1

Kabar Duka, Kepala BPBD Kabupaten Lebak Kaprawi Meninggal Dunia

Kabar6.com

Kabar6- Kabar duka menyelimuti Pemerintah Kabupaten Lebak. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Kaprawi, meninggal dunia di RSUD dr Adjidarmo.

Kabag Humas Pemerintah Kabupaten Lebak Eka Prasetiawan membenarkan kabar duka tersebut. “Iya (Meninggal dunia) di ICU RSUD dr. Adjidarmo,” kata Eka saat dihubungi Kabar6.com.

Namun, Eka belum bisa menyampaikan penyebab meninggalnya almarhum. **Baca juga: Lapas Kelas III Rangkasbitung Beri Pelatihan Usaha Peternakan bagi Warga Binaan.

Salah seorang relawan BPBD menuturkan, Kaprawi wafat pada Pukul 16.35 WIB. Dari RSUD, jenazah almarhum akan dibawa ke rumah duka di Palaton Muara Ciujung Timur Rangkasbitung. “Padahal semalam masih ngobrol, belum tahu ya penyebabnya apa. Cuma dapat info pagi-pagi Bapak katanya ada di ICU, semoga almarhum khusnul khotimah,” tuturnya.(Nda)




BPBD Lebak Janji Dana Tunggu Hunian Korban Banjir Segera Cair

Kabar6.com

Kabar6-Dana tunggu hunian yang dijanjikan pemerintah pusat bagi masyarakat korban banjir bandang dan longsor di enam kecamatan di Kabupaten Lebak pada awal Januari 2020 lalu akan segera cair.

Kepala pelaksana BPBD Lebak, Kaprawi, mengatakan, dana sebesar Rp1.941.000.000 sudah siap dicairkan kepada 647 kepala keluarga, baik yang rumahnya berada di luar maupun di dalam lokasi proyek Waduk Karian.

“Sudah siap cair, segera. Uangnya sudah ditransfer hari Minggu oleh pusat ke BRI,” kata Kaprawi kepada Kabar6.com, Selasa (21/7/2020).

Saat ini, ujar Kaprawi, relawan BPBD dan pihak BRI sedang turun ke masyarakat untuk membuat rekening. Proses pembuatan rekening ditarget bisa selesai secepatnya.

“Iya, kami jemput bola untuk membuatkan rekening masing-masing warga. Jadi nanti BRI yang mentransfer DTH itu ke rekening warga penerima, tidak dilakukan di sini (BPBD),” terang Kaprawi.

**Baca juga: Hore! Objek Wisata di Lebak segera Dibuka.

Kaprawi mengatakan, DTH Rp500 ribu per bulan akan diberikan selama 6 bulan. Sebanyak 647 keluarga itu terdiri dari 269 berada di lokasi waduk karian dan 378 berada di luar lokasi.

“Nah untuk dana stimulan bagi rumah rusak berat, sedang dan ringan akan dicairkan bertahap setelah ini,” imbuh Kaprawi.(Nda)




Gempa Dua Kali Guncang Lebak, BPBD: Harus Diwaspadai

kabar6.com

Kabar6-Gempa bumi yang berpusat di daratan dan laut telah mengguncang Kabupaten Lebak. Gempa bumi pertama dengan Magnitudo 5,4 yang berada di darat 18 kilometer barat daya Rangkasbitung terjadi pada Selasa, 7 Juli.

Gempa kedua terjaei pada Selasa, 14 Juli dengan Magnitudo 5,1 berada di laut 18 kilometer barat daya, Bayah. Meski demikian kedua gempa tidak berpotensi tsunami.

“Harus diwaspadai tetapi bukan berarti takut yang berlebihan,” kata kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi, Jum’at (17/7/2020).

Apalagi, letak Lebak yang memang merupakan zona dekat dengan pusat gempa dan gunung api menjadi catatan para ahli bahwa bencana alam dapat dipastikan akan terulang.

“Sosialisasi dan edukasi masyarakat terutama di pesisir dan perbukitan yang terus dilakukan. Karena yang menjadi penting disampaikan ibu bupati adalah penyelamatan dan perlindungan masyarakat dari bencana,” tutur Kaprawi.

**Baca juga: Kepala MTs di Lebak Dipanggil Kejari terkait Pengadaan Buku.

Menurutnya, gempa bumi merupakan bagian dari aktivitas alam. Maka ia berpesan agar masyarakat perlu harmonis dengan alam.

“Gempa ini aktivitas alam yang tidak bisa kita halangi, tetapi bagaimana kita harmonis dengan alam dan membekali diri dengan edukasi menghadapi bencana yang tidak bisa kita predikasi kapan terjadi,” kata Kaprawi.(Nda)




BPBD Lebak: 142 Rumah Terendam 570 Jiwa Terdampak Banjir di Maja

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak menyampaikan, banjir akibat meluapnya air sungai karena intensitas hujan juga merendam ratusan rumah di Kecamatan Maja, Kamis (14/5/2020).

“Sebanyak 142 unit rumah, 570 jiwa dan 28 hektar area sawah terdampak akibat meluapnya air Cibereum,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Lebak, Kaprawi kepada Kabar6.com.

Kaprawi menyebut, 142 unit rumah yang terendam itu berada di 4 desa yakni Desa Pasirkembang, Desa Mekarsari, Desa Buyut Mekar dan Desa Cibereum.

“Kami harus mengerahkan perahu karet untuk mengevakuasi 15 keluarga karena memilih tinggal di rumah mereka yang sudah terendam,” ujar Kaprawi.

**Baca juga: Komisi II ke Pemkab Lebak: Pastikan Daging Babi Tak Beredar di Pasar.

Untuk kebutuhan warga terdampak, BPBD kini tengah menyiapkan logistik yang secepatnya akan didiatribusikan. Hingga berita ini dibuat, belum ada laporan mengenai korban jiwa.

“Ini sedang kami siapkan logistiknya agar bisa segera dikirim. Semoga ya, semoga tidak ada korban jiwa. Saya harap masyarakat terutama di bantaran sungai untuk mewaspadai karena mengingat hujan dengan intensitas tinggi sering terjadi,” tutur Kaprawi.(Nda)




BPBD Cari Bocah 10 Tahun Tercebur di Kali Total Persada

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang tengah melakukan pencarian terhadap Brenden. Bocah yang berusia 10 tahun itu tercebur di Kali Jembatan Alamanda Total Persada, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Rabu (13/5/2020).

Peristiwa itu terjadi sekitar sekitar pukul 10.00 WIB saat sedang bermain diatas jembatan. Namun hingga kini belum ditemukan.

“Saat itu dia (Brenden) sedang bermain diatas jembatan bersamaan teman-temannya dan akhirnya jatuh dari jembatan,” katanya Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Tangerang, Darmawan saat dihubungi oleh Kabar6.com, Rabu (13/5/2020).

**Baca juga: PMI Kota Tangerang Terima Bantuan 350 APD dari Merah Putih.

Darmawan mengatakan, terjatuh bocah tersebut di atas jembatan terekam oleh kamera pengintai atau CCTV. Namun hingga saat ini petugas pun terus melakukan pencarian dan menurunkan sebanyak 3 perahu.

“3 perahu kita turunkan dalam pencarian ini. Masih pencarian, takutnya tertahan ditengah kolong jembatan,” tandasnya. (Oke)




Honor dan Konsumsi Cegah Covid-19, BPBD Banten Rogoh Rp1 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten terus mengoptimalkan sosialisasi, edukasi dan melakukan penyemprotan disinfektan di delapan kabupaten/kota. Sedikitnya sudah ada 1.073 titik telah didatangi tentang pentingnya pencegahan penyebaran Covid-19.

“Kami menerjunkan 100 petugas lapangan setiap harinya, dengan alat penyemprotan sekira 200 unit,” kata kepala pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana kepada wartawan, Senin (20/4/2020).

Ia jelaskan, pencegahan Covid-19 mendapat alokasi anggaran Rp8,1 miliar dari pergeseran APBD Banten 2020 tahap I.

Anggaran itu sebagian besar digunakan untuk belanja APD, masker, hand sanitizer, disinfektan dan belanja bahan pakai habis lainnya sebesar Rp6,2 miliar.

**Baca juga: Gerbang Tol Serang Timur dan Barat Jadi Check Point Masuk Kota Banten.

Kemudian honor dan makan minum atau mamim petugas sebesar Rp1 miliar, dan sisanya untuk pengadaan sarana dan prasarana lainnya hampir Rp1 miliar.

“Pengadaan disinfektan hampir Rp2 miliar, hand sanitizer Rp2,5 miliar lebih dan masker Rp1,1 miliar. Semua penggunaan anggaran ini kami laporkan kepada gugus tugas dan ke DPRD,” urainya.(Den)




Cegah Corona, Fasilitas Umum di Kabupaten Tangerang Disemprot Disinfektan

Kabar6.com

Kabar6 – Guna memutus mata rantai penyebaran atau penularan Virus Corona (Covid-19), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang bekerjasama dengan BPBD Provinsi Banten melakukan penyemprotan cairan disinfektan di beberapa fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah dan kantor pemerintahan.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tangerang, Kosrudin mengatakan, penyebaran Virus Corona yang hampir setiap hari menimbulkan korban baru harus segera dicegah dan dihentikan. Oleh sebab itu, pihaknys berkoordinasi bersama BPBD Provinsi untuk melakukan penyemprotan cairan desinfektan di fasilitas-fasilitas umum yang ada di Kabupaten Tangerang.

“Hari ini kami lakukan penyemprotan desinfektan di rumah sakit, sekolah dan kantor-kantor di Pusat Pemerintahan Daerah Kabupaten Tangerang sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona,” kata Kosrudin kepada wartawan, Sabtu (21/3/2020).

Kosrudin menjelaskan, penyemprotan cairan desinfektan kali ini dipusatkan pada fasilitas umum yang setisp harinya didatangi banyak orang.

“Karena setiap hari kan selalu ada yang datang ketempat-tempat itu kan kita tidak tahu apakah mereka yang datang sehat atau tidak jadi utuk meminimalisir resiko penularan kami lakuksn penyemprotan,” ujarnya.

**Baca juga: Polsek Panongan Berikan Bantuan Sembako Korban Banjir di Desa Ranca Kelapa.

Selanjutnya, Kosrudin mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Tangerang untuk melakukan pencegahan penularan Covid-19 dengan cara berdiam diri selama 14 hari di rumah dan melakukan pola hidup sehat dengan rajin mencuci tangan, makan makanan yang bergizi, istirahan dan olahraga yang cukup.

“Jangan lupa untuk selalu menjaga kesehatan dengan melakukan hidup sehat agar tubuh kita fit dan tidak mudah tersersng virus,” pungkasnya. (Vee)




BPBD Banten Tak Miliki Anggaran Penanganan Bencana Covid-19

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten tak miliki anggaran penanggulangan bencana covid-19 atau penanganan kebencanaan yang diakibatkan oleh faktor non alam.

Selain, sejak 2016 sampai 2019 kemarin, BPBD Banten tidak memiliki bantuan persediaan stok (Baperstok) sendiri. Kemudian baru pada tahun 2019 kemarin, muncul peraturan dari Permendagri yang mensyaratkan agar BPBD kedepan nantinya bisa mulai menganggarakan untuk keperluanĀ  baperstok, dengan harapkan agar BPBD Banten memiliki baperstok sendiri, apabila bencana datang melanda.

“Di BPBD memang belum tersedia untuk menunjang khususnya kasus bencana non alam ini (covid-19),” terang Kepala BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana pada rapat koordinasi bersama Komisi V DPRD Banten, Rabu (18/3/2020).

Meski begitu, dalam mengantisipasi segala kemungkinan yang bisa terjadi akibat penularan virus corona di Banten, lanjut Nana, pihaknya akan mengusahakannya kepada pusat, agar bantuan kepada Provinsi Banten bisa kucur.

**Baca juga: Panic Buying Corona, Harga Sembako di Pasar Tradisional Serang Stabil.

Salah satunya mengenai pengadaan masker kepada masyarajat, agar bisa didistribusikan.

Ditanya lebih jauh mengenai ketersediaan asker di BPBD Banten saat ini, kata dia, masih ada 15 ribu lembar lagi yang bisa digunakan agar bisa didistribusikan kepada masyarakat, sesuai dengan permohonan dari Kabupaten/kota.(Den)




Damkar dan BPBD di Kota Tangerang Bakal “Pisah Ranjang”

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang menyebutkan bakal ada perubahan nomenkelatur dalam organisasi perangkat daerah. Tugas pokok dam fungsi antara pemadam kebakaran atau Damkar serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang selama ini menyatu akan segera dipisahkan.

“Kami nunggu surat edaran dan petunjuk lebih lanjut dari Kemendagri,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang, Herman Suwarman saat dikonfirmasi kabar6.com, Kamis (5/3/2020).

Menurutnya, terkait kesiapan pemisahan unit kerja Damkar dan BPBD masih menunggu perkembangan lebih lanjut. Pihaknya akan segera melakukan kajian sesuai kebutuhan.

“Ya nunggu perkembangan kita akan kaji sesuai kebutuhan,” Herman.**Baca juga: Dorong PAD, DPRD Minta Pemkot Tangerang Tindak Tegas Usaha Tak Berizin.

Terpisah sebelumnya mengungkapkan melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 16 Tahun 2020, lembaga negara ini mengupayakan untuk menjadikan Damkar sebagai dinas yang mandiri.

Menteri Tito menyatakan hal tersebut saat menghadiri upacara peringatan HUT Pemadam Kebakaran (Damkar) ke-101 di Stadion Sultan Agung, Bantul, 1 Maret 2020 lalu.(Oke)




BPBD Lebak Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi

Kabar6.com

Kabar6-Cuaca ekstrem dan gelombang tinggi diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) diprediksi masih akan terjadi pada bulan Maret di wilayah Kabupaten Lebak.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi mengimbau, masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai, bantaran sungai dan perbukitan senantiasa waspada.

“Kami minta warga selalu waspada karena informasi BMKG, cuaca ekstrem dan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi di Lebak,” ujar Kaprawi.

Wilayah rawan longsor di kabupaten terluas di Provinsi Banten ini berada di 12 kecamatan dan 16 kecamatan lainnya rawan banjir. Selain waspada, Kaprawi mengajak masyarakat untuk selalu menjaga lingkungan.

“Salah satu upaya kita bersama mencegah terjadinya bencana dengan menjaga kelestarian alam,” katanya.**Baca juga: Penerapan Sistem Online, Baru 16 Desa di Lebak Ajukan Dana Desa.

Pasca bencana banjir dan longsor yang melanda 6 kecamatan pada 1 Januari 2020 lalu, penanaman vetiver atau akar wangi di lahan kritis terus dilakukan masyarakat bersama relawan, TNI dan Polri di wilayah Lebakgedong.

“Kita semua berharap program penanaman ini bisa mencegah tanah longsor di samping kita juga harus berkomitmen bersama menjaga kelestarian lingkungan,” harapnya.(Nda)