1

Cuaca Ekstrem 28 Desember 2022, BPBD Tangsel: Kita Siaga Sampai Badai Selesai

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) akan menerjunkan seluruh personil untuk bersiaga menghadapi cuaca ekstrem Rabu 28 Desember 2022.

Peringatan cuaca ekstrem tersebut dikeluarkan oleh Pusat Riset Iklim, dan Atmosfir, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin melalui cuitan akun twitternya, Selasa 27 Desember 2022.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kota Tangsel, Bani Khosiyatullah menerangkan, pihaknya akan bersiaga dalam menghadapi cuaca ekstrem ini.

“Kita siaga sampai badai selesai ya,” ujarnya kepada Kabar6.com di kantornya, Serpong.

“Di medsos kita sampaikan apabila ada informasi dari BPBD, yang namanya BRIN sudah pasti berita itu, maka wajib kita untuk mensosialisasikan,” tambahnya.

Menurutnya, pihaknya harus benar-benar melakukan penebalan personil.

“Ada satgas bencana di dalamnya ada Damkar, ada Pol PP, ada Dishub, ada DLH, ada DSDABMBK, kita terus koordinasi dalam rangka antisipasi,” jelasnya.

Menurut Bani, pihaknya di Tangael memiliki relawan banyak, selain dari Kampung Siaga Bencana (KSB) yang ada di kelurahan, terdapat juga relawan-relawan dari komunitas yang biasa keliling.

Meski begitu, Bani memaparkan, pihaknya dari BPBD Tangsel akan menerjunkan seluruh personil, ditambah dari KSB disetiap kecamatan, dan kelurahan.

“Termasuk kita biasanya berkolaborasi dengan Satpol PP, kemudian LH, termasuk kontak dengan relawan-relawan yang ada di Tangsel,” ungkapnya.

Untuk alat kesiapsiagaan, Bani menjelaskan, pihaknya memiliki puluhan perahu karet, dan memiliki penyedot air walaupun tidak besar.

“Kalau yang kecil (mobil pompa air, red) punya, DSDABMBK pun ada, kemudian DSDABMBK juga sudah menyimpan pompa penyedot air di titik banjir,” terangnya.

Dijelaskan Bani, mobil pemadam kebakaran (damkar) tidak dapat digunakan untuk menyedot banjir, karena akan mengakibatkan kerusakan.

“Karena fungsi mobil damkar itu hanya nyedot ketika dia butuh air saja, itu dari hydran dan dimasukkan ke tangki terus semprot. Kalau menyedot air banjir tidak bisa,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Peneliti Klimatologi, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Erma Yulihastin, memprediksi wilayah Tangerang Raya akan dilanda banjir besar akibat curah hujan ekstrem pada Rabu (28/12/2022) besok.

**Baca juga: Waspada Tol Hujan, Peneliti BRIN: Inti Badai di Atas Wilayah Banten

Erma menyebut, hal itu karena wilayah Tangerang, Jakarta dan Bekasi akan menjadi pusat hujan ekstrem di Jabodetabek. Ia memperingatkan agar warga di wilayah tersebut untuk bersiap menghadapi dampak dari hujan ekstrem tersebut.

“Potensi Banjir Besar Jabodetabek. Siapapun Anda yg tinggal di Jabodetabek dan khususnya Tangerang atau Banten, mohon bersiap dengan hujan ekstrem dan badai dahsyat pada 28 Desember 2022,” kata Erma dalam unggahan akun media sosial Twitternya, Selasa (27/12/2022).(eka)




BPDB Kota Tangerang Siap Antisipasi Cuaca Ekstrim dan Banjir 

Kabar6.com

Kabar6-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengambil sejumlah langkah antisipasi dalam mengahadapi cuaca ekstrim beberapa hari kedepannya.

Kepala BPBD Kota Tangerang, Maryono Hasan mengatakan, pihaknya sudah memberikan surat edaran kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, Forkopimda, Kecamatan hingga Kelurahan, soal antisipasi cuaca ekstrim tersebut.

Selain itu, pihaknya juga melakukan koordinasi dengan OPD persiapan untuk menghadapi cuaca ekstrim dan banjir.

**Baca juga: Pemkot Tangerang Larang Gunakan Petasan saat Tahun Baru 

“Selanjutnya kita membuatkan posko-posko seperti yang dilakukan sebelumnya untuk mengedukasi dan menginformasikan kepada masyarakat mana kala butuh evakuasi,” ujar Maryono saat dimintai keterangan di Gedung DPRD Kota Tangerang, Selasa (27/12/2022).

Maryono mengatakan koordinasi tersebut diantaranya Dinkes, Dinas Lingkungan Hidup, Dishub, Dinas PUPR dan Satpol-PP. “Itu yang kita lakukan komunikasi persiapan menghadapi kebencanaan,” katanya. (Oke)




Hujan Lebat, BPBD Tangsel Catat ada 10 Titik Genangan

Kabar6.com

Kabar6-Hujan lebat yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel), pada sore hari Jumat 2 Desember 2022 menyebabkan beberapa titik genangan.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel pada pukul 01.15 WIB, mencatat ada 10 titik genangan di Kota Tangsel.

“Ada 10 titik genangan yang kita catat pukul 01.15 WIB,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Faridzal Gumai, Sabtu (3/12/2022).

Gumai memaparkan, titik genangan pertama berada di Puri Bintaro Indah RW 22, Kelurahan Jombang, Kecamatan Ciputat, dengan tinggi meter air kurang lebih 90 centimeter.

“Titik kedua di Jurangmangu Permai, Kelurahan Jurangmangu dengan tinggi meter air kurang lebih 25 centimeter. Titik ketiga berada di Pondok Safari RW 15, Jurangmangu Barat, dengan tinggi meter air kurang lebih 30 centimeter,” terangnya.

Lanjut Gumai, titik genangan keempat berada di Perumahan Lembah Pinus, Kelurahan Pamulang Barat, dengan tinggi meter air kurang lebih 15 centimeter.

Lalu, Kampung Batas Indah RW 01, Kelurahan Pondok Betung, Pondok Aren, dengan tinggi meter air kurang lebih 80 centimeter.

**Baca juga: Tembok Roboh di Bintaro, 4 Mobil Tertimbun Reruntuhan

“Kampung Gunung Jombang, Ciputat, tinggi meter air kurang lebih 35 centimeter. Perumahan Pondok Maharta tinggi meter air kurang lebih 70 centimeter, Kavling Kampung Bulak, tinggi meter air kurang lebih 35 centimeter,” paparnya.

“Tol Kunciran – Bintaro tinggi meter air kurang lebih 25 centimeter, dan Villa Bintaro Regency RW 12, Pondok Kacang Timur, tinggi meter air kurang lebih 60 centimeter,” tutupnya.(eka)




Hujan Lebat, BPBD Tangsel Catat 5 Titik Banjir dan Pohon Tumbang

Kabar6.com

Kabar6-Hujan lebat yang mengguyur Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakibatkan adanya banjir dan pohon tumbang di beberapa wilayah.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangsel mencatat ada 4 titik banjir, dan 1 titik pohon tumbang hingga pukul 17.30 WIB.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Faridzal Gumai mengatakan, tinggi meter air tertinggi berasa di Pondok Maharta RW 09, Pondok Kacang Timur, Pondok Aren, banjir mencapai 75 centimeter.

“Kemudian di Jalan Flamboyan Bawah, Rempoa, Ciputat Timur, tinggi air mencapai 40 centimeter,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (6/11/2022).

**Baca juga: Terduga Predator Bocah di Ciputat Ancam Cekik Korban Jika Melapor

Gumai memaparkan, titik banjir lainnya berada di Kavling Kampung Bulak RT 004 RW 02, Pondok Kacang Timur, dan Flamboya Residence, Rempoa, Ciputat Timur, dengan masing-masing ketinggian air mencapai 40 centimeter.

“Kemudian ada 1 pohon tumbang yaitu di Jalan Rosima 2 RT 01 RW 02, Pondok Karya, Pondok Aren,” tutupnya.(eka)




Pohon Setinggi 20 Meter Tumbang di Ciputat, BPBD: Kondisi Akar Sudah Rapuh

Kabar6.com

Kabar6-Pohon setinggi 20 meter di Jalan Elang Raya RT 004 RW 01, Sawah Lama, Kecamatan Ciputat, tumbang sekira pukul 09.30 WIB, Rabu 2 November 2022.

Pohon tumbang tersebut menimpa kabel listrik serta menghalangi jalan setempat.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Faridzal Gumai menerangkan, tumbangnya pohon dikarenakan kondisi akar dan pohon yang sudah rapuh.

“Kondisi akar dan pohon yang sudah rapuh, sehingga tidak dapat menahan besarnya batang pohon, dengan panjang pohon 20 meter dan diameter 90 centimeter,” ujarnya kepada Kabar6.com.

Menurut Gumai, pohon tumbang tersebut mengakibatkan tertutupnya akses jalan, dan menimpa kabel listrik.

**Baca juga: Benyamin: Peranan RT dan RW di Tangsel Penting Cegah Masalah Sosial

Saat ini, dijelaskannya, pohon sudah rapih ditebang, dan akses jalan sudah bisa dilalui.

“Kita berkoordinasi dengan pihak lingkungan setempat serta dinas terkait. Melakukan penebangan dan pembersihan pohon yang tumbang,” tutupnya.(eka)




BPBD Kabupaten Tangerang Sebut Prediksi Puncak Hujan Sampai Januari

Kabar6.com

Kabar6- Kepala pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang, Ujat Sudrajat mengatakan, BMKG Wilayah II menginformasikan mengenai masa waktu curah hujan tinggi. Memasuki puncaknya mulai Oktober hingga Desember.

“Bisa juga sampai bulan Januari, tapi biasanya diupdate oleh BMKG untuk perubahan,” kepada kabar6.com di Tigaraksa, Senin, (31/10/2022).

Ujar menerangkan, tugas BPBD adalah mengantisipasi adanya bencana alam seperti banjir dan air rob. Sebab fenomena alam yang sering terjadi di Kabupaten Tangerang banjir.

“Dengan kesiapsiagaan untuk melaksanakan gelar pasukan atau apel siaga,” terangnya. Apel siaga gelar pasukan besok di danau kawasan Puspemkab Tangerang, Tigaraksa.

Ujat sebutkan, ada tiga daerah aliran sungai di Kabupaten Tangerang yang kerap meluap hingga genangi pemukiman warga sekitar. Yakni, di Sungai Cisadane; Kali Cirarab; dan Kali Cidurian.

**Baca juga: Polresta Tangerang Tidak Menerapkan Tilang Elektronik

Menurutnya, dari apel siaga dapat diketahui kekuatan personel gabungan, peta lokasi rawan bencana serta mitigasi hingga peralatan yang dimiliki. Bahkan sampai ke persiapan logistik untuk warga terdampak bencana.

“Jangan sampai ketika nanti waktunya perahu yang dibutuhkan kempes, rusak, dengan adanya apel ini semua kita cek peralatan,” tegasnya. (Rez)




Banjir-Longsor Terjang 4 Kecamatan di Kabupaten Lebak, BPBD: 4 Sungai Meluap

Kabar6.com

Kabar6-Empat kecamatan di Kabupaten Lebak yakni Panggarangan, Bayah, Cilograng dan Cibeber diterjang banjir dan longsor pada Minggu (9/10/2022).

Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama menyampaikan, dari pendataan sementara, terdapat 11 desa yang terdampak akibat bencana tersebut. Seratus rumah dilaporkan terendam banjir dengan ketinggian air bervariasi.

“Untuk kerusakan infrastruktur ada jembatan gantung penghubung antara Cilograng-Cisolok Sukabumi yang putus dan jembatan gantung penghubung Desa Cisuren juga putus,” kata Febby kepada wartawan.

Febby menerangkan, banjir besar yang melanda belasan desa tersebut terjadi karena meluapnya aliran 4 sungai di selatan Kabupaten Lebak.

“Sungai Cisiih yang mengakibatkan banjir di Panggarangan, kemudian banjir di Cilograng akibat luapan Sungai Cibareno, lalu di Bayah akibat meluapnya Sungai Cimadur dan Cibeber akibat luapan Sungai Cicatra,” papar Febby.

**Baca juga: Sungai di Lebak Selatan Meluap, Ratusan Rumah Terendam

Sejauh ini wilayah yang paling parah terdampak adalah wilayah Bayah. Hal ini disebabkan aliran Sungai Cimadur yang melintasi beberapa desa dengan tingkat pemukiman yang cukup padat.

“Mulai dari Suwakan, Bayah Barat, Bayah Timur juga terlintasi Sungai Cimadur,” kata Febby.(Nda)




Lebak Diguncang Gempa M 5,5, BPBD: Belum Ada Laporan Kerusakan

Kabar6-Gempa bumi Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Kabupaten Lebak, Banten, Minggu (9/10/2022). Gempa berpusat di 26 km Barat Daya Bayah dengan kedalaman 12 km.

Gempa yang terasa hingga ke wilayah perkotaan Rangkasbitung membuat warga yang berada di dalam rumah berlarian ke luar karena khawatir getaran gempa menimbulkan kerusakan.

“Lagi duduk tiba-tiba kok berasa goyang, langsung keluar rumah ternyata benar gempa,” tutur Ifa salah satu warga.

Dihubungi, Kepala BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, menyampaikan, dari keterangan yang dikeluarkan BMKG, gempa yang terjadi pada pukul 17.02 WIB tersebut tak berpotensi menimbulkan tsunami.

“Kami harap masyarakat tidak panik, tapi tetap waspada dan siaga. Selalu mengupdate informasi dari sumber yang terpercaya,” pesan Febby.

**Baca juga: Lasqi Lebak Kirim 40 Delegasi Ikut Pemilihan Duta Qasidah Tingkat Provinsi

Sejauh ini belum ada laporan dari masing-masing wilayah mengenai kerusakan yang ditimbulkan akibat guncangan gempa.

“Belum, belum ada laporan. Tetapi teman-teman relawan di masing-masing wilayah sudah bergerak untuk mengecek kondisi di lapangan, mudah-mudahan tidak ada kerusakan dan korban,” harap Febby.(Nda)




Hujan Deras, BPBD Tangsel Catat Ada 13 Titik Genangan Sementara

Kabar6.com

Kabar6-Hujan dengan intensitas tinggi membuat beberapa wilayah di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) tergenang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mencatat saat ini terdapat 13 titik genangan di wilayahnya.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Tangsel, Faridzal Gaumai kepada Kabar6.com, Kamis 6 Oktober 2022.

“Saya dapat laporan (titik genangan, red) sementara (ada, red) 13 titik,” ujarnya.

Pada laporan BPBD pukul 15.30 WIB, Gaumai menjelaskan, titik tersebut berada di wilayah Perum Bukit Pamulang Indah (BPI), Pondok Safari RW 15 Jurangmangu Barat Pondok Aren.

“Kavling Kampung Bulak, Puri Bintaro Indah, Jalan Bhakti RT 007 RW 11 Kedaung Pamulang, Jalan Wahid dan Jalan Swadaya RT 011 dan RT 009 RW 10 Kedaung Pamulang,” paparnya.

**Baca juga: Tergenang, Tol BSD Kilometer 8 Ditutup Sementara

Lanjut Gaumal, genangan juga berada di Lingkungan RT 06 RW 01 Kelurahan Bambu Apus Pamulang, Pondok Payung Mas RW 12 Cipayung.

“MTS Negeri 1 Pamulang, dan Legoso Raya Kelurahan Pisangan Ciputat,” tutupnya.(eka)




Banjir di Permukiman Baduy, BPBD Lebak Minta Data Curah Hujan di Hulu Sungai Cibarani

Kabar6.com

Kabar6-Permukiman warga suku Baduy di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, kembali terendam banjir, pada Minggu (11/9/2022).

Banjir akibat meluapnya Sungai Cibarani setelah hujan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut. Bantuan logistik telah dikirim BPBD bagi warga terdampak.

Sembilan rumah di Kampung Pamoean terdampak banjir, dan 2 rumah di Kampung Cibogo rusak akibat longsor. Sebuah jembatan bambu yang menghubungkan Kampung Cijahe dan Kampung Cikeusik serta Kampung Cibeo terbawa derasnya arus banjir.

“Sementara ini menggunakan jembatan darurat, memang tidak seperti konstruksi awal tapi yang penting sudah bisa dilalui masyarakat. Teman-teman relawan ke sana untuk melihat apakah perlu pegangan tali untuk lebih aman lagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama, Selasa (13/9/2022).

Febby menyebut, akhir-akhir ini, wilayah tersebut kerap dilanda banjir jika hujan dengan intensitas cukup tinggi terjadi. Banjir di Sungai Cibarani disebut sudah kali ketiga terjadi.

“Ini juga perlu dilakukan investigasi lebih lanjut apakah tampungan airnya atau curah hujannya,” ujarnya.

**Baca juga: Sudah Seminggu Blangko e-KTP Kosong, Disdukcapil Lebak Terbitkan Suket

Ia mengaku sudah meminta data curah hujan yang terjadi di hulu Sungai Cibarani ke Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

“Termasuk mengirim relawan untuk melakukan susur sungai apakah ada aktivitas di hulu sungai,” katanya.(Nda)