1

Geng Motor di Tangsel Bacoki Lawan Hingga Tewas

Kabar6.com

Kabar6-Polisi meringkus sekelompok remaja tanggung di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang terlibat keributan. Para pelaku yang mengendarai motor mendatangi korbannya Steven Saulus Kevin M (22) yang sedang nongkrong di depan Rumah Makan Barcelona, Serua, Kecamatan Ciputat Timur.

“Sempat terjadi adu mulut. Dan pelaku membacoki korbannya sampai terdapat 33 luka di sekujur tubuh,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho di kantornya, Selasa (23/4/2019).

Ia jelaskan ada tujuh orang remaja yang telah berhasil diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka. Yakni, BTG (16), FJR (17), RDW (17), T (19), R (21), FH (20), DF (19) dikenal sebagai kelompok Gang Salak, Pamulang.

Alexander menjelaskan, seluruh tersangka menghampiri korbannya sambil menenteng senjata tajam jenis celurit. Saat bertemu para pelaku dan korban dari geng Parung Benying sempat terlibat adu mulut.

Sementara pelaku lainnya hingga kini berstatus buron. “Sebelumnya korban dan pelaku sempat janjian lewat facebook untuk COD atau tawuran,” jelasnya.

Atas perbuatannya, para pelaku dijerat melanggar KUH Pidana Pasal 340 tentang Pembunuhan Berencana dan atau Pasal 170 tentang Pengeroyokan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.

“Ancaman hukumannya seumur hidup,” tegas Alex.**Baca Juga: Soal Tandatangan, Camat Solear Akan Dilaporkan de Bawaslu.

Meski demikian pihaknya sedang berupaya melakukan penanganan hukum khusus terhadap tiga tersangka yang masih di bawah umur.(yud)




Pemilu 2019, Form C1 di Tangsel Banyak Tercecer

kabar6.com

Kabar6-Form hasil rekapitulasi penghitungan suara pemilu serentak 2019 di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) atau C1 berantakan. Laporan dari semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) mesti terpampang di kantor-kantor kelurahan.

Parman, tim sukses Yansen Tambunan, caleg DPRD Banten dari Partai Demokrat kesulitan saat menghimpun hasil perolehan suara di Panitia Pemungutan Suara (PPS). Ia menemukan banyak bundelan berkas C1 tak terpampang di lokasi papan pengumuman.

“Di Babakan sama Setu banyak yang ilang,” katanya ditemui kabar6.com di Kelurahan Buaran, Kecamatan Serpong, Selasa (23/4/2019).

Menurutnya, hal serupa juga terjadi pada lokasi lainnya di daerah pemilihan (Dapil) 3 Kecamatan Serpong-Setu. Form C1 banyak tercecer.

Di lokasi yang sama, seorang petugas keamanan kantor Kelurahan Buaran mengakui banyak warga tim pemenangan caleg datang membawa dokumen C1.**Baca juga: Kotak Suara Terbuka, Bawaslu Pandeglang Sebut Langgar Prosedur.

“Katanya mau difotocopy. Kalau ada yang ilang atau enggak saya gak tau. Cuma jaga kantor doang,” ujarnya.(yud)




Bahaya, Obat Eximer di Alam Sutera Dijual Rp14 Ribu

kabar6.com

Kabar6-Polisi telah memintai keterangan empat pegawai kebersihan atau cleaning service Mall Living World di Alam Sutera, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan. Keempatnya tepar kejang-kejang usai minum kopi sambil menenggak obat-obatan terlarang.

“Mereka mengkonsumsi eximer,” kata Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho ditemui wartawan di kantornya, Selasa (23/4/2019).

Keempat pemabuk eximer yakni, Akhmad Lahmudin (21), Bagas Andrian (20), Safik (20), dan Candra (18). Alasannya mereka mendengar cerita bahwa pil eximer tersebut dapat meningkatkan stamina.

“Mereka pengen coba-coba. Beli per butir Rp13-14 ribu,” jelas Alexander. Ia mengira karena jumlah dosisnya terlalu banyak atau dicampur zat yang tidak sesuai maka membuat tepar

Usai menenggak eximer keempatnya kemudian hilang kesadaran. Alexander mengatakan, keempatnya siuman sudah berada di Rumah Sakit OMNI di kawasan Alam Sutera.**Baca Juga: Video Kotak Suara Terbuka di Labuan Pandeglang Beredar.

“Eximer adalah obat keras yang boleh berebedar dengam catatan dokter, tidak boleh dijual bebas,” jelas Alexander.(yud)




Warga Pamulang Histeris di Plafon Ada Ular Sanca 4,5 Meter

kabar6.com

Kabar6-Emi, warga Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) histeris. Ia teriak setelah mengetahui di atap plafon kediamannya terdapat ular sanca sepanjang 4,5 meter.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tangsel, Uci Sanusi mengatakan, saat mendapatkan laporan anak buahnya langsung menuju lokasi kediaman Emi. Petugas sempat mengalami kesulitan.

“Karena ular di atas plafon panjangnya 4,5 meter,” ungkap Uci saat dihubungi kabar6.com, Senin (22/4/2019) malam.

Ia jelaskan, keberadaan ular pertama diketahui dari bagian buntutnya. Maka untuk mengevakuasi ular sanca anak buahnya harus naik ke atap plafon.

Petugas membawa lampu senter sambil menenteng tongkat besi. Saat dievakuasi binatang reptil tersebut jinak karena diduga dalam kondisi kenyang usai memangsa tikus.**Baca juga: Pemilik Toko di Jalan Protokol Kota Serang Wajib Punya Lahan Parkir.

Uci bilang, ular sanca tersebut memiliki bobot berat 25 kilogram. “Di atap plafon tidak ditemukan ada telur ular,” jelasnya.(yud)




PSU di Tangsel, Surat Izin Nyoblos Urus ke PPS dan PPK

Kabar6.com

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) menfasilitasi pembuatan surat izin nyoblos. Secarik kertas izin khusus bagi kalangan warga yang punya hak pilih dan akan nyoblos di Pemungutuan Suara Ulang (PSU) pada Rabu lusa.

“Kita berupaya tingkat partisipasi tidak jomplang dari kemarin,” kata Pokja Divisi Hukum KPU Tangsel, Muhammad Taufik Mizan kepada kepada wartawan di kantornya, Senin (22/4/2019).

Ia jelaskan, surat pengantar izin nyoblos ulang sudah diatur dalam PKPU. “Kami harus menfasilitasi izin,” jelas Taufik.

Menurutnya, saat ini pemilih yang bekerja, sekolah atau kuliah masih direkap oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Ia meminta kepada petugas di tingkat kelurahan serta kecamatan bisa memastikan warga yang membutuhkan surat permohonan izin untuk instansinya bisa terakomosir. “Kami siap menfasilitasi surat izin,” janjinya.

Taufiq mengakui PSU terjadi akibat adanya ketidaktahuan regulasi dari Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) pada dua lokasi pencoblosan. KPPS telah sembarangan memperbolehkan 16 orang pemilih mencoblos.

Padahal mereka merupakan warga asal luar Kota Tangsel yang tidak tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta tak bisa menunjukan form pindah pilih atau A5.**Baca Juga: Rekayasa Lalin Satu Arah Akan Terus Dilakukan di Kota Serang.

Yakni, 14 orang di TPS 49 Rengas, dan 2 orang di TPS 71 Cempaka Putih. “KPPS tahunya mereka punya e-KTP saja, sehingga bisa milih,” ujarnya.(yud)




Lusa PSU, KPU Tangsel Siapkan Surat Izin Nyoblos

Kabar6.com

Kabar6-TPS 49 Rengas dan TPS 71 Cempaka Putih di Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dijadwalkan menggelar Pemungutan Suara Ulang (PSU) pada Rabu lusa. Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat telah menyiapkan surat rekomendasi agar para warga pemilih dapat menyalurkan hak politiknya.

Pokja Divisi Hukum KPU Tangsel, Muhammad Taufiq Mizan mengatakan, surat rekomendasi ditujukan bagi kantor warga pemilih yang berhak mencoblos.

“Form yang dimaksud adalah surat izin tidak masuk kerja,” katanya kepada wartawan, Senin (22/4/2019).

Taufiq mengungkapkan, bahwa PSU pada Rabu lusa merupakan hari kerja. Oleh karenanya sangat rentan jumlah partisipasi pemilih pada kedua TPS tersebut rendah.

Menurutnya, sejak kemarin pihaknya telah menyebar surat undangan atau form C6. Surat undangan diberikan kepada masing-masing warga yang resmi tercantum dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) serta form pindah pilih atau A5.

“Untuk logistik surat suara, kotak suara dan form lainnya juga sudah siap serta akan didistribusikan H-1 langsung ke TPS,” ungkapnya.**Baca juga: 22 TPS di Kota Tangerang Siap Gelar PSU.

Diberitakan kabar6.com sebelumnya, PSU terpaksa digelar di kedua lokasi karena petugas pengawas TPS menemukan adanya pelanggaran. Terdapat 14 pemilih di TPS 49 Rengas dan 2 pada TPS 71 Cempaka Putih orang dari luar Kota Tangsel bisa nyoblos tanpa mengantongi DPT dan A5.(yud)




Polisi Klaim Mayat di Tangsel Pasien Sakit Jiwa

Kabar6.com

Kabar6-Sesosok mayat pria dalam posisi tengkurap ditemukan di anak kali Sungai Cisadane, tepatnya belakang perumahan Pesona Indah, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). Pada punggung jasad pria itu hanya tinggal bagian tengkorak.

Kasat Reskrim Polres Tangsel, Ajun Komisaris Alexander Yurikho mengungkapkan, pihaknya telah mendapatkan keterangan dari Gery relawan Gema Lingkungan Cisadane. Sumber polisi menyebutkan jasad pria itu bernama Rifa’i (30).

“Korban memiliki gangguan mental,” ungkapnya kepada wartawan, Senin (22/4/2019).**Baca juga: Polresta Tangerang Perkuat Keamanan di Tingkat PPK dan KPU.

Ia mengaku Rifa’i siswa Rehabilitasi PSPP Galih Pakuan di Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Bahwa Korban kabur bersama teman dari tempat rehabilitasi pada hari Minggu 14 April 2019 Pukul 12.30 Wib, Korban bersama temannya mencoba kabur dengan cara menyebrangi Sungai Cisadane.

“Nmun terseret arus. Satu temannya selamat, satunya lagi menjadi korban,” jelas Alexander. Saat ditemukan korban mengenakan baju kotak-kotak berwarna pink, celana jeans, dan sepatu merah.(yud)




UNBK, SMPN 19 Tangsel Tambah Daya Listrik

Kabar6.com

Kabar6-Terhitung mulai Senin ini selama empat hari sebanyak 17.639 orang siswa-siswi SMP di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Jumlah tersebut tersebar di 189 sekolah negeri maupun swasta yang per hari dibagi dalam tiga sesi.

Ketua Panitia UNBK SMPN19 Tangsel, Aa Suprayogi mengungkapkan, sekolahnya telah siap melaksanakan UNBK tahun ini dengan persiapan matang. Termasuk penyediaan jaringan internet dan pasokan aliran listrik dari awalnya hanyan 5.000 watt.

“Sekarang daya listrik ditambah jadi 11 ribu watt,” ungkap Suprayogi di Ciater, Kecamatan Serpong, Senin (22/4/2019).

Ia menjelaskan, pasokan daya listrik perlu ditambahkan karena pemakaian unit perangkat banyak.

“Pasti jepret listriknya gak kuat kalau komputer menyala semua dan AC menyala,” ujarnya.

Diungkapkan Aa, pada pelaksanaan UNBK di SMPN19 kali ini, diikuti 243 pelajar yang dibagi ke dalam 3 sesi dengan setiap sesi diikuti 81 peserta.

“Kami ada dua laboratorium, setiap sesi ada 81 siswa peserta UNBK yang dibagi ke dalam dua ruang lab, lab 1 untuk 51 peserta dan lab ke dua untuk 32 orang peserta,” katanya.

Suprayogi menambahkan, untuk menjamin keamanan sekolah selama pelaksanaan UNBK, pihaknya menerapkan jam piket malam bagi seluruh guru pria, untuk ikut menjaga keamanan di sekolah.**Baca Juga: Kopi Gula Aren di Kedai ini Joss Banget.

“Kami wajibkan guru pria piket menjaga sekolah, sebagai tanggung jawab bersama, demi kelancaran UNBK, karena kami takut dan khawatir peristiwa kemalingan kemarin masih menjadi trauma buat kami,” tambahnya.(yud)




Innalillahi, KPPS di Tangsel Ada yang Meninggal Dunia

kabar6.com

Kabar6-Pemilu serentak 2019 di Kota Tangerang Selatan menelan korban jiwa. Hanafi, Ketua Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) 50 di Jurangmangu Timur, Kecamatan Pondok Aren, meninggal dunia pukul 16.00 WIB, sehari setelah pencoblosan.

Tri Widartani, istri almarhum menceritakan pada hari pencoblosan pukul 10.00 WIB suaminya sempat pulang ke rumah. Hanafi mengeluhkan rasa sakit pada bagian perut sehingga membeli kelapa ijo.

“Enggak punya penyakit. Enggak pernah bilang,” katanya ditemui wartawan di rumah duka, Minggu (21/4/2019).

Menurutnya, saat pencoblosan selesai Hanafi sempat kembali lagi ke rumah untuk istirahat. Seorang anggota KPPS pun mendatangi kediamannya untuk minta tandatangan berita acara pencoblosan.

Tri bilang, suaminya merasa kondisi tubuhnya sudah tak kuat. Hanafi akhirnya tak melanjutkan proses penghitungan suara.

“Jam 8 malam manggil dokter. Katanya asam lambungnya naik,” jelasnya.**Baca juga: Ini 6 Kecamatan yang Harus Melaksanakan PSU di Kota Tangerang.

Usai diperiksa dokter Hanafi terus tertidur pulas. “Saya taunya sore pas tanggal 18 bapak udah enggak bangun,” lirih Tri sambil mengusap air mata.(yud)




Dipakai USBN, Jadwal Pleno Rekap Suara di Serpong Utara Ditunda

kabar6.com
Kabar6-Jadwal pleno rekapitulasi penghitungan suara pemilu serentak 2019 di Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, dipastikan mundur. Sebab lokasi gedung penyelenggaraan merupakan bangunan gedung SDN Pondok Jagung 2.
Mulai besok sekolah tersebut akan mengadakan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Padahal sebelumnya mulai pukul 09.00 WIB pleno rekapitulasi penghitugan suara pemilu sudah dimulai.
“Pelaksanaannya mundur setelah ujian baru bisa mulai,” kata anggota PPK Kecamatan Serpong Utara, Komarudin, Minggu (21/4/2019).
Menurutnya, pleno rekapitulasi ditargetkan dapat selesai selama 10 harim. Makanya PPK Serpong Utara mengejar waktu tahapan dapat sesuai jadwal.
Meski demikian, lanjut Komarudin, pihaknya masih mencoba koordinasi dengan saksi utusan calon legislatif maupun pasangan calon presiden dan wakil presiden.
“Kesepakatannya pleno mau mulai jam 10 selesai ujian atau abis jam makan siang,” jelasnya.**Baca juga: Sejumlah TPS di Tangsel dan Lebak Siap PSU Pada Rabu Besok.
“Masih dalam pengkoreksian itu Kelurahan Pondok Jagung Timur, Paku Alam dan Pakulonan,” tambah Komarudin.(yud)