1

Imbas BBM Naik, Pemkab Tangerang Janji Alokasikan BST Sebanyak 73 Miliar

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang meniyapkan anggaran sebanyak 73 miliar untuk masyarakat 3,333 yang terdampak kenaikan harga BBM melalui Bantuan Sosial Tunai (BST).

“Pemerintah menyiapkan bantuan sosial secara keseluruhan sebesar 73 miliar,” kata bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar kepada awak media usai rapat paripurna DPRD Kabupaten Tangerang, Senin, (19/8/2022).

Zaki mengatakan, Pemerintah Kabupaten Tangerang merencanakan memberi bantuan sosial tunai maupun penganangan dampak ekonomi melalui bantuan Unit Pengelola Dana Bergulir (UPDB), keringanan pajak, relaksasi Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) bagi masyarakat yang terdampak kenaikan BBM.

“Rencana kedepan itu bantuan kepada masyarakat yang terkana dampak dari kenaikan BBM baik dari dampak ekonomi maupun dampak sosial, ini juga sudah di alokasikan anggaran untuk bantuan sosial tunai maupun penganangan dampak ekonomi, seperti bantuan UPDB di koprasi, keringanan pajak, relaksi di BPHTB dan lain sebagainya,” tegasnya

Ia berharap, usai Rapat Paruna DPRD melalui pemerintah daerah kabupaten Tangerang akan melakukan pelaksananya pembangunan di tahun 2022 agar lebih cepat di karenakan selama dua tahun Indonesia mengalami pandemi Covid-19, pemerintah dalam 2 tahun mengaku masih banyak yang belum di selesaikan seperti infrastruktur jaringan jalan, yang harus segera direhab dan dibenahi ditahun ini.

“Masih banyak yang belum dirampungkan seperti infrastruktur jalan, yang harus di rehab dan dibenahi di tahun 2022 ini,” ujarnya.

**Baca juga: Ribuan Warga Terdampak Banjir di Teluknaga, Warga Berikan Solusi Penanganan

Sementara, sekertaris daerah kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid mengatakan, kebijakan bupati, Wakil Bupati dalam hal situasi kondisi keadaan perihatin mengenai kenaikan harga-harga barang, harga minyak, sehingga minbulkan infelasi dan pemerintah untuk saat ini sudah di setujui oleh melalui rapat paripurna DPRD kabupaten Tangerang sebanyak 73 miliar untuk alokasikan kepentingan penanganan infelasi kedepannya.

“Seperti pemberian BST selama 4 bulan kepada 3,333 masyarakat, tentang ketahanan pangannya juga ada, dari padat kariyanya juga ada, dari oprasi pasarnya juga ada ini merupakan bagian dari pada tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang dalam rangka meringankan beban masyarakat,” singkatnya. (Rez)




Tarif Ojol Naik, Driver di Kabupaten Tangerang Ngeluh Makin Sulit

Kabar6.com

Kabar6-Pengemudi ojek online di Kabupaten Tangerang mengaku semakin menghadapi kondisi sulit pascaharga bahan bakar minyak naik. Orderan semakin tidak laku dan kenaikan tarif tidak sebanding dengan pengeluaran.

“Kenaikan ongkos ojek online tadinya dari harga Rp 8 ribu untuk jarak 2 kilometer sekarang jadi Rp 8.500,” ungkap Kartini dari komunitas Serikat Pengemudi Daring Banten di Puspemkab Tangerang, Rabu (14/2022).

Menurutnya, walaupun drivel ojol dapat 10 orderan tetap belum sebanding dengan biaya pengeluaran. Maka untuk bisa menutupi seliter BBM maka harus dapat 20 orderan.

“Sementara order jadi benar-benar sulit,” kata Kartini. Ia prediksi masyarakat kini lebih pentingkan biaya pangan rumah tangga ketimbang menggunakan jasa transportasi ojol.

**Baca Juga: Tabrakan Mobil dan Motor Depan Area Uji KIR di Tangsel Satu Tewas

“Pengaruh banget, pengaruh banget dengan orderan semakin lama semakin sulit, ya mungkin orang pertimbangkan untuk membagi anggaran rumah tangganya sama jajannya, terutama ongkirnya juga naik kepada pelanggan jadi tambah memberatkan,” ungkapnya.

Kartini yang menyandang status janda berharap pemerintah dapat lebih memperhatikan kesejahteraan para driver ojol.

“Jadi terutama kita juga difasilitasi bagaimana caranya untuk kesejahteraan ojol, dan juga untuk aplikator mohon menggunakan nurani untuk menaikkan harga tarif ini jangan sampai rakyat kecil ini tidak bisa hidup sejahtera,” harapnya. (Rez)




BBM Naik, Pemkot Tangsel Bahas Bentuk Stimulus untuk Warganya

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) terus berupaya dalam meminimalisir risiko inflasi karena kenaikan bahan bakar minyak (BBM) beberapa waktu lalu.

Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie memaparkan, pihaknya telah membahas beberapa stimulus untuk warganya.

Meski begitu, diungkapkan Benyamin, pihaknya masih terus memverifikasi dan terus membahas terkait bentuk dari stimulus tersebut, yang akan disalurkan kepada warganya.

“Misalnya untuk transportasi itu kemarin dirapatkan bentuknya akan seperti apa, apakah voucher bensin, atau seperti apa, minggu kemarin sudah dibahas oleh temen-temen kita,” ujarnya kepada Kabar6.com, Rabu (14/9/2022).

**Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Ratusan Mahasiswa Asal Tangsel Kembali Lakukan Aksi ke Jakarta

Dijelaskan Benyamin, pihaknya masih menghitung total dari DTKS yang akan menerima manfaat dari stimulus atas kenaikan BBM tersebut.

“Karena seleksi lagi dari DTKS itu yang terkait dengan subsidi inflasi, dan subsidi BBM ini, kurang lebih sampai Rp3 Miliar,” tutupnya.(eka)




Imbas BBM Naik, DPRD Kota Tangerang Didemo Mahasiswa

Kabar6.com

Kabar6-Gelombang gerakan mahasiswa menolak kenaikan subsidi harga bahan bakar minyak (BBM) terus terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air.

Unjuk rasa menolak kenaikan BBM ini juga terjadi di Kota Tangerang, puluhan mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (UMT) Tangerang, menuntut pemerintah menurunkan harga BBM subsidi, Selasa (6/9/2022).

Aksi menolak harga BBM dihalaman Kantor Wali Kota/DPRD Kota Tangerang mendapat pengawalan ketat dari pihak keamanan, Polres Metro Tangerang Kota dan Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP) Kota Tangerang.

Dua orang perwakilan anggota DPRD Kota Tangerang Saipul Milah dan Apanudin menemui peserta aksi.

Anggota DPRD ini pun membuat Pakta Integritas yang diminta oleh para mahasiswa, sebagai salah satu tuntutan aksi yakni penolakan harga BBM.

“Sehubungan dengan penyesuaian subsidi bahan bakar minyak (BBM) per tanggal 3 Agustus 2022, maka saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan, menolak subsidi bahan bakar minyak (BBM),” ucap Saipul Milah.

“Kedua, memperketat pengawasan pendistribusian penyaluran BBM. Ketiga melakukan pengawasan terhadap Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) yang menjadi program legislatif nasional,” sambungnya.

“Demikian Pakta Integritas ini kami buat tanpa paksaan dari pihak manapun,” tegas Saipul Milah anggota Komisi II Fraksi Golkar disambut tepuk tangan para mahasiswa.

Sementara, Anggota Komisi IV Apanudin mengatakan, kenaikan subsidi harga BBM yang dilakukan pemerintah sangat dirasakan dilevel masyarakat kalangan bawah.

“Maka kami sebagai perwakilan rakyat, menerima dan menampung. Sehingga apa yang menjadi keinginan dan tuntutan masyarakat yang disampaikan mahasiswa ini tersampaikan dengan baik,” ujar Jalu, panggilan akrab politisi partai Gerindra ini.

**Baca juga: Bawaslu Kota Tangerang Terima Tiga Laporan Pencatutan NIK Terdaftar di Parpol

Pihaknya berjanji akan menyampaikan tuntutan para mahasiswa tersebut kepada para pimpinan DPRD Kota Tangerang.

“Kita akan diskusikan, flow up ke Ketua dan Pimpinan DPRD secara politik. Karena ini ranahnya politik, keputusan kita keputusan kolektif kolegial,” tandasnya. (Oke)




Antisipasi Risiko Inflasi Imbas BBM Naik, Pemkot Tangsel Bahas Stimulus

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bergerak cepat dalam menstabilkan ekonomi usai kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat beberapa waktu lalu.

Bahkan imbas dari kebijakan kenaikan BBM itu diprediksi akan menaikkan risiko inflasi hingga 6,8 persen yang dikatakan oleh Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu.

Menanggapi hal itu, Wakil Wali Kota Tangsel, Pilar Saga Ichsan menerangkan, pihaknya hari ini melakukan rapat pimpinan (Rapim) untuk membahas stimulus atau kebijakan mengatasi kritis bagi masyarakat.

“Soal stimulus ada rapat pimpinan, kita bahas secara teknis (soal stimulus, red). Besok saya akan ungkapkan lagi detilnya seperti apa, nanti setiap OPD saya suruh pemaparan bagaimana apa arahan dari pak Mendagri (Menteri Dalam Negeri, red),” ungkapnya, Selasa (6/9/2022).

Dalam mengantisipasi inflasi, menurut Pilar, daya beli di masyarakat Kota Tangsel harus baik, mengingat arahan Mendagri untuk sebagian besar Dana Alokasi Umum (DAU) dan Belanja Tak Terduga (BTT) digunakan untuk pemulihan ekonomi tingkat daerah.

“Yang pasti daya beli di masyarakat Tangsel harus baik juga, jadi ada 2 persen spending yang diarahkan oleh pak Mendagri dari DAU terus juga BTT juga, untuk sebagian bisa digunakan untuk pemulihan ekonomi di tingkat daerah,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan turut berkomentar atas adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat pada Sabtu 3 September 2022.

Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu mengatakan, pihaknya meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menyiapkan langkah strategis guna mengantisipasi adanya dampak dari kenaikan BBM.

Dijelaskannya, langkah antisipasi itu perlu dilakukan oleh Pemkot Tangsel agar kenaikan BBM tidak terlalu berdampak besar terhadap masyarakat.

**Baca juga: Imbas BBM Naik, Organda Tangsel Pesan Supir Angkot Persuasif ke Penumpang

Terlebih, lanjut Iwan, dampak kenaikan BBM biasanya selalu dibarengi dengan kenaikan sejumlah bahan pokok.

“Kita akan minta Pemkot Tangsel khususnya OPD yang bersentuhan langsung dengan sektor pertumbuhan ekonomi untuk segera melakukan langkah-langkah terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya, kepada wartawan, ditulis Senin, (5/9/2022).(eka)




Imbas BBM Naik, Organda Tangsel Pesan Supir Angkot Persuasif ke Penumpang

Kabar6.com

Kabar6-Ketua Organda Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Mahludin Sica bersikap atas kebijakan tarif angkutan umum pascakenaikan harga bahan bakar minyak. Sejumlah trayek angkutan perkotaan telah menaikan tarif antara Rp 1000 hingga Rp 2000.

“Jadi kami berkesimpulan bahwa ada semacam pembicaraan biasa saja antara sopir dan penumpang,” katanya ditemui di kantornya, Kecamatan Setu, Selasa (6/9/2022).

Pembicaraan itu, Sica jelaskan, sebagai komunikasi yang baik antara sopir dan penumpang dengan tutur bahasa yang sopan.

Misalnya saat penumpang hendak naik atau turun dari angkot, Sopir mengingatkan penumpang untuk menambah tarif sekitar Rp 1000.

Keputusan itu diklaim Organda Kota Tangsel telah melalui berbagai pertimbangan, seperti misalnya melihat kondisi ekonomi masyarakat saat ini.

Terlebih, pengguna jasa angkutan umum mayoritas merupakan masyarakat menengah ke bawah.

**Baca juga: Imbas Harga BBM Naik, Dishub Tangsel: Putusan Tarif Angkutan Tunggu Pusat

Namun ia juga tidak bisa membiarkan sopir angkot di Tangsel mengalami kerugian lantaran meningkatnya biaya ongkos bensin.

“Untuk menaikkan terkait tarif ini, kami harus hati-hati. Khawatir nanti dampak negatifnya sama masyarakat. Kalau tidak dinaikkan, dampak negatifnya pada sopir dan perusahaan angkot,” jelas Sica. Mahludin.(yud)




Imbas Harga BBM Naik, Dishub Tangsel: Putusan Tarif Angkutan Tunggu Pusat

Kabar6.com

Kabar6-Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan (Tangsel), belum bisa berspekulasi soal kenaikan harga tarif angkutan umum. Meski sejumlah angkutan perkotaan sudah menaikan harga bagi penumpang.

“Kita masih menunggu formulasi dari pusat,” kata Kepala Bidang Angkutan, Syaiful kepada kabar6.com, Selasa (6/9/2022).

Menurutnya, regulator di tingkat kabupaten/kota kini sedang menggelar rapat koordinasi di Provinsi Banten. Agenda pembahasan soal kebijakan tarif angkutan.

“Besok juga di kementerian perhubungan baru gelar rapat,” terang Syaiful. Pemerintah daerah, lanjutnya, tidak bisa melarang penyesuaian tarif angkutan yang sudah terjadi di lapangan.

Syaiful memaklumi lantaran harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite yang naik dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter membuat supir angkot menyesuaikan tarif.

**Baca juga: Harga BBM Naik, Komoditi Pertanian di Pasar Ciputat Melonjak 30 Persen

“Kenaikan BBM kan sekitar 30 persen, jadi ya harap maklum kalau tarif angkutan umum naik,” ujar Syaiful.

Meski demikian, lanjutnya, pemerintah daerah, belum resmi menentukan besaran kenaikan harga tarif angkutan pascakenaikan harga BBM mulai Sabtu, 3 September 2022, pukul 14:30 kemarin.(yud)




Harga BBM Naik, Komoditi Pertanian di Pasar Ciputat Melonjak 30 Persen

Kabar6.com

Kabar6-H+3 kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) berimbas ke sektor lainnya. Seperti pantauan kabar6.com di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, harga sejumlah komoditas bahan pangan mulai merangkak naik.

“Biasanya kalau BBM naik pasti harga yang lain juga ikut-ikutan,” kata Aceng, salah satu pedagang sayuran, Selasa (6/9/2022).

Ia menyebutkan, harga kentang sebelumnya dibanderol Rp 10 ribu per kilogram kini naik menjadi Rp 13 ribu per kilogram. Timun dari sebelumnya dijual seharga Rp 3 ribu per kilogram sekarang Rp 5 ribu per kilogram.

Buncis dari sebelumnya Rp 7-8 ribu per kilogram sekarang naik menjadi Rp 13 ribu per kilogram. “Ini mah hampir 30 persen,” terang Samsul, pedagang lainnya di Pasar Ciputat.

Aceng menyebutkan untuk komoditi pertanian jenis tomat relatif harganya masih stabil. Kacang panjang sekilo Rp 15 ribu dari sebelumnya Rp 8-10 ribu.

**Baca juga: Antisipasi Dampak BBM Naik, DPRD Minta Pemkot Tangsel Siapkan Langkah Strategis

“Sekarang belum total pada naik sih. Biasanya tar kalo dampak BBM naik sayuran ikut naik,” ujarnya.

Ia mengaku sedih kenaikan sejumlah harga komoditi tak sebanding dengan omzet yang diperoleh para pedagang. “Daya beli enggak ada. Bahan baku semua naik,” keluh Aceng.(yud)




Antisipasi Dampak BBM Naik, DPRD Minta Pemkot Tangsel Siapkan Langkah Strategis

Kabar6.com

Kabar6-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang Selatan turut berkomentar atas adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM) oleh Pemerintah Pusat pada Sabtu 3 September 2022.

Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel, Iwan Rahayu mengatakan, pihaknya meminta kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) untuk menyiapkan langkah strategis guna mengantisipasi adanya dampak dari kenaikan BBM.

Dijelaskannya, langkah antisipasi itu perlu dilakukan oleh Pemkot Tangsel agar kenaikan BBM tidak terlalu berdampak besar terhadap masyarakat.

Terlebih, lanjut Iwan, dampak kenaikan BBM biasanya selalu dibarengi dengan kenaikan sejumlah bahan pokok.

“Kita akan minta Pemkot Tangsel khususnya OPD yang bersentuhan langsung dengan sektor pertumbuhan ekonomi untuk segera melakukan langkah-langkah terhadap pertumbuhan ekonomi,” katanya, kepada wartawan, ditulis Senin, (5/9/2022).

Iwan juga meminta OPD yang terkait dengan sektor pangan dan ekonomi harus bergerak cepat menyikapi kenaikan harga BBM.

“Seperti halnya Disperindag harus selalu melakukan kontrol terhadap harga pasar kebutuhan pokok, Dinas Koperasi & UMKM segera membuat kebijakan-kebijakan yang mengundang semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi,” terangnya.

“Begitu juga dengan Dinas Dinas penghasil juga harus aktif terlibat lebih aktif lagi dan APBD segera dilaksanakan agar terlihat jelas politik anggaran kita memang pro rakyat,” tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Mulai hari ini 3 September 2022 harga tiga jenis bahan bakar minyak (BBM) naik. Pemerintah menyebutkan tahun ini terpaksa telah menambah anggaran subsidi atau kompensasi energi sebesar Rp 500,24 triliun.

**Baca juga: BBM Naik, Ojek Online di Tangsel: Sedih Pendapatan Berkurang

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan bahwa merupakan keputusan yang sulit bagi pemerintah menaikan harga BBM. Sebab pemerintah sudah tidak sanggup lagi menanggung subsidi harga di tengah keuangan negara yang dalam kondisi kurang baik.

“Saya sebetulnya ingin harga BBM di dalam negeri tetap terjangkau dengan subsidi dari APBN,” kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (3/9/2022).(eka)




BBM Naik, Ojek Online di Tangsel: Sedih Pendapatan Berkurang

Kabar6.com

Kabar6-Pemerintah Pusat resmi menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di seluruh SPBU Pertamina, pada Sabtu 3 September 2022.

Kenaikkan itu berdampak kepada seluruh sektor, termasuk ojek online yang bekerja setiap hari di jalanan. Keseharian di jalan, membuat bensin merupakan sebuah kebutuhan vital bagi para ojek online.

Kenaikan BBM yang mendadak beberapa waktu lalu, membuat para ojek online (Ojol) di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku berpasrah serta sedih, hal itu karena pendapatan yang tidak seberapa menjadi berkurang.

Seperti yang diungkapkan Bowo, seorang Ojol yang sedang menunggu orderan di pinggiran Mall Living World Alam Sutera, mengaku profesinya kini sangat berdampak akibat kenaikan BBM beberapa waktu lalu.

“Pasrah bang, sedih juga, karena kita yang penghasilan tidak seberapa terpaksa menurunkan jarak nganter kita karena bensin yang naik,” ujarnya kepada Kabar6.com di Pakulonan, Serpong Utara, Kota Tangsel, Senin (5/9/2022).

Diungkapkannya, dirinya biasa mengisi Rp20 ribu jenis bensin Pertalite, kini harus menaikan pengeluarannya lebih dari itu untuk mengisi bahan bakar pada motornya.

“20 ribu biasanya sudah full, sekarang cuma setengahnya,” ungkapnya.

Senada, seorang Ojol lainnya, Rafi mengatakan, dirinya juga mengurangi jumlah jarak pengantaran karena bensin yang naik.

Dirinya yang mengisi bensin jenis Pertamax juga mengaku menaikan pengeluarannya menjadi Rp40 ribu untuk tangki full, dari yang sebelumnya hanya Rp30 ribu.

“Menurut saya dampaknya adalah penghasilan menurun, apalagi sekarang bahan pokok dan semuanya naik, setiap hari sebelum naik saya ngisi Rp30 ribu, kalau sekarang 30 ribu lebih, sekarang palingan Rp40 ribuan, Pertamax ngisinya,” jelasnya.

Menurutnya, sekarang dirinya bersama kawan-kawan driver lainnya hanya bisa ngetem atau menunggu orderan dengan berdiam diri, karena tidak ingin membuang-buang bensin yang sedang mahal.

“Sebelumnya saya sering muter-muter, sekarang ngetem aja,” paparnya.

“Kalau bisa sih naik BBMnya jangan terlalu besar. Harapan buat pemerintah mikirin buat rakyat, jangan mikirin kelompoknya aja,” tambahnya.

Disebelahnya, Achmad Dermawan juga mengaku kenaikan BBM sangat berdampak bagi penghasilannya, karena pengeluaran yang lebih banyak daripada biasanya.

**Baca juga: Dampak Kenaikan BBM, Jokowi Perintahkan Pemda Bantu Tiga Sektor Ini

“Biasanya kalo tangki kosong full 40 sampai 50 ribu, kalau sekarang ya udah pasti lebih bisa 70 ribu ke atas mungkin kalau tangki kosong ngisi Pertalite,” tutupnya.

Dalam pantauan Kabar6.com di Alam Sutera, terlihat para driver ojek online hanya bisa berpasrah menunggu orderan yang masuk.(eka)