1

5 Asupan Sehat Bikin Diet Jadi Aman

Kabar6-Diet menjadi salah satu program yang dipilih saat Anda merasa berat badan bertambah atau melebihi angka ideal untuk kesehatan. Sayangnya, terkadang ketika sedang menjalankan program diet, Anda sering tergoda mencicipi minuman atau makanan lezat.

Hal ini tentu saja menjadi dilema, karena dapat berpengaruh terhadap berat badan sekaligus mengacaukan diet. Bagaimana solusinya? Melansir Healthline, ada lima asupan sehat yang bisa mendukung program diet Anda jadi aman. Apa sajakah itu?

1. Makanan berprotein
Ketika sedang diet, asupan protein sangat penting untuk tubuh. Hal ini karena tubuh akan membakar kalori saat mencerna dan memetabolisme protein yang Anda makan, sehingga diet tinggi protein dapat meningkatkan metabolisme 80 hingga 100 kalori per harinya.

2. Camilan sehat
Makanan yang sudah diolah seperti junk food, biasanya akan menambah jumlah lemak dan gula ke dalam tubuh Anda. Jadi, hindari makanan tersebut agar program diet lancar. Ganti dengan camilan sehat seperti buah-buahan.

3. Yoghurt
Anda memerlukan camilan sehat untuk melancarkan program diet dan menghambat proses penumpukan lemak. Selain buah-buahan, Anda bisa mengonsumsi yoghurt, kacang-kacangan, wortel, dan telur rebus.

4. Air putih
Minum 0,5 liter air dapat meningkatkan kalori yang telah dibakar sebesar 24-30 persen selama satu jam sesudahnya. Minum air sebelum makan juga dapat menyebabkan berkurangnya asupan kalori, terutama untuk orang paruh baya dan lanjut usia.

5. Kopi tanpa gula
Kabar baik bagi penikmat kopi, sebab minuman ini dapat membantu program diet Anda. Namun perlu diingat bahwa yang Anda minum adalah kopi tanpa gula.

Kopi berkafein dapat meningkatkan metabolisme sebesar 3–11 persen dan mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2 sebesar 23–50 persen. ** Baca juga: Pilih 4 Jenis Kentang dengan Karakter yang Berbeda-beda

Asupan yang tepat membantu diet tetap sehat.(ilj/bbs)




3 Tanda yang Tunjukkan Anda Kelebihan Protein

Kabar6-Protein adalah salah satu zat gizi yang dibutuhkan untuk metabolisme dan kesehatan tubuh. Nutrisi yang satu ini dapat diperoleh dari makanan, baik dari sumber hewani ataupun nabati, berasal dari tumbuh-tumbuhan.

Nutrisi berfungsi untuk membangun sel serta jaringan dalam tubuh. Selain itu, zat gizi berperan untuk meningkatkan sistem imun, memperbaiki sel yang rusak, serta terdapat di berbagai bagian tubuh, seperti kulit, tulang, otot, dan rambut.

Zat gizi ini juga bertanggung jawab untuk menghasilkan enzim serta hormon yang dipakai untuk menjaga fungsi tubuh agar tetap sehat dan tidak mudah sakit. Namun, melansir Livestrong, konsumsi protein terlalu berlebihan juga tidak baik untuk kesehatan Berikut tanda-tanda Anda berlebihan dalam mengonsumsi protein:

1. Berat badan
Apabila Anda terlalu banyak konsumsi protein dibandingkan kebutuhan protein yang dibutuhkan, maka akan mengalami kenaikan berat badan yang tidak diinginkan dari waktu ke waktu.

2. Kekurangan gizi
Apabila Anda terlalu fokus pada salah satu jenis nutrisi yaitu hanya protein, berarti Anda kurang mendapatkan nutrisi yang lain. Konsumsi protein terlalu banyak dalam jangka waktu panjang akan meningkatkan risiko kekurangan gizi.

Apabila Anda mengonsumsi makanan kaya protein yang berasal dari produk hewani, Anda akan kehilangan serat makanan dari protein nabati, dan akan mengalami gejala seperti masalah pencernaan, sembelit.

3. Gangguan kesehatan
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada 2006 dalam ‘International Journal of Sports Nutrition & Exercise Metabolism’, di mana seseorang melakukan diet tinggi hanya mengonsumsi lebih dari 200 gram protein setiap hari.

Hal ini akan meningkatkan risiko kondisi tertentu. Gejala yang terjadi termasuk hiperaminoacidemia yaitu suatu keadaan kelebihan asam amino. ** Baca juga: Ada Manfaat Tersembunyi Gunakan Daun Pisang untuk Bungkus Makanan

Hiperamonemia yaitu suatu kondisi di mana terjadi kelebihan amonia, hiperinsulinemia yaitu suatu keadaan insulin yang berlebihan yang dapat menimbulkan rasa mual dan bahkan kematian dini.

Jadi penuhi kebutuhan protein dalam porsi cukup.(ilj/bbs)




Mana yang Lebih Disarankan untuk Diet, Yoghurt Beku atau Es Krim?

Kabar6-Beberapa tahun belakangan ini, yoghurt beku menjadi populer karena telah dipilih sebagai alternatif es krim. Ya, yoghurt beku memang memiliki reputasi yang dikatakan lebih sehat.

Benarkah demikian? Untuk mengetahuinya, Anda harus mengetahui dahulu kandungan gizi yang dimiliki yoghurt beku dan es krim. Baik es krim maupun yoghurt beku, merupakan makanan beku yang dibuat dari susu.

Perbedaan yang signifikan, melansir healthyeating.sfgate, agar makanan beku dilabeli secara legal sebagai es krim, susu harus mengandung setidaknya 10 persen lemak susu. Persyaratan ini biasanya dipenuhi melalui penambahan krim, dan es krim premium bisa mengandung susu sebanyak 16 persen. Sementara yoghurt beku tidak dibuat dengan krim dan tidak memiliki kandungan lemak.

Karena perbedaan bahan es krim dan yoghurt beku adalah krim, perbedaan nutrisi utama adalah kandungan lemaknya. Satu cangkir es krim vanila biasa mengandung 275 kalori, lima gram protein, 31 gram karbohidrat, 15 gram lemak dan sembilan gram lemak jenuh.

Sedangkan satu cangkir yoghurt beku vanili biasa mengandung 221 kalori, lima gram protein, 38 gram karbohidrat, lima gram lemak dan empat gram lemak jenuh.

Nah, apabila Anda sedang menjalankan program diet dan berusaha untuk menurunkan berat badan, di mana harus memperhatikan asupan lemak dan kalori, maka Anda bisa memilih yoghurt beku.

Namun, kandungan lemak dan kalori yang rendah dapat bervariasi, tergantung pada ukuran porsi yang dikonsumsi, dan bahan tambahan apa saja yang Anda masukkan.

Apabila Anda makan yoghurt beku namun tidak memasukkan kalori terlalu tinggi ke tubuh, sebaiknya hindari penambahan seperti gula dan lemak seperti sirop, marshmallow dan permen. Ini tidak hanya akan meningkatkan kandungan lemak, tapi juga gula dan kalori.

Bagaimana cara agar tetap sehat saat makan yoghurt beku? Jika Anda memilih untuk makan yoghurt beku, ingatlah untuk memperhatikan ukuran porsi dan memilih topping yang lebih sehat.

Pilih topping seperti buah segar, granola dan kacang-kacangan untuk mendapatkan antioksidan, protein dan serat. ** Baca juga: Lakukan 5 Kegiatan Sehat Saat Dilanda Bad Mood

Topping ini kemungkinan juga akan lebih rendah kalori, lemak dan gula dibanding topping lainnya.(ilj/bbs)




Wanita Lebih Sulit Menahan Lapar Dibanding Pria?

Kabar6-Dibanding pria, kaum hawa memiliki lebih banyak pengetahuan tentang diet, dan lebih fokus pada pola makan sehat. Sayangnya, perempuan harus memiliki usaha ekstra untuk menurunkan berat badan dibanding pria.

Salah satu alasan utamanya adalah ketidakmampuan kaum hawa untuk menolak makanan gurih dan manis. Menurut sains, pria lebih baik dalam menolak sepiring penuh suguhan menggoda dibandingkan dengan perempuan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences, melansir Okezone, pria adalah pelaku diet yang lebih baik dibanding perempuan, yang membantu mereka menurunkan berat badan lebih cepat. Penelitian dilakukan terhadap 23 relawan yang diminta berpuasa selama sehari dan kemudian menekan pikiran mereka terkait makanan. Hasilnya, peserta laki-laki memiliki lebih sedikit rasa lapar dan mengidam dibandingkan dengan perempuan.

Melalui pemindaian otak, terungkap bahwa pria memiliki aktivitas yang jauh lebih sedikit daripada perempuan di bagian otak yang terkait dengan keinginan untuk makan. ** Baca juga: Alasan Junk Food Bikin Kecanduan

Berdasarkan penelitian, pria lebih berpikiran tunggal dan cenderung berkomitmen lebih banyak dibandingkan dengan perempuan. Ketika berkomitmen untuk mengikuti diet sehat dan menjadi bugar, mereka mencoba untuk tetap setia padanya.

Mereka tidak mudah menyerah pada godaan dan sangat baik dalam menahan keinginan mereka. Alasan kedua adalah hormon mereka. Perempuan memiliki lebih banyak estrogen dibandingkan dengan pria.

Hormon ini meningkatkan berat badan dan menyulitkan mereka untuk menurunkan berat badan. Selain itu, wanita juga lebih banyak mengidam selama siklus menstruasi bulanan.

Lantas, bagaimana cara menahan rasa lapar untuk menurunkan berat badan? Pertama, terimalah kenyataan bahwa penurunan berat badan tidak hanya ditentukan oleh kebiasaan makan dan olahraga Anda. Itu dipengaruhi oleh banyak hal.

Setiap orang memiliki perjalanan penurunan berat badan yang berbeda. Jadi, tidak perlu khawatir jika orang lain kehilangan berat badan lebih cepat dibandingkan Anda. Lalu, Anda harus fokus pada diri sendiri dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan.

Anda tetap bisa menikmati makanan favorit, tetapi lakukan dengan cara yang paling sehat, dan perhatikan porsinya.(ilj/bbs)




Jarang Dilakukan, Makan pada Sore Hari Miliki Sejumlah Keuntungan

Kabar6-Makan malam kerap dipandang sebagai ‘perusak’ untuk orang-orang yang ingin menurunkan berat badan. Ketimbang memusingkan makan malam, mengapa tidak menggesernya menjadi makan sore?.

Memecah waktu makan di sore akan membantu untuk memenuhi kebugaran tubuh. Melansir Healthyeating, berikut sejumlah keuntungan makan pada sore hari:

1. Jaga berat badan tetap ideal
Bila seseorang makan di malam hari, maka ia pun cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori dan rendah nutrisi, yang tentu saja dapat membuat orang tersebut makan secara berlebihan.

Selain itu, bila Anda melewatkan waktu makan pagi atau siang Anda atau menunda waktu makan malam, maka Anda pun cenderung makan lebih banyak karena sangat lapar.

Melewatkan waktu sarapan dapat meningkatkan respon hormon insulin di dalam tubuh, berarti juga dapat meningkatkan penumpukkan lemak di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan terjadinya obesitas.

2. Cegah terjadinya refluks asam lambung
Naiknya asam lambung ke kerongkongan atau biasa disebut dengan refluks dapat menyebabkan timbulnya rasa seperti terbakar di daerah dada. Gejala ini biasanya akan semakin memburuk bila Anda berbaring.

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya refluks asam lambung ini adalah dengan menghindari makan dalam jumlah besar dan mengonsumsi makanan berlemak di malam hari.

Makan lebih cepat membuat tubuh Anda memiliki lebih banyak waktu untuk mencerna makanan yang dikonsumsi dengan baik, dan menurunkan risiko terjadinya refluks asam lambung.

3. Tidur lebih nyenyak
Refluks asam lambung yang menimbulkan rasa seperti terbakar di dada tentunya dapat mengganggu tidur Anda di malam hari. Karena itu, makan terlalu malam, apalagi makan banyak dapat mengganggu tidur nyenyak Anda dengan menimbulkan rasa tidak nyaman di perut.

Selain itu, mengonsumsi terlalu banyak cairan sebelum tidur seperti susu, jus, sup, atau makanan berkuah lainnya juga dapat mengganggu tidur karena Anda sering terbangun untuk buang air kecil.

4. Lebih bertenaga
Makan tepat waktu di sepanjang hari dapat membuat Anda bertenaga di sepanjang hari, memperbaiki mood, dan meningkatkan fungsi otak Anda.

Namun terlambat makan justru dapat membuat Anda tampak kurang bertenaga, lelah, memiliki mood yang buruk, dan nafsu makan yang besar di malam hari.

Untuk mencegah terjadinya berbagai dampak negatif tadi, lebih baik bila Anda mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, serta mengonsumsi camilan di antara waktu makan. ** Baca juga: 4 Cara Mudah untuk Dapatkan Perut Indah

Selain itu, tidur nyenyak di malam hari juga dapat membantu membuat Anda lebih bertenaga keesokkan harinya.(ilj/bbs)




Paulina Vega, Miss Universe 2014 Disebut Terlalu Gemuk Hanya Gara-gara Berat Badan Naik Satu Kilogram

Kabar6-Setiap mendengar istilah Miss Universe, Anda tentu langsung membayangkan sosok perempuan cantik, tinggi, dan kurus. Meskipun harus juga berwawasan luas, menjaga tubuh tetap langsing sepertinya menjadi hal yang sangat diperhatikan.

Nah, Miss Universe 2014 asal Kolombia bernama Paulina Vega (26) menceritakan apa yang dialami setelah perhelatan Miss Universe selesai. Saat itu, melansir Independent, Vega lebih banyak travelling ke berbagai penjuru dunia. Kemudian, dia dikontrak oleh salah satu agensi model di New York.

Setelah pulang dari travelling, Vega pun pergi ke kantor agensi tersebut untuk mengecek bentuk tubuhnya. Tak disangka, Vega naik satu kilogram dari berat badannya saat menang Miss Universe.

Kenaikan berat badan yang hanya satu kilogram ini ternyata bagi pihak agensi menjadi ‘masalah’, dan mengatakan bahwa Vega sudah terlalu gemuk. Vega semakin bingung karena pihak agensi malah mengatakan bahwa sekarang dia sudah termasuk model plus size atau gemuk.

“Pada pertemuan itu, mereka mengatakan bahwa aku tidak lagi tergolong sebagai model catwalk atau pemotretan majalah. Aku tidak lagi sekurus itu dan akan diklasifikasikan model plus size (gemuk),” tulis Vega pada blog miliknya.

Tak hanya terkejut, Vega pun menjadi tersinggung. Bagaimana mungkin hanya gara-gara naik satu kilogram dia langsung jadi model plus size. Apalagi ukuran bajunya juga masih S, bukan L atau XL.

Sejak saat itu, Paulina lebih hati-hati memilih kolaborasi dengan brand. Dia hanya bekerjasama dengan brand yang tidak hanya mementingkan urusan berat badan semata.

Jika brand sangat ketat soal ukuran tubuh model, maka Vega tidak akan menerima tawaran pekerjaan tersebut. ** Baca juga: Seorang Anak Digugat ke Pengadilan Karena Enggan Membantu Kedua Orangtuanya

“Modelling adalah bagian dari diriku. Aku suka pekerjaanku dan menghargai apapun yang terjadi pada hidupku. Dari ‘kurus’ ke ‘gemuk’ bisa saja mengecewakanku. Tapi aku lebih memilih untuk menjadikan hal tersebut sebagai inspirasi agar tetap fokus dengan apa yang aku kerjakan dan membangun jalanku sendiri. Dari semua itu, aku belajar untuk menjadi diriku sendiri,” urai Vega.

Kejamnya dunia industri model.(ilj/bbs)




5 Diet yang Tak Hanya Turunkan Berat Badan Tapi Bantu Tingkatkan Imunitas

Kabar6-Bukan hanya untuk mendapatkan berat badan ideal, diet juga bertujuan untuk menjaga tubuh tetap bugar dan sehat. Selama pandemi COVID-19, rencana diet untuk meningkatkan kekebalan tubuh atau imunitas jauh lebih penting dibandingkan tujuan lainnya.

Tahukah Anda, ada lima tren diet untuk 2021? Melansir tempo.co, ini lima diet yang dimaksud:

1. Keto lite
Keto lite berasal dari diet keto asli. Dalam diet keto, tubuh melakukan proses ketosis dengan lebih banyak lemak dan karbohidrat yang sangat terbatas atau nol. Dalam proses ini, tubuh menghasilkan energi yang membakar lemak yang mempercepat proses penurunan berat badan.

Dalam proses keto lite, lebih banyak protein, lemak sedang dari sumber potensial seperti alpukat, almond, kelapa, dan karbohidrat yang sangat rendah. Diet ini termasuk makanan bebas gluten juga.

2. Diet nabati fleksibel
Diet ini mengambil memanfaatkan semua protein nabati seperti biji labu, kacang polong, almond, dan lain-lain. Beda dengan diet nabati biasa, pola makan ini masih membolehkan protein hewani.

3. Intermittent fasting
Intermittent fasting atau puasa berselang sering dianggap sebagai proses cepat untuk menurunkan berat badan. Dalam diet ini, orang benar-benar menurunkan berat badan dengan tidak makan hampir sepanjang hari. Misalnya, mereka membatasi waktu makan mereka menjadi delapan jam dan berpuasa selama 16 jam lainnya.

4. Diet DASH
Diet DASH kepanjangan dari Dietary Approach to Stop Hypertension. Pola makan ini dirancang untuk mencegah penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Ini berfokus pada konsumsi makanan sehat normal seperti sayuran, biji-bijian, buah-buahan, ikan, unggas, kacang-kacangan, dan sebagainya.

5. Diet untuk menambah sistem kekebalan
Untuk melawan COVID-19, Anda memerlukan makanan kaya vitamin C dan vitamin E seperti alpukat, jeruk, dan sebagainya.

Makanan akan meningkatkan sistem kekebalan sehingga membuat Anda kuat untuk melawan virus. Beberapa makanan sehat lainnya yang harus dikonsumsi adalah teh hijau, beri, telur, bawang putih, dan sebagainya. ** Baca juga: Tidak Selalu Minum Obat, 5 Makanan yang Bantu Redakan Flu

Jenis diet mana yang akan Anda ikuti?(ilj/bbs)




Begini Diet yang Sehat untuk Pemula

Kabar6-Ada banyak jenis diet yang dapat dipilih untuk menurunkan berat badan, dan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Di sisi lain, usaha menurunkan berat badan tidak hanya dilakukan dengan mengatur waktu makan saja.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain porsi makan termasuk komposisi makanan, aktivitas dan olahraga (intensitas, jenis, durasi), serta manajemen stres.

Untuk membantu Anda dalam mencapai berat badan ideal, melansir meetdoctor, ada beberapa tips yang bisa dilakukan. Pertama, pastikan makanan Anda sehat, bukan makanan jenis olahan. Perbanyak sayur dan buah sehat. Hindari zat tambahan makanan seperti pewarna, pelembut, dan lain-lain.

Target pengurangan berat badan maksimal 1/2 kg per minggu, disertai dengan istirahat yang cukup dan hindari begadang. Anda juga harus mengendalikan stres dengan bijak.

Selain itu, olahraga teratur 30-45 menit sebanyak 3-4 kali seminggu, misalnya angkat beban, renang, jogging, basket, badminton, senam lantai, dan olahraga sejenisnya. Perbanyak juga minum air putih sekira 8-10 gelas per hari.

Kemudian, batasi makanan tinggi kalori (daging, jeroan, kulit hewan, camilan), perbanyak sayur dan buah. Biasakan makan dalam porsi kecil tapi teratur sebanyak tiga kali sehari.

Jangan lupa beri jeda waktu 2-3 jam setelah makan dan sebelum tidur. Terakhir adalah hindari rokok dan alkohol. ** Baca juga: Sering Tidak Disadari 5 Kesalahan Memasak Ikan yang Dilakukan dalam Keseharian

Namun, jika dalam 3-6 bulan usaha tadi belum kunjung menampakkan hasil yang memuaskan, sebaiknya periksakan langsung keluhan Anda ke dokter dan ahli gizi.(ilj/bbs)




6 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Diet Anda Gagal Total

Kabar6-Selain cukup asupan nutrisi dari makanan dan minuman, serta rutin olahraga, ada beberapa faktor penting yang juga harus Anda perhatikan saat melakukan diet. Karena tanpa disadari sejumlah faktor ini sering diabaikan.

Diketahui, proses penurunan berat badan ditentukan oleh banyak hal. Tak hanya itu, sering kali sulit bagi kita menghindari kebiasaan-kebiasaan yang malah membuat berat badan melonjak. Melansir Kompas, ada enam hal yang bisa jadi penyebab diet Anda gagal total. Apa sajakah itu?

1. Melakukan diet jangka pendek
Pendekatan diet jangka pendek hanya akan membuat Anda mendapatkan berat badan ‘yoyo’, di mana bobot bisa turun namun akan kembali naik dengan segera.

Hal ini umumnya terjadi ketika orang memulai diet ketat seperti keto, paleo, atau diet lain yang menjanjikan penurunan berat badan dengan cepat.

Menurunkan berat badan membutuhkan dedikasi pada rencana yang mendukung kebiasaan sehat jangka panjang. Rekomendasi yang baik untuk menurunkan berat badan adalah mengurangi 0,5-1 kg per minggu.

2. Pola pikir ‘lakukan semua atau tidak sama sekali’
Pola pikir ini dilakukan misalnya dengan memangkas semua jenis makanan yang dianggap tidak sehat, misalnya makanan olahan dan berhenti mengonsumsi camilan.

Sebaiknya, jalani pola hidup seimbang. Diet bukan berarti memangkas kelompok makanan tertentu, tapi mengurangi kelompok makanan yang dianggap menyumbangkan kalori besar.

Begitu pula dengan berolahraga, kita tidak perlu melakukannya secara berlebihan. Sesuaikan dengan kemampuan, dan biasakan untuk menjadi rutinitas setiap hari.

3. Kurangnya dukungan
Mendapatkan dukungan dari anggota keluarga, teman, dan orang-orang yang kita kasihi sangat penting untuk membuat program penurunan berat badan berhasil. Tak jarang, banyak orang yang membatalkan diet sehatnya karena diejek oleh orang-orang terdekatnya.

Berilah pemahaman bahwa dukungan mereka terhadap perjalanan kebugaran Anda sangatlah berarti. Namun, jika sistem dukungan dari orang-orang terdekat tidak bisa didapatkan, cobalah beralih kekomunitas online yang mempromosikan kesehatan, nilai positif tubuh, hingga mencari banyak kisah penurunan berat badan yang nyata.

4. Berpikir olahraga adalah segalanya
Olahraga memang harus menjadi bagian dari pendekatan penurunan berat badan secara keseluruhan. Namun, kita tidak bisa menganggap olahraga sebagai satu-satunya cara yang dapat dilakukan untuk membakar kalori tubuh.

Upaya tersebut bisa saja sia-sia jika tidak dibarengi dengan pola makan sehat. Hal ini karena jumlah kalori yang dibakar selama olahraga dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk berat badan sebelumnya, intensitas olahraga, durasi olahraga, usia, hingga komposisi tubuh.

5. Stres dan pola tidur berantakan
Menurunkan berat badan akan jauh lebih sulit jika kita mengalami stres kronis, kurang tidur atau terlalu banyak bekerja. Ketika merasa lelah dan stres, kita akan mengonsumsi makanan yang cenderung tidak sehat, seperti makanan cepat saji atau camilan tinggi kalori untuk menenangkan diri.

Faktanya, nutrisi dan olahraga hanyalah dua komponen hidup sehat yang dapat menyebabkan penurunan berat badan. Hanya fokus pada nutrisi dan olahraga dapat menyebabkan kita mengabaikan faktor-faktor penting lainnya, seperti tidur cukup dan mengelola stres dengan baik.

6. Mengonsumsi suplemen penurun berat badan
Jenis suplemen tertentu mungkin dapat membantu kita mencapai tujuan penurunan berat badan, tetapi kita tetap harus bekerja keras agar suplemen itu benar-benar berhasil.

Beberapa suplemen penurun berat badan memiliki bukti ilmiah pendukung, namun tidak ada suplemen yang punya bukti ilmiah cukup seperti metode, makan lebih sedikit kalori daripada yang dibakar. ** Baca juga: Ahli Diet Ungkap Tren Makan Sehat di 2021

Adakah salah satu dari keenam faktor ini menjadi penyebab diet Anda sering gagal total?(ilj/bbs)




4 Hal yang Jangan Dilakukan Saat Diet Agar Tubuh Tidak ‘Rusak’

Kabar6-Tidak selamanya diet berhasil membuat seseorang mencapai tujuannya, berat badan turun sesuai target. Beberapa orang justru melakukan kesalahan ketika mereka diet. Mereka beranggapan, diet yang benar adalah dengan mengurangi porsi makanan yang masuk ke tubuh.

Padahal untuk bisa menurunkan berat badan, Anda harus menyeimbangkan kalori yang masuk dengan kalori yang dikeluarkan setiap harinya. Namun banyak orang yang masih tidak paham dengan diet apa yang sebenarnya mereka butuhkan. Ketika hal itu terjadi, maka dampak yang harus diterima oleh tubuh pun cukup berat, hingga kemudian Anda jatuh sakit.

Sebuah laporan yang dipublikasikan di jurnal The Lancet, melansir Health, menyebutkan bahwa satu per lima dari kematian yang terjadi di seluruh dunia terjadi karena diet yang salah. Dijeaskan, diet yang salah itu kemudian membuat orang terkena penyakit kardiovaskular, kanker, dan diabetes tipe 2. Berikut beberapa hal yang jangan dilakukan agar diet Anda bisa maksimal sekaligus tidak merusak tubuh:

1. Tidak makan Kacang-kacangan
Kebanyakan orang yang diet menghindari mengonsumsi kacang-kacangan, karena dianggap mengandung lemak, sehingga tidak sejalan dengan program diet yang sedang dijalani.

Namun, hal itu ternyata salah besar. Seseorang yang sedang menjalankan program diet justru dianjurkan untuk makan kacang-kacangan, karena mengandung banyak nutrisi baik untuk tubuh selama program diet berlangsung.

Beberapa kandungan yang ada di dalam kacang-kacangan antara lain adalah protein, serat, lemak sehat, dan juga vitamin. Sebuah penelitian bahkan menganjurkan seseorang untuk bisa mengonsumsi kacang-kacangan sebesar 21 gram dalam sehari. Sayangnya, asupan kacang-kacangan ke dalam tubuh manusia saat ini hanya sekira tiga gram sehari.

2. Mengurangi minum susu
Minum susu dianggap banyak orang bisa menambah berat badan karena rasanya manis dan kandungan gula serta lemak di dalamnya. Mengonsumsi susu untuk kebutuhan sehari-hari pun masih menimbulkan perdebatan.

Namun bagi seseorang yang menjalankan diet, mengurangi minum susu justru akan tidak baik bagi kesehatan tubuh. Meski begitu, susu yang disarankan untuk diminum ketika program diet adalah susu murni.

Selama ini, susu murni telah dikaitkan dengan risiko diabetes yang cukup rendah. Selain tidak mengandung banyak gula, susu murni juga dapat membantu anak-anak menyerap vitamin D lebih baik, agar mereka memiliki kesempatan membuat tubuh membentuk tulang yang lebih kuat.

3. Terlalu sedikit makan biji-bijian
Selain tidak makan kacang-kacangan, kebanyakan orang yang sedang diet memilih tidak memasukkan biji-bijian dalam menu dietnya.

Hal ini merupakan keputusan yang salah, karena biji-bijian merupakan sumber potensial guna menurunkan risiko penyakit jantung, memberikan kesehatan pada sistem pencernaan, dan untuk menjaga berat badan.

Sebuah riset menyebutkan, asupan rata-rata biji-bijian ke dalam tubuh manusia saat ini hanya 29 gram per hari. Jumlah tersebut jauh dari yang distandarkan yaitu sekira 125 gram per hari.

Minimnya asupan biji-bijian tersebut membuat Pemerintah Amerika Serikat mengklaimnya sebagai faktor utama penyebab kematian di Negeri Paman Sam.

4. Terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, soda, dan daging olahan
Terlalu banyak minum soda akan membuat seseorang bertambah berat badannya, terkena diabetes, dan mengalami kerusakan gigi. Namun, diet soda juga sama buruknya dengan terlalu banyak minum soda.

Diet minum soda dikaitkan dengan timbulnya banyak penyakit seperti peningkatan risiko stroke, serangan jantung, dementia alias pikun, dan juga penambahan berat badan.

Hal lain, terlalu banyak mengonsumsi makanan bersodium juga diketahui bisa meningkatkan tekanan darah, stroke, dan serangan jantung. Sementara itu, mengonsumsi daging olahan juga bisa meningkatkan risiko seseorang menderita diabetes, penyakit jantung, dan kanker. ** Baca juga: Cara Menyimpan Minyak Goreng Bisa Pengaruhi Masa Kedaluwarsanya

Apabila saat melakukan diet Anda tetap minum soda, mengonsumsi makanan asin serta daging olahan, disarankan untuk mengonsumsi secukupnya dan hindari porsi yang berlebihan.(ilj/bbs)