1

Bagaimana Sebenarnya Pola Pikir Pria Vs Wanita? Ini Fakta Uniknya

Kabar6-Setiap hal yang memiliki persamaan di dunia ini, selalu juga diikuti dengan perbedaan. Sama halnya, itu juga berlaku pada pria dan wanita. Ya, wanita dan pria memang diciptakan secara berbeda dari segi bentuk tubuh, gerak-gerik, hingga sifatnya.

Hal lain yang juga berbeda adalah pola pikir. Seringkali Anda mendengar, wanita sulit memahami pria, demikian pula sebaliknya. Kedua jenis Makhluk ciptaan Tuhan ini memang dilahirkan dengan perbedaan karakter yang khas. Tentu saja tidak ada yang salah atau benar dalam pola pikir mereka.

Lalu, apa saja fakta unik mengenai perbedaan pola pikir pria dan wanita? Melansir Fimela, berikut sejumlah hal yang dimaksud:

1. Bahasa
Wanita itu bisa cepat mempelajari berbagai macam bahasa. Mulai dari bahasa lokal, bahasa internasional, hingga bahasa gaul, namun mereka seringkali sulit menyelesaikan masalah.

Sedangkan pria memang bukan orang yang cepat memahami bahasa. Namun kaum adam adalah sosok yang sangat bisa menemukan solusi untuk masalah mereka. Karena itulah dalam masalah bahasa, wanita lebih cepat menguasai berbagai macam topik ketimbang pria.

2. Cara menganalisa
Otak pria memiliki banyak space/ruang untuk bisa menampung berbagai masalah yang rumit. Selain menganalisa, mereka bisa cepat menemukan solusi. Itulah sebabnya seorang pria sering dipuji karena logikanya.

Sebaliknya, pemetaan pikiran wanita memang cukup rumit. Bila pria bisa memahami peta dengan lebih strategis dan dapat menemukan jalan pintas, maka wanita lebih sulit menemukan jalan pintas itu, dan lebih mudah menemukan jalan biasa yang mungkin rutenya jauh.

3. Multitasking
Sudah bukan rahasia, wanita adalah sosok yang paling bisa melakukan banyak hal dalam satu kesempatan. Misalnya nonton TV sambil telepon, memasak dan merapikan cat di kukunya.

Sementara pria paling tidak bisa melakukan multitasking. Mereka lebih baik fokus di satu hal ketimbang mengerjakan banyak hal tapi ujungnya berantakan.

4. Berbohong
Pria itu paling tak bisa berbohong di depan wanita. Mengapa? Karena insting otak wanita lebih bisa mengendus kebohongan pria 70 persen lebih baik saat menganalisa wajah, 20 persen pada bahasa tubuh dan 10 persen pada kata-kata pria. Itulah mengapa pria tidak berbohong saat sedang face to face (tatap muka).

Wanita, paling pintar melakukan kebohongan pada pria. Ya, pria sulit mengendusnya meskipun mereka bisa mencium kejanggalan saat pasangan berselingkuh.

5. Harapan
Pria menginginkan status, kesuksesan, proses besar dan solusi. Sedangkan wanita hanya menginginkan hubungan yang hangat, pertemanan dan keluarga. Itulah mengapa wanita selalu bisa mengajarkan kesederhanaan dan berbagai hal emosional pada pria. Sementara pria memberikan visi misi yang besar dan mengajarkan perjuangan pada seorang wanita.

6. Bicara & mengendalikan emosi
Wanita menggunakan bahasa yang tidak langsung dan inilah yang sering membuat pria sering ‘pusing’. Sementara pria menggunakan bahasa yang to the point dan inilah yang sering membuat wanita merasa pria kurang peka.

Dalam mengendalikan emosinya, wanita tergolong meluap-luap. Wanita bisa mengutarakan tanpa berpikir dua kali. Pria pun tak bisa dikatakan mengendalikan emosinya dengan baik. Meski mereka bisa berpikir logis, kalau sudah urusan hati dan emosi, kadang pria bertindak tanpa berpikir. ** Baca juga: Cara Bijak Lindungi Kesehatan Mental dari Bahaya Media Sosial

Meskipun pria dan wanita memiliki sejumlah perbedaan, hal inilah yang justru membuat mereka saling melengkapi.(ilj/bbs)




Fakta Unik Seputar Bahasa dalam Serial Game of Thrones

Kabar6-Game of Thrones adalah sebuah serial televisi drama fantasi Amerika yang dibuat untuk HBO oleh David Benioff dan D. B. Weiss sebagai showrunner dan penulis utama.

Serial ini adalah adaptasi dari A Song of Ice and Fire, sebuah novel serial fantasi karya George R. R. Martin, yang edisi pertamanya berjudul A Game of Thrones. Difilmkan di sebuah studi Belfast dan lokasi pengambilan gambarnya dilakukan di Irlandia Utara, Malta, Skotlandia, Kroasia, Islandia, Amerika Serikat, Spanyol dan Maroko.

Serial tersebut tayang perdana di HBO di Amerika Serikat pada 17 April 2011, dan musim ketujuh berakhir pada 27 Agustus 2017. Serial ini akan berakhir pada musim kedelapan pada 2018 atau 2019.

David J. Peterson, seorang linguist terkenal, membantu HBO dalam penciptaan bahasa-bahasa yang ada dalam Game of Thrones. Ada banyak variasi dari dialek dan bahasa yang menggambarkan perbedaan antara Westeros dan Essos. Dari belahan Dothraki sampai High Valyrian.

HBO memberikan syarat kepada David agar bahasa-bahasa ini tidak menyulitkan para aktor. Sementara Katrin Sperling, seorang ahli bahasa dari babbel.com, membuat semua keinginan HBO dan David ini terealisasi. Melansir Kincir, berikut sejumlah fakta bahasa-bahasa dalam Game of Thrones:

1. Diciptakan dalam kondisi ‘kepepet’
Bahasa Dothraki diciptakan dalam kondisi yang sebenarnya tidak terlalu ‘mengenakkan’. Dalam novel bikinan George R.R. Martin, varian bahasa sebenarnya tidak ada. Ketika muncul dalam serial TV, HBO meminta ada varian bahasa tersebut.

David Peterson pun direkrut untuk menciptakan dialek dari bahasa Inggris yang akan dipakai oleh bangsa Dotharki. Awalnya, varian bahasa Inggris ini dibikin dengan variasi aksen berat Inggris atau menggunakan suara-suara yang asal. Pada akhirnya, David tidak memilih keduanya dan malah menggunakan bahasa Inggris biasa.

2. Bahasa Dotharki
Bahasa pertama yang diciptakan oleh David adalah bahasa Dothraki. Bahasa ini berasal dari campuran bahasa Arab dan Rusia. Bahasa Dotharki berisi sekira 2.000 kata. Sementara menurut peneliti babbel.com, kata-kata yang digunakan dalam bahasa Dothraki erat kaitannya dengan bahasa Mongol pada masa Ghengis Khan.

3. Bahasa White Walker tidak pernah dipakai
Tim kreatif serial ini sudah menyiapkan bahasa White Walker bila sewaktu-waktu mereka akan berucap satu kalimat penuh. Bahasa ini dikenal dengan sebutan Skroth dan dilafalkan seperti es pecah.

4. High Valyrian
Sebelum ada bahasa Inggris dan lain-lainnya, bahasa Latin menguasai dunia. Bahasa itu menjadi bahasa yang paling banyak diucapkan orang. Namun, setelah masa perang dan perpecahan semua pun berubah. Tidak ada lagi penutur bahasa Latin di dunia.

Sama halnya dengan High Valyrian. Sebelum masa kehancuran bangsa Valyria, High Valyrian banyak diucapkan orang dan menjadi favorit pada masanya. Bahasanya sendiri terdiri dari 5.000 kata dan dibagi berdasarkan empat tata bahasa berdasarkan gender.

5. Sembilan dialek dalam Low Valyrian
Hampir sama dengan High Valyrian, Low Valyrian juga mengalami masa kehancuran. Setelah itu bahasa mereka terpecah ke dalam berbagai dialek di Free Cities of Essos. Menurut David, Jacob Anderson yang main jadi Grey Worm mengucapkan bahasa Low Valyrian lebih baik daripada yang dilakukannya sendiri.

Kadang-kadang David menggunakan Anderson sebagai inspirasi dalam menulis dialog baru dalam Game of Thrones. ** Baca juga: Ada ‘Penghijauan’ di Atap Bis Singapura untuk Kurangi Panas dalam Kendaraan

Keuletan dan keseriusan HBO dan David Peterson dalam menciptakan bahasa baru dan variasi dialeknya memang patut diacungi jempol. Hal ini juga yang membuat Game of Thrones makin unik dan seru untuk diikuti.(ilj/bbs)




Pasutri Asal Inggris Ini ‘Sekolahkan’ Anak Mereka dengan Keliling Dunia

Kabar6-Setiap orangtua tentu saja memiliki cara berbeda dalam mendidik anak-anaknya. Hal berbeda itu juga yang dilakukan oleh pasangan suami istri (pasutri) Paul dan Caroline King.

Pasutri asal Inggris ini, melansir Dailymail, memilih mengajari sendiri anak-anak mereka dengan cara yang cukup unik, yaitu mengajak traveling keliling dunia. Total Paul dan Caroline sudah menghabiskan 19 bulan terakhir untuk mengunjungi 15 negara bersama dengan kedua buah hati mereka, Winston (6) dan Henry (4). Demi mewujudkan keinginan mendidik anak sambil berkeliling dunia, pasangan ini bahkan rela menjual rumah mereka yang terletak di Cambridgeshire, Inggris seharga Rp4,7 miliar.

Traveling, menurut keduanya, adalah cara belajar yang lebih efektif dibandingkan duduk membaca buku di dalam kelas. Pasangan ini juga tidak merasa sreg dengan sistem pendidikan yang diterapkan di negaranya. “Kami tidak akan pernah memaksa anak-anak untuk pergi ke sekolah atau mengikuti ujian,” kata Paul.

Pria itu yakin usahanya tidak sia-sia. Terbukti, kedua anaknya belajar lebih banyak dibandingkan anak-anak lain seusianya. Setiap mengunjungi negara baru, Paul mengajari mereka tentang kebudayaan, sejarah serta bahasa masyarakat setempat.

Diketahui, mereka telah mengunjungi Rumania, Dubai, Uni Emirat Arab, Maladewa, Malaysia, Indonesia, Thailand, Laos, Amerika Serikat, Kolombia, Spanyol, Mesir, dan Italia. ** Baca juga: Lucu & Unik, Bentuk Mata Uang yang Pernah Ada di Dunia

Wow…(ilj/bbs)




Siapa Sangka Sebagian Penduduk 6 Negara Ini Juga Gunakan Bahasa Jawa

Kabar6-Bahasa Jawa adalah bahasa yang digunakan penduduk bersuku bangsa Jawa di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, bahasa Jawa juga digunakan oleh penduduk yang tinggal di beberapa daerah lain seperti Banten (terutama Serang, Cilegon, dan Tangerang) serta Jawa Barat (terutama kawasan pantai utara yang meliputi Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon).

Migrasi suku Jawa membuat bahasa Jawa bisa ditemukan di berbagai daerah, bahkan di luar negeri. Nah selain di Indonesia, negara mana saja sih yang sebagain penduduknya juga menggunakan bahasa Jawa? Melansir anehdidunia, ini enam negara yang dimaksud:

1. Malaysia
Warga suku Jawa di Malaysia menempati jumlah yang sangat signifikan. Bahkan, di negara bagian Selangor dan Johor, warga suku Jawa berjumlah hampir 20 persen dari total populasi.

Masyarakat Jawa di Malaysia saat ini merupakan generasi ke empat atau lebih. Beberapa wilayah di Johor bahkan bernama Parit Jawa, di mana suasana bahasa Jawa di sana sangat kental. Beberapa warga Melayu etnis Jawa juga menduduki posisi strategis di negeri kerajaan ini, mulai dari birokrat hingga para menteri.

2. Singapura
Negara ini dulunya merupakan salah satu bagian Malaysia, yang kemudian memisahkan diri pada 1963. Sejumlah orang Jawa didatangkan ke Singapura sejak 1825. Seperti halnya di Malaysia, kedatangan orang jawa ke Singapura diperkirakan bersamaan dengan kedatangan mereka ke Malaysia.

Kampong Jawa, di tepi sungai Rochor, adalah tempat pemukiman pertama orang Jawa di Singapura. Selain Kampong Jawa, Kallang Airport Estate dikenal sebagai tempat pemukiman orang Jawa juga. Di Kallang, mereka hidup berdampingan dengan orang Melayu dan Tiongkok.

3. Suriname
Suriname merupakan sebuah Negara Republik yang terletak di Benua Amerika, lebih tepatnya di bagian Timur Laut Amerika Selatan. Pada mulanya, Suriname memiliki nama Guyana Belanda karena merupakan negara bekas jajahan Belanda.

Namun pada 25 November 1975, negara ini memproklamasikan kemerdekaannya dari Belanda berganti nama menjadi Suriname. Banyaknya orang Indonesia, terutama orang Jawa menjadikan mayoritas warga di Suriname adalah orang Jawa. Hingga saat ini bahasa Jawa masih dipergunakan, namun yang menjadi bahasa nasional di Suriname bukanlah bahasa Jawa, melainkan bahasa Belanda.

4. Belanda
Belanda menjadi gudang dari orang atau pakar yang punya minat khusus terhadap keberadaan bahasa Jawa. Universiteit Leiden, universitas tertua di Belanda yang didirikan 1575 merupakan salah satu gudangnya.

Di universitas yang didirikan Pangeran Willem van Oranje, tempat dari sekira 17 ribu mahasiswa menimba ilmu, kita bisa melihat naskah-naskah kuno berhuruf Jawa atau sastra Jawa kontemporer yang masih terawat.

5. Kaledonia Baru
Kaledonia Baru adalah sebuah negeri seberang laut milik persemakmuran Prancis yang terletak di Samudra Pasifik bagian selatan dengan ibu kotanya yang bernama Noumea. Penduduk asli pulau ini adalah suku Kanak dari ras Melanesia.

Migrasi orang jawa ke Kaledonia juga sama dengan kepindahan orang jawa ke Suriname. Migrasi pertama orang Jawa ke Kaledonia Baru terjadi pada 1896, yaitu ketika 170 keluarga Jawa yang diperkerjakan dan mendarat di pelabuhan kota Noumea.

Diperkirakan, saat ini sekira 7.000 hingga 11 ribu orang keturunan berbagai etnis Indonesia tinggal di Kaledonia baru. Alhasil, orang Jawa di Kaledonia tetap menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari hingga sekarang.

6. Kepulauan Cocos
Kepulauan Cocos (Keling) adalah kepulauan yang terdiri dari dataran rendah berkarang koral. Kepulauan ini sekarang merupakan wilayah teritorial Australia. Mayoritas penduduk pulau ini adalah orang Melayu, yang mana mereka sehari-hari berbicara dalam bahasa Melayu.

Di dalam logo kepulauan tersebut terdapat tulisan berbahasa Melayu, ‘Maju Pulau Kita’. Dari keseluruhan orang Melayu ini, tak sedikit dari mereka yang berasal dari etnis Jawa. Konon para keturunan dari Jawa ini masih memegang budaya Jawa, bahkan pada golongan tuanya masih banyak yang menggunakan bahasa jawa pada kehidupan sehari-hari. ** Baca juga: 3 Hal yang Kabarnya Dianggap Jadi ‘Sesuatu’ Termahal di Jepang

Karena itu, tidak heran Australia pernah menjadikan gambar wayang kulit sebagai gambar di perangko nasional Australia. Banyak juga wayang-wayang di Pulau Cocos ini dibuat dengan menggunakan bahan kulit ikan hiu yang sudah di keringkan. Saat ini kepulauan Cocos menjadi destinasi wisata yang diminati di Australia dengan khas suasana Islami yang sangat kental.(ilj/bbs)




Tidak Pernah Diajari, Balita Ini Mendadak Mahir Berbahasa Inggris

Kabar6-Kemampuan O’Neal Mahmoud berbahasa Inggris sungguh membuat keluarganya tercengang. Bagaimana tidak, balita berusia tiga tahun ini terlahir dari keluarga dan lingkungan yang memakai bahasa Arab sebagai alat komunikasi sehari-hari.

Dan tiba-tiba saja, melansir Odditycentral, O’Neal mampu berbicara dalam bahasa Inggris, bahkan dengan logat British yang sangat kuat. Padahal, kedua orangtuanya sama sekali tidak pernah memberikan bacaan atau menunjukkan lagu serta video berbahasa Inggris. O’Neal tidak kunjung bisa berbicara hingga usia dua tahun. Ia kemudian mulai mengeluarkan suara-suara yang tidak jelas, dan tanpa disangka Balita tadi mulai mengucapkan kata-kata bahasa Inggris seperti ‘my dear’ atau ‘oh my goodness’.

Kedua orangtua O’Neal lantas memanggil ahli terapis berbicara untuk mengetahui apa yang terjadi pada anak mereka. Ahli terapis pun menyimpulkan, O’Neal memiliki kemampuan berbicara bahasa Inggris sebagaimana anak-anak yang berasal dari keluarga dengan percakapan sehari-hari berbahasa Inggris. Sayangnya, kemampuan bahasa Arabnya sangat buruk. Hal ini membuat O’Neal tidak lancar berkomunikasi dengan orangtuanya.

O’Neal disekolahkan di TK dengan guru yang mampu berbahasa Inggris agar bisa belajar dengan lebih baik. Sementara di sisi lain, orangtua O’Neal tetap saja khawatir sang anak tidak mampu berkomunikasi dengan baik dengan lingkungannya. ** Baca juga: Alami Kelainan Langka, Remaja 17 Tahun Ini Miliki Tubuh Berusia 100 Tahun

Menurut para ahli, kondisi O’Neal ini disebut sebagai xenoglossy, fenomena langka dan misterius yang membuat seseorang mampu menguasai bahasa tanpa mempelajarinya secara alami. Sementara itu, Dr. Khaloub Qa’awar yang merupakan terapis berbicara menyebutkan, mereka tidak pernah menemukan kasus aneh seperti yang dialami O’Neal sebelumnya.(ilj/bbs)




Belajar Bahasa Asing Dapat Lindungi Otak dari Penuaan

kabar6.com

Kabar6-Tidak hanya menambah wawasan, berbicara dua bahasa atau lebih berdasarkan hasil penelitian, dapat membantu melindungi otak saat Anda melewati proses penuaan, bahkan jika Anda mempelajari bahasa baru saat dewasa.

Penelitian menyertakan 835 orang kelahiran Skontlandia pada 1936 dan berbahasa Inggris sebagai bahasa ibunya. Melansir webmd, para peserta diberikan kemampuan tes mental pada usia 11 tahun dan diulangi pada saat peserta berusia 70 tahun. Sebanyak 262 peserta mampu berbicara paling tidak dua bahasa, dengan 195 di antara mereka belajar bahasa kedua sebelum berusia 18 tahun, dan sisanya belajar bahasa kedua lebih tua dari usia tersebut.

Mereka yang mampu berbicara dalam dua bahasa atau lebih ternyata mampu melakukan tes kemampuan mental lebih baik saat dikerjakan peserta di usia lebih tua dibandingkan ketika mereka melakukanya di usia lebih muda, terutama di area intelengensia umum dan membaca. ** Baca juga: Terlalu Lelah Bekerja Bisa Sebabkan Anda Lupa Memori Jangka Pendek

Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Annals of Neurology, efek positif dari kemampuan berbicara dalam dua bahasa dapat segera terlihat baik jika orang tersebut mempelajari bahasa tersebut saat anak-anak maupun saat dewasa. ** Baca juga: Europixpro Door, Produk Anak Negeri Berkualitas Dunia

Penemuan tersebut diperkirakan sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Jutaan orang di dunia perlu memperlengkapi diri dan memperkaya diri dengan bahasa kedua di kemudian hari. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa dengan memiliki kemampuan bilingual akan memiliki keuntungan di masa dewasa nanti, terutama dalam melindungi otak dari proses penuaan.(ilj/bbs)




Adakah Hubungan Antara Depresi & Bahasa yang Dipakai Seseorang?

kabar6.com

Kabar6-Para ilmuwan sudah lama mencari hubungan antara depresi dan bahasa. Penelitian yang diterbikan di Clinical Psychological Science menunjukkan beberapa kelas kata yang dapat memprediksi apakah seseorang depresi.

“Terkadang, ‘bahasa depresi’ ini memiliki pengaruh yang kuat kepada orang lain,” kata salah satu peneliti. Melansir DetikHealth, analisis linguistik dalam bidang ini membantu mencari perbedaan bahasa yang digunakan dalam esai pribadi atau buku harian orang yang menderita depresi dan yang tidak.

Isi dari tulisan orang depresi cenderung menceritakan emosi negatif dan mereka menggunakan kata sifat yang negatif, seperti ‘kesepian’, ‘sedih’, dan ‘menderita’.

Hal yang menarik, mereka lebih sering menggunakan kata ganti orang pertama tunggal, seperti ‘aku’ atau ‘saya’ dibandingkan kata ganti orang ketiga, seperti ‘dia’ dan ‘mereka’. Ini membuktikan kalau mereka lebih fokus pada diri mereka sendiri dan merasa tidak terhubung dengan orang di sekitarnya.

Memahami ‘bahasa depresi’ dapat membantu mengerti orang-orang di sekitar kita yang memiliki gejala depresi, meskipun bahasa ini mungkin saja digunakan oleh orang yang tidak depresi.

Diperkirakan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 300 juta orang di dunia menderita depresi, meningkat 18 persen dari 2005. ** Baca juga: Mengapa Olahraga Lari di Luar Ruangan Lebih Sehat?

Dengan menciptakan alat-alat yang dapat mendeteksi kondisi seperti itu sangat penting untuk mencegah kasus bunuh diri.(ilj/bbs)




Aktif Berbicara 2 Bahasa Mampu Turunkan Risiko Demensia

Kabar6-Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Neurology mengungkapkan, aktif berbicara lebih dari satu bahasa dapat menunda risiko demensia (pikun). Ada banyak penyebab yang membuat seseorang mengalami demensia, umumnya karena penyakit-penyakit kronik seperti stroke dan parkinson. Namun, penyebab utama seseorang mengalami demensia adalah Alzheimer.

Sejumlah periset menyarankan, agar seseorang tidak terkena Alzheimer, hal yang harus dilakukan adalah membuat otak tetap aktif, berlatih teka-teki, serta latihan mental. Di antara ketiganya, dilansir Klikdokter, latihan terbaik yang bisa menyehatkan otak adalah belajar bahasa asing. Bahkan, memiliki keterampilan bahasa tingkat sekolah dapat memperbaiki fungsi otak sampai batas tertentu.

Menurut Ellen Bialystok, seorang psikolog di York University, Toronto, anak-anak bilingual yang menggunakan bahasa kedua mereka secara teratur memiliki kemampuan multitasking yang lebih baik ketimbang anak-anak monolingual.

Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai bilingualisme dan hubungannya dengan otak, Bialystok membandingkan pencitraan otak pada orang bilingual dengan mereka yang monolingual.

Hasilnya, mereka yang bilingual mampu menunda gejala Alzheimer selama empat sampai lima tahun lebih lama dibanding orang monolingual. Memang kemampuan berbicara dua bahasa tidak mampu mencegah penyakit Alzheimer, namun masih bermanfaat untuk menunda gejala. Disimpulkan Bialystok, menggunakan dua bahasa akan merangsang otak untuk menghasilkan cadangan kognitif.

Seorang psikolog di Penn State University bernama Judith Kroll yang melakukan studi lain tentang bilingualisme, mendukung gagasan bahwa berbicara lebih dari satu bahasa membuat otak tetap lincah dan memperkuat fungsi mental. Dijelaskan, penutur bilingual bisa mengungguli pembicara bahasa tunggal dalam pekerjaan-pekerjaan yang berfokus pada detail. ** Baca juga: Gunakan Lip Balm Sebabkan Ketergantungan

Tidak hanya menambah pengetahuan, mempelajari bahasa asing juga meningkatkan kemampuan otak, serta menunda kemunculan si ‘perampok ingatan bernama demensia.(ilj/bbs)




Beberapa Aktivitas Harian yang Bantu Asah Ketajaman Otak

Kabar6-Seiring usia, fungsi otak manusia akan mengalami penurunan. Kondisi ini tentu saja tidak bisa dibiarkan karena akan berpotensi besar untuk mengalami demensia (pikun).

Karena itulah sangat penting untuk tetap melatih dan menjaga ketajaman otak, agar daya ingat tetap tajam sekalipun memasuki usia senja. Dilansir Indiatimes, berikut adalah beberapa aktivitas harian yang bantu asah ketajman otak Anda:

1. Jalan tiga kilometer sehari
Rutin berjalan bermanfaat untuk menurunkan risiko pikun di kemudian hari. Saat berjalan, secara tidak langsung Anda sedang mengeksplorasi lokasi atau lingkungan sekitar. Hal tersebut dapat membantu otak untuk siap menyerap lebih banyak informasi.

2. Belajar bahasa
Sebuah studi yang dilakukan peneliti Swedia menunjukkan, belajar sebuah bahasa baru setelah dewasa bisa mengembangkan hippocampus dan cerebral cortex, bagian otak yang dikaitkan dengan pikiran, ingatan, dan aksi. Jadi, cobalah untuk belajar bahasa asing.

3. Jaga kualitas tidur
Saat kualitas tidur seseorang terganggu, otak pun tidak dapat beristirahat dengan baik. Padahal, ketika tidur sel-sel otak akan aktif bekerja membuang racun yang berpotensi memperlambat kerja otak. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk selalu mendapatkan tidur yang cukup dan juga berkualitas.

4. Berlatih yoga
Selain baik untuk kesehatan tubuh, studi juga menunjukkan yoga juga bermanfaat dalam meningkatkan ingatan. Sebuah studi pada 2014 mengungkap yoga yang dimasukkan dalam kombinasi terapi mampu mengembalikan ingatan pada pasien Alzheimer.

5. Hindari multitasking
Multitasking tidak selalu berdampak baik bagi kesehatan. Faktanya, membagi perhatian pada banyak hal membuat otak tak fokus. Sebaliknya, fokus melakukan satu hal dalam satu waktu malah lebih efektif. ** Baca juga: 4 Manfaat yang Didapat Saat Anda Olahraga Sore Hari

Yuk, jaga kesehatan otak mulai sekarang.(ilj/bbs)