1

Pinjol dan Paylater Marak, Perbankan Perlu Ubah Strategi Agar Kredit Mudah Diakses

Kabar6-Laporan terbaru dari Bank Indonesia (BI) tentang kredit nasional dalam Hasil Rapat Dewan Gubernur bulan Maret 2024 mengungkapkan adanya pertumbuhan kredit pada sektor perbankan sebesar 11,28% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 7.047 triliun.

Di sisi lain, penyaluran kredit di sektor UMKM tumbuh sebesar 8,85% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan kredit untuk UMKM ini berkaitan dengan adanya kredit yang murah dan mudah diakses bagi pelaku usaha. Pertumbuhan ini juga sejalan dengan inisiatif pemerintah mempertahankan suku bunga fasilitas kredit di angka 6,75%.

Dalam siaran pers resminya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa meskipun laju pertumbuhan kredit terlihat positif, namun dengan semakin banyaknya lembaga keuangan non-bank berkompetisi menyalurkan pinjaman untuk masyarakat, maka diperlukan strategi khusus guna memperkuat peranan Bank dalam menyalurkan kredit bagi UMKM dan individual yang berbentuk kredit multiguna.

Sebagai salah satu biro kredit swasta di Indonesia, PT CRIF Lembaga Informasi Keuangan (CLIK)melihat inisiatif pemerintah tersebut sebagai langkah yang strategis guna memicu penyaluran pinjaman dengan menyarankan kepada para Pemberi dana/Kreditur untuk mulai menyesuaikan strategi penyaluran pinjaman mereka.

“Ini adalah saat yang tepat bagi industri untuk bergeser kembali dari konsep inklusi keuangan ke pendalaman keuangan (financial deepening). Pemberi dana/Kreditur harus bisa menaikkan besaran pinjaman (ticket size) maupun tenor pinjaman yang menyasar pengeluaran konsumtif yang lebih panjang dan pinjaman produktif pada jangka menengah/panjang dengan tingkat suku bunga primer,” ujar Direktur Utama CLIK Leonardo Lapalorcia dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/4/2024).

Menurut Leonardo, pemberian pinjaman pada sektor rumah tangga dan produktif tertahan dari laju pertumbuhan kredit selama empat tahun terakhir.

**Baca Juga: TPST Penghasil Bahan Bakar di Lebak Direncanakan Beroperasi 2026

“Sejak pandemi, pemberi pinjaman memperlambat aliran pinjaman secara signifikan. Kami juga melihat adanya pertumbuhan besar dari sektor pinjaman online dan Buy Now Pay Later (BNPL). Laju perubahan ini seharusnya berpotensi memberi dampak limpahan (spill-over) yang jauh lebih besar untuk mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, dibandingkan dengan kinerja dari pinjaman jangka pendek bernilai kecil yang sangat populer di pasar selama lima tahun terakhir,” ujarnya.

Menurut Bank Dunia, UMKM terus menghadapi hambatan dalam mengakses kredit, bahkan di Asia Tenggara terdapat rata-rata 60% UMKM mengalami kesulitan dalam mendapatkan pembiayaan. Kesenjangan pembiayaan untuk UMKM di negara-negara berkembang diperkirakan mencapai sekitar $5 triliun, melampaui tingkat pembiayaan UMKM saat ini sebesar 1,3 kali lipat.

“Sehingga, sangat penting bagi Bank untuk cermat menilai calon peminjam mereka dengan kecepatan dan akurasi yang sama seperti pemberi pinjaman online serta dapat menawarkan suku bunga lebih rendah dan biaya pendanaan lebih murah. Bank perlu kembali fokus pada pencairan kredit langsung, namun dengan metode penilaian yang lebih canggih guna mengurangi risiko kredit. Langkah selanjutnya adalah membuat kredit yang lebih mudah diakses dengan memanfaatkan likuiditas berlimpah di Bank serta mengaplikasikan praktik terbaik pemberian pinjaman yang mutakhir untuk memacu pertumbuhan PDB Negara,” jelas Leonardo.

CLIK saat ini bersiap mendukung Bank dengan rangkaian produk dan layanan baru tahun ini. Belum lama ini, perusahaan meluncurkan CLIK Spectrum, sebuah produk skor kredit inovatif yang menggabungkan informasi perilaku kredit dengan skor data telekomunikasi dan data alternatif lainnya yang mendukung. Melalui produk baru ini, Bank dapat mengkualifikasi ulang dan memindahkan sebagian besar calon debiturnya dari kelompok risiko menengah ke kelompok risiko rendah. Hasilnya, peluang persetujuan kredit akan lebih besar.

Chief Commercial Officer CLIK Leony Agnes Marie menambahkan bahwa inovasi yang dilakukan oleh CLIK sebagai biro kredit swasta merupakan komitmen perusahaan untuk mempercepat pertumbuhan dan inklusivitas akses kredit bagi masyarakat Indonesia. “Skor kredit kami akan memberikan perspektif baru terhadap kelayakan kredit. Dengan meningkatkan keuangan digital dan pola konsumsi, lembaga keuangan perlu mengadopsi pendekatan baru dalam mengukur profil calon debitur mereka,” ucapnya.(red)




Warga Tangerang Rela ke Lebak demi Tukar Uang Baru untuk Lebaran

Kabar6-Menjelang Idul Fitri, masyarakat mulai menukarkan uang baru sesuai dengan pecahan yang diinginkan. Uang pecahan untuk dibagikan ke sanak saudara saat hari raya.

Salah satunya seperti di Alun-alun Rangkasbitung tepatnya di seberang Masjid Agung A’raaf Kabupaten Lebak, Senin (1/4/2024).

Pantauan Kabar6.com, masyarakat yang kebanyakan perempuan rela menunggu sejak pagi untuk menukarkan uang yang disiapkan oleh Bank Indonesia (BI).

Tidak hanya warga Rangkasbitung dan sekitarnya, tetapi ada pula warga yang rela datang jauh-jauh demi mendapat uang baru untuk kebutuhan hari raya.

Salah satunya Dila. Warga Cisoka Tangerang ini sengaja ke Lebak bersama beberapa temannya hanya untuk menukarkan uang.

“Iya (menukar uang) untuk THR ngasih buat ponakan-ponakan,” kata Dila kepada wartawan.

**Baca Juga: Arus Mudik Idul Fitri 2024, Puskesmas di Cilegon Buka Selama Jam Kerja

Dila menukarkan uang sebanyak Rp3.000.000 dengan pecahan mulai dari Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000 dan Rp20.000.

“Sudah daftar online jadi enggak terlalu lama nungguny. Alhamdulillah waktu daftar enggak susah, dan dapat kuotanya,” tutur Dila.

Menukarkan uang untuk dibagi-bagikan kepada sanak saudara juga dilakukan Acep Nazmudin, warga Rangkasbitung.

“Buat THR bocil-bocil nanti Lebaran. Saya nukar Rp4.000.000 karena maksimalnya segitu untuk satu NIK,” ucap Acep.

Sebelumnya, Acep juga mendaftar secara online. Saat hari pertama pendaftaran dibuka, ia langsung mendaftar karena khawatir kehabisan kuota.

“Kalau enggak salah tanggal 28 Maret dibuka, jadi buru-buru tuh war, 30 menit udah abis kuotanya. Tapi alhamdulillah ini kebagian,” katanya.(Nda)




Bank Indonesia Sebut 1,5 Juta Pedagang di Banten Pakai QRIS

Kabar6-Anggota Komisi XI DPR RI, Marinus Gea mengatakan, bahwa pers sangat memiliki peran yang sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Media masa dapat memberikan literasi kepada masyarakat terutama para pelaku UMKM.

Demikian hal di atas disampaikan dalam diskusi bertajuk ‘Peran Pers Dalam Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital’ dengan Bank Indonesia perwakilan Banten di Karawaci, Kota Tangerang, Kamis (24/8/2023).

“Dalam ekonomi kerakyatan, UMKM telah membuktikan Indonesia kuat. Dan pers sangat dominan perannya karena literasi, pengetahuan, serta apapun yang disampaikannya kepada masyarakat bagi pertumbuhan ekonomi. Sekaligus memiliki edukasi kepada masyarakat dari pemberitaan-pemberitaan, teman-teman (pers) juga menjadi jembatan dari pemerintah kepada masyarakat,” ungkap politisi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, Bank Indonesia telah meluncurkan program Qris yang dianggap mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis digital. Sebab, pelayanan Qris dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi di era digital.

**Baca Juga: Marinus Gea Bersama Bank Indonesia Ajak Pers Ikut Berperan Tumbuhkan Ekonomi Rakyat Berbasis Digital

“Tidak serta merta Bank Indonesia bisa menyampaikan itu secara luas tanpa pers. Jadi pers memiliki posisi yang sangat strategis dalam setiap program yang diluncurkan pemerintah termasuk digitalisasi keuangan,” tambahnya.

Sementara itu, Asisten Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten Lukman Hakim mengungkapkan, jumlah pelaku merchant Qris di Banten terus mengalami peningkatan.

“Jumlah merchant (pedagang ) sudah 1,5 juta pengguna. Jumlah itu ada kenaikan 100 ribu dari data sebelumnya. Kalau jumlah pengguna Qris ada 2 juta user,” ungkapnya.

Lukman menuturkan, layanan Qris memiliki banyak manfaat, seperti dapat mencegah transaksi dengan uang palsu. “Dari sisi konsumen juga bisa transaksi bisa lebih cepat dan aman,” tuturnya.

Adapun layanan Qris selalu dikembangkan oleh Bank Indonesia, seperti kini pengguna sudah bisa melakukan transfer, tarik tunai, hingga setor tunai.

Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten Khoirinnisa El Karimah menambahkan, pihaknya rutin melakukan sosialisasi, edukasi, dan perluasan terkait implementasi layanan Qris kepada warga di Banten.

“Kami juga sudah masuk di pasar-pasar untuk men-Qris-kan pedagang sekaligus edukasi,” paparnya.(yud)




Marinus Gea Bersama Bank Indonesia Ajak Pers Ikut Berperan Tumbuhkan Ekonomi Rakyat Berbasis Digital

Kabar6-Anggota Komisi XI DPR RI Marinus Gea bersama pihak Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten menggelar Focus Group Discussion tentang literasi keuangan dengan melibatkan puluhan wartawan.

Kegiatan bertema ‘Peran Pers Dalam Pertumbuhan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital’ tersebut berlangsung di Studio Delada Media Nusantara, Gedung TMP Merah Putih Banten, kawasan Karawaci, Kota Tangerang, Kamis, 24 Agustus 2023.

Dalam kesempatan tersebut, Marinus menyampaikan bahwa pers sangat memiliki peran yang sangat strategis dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat dengan memberikan literasi kepada masyarakat terutama para pelaku UMKM.

“Dalam ekonomi kerakyatan, UMKM telah membuktikan Indonesia kuat. Dan pers sangat dominan perannya karena literasi, pengetahuan, serta apapun yang disampaikannya kepada masyarakat bagi pertumbuhan ekonomi. Sekaligus memiliki edukasi kepada masyarakat dari pemberitaan-pemberitaan, teman-teman (pers) juga menjadi jembatan dari pemerintah kepada masyarakat,” ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Menurutnya, Bank Indonesia telah meluncurkan program Qris yang dianggap mampu menumbuhkan ekonomi kerakyatan berbasis digital. Sebab, pelayanan Qris dapat memudahkan masyarakat dalam bertransaksi di era digital.

“Tidak serta merta Bank Indonesia bisa menyampaikan itu secara luas tanpa pers. Jadi pers memiliki posisi yang sangat strategis dalam setiap program yang diluncurkan pemerintah termasuk digitalisasi keuangan,” katanya.

Sementara itu, Asisten Direktur Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten Lukman Hakim mengungkapkan, jumlah pelaku merchant Qris di Banten terus mengalami peningkatan.

“Jumlah merchant sudah 1,5 juta pengguna. Jumlah itu ada kenaikan 100 ribu dari data sebelumnya. Kalau jumlah pengguna Qris ada 2 juta user,” ungkapnya.

**Baca Juga: Pilkada Tangsel 2024, Benyamin dan Pilar Siap Duet Lagi

Lukman menuturkan, layanan Qris memiliki banyak manfaat, seperti dapat mencegah transaksi dengan uang palsu. “Dari sisi konsumen juga bisa transaksi bisa lebih cepat dan aman,” tuturnya.

Adapun layanan Qris selalu dikembangkan oleh Bank Indonesia, seperti kini pengguna sudah bisa melakukan transfer, tarik tunai, hingga setor tunai.

Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Kantor Perwakilan Banten Khoirinnisa El Karimah menambahkan, pihaknya rutin melakukan sosialisasi, edukasi, dan perluasan terkait implementasi layanan Qris kepada warga di Banten.

“Kami juga sudah masuk di pasar-pasar untuk men-Qris-kan pedagang sekaligus edukasi,” tandasnya. (Oke)




Libur Nataru, BI Banten Siapkan Rp 3,5 Triliun Uang Tunai

Kabar6

Kabar6-BI Banten memprediksi kebutuhan uang selama libur Natal 2022 dan tahun baru 2023, sebesar Rp 2,4 triliun. Mengantisipasi kekurangan uang, mereka menyiapkan uang sebanyak Rp 3,5 Triliun.

Uang tersebut akan disebar disejumlah perbankan serta mesin ATM, untuk memudahkan masyarakat mengambil uang tunai selama berlibur. Dimana, kebutuhan uang tunai pada periode yang sama di tahun sebelumnya hanya Rp 2 triliun, saat ini naik sebesar Rp 400 miliar.

“Orang-orang jelang Natal dan tahun baru akan bepergian jauh, jadi perkiraan kita akan meningkat penggunaan uang tersebut. Persediaan uang di ATM itu akan meningkat dibanding tahun 2021. Kami siapkan uang secukupnya, jangan sampai masyarakat yang liburan nanti kekurangan uang untuk keperluan transaksi ekonominya,” ujar Agus Hartanto Deputi Sistem Pembayaran, Sistem Pengelolaan Rupiah dan Sistem Layanan Administrasi BI Banten, Selasa (20/12/2022).

Transaksi digital maupun melalui mesin ATM di Banten memang belum merata, lantaran masih ada daerah yang belum tersentuh jaringan internet.

Bank Indonesia mengaku terus bekerjasama dengan Kementrian Informasi dan Komunikasi (Kemenkominfo) maupun Diskominfo di daerah, untuk menyediakan layanan internet agar seluruh daerah di Banten bisa dilayani transaksi digital atau pun terpasang mesin ATM.

**Baca Juga: Peta Rawan Kecelakaan dan Macet Saat Libur Nataru di Polda Banten

“Terkait digital memang ada beberapa daerah yang belum terjaring internet, kami selalu bekerjasama dengan Kominfo, karena itu bukan wewenang kami. Itu wewenang Kominfo untuk membangun internet sampai ke pelosok pedesaan. Internet tahun 2024 sudah menjaring seluruh Indonesia,” jelasnya.

Masyarakat dihimbau lebih berhati-hati saat bertransaksi selama libur nataru, karena kejahatan bisa terjadi dimana saja. Terutama saat transaksi menggunakan mesin ATM, nasabah diminta selalu mengganti PIN ATM secara berkala, agar keamanan tabungnya bisa terjaga dengan baik.

Ada kasus uang simpanannya berkurang, meski nasabah tidak melakukan penarikan. Menurut Agus Hartanto, hal itu disebabkan nasabah lupa pernah membagikan PIN kartu ATM nya ke orang terdekat atau tidak menyimpan dengan baik kerahasiaan paswordnya.

“Jadi mereka lupa paswordnya lupa kasih ke orang lain, saudara sendiri. Jadi kami selalu ada pengaduan, kami tindak lanjuti ke bank dan ada recordnya,” terangnya. (Dhi)




Bank Indonesia Bantu Digitalisasi Pasar UMKM dan IKM Banten

Kabar6.com

Kabar6-Pelaku UMKM dan IKM di Banten, terus dibantu proses penjualannya secara digital oleh Bank Indonesia. Jika dipasarkan secara tradisional, lapak atau tempatnya sangat terbatas. Jika dipasarkan secara digital, memudahkan masyarakat untuk mendapatkannya.

“Adanya digital, mereka bisa berproduksi dengan dikasih akses digital, nanti digital nya kita sediakan,” kata Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Banten, Imaduddin, dalam sebuah diskusi di Kota Serang, Banten, Rabu (18/05/2022).

Imaduddin menerangkan potensi UMKM dan IKM di Banten sangat tinggi dan saling ketergantungan, seperti di dunia industri hingga pariwisata, pasti membutuhkan usaha kecil.

**Baca juga: Polda Banten Belum Mau Ungkap Identitas Oknum Pegawai Kejari Cilegon Pembawa Sabu

Semenjak pandemi covid-19, digitalisasi perdagangan dengan cepat berubah ke era digital, sehingga untuk memasarkan produk UMKM maupun IKM asal Banten juga harus mengikuti trend yang sudah ada, agar memudahkan memasarkan produknya.

“UMKM ini terkait sektor yang lain, misalkan di dalam industri kan ada UMKM, di dalam sektor wisata ada UMKM, di dalam semua sektor ekonomi ada UMKM, semua pasti memberikan kontribusinya masing-masing,” terangnya.(Dhi)




BI Banten Sediakan Rp2,5 T Penukaran Uang Kartal dan Elektronik Untuk Nataru

Kabar6.com

Kabar6-Kantor Perwakilan wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyiapkan kebutuhan uang kartal pecahan kecil dan uang elektronik sebanyak Rp 2,5 triliun. Hal tersebut mengingat kebutuhan masyarakat menjelang perayaan Natal 2019 & Tahun Baru 2020.

Kepala Kantor Perwakilan wilayah (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan, penukaran uang tersebut hanya dapat dilakukan di masing-masing perbankan mulai tanggal 16 – 27 Desember 2019.

“Jadi, nanti masyarakat yang membutuhkan uang pecahan kecil dapat menukarkan langsung di perbankan yang telah kami tunjuk, yakni BNI, BRI, Mandiri, BJB, BTN, BCA, BNI Syariah, Mandiri Syariah, BRI Syariah, Bank Permata, dan Bank UOB, ” katanya, Selasa (10/12/2019).

Selain itu, Erwin menerangkan bahwa pihaknya juga akan melakukan layanan gerak perbankan untuk pengisian top up uang elektronik yang akan dilakukan mulai tanggal 20 – 31 Desember 2019, dan kembali akan dilakukan pada tanggal 1 – 5 Januari 2020.

**Baca juga: Novotel Tangerang Klaim Persiapkan Pesta Malam Tahun Baru Spektakuler.

“Selain 11 perbankan yang kami tunjuk, pengisian top up uang elektronik, juga akan melibatkan beberapa merchant retail seperti Indomaret dan Alamart,” kata Erwin, Selasa (10/12).

Sambungnya, layanan gerak perbankan tersebut akan tersebar di titik-titik yang telah ditentukan, yakni pada tempat peristirahatan (rest area) jalan tol Tangerang-Merak hingga pelabuhan Merak Banten.

“Kami himbau untuk para pengguna uang elektronik agar menyiapkan uang elektroniknya sebelum melakukan perjalanan,” pungkasnya. (Ris)




Wagub Andika Bahas Pengembangan Ekonomi Banten Lama Bersama Kepala BI Banten

Kabar6.com

Kabar6-Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy meminta Bank Indonesia Perwakilan Banten ikut berperan aktif membantu Pemprov Banten dalam upaya melakukan pengembangan sektror pariwisata di Provinsi Banten.

Hal itu karena menurut Andika, saat ini Pemprov Banten di antaranya tengan fokus melakukan pengembangan wisata ziarah dan sejarah kawasan Banten Lama yang kini disebut kawasan Keraton Kesultanan Banten.

“Kalau bicara perekonomian sekarang ini kan memang tren nya pariwisata. Dan kita Banten sekarang sedang melakukan penataan kawasan Keraton Kesultanan Banten. BI Banten kami minta hadir membantu di sana,” kata Andika, usai menerima Kepala Kantor BI Perwakilan Banten yang baru, Erwin Soeriadimadja, di kantornya, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Senin (15/7/2019).

Dikatakannya, proses penataan kawasan Keraton Kesultanan Banten kini membutuhan sentuhan BI dalam kaitan untuk melakukan pengembangan di sektor perekonomian masyarakat sekitar kawasan.

“Kami berharap BI bisa membantu masyarakat sekitar kawasan untuk dapat ikut merasakan manfaat secara ekonomi dari hasil penataan kawasan tersebut, dengan mereka dapat berdaya menjadi UMKM (usaha mikro kecil dan menengah),” imbuhnya.

Andika menambah, secara umum BI juga diminta untuk melakukan pembantuan di sektor pariwisata secara keseluruhan di Provinsi Banten, alias bukan hanya untuk kawasan Keraton Kesultanan Banten saja.

Hal itu mengingat, perekonomiaan saat ini, termasuk di Banten, sangat erat kaitanya dengan kegiatan pariwisata. “Yang ini kalau tidak dikelola dengan baik, ya hanya akan jadi tren yang tidak berdampak baik dalam jangka panjang secara ekonomi untuk masyarakat,” ujarnya.

Lebih jauh Andika mengaku, pihaknya meminta kepada BI Banten untuk melakukan pengembangan perekonomian di sektor lain di Banten sesuai dengan tren yang sedang terjadi, seperti ekonomi digital dan ekonomi syariah.

“Kebetulan (ekonomi syariah dan ekonomi digital) ini memang sekarang sedang menjadi concern BI juga di tingkat nasional.

Kepala BI Banten Erwin Soeriadimadja mengaku apa yang dimintakan oleh Pemprov telah sangat in line dengan progran kerja BI secara nasional.

Pihaknya mengaku akan menyambut baik ajakan tersebut dan berjanji akan berusaha secara maksimal membantu Pemprov Banten dalam mewujudkan program-program perekonomian tersebut.

“Tentu saja kami sangat menyambut baik. Kebetulan memang pariwisata, ekonomi syariah dan ekonomi digital ini sekarang sedang menjadi tren yang tentu saja menjadi concern kami,” katanya.

Terkait pengembangan pariwisata, Erwin mengatakan, secara umum BI telah memiliki sejumlah langkah strategis untuk dilakukan.

**Baca juga: Isu ASN Banten Tak Netral, Agus Tauchid: Itu Pembunuhan Karakter.

Langkah strategis tersebut antaranya dengan mendukung pembangunan infrastruktur pariwisata, mendorong pengembangan atraksi pariwisata, dan membantu meningkatkan kualitas amenitas atau fasilitas di luar akomodasi di lokasi destinasi pariwisata.

“Dan yang pasti menjadi tupoksi kami adalah nanti pada gilirannya soal bagaimana kami memastikan ketersediaan uang dan fasilitas pendukungnya di lokasi-lokasi wisata tersebut,” imbuhnya.

Adapun mengenai ekonomi syariah, lanjut Erwin, pihaknya akan melakukan fasilitasi pengembangan ekonomi syariah melalui program-program pengembangan UMKM di pesantren-pesantren di Banten.

Untuk ekonomi digital sendiri, Erwin mengaku pihaknya akan berupaya meningkatkan kegiatan ekonomi digital di Banten dengan melakukan pembinaan-pembinaan kepada UMKM untuk melek ekonomi digital serta memastikan ketersediaan fasilitas pendukungnya.(Den)




BI: Pertumbuhan Ekonomi di Banten Capai 5,89 Persen

Kabar6-Bank Indonesia (BI) Banten menilai pertumbuhan ekonomi Banten melebihi pertumbuhan ekonomi nasional.

BI Kantor Perwakilan (KPw) Banten dalam penilaiannya, pertumbuhan perekonomian Banten sepanjang tahun 2018, mencapai 5,89 persen. Atau melebihi ptargye pertumbuhan nasional yang hanya 5,4 persen berdasarkan target Menkeu dan 5,2 persen berdasarkan target BI.

“Perbaikan kinerja ekspor serta masih tingginya level konsumsi masyarakat sepanjang tahun, menjadi motor utama penggerak perekonomian Banten di tahun 2018,” kata Rahmat Hernowo, Kepala BI KPw Banten, di kantornya, Kota Serang, Banten, Senin (10/12/2018).

Menurutnya, selama tahun 2018 banyak tantangan dalam perekonomian nasional, seperti pertumbuhan ekonomi Dunai yang cukup tinggi, kemungkinan akan melandai di 2019.

Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat diprakirakan akan menurun, sedangkan di Uni Eropa dan Tiongkok melandai.
Sementara itu, tekanan inflasi mulai tinggi di Amerika Serikat dan cenderung akan meningkat di Uni Eropa dan sejumlah negara lain.

Keduanya, kenaikan suku bunga bank central AS, the Fed akan diikuti oleh normalisasi kebijakan moneter di Uni Eropa dan sejumlah negara maju

Lalu, ketidakpastian di pasar keuangan global mendorong tingginya premi risiko investasi ke negara Emerging Markets. Ketidakpastian semakin tinggi dengan munculnya ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat, dengan sejumlah negara lain khususnya rebalancing di Tiongkok, terjadinya krisis ekonomi Argentina dan Turki, serta sejumlah risiko geopolitik.

Karenanya Banten yang lokasinya dekat dengan Jakarta, memiliki potensi besar untuk menopang perekonomian nasional. Banten juga memiliki kawasan industri seluas satu persen dibandingkan luas wilayahnya.

Kemudian banyaknya Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti tol Serang-Panimbang, KEK Tanjung Lesung, rencana pembangunan PLTU Suralaya unit 9 dan 10, hingga pembangunan dua waduk besar.**Baca Juga: Spesifikasi Proyek Betonisasi di Sepatan Timur Diduga Tak Sesuai.

“Posisi geografis yang strategis, basis industri yang besar, kesiapan infrastruktur konektivitas dan energi yang baik, menjadikan Banten sebagai salah satu provinsi yang memiliki daya saing perekonomian yang tinggi,” jelasnya.(dhi)




Realisasi Proyek di Banten Penopang Utama Pertumbuhan Ekonomi

Kabar6-Bank Indonesia (BI) memproyeksikan perekonomian Banten pada April – Juni tahun ini lebih baik dibandingkan triwulan pertama, dengan kisaran pertumbuhan ekonomi antara 5,52% – 6,01% (year-on-year).

 

Salah satu satu penopang utama bagi Provinsi Banten untuk menggenjot pertumbuhan ekonominya pada triwulan II/2015 adalah adanya realisasi pengerjaan berbagai proyek pemerintah daerah.

 

Menurut Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Budiharto Setyawan, konstruksi termasuk dalam tiga sektor yang mampu mengerek ekonomi Banten selama April – Juni.

 

“(Selain konstruksi) sektor lain adalah perdagangan besar, eceran, dan reparasi kendaraan. Selain ini ada sektor transportasi dan pergudangan,” tuturnya, Senin (1/5/2015).

 

Selain realisasi investasi pemerintah, perdagangan akan berperan positif sejalan persiapan berbagai sektor niaga dan jasa jelang Ramadan.

 

Berdasarkan catatan BI, Provinsi Banten menunjukkan perlambatan pada triwulan pertama tahun ini (year-on-year). Pertumbuhan ekonomi yang pada triwulan IV/2014 tercatat sebesar delapan persen. Sedangkan tiga bulan pertama tahun ini hanya 5,69 persen. ** Baca juga: Promo Wisata Cegah Penurunan Okupansi Hotel di Banten

 

Penyebab perlambatan tersebut dari sisi permintaan ialah pengeluaran pemerintah yang mengalami kontraksi ditambah rendahnya ekspor dan impor. Hal ini merupakan imbas perlambatan nasional serta kondisi ekonomi negara mitra dagang yang pertumbuhannya meleset dari perkiraan. Belum lagi konsumsi rumah tangga yang tumbuh lebih kuat.

 

Sektor ekonomi yang tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan terakhir pada 2014 adalah pertanian, kehutanan dan perikanan. Hal ini terpacu dimulainya musim panen raya pada Januari – Maret 2015. (tmn/din)