putih agar tubuh tidak dehidrasi,” jelas Dr. Drew. ** Baca juga: Ini Waktu Tidur yang Tepat untuk Bakar Lemak

Apakah Anda sudah cukup terhidrasi?(ilj/bbs)




Batasi Konsumsi Makanan Asin Saat Tubuh Kirim 4 Sinyal Ini

Kabar6-Wujud garam tidak hanya butiran putih yang sering ditambahkan saat Anda menggoreng telur atau makan bakso, karena menurut pakar nutrisi dan pelatih kebugaran bernama Mandy Enright, setiap makanan olahan atau buatan manusia kemungkinan besar mengandung garam.

“Jika makanan itu datang dalam kaleng atau sudah jadi dan dibekukan, ada garamnya,” jelas Enright. Kelebihan garam antara lain menyebabkan kembung dan retensi air, kondisi di mana terjadi pembengkakan pada mata, tangan, kaki atau di bagian tubuh mana saja.

Menurut pedoman diet terbaru, rekomendasi asupan garam sebesar 2.300 miligram sodium (satu sendok teh) per hari, tetapi seperti diungkapkan Enright, banyak orang yang melonjak melewati batas garamnya. Konsumsi harian rata-rata mendekati 3.400 miligram sodium per hari, sekira satu dan sepertiga sendok teh.

Bila Anda belanja die toko makanan, sebaiknya lihat label nutrisi dan catat persentase natrium. “Apa pun dengan lima persen atau kurang per porsi dianggap sebagai sumber rendah natrium, sementara 20 persen atau lebih dianggap sebagai sumber tnggi natrium,” ujar Enright.

Apa saja tanda yang memberitahukan Anda untuk membatasi konsumsi garam? Melansir tempo.co, ini empat sinyal yang dikirimkan oleh tubuh:

1. Merasa haus
Sodium memainkan peran utama dalam membantu tubuh kita menyeimbangkan cairan. “Kami membutuhkan asupan garam setiap hari untuk membantu menjaga keseimbangan air dalam tubuh,” kata Enright.

Ditambahkan, “Natrium yang ditemukan dalam garam membantu menjaga cairan di dalam sel kita.” Ketika Anda haus, kata Enright, tubuh memberitahu Anda bahwa tidak ada cukup air untuk mendukung berapa banyak natrium dalam sistem Anda, sehingga ia mengirim sinyal ke otak untuk minum.

2. Perut kembung
Makanan asin cenderung menyebabkan kembung yang menakutkan. “Ketika terlalu banyak natrium mengambang di sekitar darah, air meninggalkan sel, menyebabkan pembengkakan,” ungkap Enright.

Kadar natrium yang ekstrem, diikuti oleh kadar cairan berlebih untuk menyeimbangkannya dapat menyebabkan kembung, terutama daerah perut. Anda juga mungkin merasakan pembengkakan di jari tangan atau kaki setelah makan yang asin. Salahkan ketidakseimbangan cairan yang menyebabkan kembung.

3. Sakit kepala
“Terlalu banyak garam dapat menyebabkan pembuluh darah di otak mengembang, yang dapat menyebabkan sakit kepala yang menyakitkan,” urai Enright.

4. Makanan terasa hambar
“Di atas semua risiko kesehatan, mengonsumsi banyak garam sebenarnya dapat mengubah selera Anda sehingga makanan Anda terasa kurang lezat seiring waktu,” jelas Enright.

Semakin banyak garam yang dimakan, semakin banyak yang Anda butuhkan untuk mendapatkan tanggapan yang menggugah selera yang sama.

“Banyak orang mungkin tidak menyadari berapa banyak kelebihan natrium yang mereka konsumsi sebagai akibat dari perubahan atau pengecapan rasa dari kelebihan garam,” kata Enright. ** Baca juga: Ini 4 Jus yang Bantu Ringankan Sembelit

Jadi bila tubuh sudah mengirimkan salah satu dari keempat sinyal tadi, segera batasi konsumsi makanan yang mengandung tinggi garam.(ilj/bbs)




Sering Tidak Disadari, 7 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Perut Begah dan Kembung

Kabar6-Saat merasakan perut begah, orang sering mengira hal itu akibat kekenyangan. Padahal, ada beberapa faktor lain yang menyebabkan perut begah, terasa penuh, dan kembung.

Di antara banyak hal, melansir Hellosehat, ini dia sejumlah penyebab perut begah dan kembung yang seringkali tidak kita disadari:

1. Menelan gas dan udara terlalu banyak
Makan terlalu cepat, terburu-buru, dan sambil mengobrol bisa membuat Anda sekaligus menelan banyak udara. Menurut Stephanie Middleberg, RD, ahli gizi dari Middleberg Nutrition, makan buru-buru akan membuat makanan tidak terkunyah dengan baik.

Akibatnya, organ pencernaan tidak akan berfungsi optimal untuk memproses makanan. Alhasil, perut Anda pun terasa lebih penuh, kembung, dan padat setelah makan meski belum begitu kenyang.

2. Terlalu banyak minum soda
Gas dari minuman dapat terperangkap di dalam pencernaan dan menyebabkan perut terasa begah. Tidak jarang juga tumpukan gas di perut ini akan membuat Anda sering sendawa setelah minum soda.

3. Terlalu banyak konsumsi makanan berlemak
Mengonsumsi makanan berlemak terlalu banyak dapat menjadi penyebab perut terasa begah. Pasalnya, lemak adalah zat yang sulit dan lambat dicerna oleh tubuh.

Makanan berlemak juga termasuk tinggi kalori, yang membuat perut cepat penuh dan Anda merasa kekenyangan seperti begah.

4. Sedang menstruasi
Perubahan hormon menjelang dan selama menstruasi dapat menjadi penyebab perut terasa kembung atau begah. Menjelang haid, umumnya kadar hormon progesteron dalam tubuh akan berkurang untuk merangsang rahim meluruhkan dindingnya sehingga terjadi perdarahan.

Namun di sisi lain, penurunan kadar progesteron bisa membuat tubuh menahan lebih banyak air dan garam. Alhasil ini bisa menjadi penyebab perut jadi kembung dan terasa begah.

5. Penyakit pencernaan
Sejumlah gangguan pencernaan menyebabkan usus meradang sehingga bekerja lambat untuk mengolah sisa makanan menjadi feses dan memindahkannya ke rektum.

Selama perpindahan ini, sisa makanan yang mengeras dan mengendap terlalu lama dalam pencernaan menghasilkan gas yang menjadi penyebab perut terasa begah.

6. Kelebihan cairan dalam tubuh (retensi)
Jika Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, asupan garam berlebih dapat mengikat cadangan air dalam tubuh. Makan terlalu banyak garam juga dapat mengganggu kerja hormon yang semestinya mengendalikan kadar cairan tubuh.

Ketika jaringan dalam tubuh menahan terlalu banyak air, tidak jarang hal ini dapat menjadi penyebab perut terasa kembung dan begah. Dalam dunia medis, kondisi kelebihan cairan dalam tubuh disebut retensi.

7. Intoleransi makanan
Seseorang yang memiliki intoleransi terhadap makanan tertentu dapat merasa begah dan kembung beberapa jam setelah mengonsumsi pemicunya.

Jenis intoleransi makanan yang paling umum adalah intoleransi laktosa, intoleransi karbohidrat, dan intoleransi gluten. Namun intoleransi makanan berbeda dengan alergi makanan. ** Baca juga: Berapa Lama Batas Aman Simpan 4 Jenis Makanan dan Minuman Ini dalam Kulkas?

Semoga bermanfaat.(ilj/bbs)




Air Berwarna Tak Bisa Gantikan Kebutuhan Cairan Harian

Kabar6-Ada banyak pilihan untuk memenuhi kebutuhan cairan harian tubuh. Tetapi, air dan kandungan mineralnya adalah pilihan terbaik karena dapat membantu tubuh untuk memiliki hidrasi yang sehat.

Artinya, melansir Okezone, air yang berwarna atau selain air mineral sejatinya memang tidak bisa dihitung dan dimasukkan sebagai asupan air untuk kebutuhan sehari-hari. Hal tersebut disebabkan karena kandungan yang terdapat pada air berwarna tadi. Karena itulah, air berwarna tidak bisa menjadi subsitusi atau pengganti untuk memenuhi kebutuhan air harian.

Penyebabnya, seringkali air yang tidak berwarna putih itu kadang-kadang mengandung banyak gula, misalnya es sirop, es campur, dan sejenisnya.

Lantas, bagaimana dengan air ion atau isotonik yang secara tampilan visual juga tanpa warna alias bening seperti air mineral? Air ion sebetulnya adalah air mineral yang ditambahkan kandungan elektrolit, berfungsi sebagai pengganti ketika banyak cairan keluar dari tubuh. Tetapi jumlahnya alamiah tidak ditambahkan. ** Baca juga: Cegah Pikun Bisa Dilakukan dengan Cara Sederhana

Biasanya air ion menjadi minuman untuk berolahraga. Jadi, mengganti cairan dan elektrolit yang begitu banyak keluar dari tubuh kita.(ilj/bbs)




Apakah Konsumsi 2 Liter Air Putih Tiap Hari Cukup Untuk Kesehatan Tubuh?

Kabar6-Selain mengonsumsi makanan sehat seperti daging, telur, sayuran, dan buah-buahan, air putih diketahui dapat menjaga kesehatan dan mengontrol tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.

Sebagian besar orang mungkin pernah mendengar bahwa kita harus mengonsumsi air putih sebanyak delapan gelas dalam sehari. Nyatanya, jumlah asupan air putih pada setiap orang berbeda-beda.

“Air putih yang diperlukan Anda setiap harinya tergantung pada beberapa faktor seperti berat badan, metabolisme tubuh, makanan yang masuk, suhu tubuh, dan seberapa aktif Anda di hari itu,” ungkap Baruch Fertel, dokter di Cleveland Clinic, Ohio, Amerika Serikat.

Baruch, melansir Dreamers, mengatakan bahwa aturan minum air delapan gelas per hari adalah awal mula yang baik. Namun, Anda juga perlu mengonsumsi lebih banyak cairan untuk menggantikan cairan yang telah hilang.

“Misalnya untuk menggantikan cairan yang hilang saat olahraga atau cuaca panas dan lembap. Anda juga mungkin membutuhkan lebih banyak lagi air putih ketika sakit dan demam,” urai Fertel.

Sementara itu, The Institute of Medicine of The National Academies, AS, menyarankan wanita untuk mengonsumsi rata-rata 2,7 liter air putih atau sekira 11 gelas per hari. Disebutkan, asupan air juga bisa didapat dari jus, susu, kopi, teh, soda, buah-buahan, sayuran, dan makanan atau minuman lainnya.

Namun Fertel menambahkan, tidak semua cairan sama manfaatnya, contoh alkohol. “Alkohol adalah diuretik, artinya alkohol dapat memiliki efek paradoks dan menyebabkan kehilangan air. Begitu juga dengan kopi,” kata Fertel. ** Baca juga: Perhatikan 5 ‘Jam Kritis’ di Mana Orang Makan Lebih Banyak dari Biasanya

“Kafein dapat menyesuaikan diri dengan diri, dan menghilangkan efek diuretik seperti pusing atau sakit kepala. Apabila konsumsi kafein konsisten dan tidak berlebihan. Di sisi lain, jika asupan kafein tidak menentu, Anda mungkin akan mengalami efek diuretic,” jelasnya.(ilj/bbs)




Agar Maksimal, Ada 6 Waktu yang Dianjurkan untuk Minum Air Putih

Kabar6-Rutin mengonsumsi air memang sangat dianjurkan. Sekira 60 persen tubuh manusia terbuat dari air, sehingga menjadi hal penting bagi manusia untuk rajin mengonsumsi air putih.

Air bermanfaat melumasi sendi, mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh, mengatur suhu tubuh, membantu pencernaan, membuang racun keluar dari tubuh dan masih banyak lagi manfaat lainnya.

Hal yang sebaiknya diperhatikan, penting untuk minum air pada waktu yang tepat dalam sehari agar mendapatkan manfaat maksimal. Melansir Viva, ini enam waktu yang dianjurkan untuk minum air putih:

1. Saat bangun di pagi hari
Mulailah hari dengan segelas air putih di pagi hari. Ini akan membantu menghilangkan racun dari tubuh dan memberi energi untuk sisa hari yang Anda jalani. Dianjurkan untuk minum air hangat dan air minum dengan suhu normal. Hindari minum air dingin di pagi hari.

2. Sebelum makan
Minum air sebelum makan akan membuat Anda merasa lebih kenyang dan mencegah makan berlebihan. Minum segelas air 30 menit sebelum waktu makan akan membangkitkan selera makan dan melembapkan lapisan perut. Itu juga membersihkan rasa dari sisa makanan atau minuman sebelumnya.

3. Saat lapar
Terkadang kita merasa lapar ketika benar-benar haus. Jadi, jika Anda lapar di antara waktu makan, minumlah segelas air untuk melihat apakah benar-benar mengalami dehidrasi.

4. Sebelum dan sesudah latihan
Untuk melindungi diri dari dehidrasi, penting untuk minum 2-3 gelas air sebelum dan sesudah sesi latihan Anda. Ini juga akan membantu menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Tetapi jangan minum terlalu banyak air dalam waktu singkat, karena ini akan menyebabkan kram perut.

5. Saat sakit
Tingkatkan asupan air saat sakit. Ini bukan cuma bermanfaat menghidrasi tubuh, tetapi juga akan menghilangkan racun dari tubuh dan membantu Anda pulih lebih cepat.

6. Saat lelah
Jika Anda benar-benar merasa lelah dan tidak punya waktu untuk beristirahat, maka tuangkan segelas air putih untuk diminum. Anda mungkin tidak menyadari hal ini, tetapi kelelahan adalah tanda dehidrasi.

Minum air putih akan memberi sedikit dorongan bagi otak, bahkan jika Anda tidak menutup mata untuk sementara waktu. ** Baca juga: Ada Penjelasan Ilmiah Kenapa Orang Punya Muka ‘Jutek’

Jangan malas minum air putih, ya.(ilj/bbs)