1

Warga Lebak Protes Bak Kontrol Indosat Karena Berdiri di Tanah Wakaf

Kabar6.com

Kabar6-Bak kontrol kabel optik milik Indosat, di ruas Jalan Rangkasbitung-Leuwidamar, Kampung Babakan Kalapa, Desa Aweh, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak mendapat protes warga.

Protes tersebut lantaran lokasi bak kontrol dibangun di tanah wakaf masjid. Pembangunan bak kontrol juga tanpa sepengetahuan dan seizin warga serta dewan kemakmuran masjid (DKM).

“Kami tahunya ini pas mau beres. Kami minta disetop karena ini kan tanah wakaf berat pertanggungjawabannya,” kata Ketua DKM Al Ikhwan, Suherman, Senin (9/3/2020).

Suherman meminta Indosat memindahkan bak kontrol agar tidak berada di tanah wakaf masjid. Hal itu agar tidak menjadi permasalahan di kemudian hari.

“Kami sudah sampaikan ke pihak pelaksana dan ke Pak Hadi Dinas PUPR yang memediasi agar ini dipindahkan tapi belum ada tindak lanjut. Kami tetap menuntut ini tetap dipindahkan karena ini menyangkut wakaf masjid,” tegas Suherman.

Saat dihubungi, Hadi mengatakan, izin pembuatan bak kontrol sudah ditempuh ke pemerintah daerah.

**Baca juga: PT Aam Disebut Monopoli Program Sembako di Lebak.

“Izinnya ke bupati lah, ke DKM enggak izin dikira yang dipakai itu tanah jalan ternyata tanah masjid,” kata Hadi.

Hadi menyebut, bahwa antara pihak Indosat dengan DKM sudah membuat perjanjian terkait bak control tersebut.

“Saya kan cuma menyambungkan makanya saya sampaikan dulu ke Indosat dan sudah ada kesepakatan,” ucapnya.(Nda)




Berdiri di Saluran Irigasi, Warga Minta Jembatan Dibongkar

Kabar6.com

Kabar6 – Sekertaris Camat (Sekcam) Pakuhaji, Yandri Permana membenarkan bahwa pihaknya telah memberikan surat teguran pertama kepada pemilik bangunan jembatan yang di duga berinisial IM.

Yandri mengatakan, pembangunan jembatan di Kampung Empetan, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang tersebut melanggar peraturan. Pasalnya, pondasi jembatan tersebut dibangun di daluran air milik pemerintah daerah.

“Mungkin itu sebabnya sekarang ditutup pakai terpal dan panggung biar pekerjanya tidak terlihat,” ujar Yandri, Senin (27/1/2020).

Dibeberkan Yandri, isi surat teguran pertama yang layangkan pihaknya yakni mengintruksikan agar pemilik memindahkan pondasi jembatan itu yang berada di lahan saluran air milik aset pemerintah.

Sementara Kholis (45) warga setempat berharap agar pemda dan pemerintah segera lakukan pembongkaran, karena peembangunan pondasi tersebut mempersempit saluran air irigasi yang dapat mengakibatkan banjir.

**Baca juga: Diduga Tak Berizin, Pembangunan Jembatan di Kampung Empetan Disoal Warga.

“Itu mempersempit saluran irigasi. Kalau banjir kasian warga karena lokasinya sangat dekat dengan rumah warga,” pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, tim Kabar6.com masih terus berupaya mengkonfirmasi terkait pembangunan jembatan terseput kepada kepada pemiliknya. (Vee)




Kebiasaan Makan Sambil Berdiri Bikin Makanan Jadi Kurang Enak

Kabar6-Selain kurang sopan, kebiasaan makan sambil berdiri juga tidak dianjurkan dari di sisi kesehatan. Nah, sebuah penelitian mengungkap fakta, kebiasaan makan sambil berdiri ternyata bisa membuat rasa makanan menjadi kurang enak.

Hasil penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal berjudul Journal of Consumer Research, melansir Doktersehat, menunjukkan bahwa makan sambil berdiri mampu mempengaruhi stres, menurunkan selera makan, dan membuat persepsi makanan yang kita rasakan berbeda jauh dibandingkan dengan saat makan sambil duduk.

Para peneliti mengecek kinerja indera vestibular tubuh dari 350 partisipan saat makan dengan posisi duduk ataupun posisi berdiri. Diketahui, indera ini mempengaruhi keseimbangan tubuh, postur tubuh, sekaligus orientasi spasial. Indera ini juga bisa memberikan pengaruh pada rasa.

“Meski makanan yang kita konsumsi memiliki rasa yang kuat, tubuh kita akan mengalami penurunan persepsi rasa jika makan dengan posisi berdiri. Sebaiknya memang kita makan dengan posisi duduk demi menikmati makanan lebih baik,” urai Prof. Dipatan Biswas dari University of South Florida, Amerika Serikat.

Fakta lain, kebiasaan makan sambil berdiri bisa mempengaruhi kinerja jantung. Hal ini disebabkan oleh pengaruh gravitasi yang berbeda pada saat kita berdiri dan duduk.

Jika kita makan sambil berdiri, jantung akan terpengaruh dengan gravitasi Bumi yang akhirnya membuat organ ini bekerja dengan lebih keras demi mengalirkan darah ke tubuh bagian tas. Hal ini akan meningkatkan denyut jantung sekaligus hormon kortisol atau hormon stres.

Keberadaan hormon stres yang lebih banyak ternyata mempengaruhi otak kita dalam mengecek rasa makanan, suhu makanan, hingga porsi makanan. Hal inilah yang membuat rasa makanan saat dikonsumsi saat berdiri tidak seenak saat kita sedang duduk.

Selain posisi makan, jika kita membawa beban seperti tas belanja, tas jinjing, atau benda-benda lainnya saat makan. Hal ini juga akan membuat rasa makanan menjadi kurang nikmat.

Tidak hanya bisa menurunkan rasa makanan, pakar kesehatan menyebut ada banyak hal lain yang bisa kita rasakan jika sering makan sambil berdiri. Apa sajakah itu?

1. Berikan dampak buruk bagi organ pencernaan
Makan sambil berdiri bisa membuat pencernaan tidak mengolah makanan dengan sempurna. Bukannya digiling atau dipecah terlebih dahulu dengan baik di lambung, makanan justru langsung bergerak menuju usus.

Masalahnya adalah makanan tidak benar-benar berada dalam kondisi sudah halus sehingga akan membuat usus tertekan. Selain membuat nutrisi makanan tidak bisa diserap dengan maksimal, hal ini justru akan meningkatkan penumpukan lemak.

2. Picu perut kembung
Karena makanan tidak bisa diserap secara sempurna di dalam usus, maka akan terjadi produksi gas yang berlebihan. Dampaknya adalah perut yang menjadi lebih mudah kembung atau begah sehingga memicu sensasi tidak nyaman.

3. Perut lebih mudah lapar
Akibat laju makanan yang lebih cepat di saluran pencernaan, lambung pun akan menjadi lebih cepat kosong. Hal ini membuat otak pun kembali mengeluarkan sinyal lapar dengan cepat.

Masalahnya adalah hal ini akan membuat kita tertarik untuk mengemil makanan tidak sehat atau makan dengan porsi yang berlebihan. Risiko untuk terkena kenaikan berat badan pun akan naik dengan signifikan. ** Baca juga: Setop Kunyah Makanan Secara Tergesa-gesa

Jadi, biasakan makan sambil duduk, ya.(ilj/bbs)




Berdiri ‘Perpanjang’ Hidup Anda

Kabar6-Nyaris semua aktivitas harian bisa dilakukan dengan duduk. Sama halnya, sejumlah pekerjaan kantor pun banyak menghabiskan waktu dengan duduk.

Termasuk saat naik kendaraan umum, menonton TV, atau makan bersama keluarga, semuanya dilakukan dengan duduk.

Apakah aktivitas tersebut tidak mengganggu kesehatan? Sebuah penelitian, melansir Everydayhealth, menemukan bahwa orang yang diminta duduk dalam waktu yang cukup lama akan mengalami tanda-tanda tekanan psikologis. Kemudian dalam penelitian itu ditemukan, seorang wanita yang duduk selama 10 jam dalam sehari memiliki peningkatan risiko terkena penyakit kardiovaskular dibandingkan mereka yang duduk sekira lima jam atau kurang.

Setiap menit Anda berdiri akan meningkatkan kesehatan dari waktu ke waktu. Menurut American Cancer Society, seorang wanita yang duduk selama setidaknya enam jam sehari memiliki angka kematian 34 persen lebih tinggi dibanding mereka yang duduk selama tiga jam atau kurang setiap hari.

Sementara pria yang duduk lebih dari enam jam memiliki angka kematian 17 persen lebih tinggi daripada pria yang duduk selama tiga jam. ** Baca juga: Menurut Studi, Orang Cenderung Memilih Pasangan yang Mirip dengan Mantannya

Jadi, berdirilah di sela-sela pekerjaan kantor untuk ‘memperpanjang’ usia Anda.(ilj/bbs)




Busyet! Ada Tower Berdiri di Halaman SDN 1 Panongan, Dindik Merem

Kabar6.com

Kabar6-Warga keluhkan keberadaan tower operator selular yang berada di halaman SDN Serdang Kulon 1, Panongan, Kabupaten Tangerang.

Salah satu warga, Sutini menjelaskan, pihak warga dan pihak sekolah tak pernah sekalipun diajak komunikasi oleh pihak pemasang tower.

“Denger-denger sih, ada oknum di desa ini yang mengijinkan terpasangnya tower di lingkungan sekolah itu tanpa koordinasi dengan pihak sekolah. Kayak punya bapak moyang aja tuh sekolah,” ketus Sutini dengan nada kesal, Jumat (1/2/2019).

Saat konfirmasi ke pihak sekolah, kepala sekolah tidak dapat dikonfirmasi karena sedang tidak ada di tempat. Begitu juga saat mengkonfirmasi Sukarna, Kepala Desa Serdang Kulon yang juga tak ada di tempat.

Terpisah, Kepala Bidang SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang, Mamat Matlutfi menjelaskan, Dindik Kabupaten Tangerang tak pernah ada komunikasi dengan pihak manapun terkait keberadaan tower di lingkungan sekolah itu.

“Jadi jangan libatkan kami tentang keberadaan tower di halaman sekolah itu. Silahkan Tanya ke bagian asset di BPKAD,” tutur Mamat.

**Baca juga: Carut Marut Pemantauan dan Pendataan BPTJ, Puluhan Truk Numpuk di Legok.

Berdasarkan data yang dihimpun Kabar6.com, tower pemancar sinyal itu dapat memicu kanker terutama anak-anak, menurunkan sistem kekebalan tubuh, mudah terserang penyakit serta bahaya BTS roboh. (jic)




Kebiasaan Makan Sambil Berdiri Tidak Disarankan

Kabar6-Karena satu dan lain hal, sebagian orang memilih makan sambil berdiri. Padahal cara ini tidak disarankan. Sama seperti minum, menurut para ahli, makan sambil berdiri sangat berbahaya bagi sistem pencernaan dan tubuh.

Mengapa demikian? Melansir timesofindia, berikut adalah efek buruk makan sambil berdiri:

1. Pengaruhi pencernaan
Posisi Anda saat makan sangat mempengaruhi pencernaan. Makan sambil berdiri, menurut dokter, dapat mengosongkan perut lebih cepat dan makanan bergerak ke usus, sebelum pecah menjadi partikel prima. Nah, hal itu akan meningkatkan tekanan pada usus dan menyebabkan masalah pencernaan. Pergerakan langsung makanan dari lambung ke usus diyakini karena gaya gravitasi.

2. Porsi makan jadi banyak
Makan sambil berdiri membuat makanan tidak pernah mengisi perut. Akibatnya, Anda tidak pernah tahu apakah sudah kenyang atau tidak, sehingga porsi makan pun menjadi berlebih. Disarankan untuk mengonsumsi makan secara perlahan-lahan karena akan lebih sehat. Cara ini juga dapat meningkatkan perasaan kenyang.

3. Gampang lapar lagi
Menurut para ahli, makan dalam posisi berdiri menghasilkan pencernaan makanan pada tingkat 30 persen lebih cepat. Hal itu membuat Anda merasa lapar hanya setelah beberapa jam makan.

4. Perut jadi kembung
Pencernaan yang lebih cepat bisa berbahaya karena memberikan lebih sedikit waktu bagi tubuh untuk menyerap nutrisi yang selanjutnya menghasilkan gas dan kembung. Hal ini karena ketika karbohidrat tidak dicerna dengan benar, mereka cenderung berfermentasi di usus dan menyebabkan gas yang mengakibatkan kembung.

Disebutkan, mereka yang makan dalam posisi duduk terbukti cenderung memiliki pencernaan yang lebih baik. Ketika makan dalam posisi duduk, indera Anda langsung menangkap makanan dan memberi pesan langsung ke otak yang membuat tetap kenyang untuk jangka waktu lebih lama. ** Baca juga: Ladies, Cari Tahu Tanda Anda Sedang Subur

Yuk, hilangkan kebiasaan makan sambil berdiri agar tetap sehat.(ilj/bbs)




Peneliti: Berdiri Minimal 2 Jam Saat Bekerja Kurangi Risiko Kematian Dini

kabar6.com

Kabar6-Terlalu sering duduk saat bekerja, menurut banyak penelitian, dapat meningkatkan risiko terserang beberapa penyakit. Bahkan, terlalu lama duduk saat bekerja juga dapat meningkatkan risiko kematian dini.

John Buckley, profesor ilmu olahraga di University of Chester, melakukan sebuah penelitian untuk mengurangi dampak yang disebabkan oleh durasi duduk seorang karyawan saat bekerja. Hasilnya, melansir LiveScience, berdiri selama dua jam dari total delapan jam kerja, dapat mengurangi risiko karyawan terserang penyakit seperti jantung, kanker, dan diabetes tipe 2. Dikatakan Buckley, selama dua jam itu, karyawan dapat berdiri dan berbicara dengan rekan kantor lainnya, atau membuat minuman sendiri di dapur kantor.

Apabila berdiri selama dua jam dirasa terlalu lama dan memberatkan, Aviroop Biswas, peneliti dari Institut Kebijakan Kesehatan, Manajemen, dan Evaluasi di University of Toronto menyarankan para karyawan bisa memulainya dengan berdiri selama dua menit terlebih dahulu. Jadi, Anda bisa memulainya dengan berdiri selama dua menit, duduk kembali selama kurang lebih 30 menit, kemudian berdiri lagi selama dua menit dan seperti itu seterusnya.

Dengan menerapkan pola hidup seperti tadi, menurut Biswas, para karyawan yang menghabiskan hampir separuh harinya di kantor untuk bekerja akan terhindar dari penyakit-penyakit berbahaya. ** Baca juga: Mengapa Wanita Punya Harapan Hidup Lebih Lama Ketimbang Pria?

Bahkan, Biswas mengungkapkan rutin berdiri atau bergerak selama dua jam sehari dapat membantu membentuk tubuh dan mengurangi risiko penimbunan lemak karena metabolisme yang buruk saat karyawan sering duduk saat bekerja.(ilj/bbs)




The Vertical Bed, Bantu Anda Tidur Kapan Saja Bahkan Sambil Berdiri

Kabar6-Alat yang satu ini tampaknya dapat sangat membantu Anda yang memiliki jam tidur kurang. Ya, alat bernama The Vertical Bed atau tempat tidur berdiri ini membuat Anda bebas tidur di mana pun dan kapan saja saat kantuk menyerang.

Namun tidak seperti tempat tidur yang terdiri dari kasur, bantal, guling, The Vertical Bed memiliki tongkat yang ditancapkan ke tanah untuk menopang tubuh agar tidak terjatuh. Seperti dilansir Coolthings, tempat tidur berdiri ini juga dilengkapi dengan tali pengaman, bantal leher, kaca mata hitam untuk menahan sinar matahari, headphone agar tidak ada suara bising yang menganggu, serta sebuah payung yang dapat digunakan saat terik sinar matahari menghampiri atau ketika hujan tiba.

Kesemua alat itu disimpan menjadi satu dalam koper kecil, sehingga Anda akan dengan mudah membawanya ke mana saja. Untuk membuktikan bahwa The Vertical Bed ini bekerja dengan baik, sang perancang melakukan uji coba kepada satu subjek di tengah-tengah kota New York.

Hasilnya, subjek tersebut berhasil tertidur lelap selama 40 menit menggunakan The Vertical Bed. Meskipun demikian, tentu saja tidur sambil berdiri tidak dapat terhindar dari pandangan orang lain yang melewatinya. ** Baca juga: Miris! Anak Laki-laki di Kota Tenancingo Dipersiapkan Jadi Mucikari

Tertarik memiliki The Vertical Bed?(ilj/bbs)




Layaknya Bis, Sebuah Maskapai dari Kolombia Canangkan Penumpang Berdiri Selama Perjalanan

Kabar6-Berdiri dalam bus karena tidak kebagian tempat duduk adalah hal yang biasa kita alami. Namun apa jadinya jika penumpang pesawat pun berdiri layaknya naik bus?

Nah, baru-baru ini sebuah maskapai dari Kolombia mencanangkan penumpang berdiri dalam perjalanan. Seperti dilansir express.co.uk, ide itu berasal dari Maskapai VivaColombia, dengan alasan bahwa tidak semua orang dapat menggunakan trasportasi udara karena harga tiket yang mahal. Untuk menyiasati hal tersebut terlontarlah ide penumpang berdiri.

Dengan diberlakukannya penumpang berdiri, tentu saja harga tiket akan lebih murah ketimbang harga tiket penumpang duduk. VivaColombia ingin lebih banyak orang menggunakan pesawat sebagai alat transportasi mereka.

“Ada sejumlah orang yang tengah meneliti kemungkinan penumpang terbang dengan berdiri. Kami sangat tertarik dengan apapun yang membuat perjalanan lebih murah,” ujar William Shaw, pendiri sekaligus CEO VivaColombia.

Disebutkan, ide penumpang berdiri pertama kali digagas oleh Airbus pada 2003 silam, dan beberapa maskapai penerbangan telah setuju dengan gagasan tersebut tanpa terkecuali VivaColumbia.

Jadi penumpang tak sepenuhnya berdiri selama perjalanan, namun kursi akan dibuat secara vertikal seperti kursi bar. Hal ini juga akan menghemat ruang dan memuat kursi lebih banyak. ** Baca juga: Karan Jadi Orang Pertama di India yang Tato Bola Matanya Jadi Hitam

Sayangnya, gagasan ini belum mendapatkan persetujuan. Direktur Penerbangan Sipil, Alfredo Bocanegra, menolak gagasan tersebut dan enggan menandatangani kontrak dengan maskapai.(ilj/bbs)




Begini Perbandingan Berdiri & Duduk yang Tepat

Kabar6-Mungkin Anda termasuk orang yang banyak menghabiskan waktu dengan duduk, karena tuntutan pekerjaan. Padahal kebiasaan duduk terlalu lama bahkan berjam-jam memiliki risiko terkena penyakit jantung dan diabetes tipe 2. Sama halnya, terlalu lama berdiri juga bisa membuat punggung menjadi pegal, dan memicu keluarnya varises.

Bagaimana sebaiknya melakukan duduk dan berdiri yang seimbang? Dilansir Pesona, rasio atau perbandingan lamanya Anda berdiri dan duduk adalah 1:2. Artinya, dalam sehari, jika waktu total Anda duduk adalah empat jam, berarti Anda harus berdiri atau berjalan selama dua jam. ** Baca juga: Ada 5 Efek yang Dialami Tubuh Ketika Anda Kurangi Konsumsi Gula

Idealnya, kebiasaan ini dilakukan sedikit demi sedikit. Contoh, setelah satu jam duduk, Anda berdiri atau berjalan selama 30 menit sambil melakukan pekerjaan lain. Hal yang penting diperhatikan adalah rasio 1:2 itu sebaiknya diikuti. Selamat mencoba.(ilj/bbs)