1

Demi Bertarung dengan Mantan Istri, Pria Ini Minta Izin Hakim untuk Beli Samurai

Kabar6-Entah apa yang ada dalam pikiran David Ostrom (40). Pria asal Kansas, Amerika Serikat, ini melalui pengacaranya telah meminta hakim di Iowa untuk membiarkan dia terlibat dalam pertarungan pedang samurai dengan Bridgette Ostrom (38), mantan istrinya.

Disebutkan David, Bridgette yang berasal dari Harlan, Iowa, dan pengacaranya, Matthew Hudson, telah ‘menghancurkan (David) secara legal’. Ostroms diketahui telah terlibat dalam perselisihan tentang hak asuh, masalah kunjungan dan pembayaran pajak properti.

Hakim memiliki kekuatan untuk membiarkan para pihak ‘menyelesaikan perselisihan kami di medan pertempuran, secara hukum’. David juga menambahkan dalam pengajuannya bahwa pertempuran ‘tidak pernah secara eksplisit dilarang atau dibatasi sebagai hak di Amerika Serikat ini’.

David, melansir huffpost, juga meminta hakim waktu 12 minggu sehingga dia bisa membeli pedang samurai Jepang. Mosi yang diajukan di Pengadilan Distrik Shelby berasal dari rasa frustrasi David pada pengacara mantan istrinya. “Saya pikir saya telah bertemu dengan absurditas,” kata David.

Dalam tanggapan hukumnya, Hudson berargumen bahwa karena duel dapat berakhir dengan kematian, ‘konsekuensi seperti itu mungkin lebih besar daripada pajak properti dan masalah kunjungan’, Hudson meminta hakim untuk menolak permintaan agar perselisihan itu diakhiri dengan pertempuran.

Hakim Craig Dreismeier mengatakan bahwa ia tidak akan mengeluarkan keputusan dalam waktu dekat, seraya mengutip ketidakberesan tanggapan kedua belah pihak. ** Baca juga: Sebuah Maskapai Minta Maaf pada Seorang Penumpang Setelah Paksa Lakukan Tes Kehamilan

“Sampai langkah-langkah prosedural yang tepat untuk memulai proses pengadilan diikuti, pengadilan ini tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut mengenai mosi, keberatan atau petisi yang diajukan oleh salah satu pihak pada saat ini,” kata hakim.

Ada-ada saja.(ilj/bbs)




Mengaku Ulama, As Malah Cabuli 5 Orang di Kaduhejo Pandeglang

kabar6.com

Kabar6- Satuan Reserse Kriminal Polres Pandeglang berhasil mengungkap kasus pencabulan terhadap anak dibawah umur yang dilakukan AS (53). Korbannya disebut mencapai 5 orang, tiga anak dibawah umur dua orang janda.

Kasat Reskrim Polres Pandeglang AKP DP Ambarita mengatakan, kejadian pencabulan yang dilakukan oleh pelaku di gubuk diperkebunan Kampung Cikoneng, Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo.

“Semua korban berjumlah 5 orang, 3 orang yang masih anak-anak dan 2 orang dewasa, Adapun kejadian diketahui pada hari Minggu tanggal 19 Januari 2020,”kata Ambarita dalam Keterangan tertulisnya, Kamis (24/1/2020).

Adapun kronologis penangkapan berdasarkan bukti permulaan yang cukup, telah melakukan dugaan Tindak pidana Perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur.

“Pelaku diamankan oleh masyarakat Desa Kadomas dan kemudian dibawa oleh anggota Polsek Banjar menuju Satreskrim Polres Pandeglang yang kemudian kita lakukan penahanan terhadap tersangka di mapolres Pandeglang,”katanya.

Sementara, Wakapolres Kompol Hery Wahyu Mandung mengungkapkan, modus pelaku mengaku sebagai Ulama besar dan meminta dibawakan anak perempuan yatim akan tetapi pelaku malah melakukan Perbuatan cabul terhadap anak dibawah umur.

“Pelaku mengaku sebagai ulama terhadap masyarakat sekitar dan meminta supaya mendatangkan anak Perempuan yatim, dengan alasan mau dikasih amal, namun malah melakukan pencabulan. Maka anggota kami bertindak cepat melakukan penangkapan dibantu oleh masyarakat,” katanya.

**Baca juga: Honorer Bakal Hapuskan, Begini Respon Bupati Pandeglang.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya pelaku dikenai, Pasal 76 E Jo Pasal 82 Undang – undang RI No. 17 Tahun 2016 tentang perubahan kedua atas undang – undang RI No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan anak. Ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Sedangkan bukti yang berhasil disita 1 buah tasbih, 2 botol minyak buluh perindu. 8 buah gelang Kuningan dibungkus kain warna putih,1 botol Aqua bubuk bambu kuning, 1 buah batu akik, 1 buah buku tabungan berikut ATM SIMPEDES, 1 buah buku tabungan BCA berikut ATM.(Aep)




Seorang Pria Tuntut Bandara di AS Ganti Rugi Rp69,6 Miliar Karena Tersandung Timbangan Bagasi

Kabar6-Seorang pria bernama Ralph Faga, meminta ganti rugi sebesar Rp69,6 miliar kepada pihak Bandara Westchester County, Amerika Serikat, akibat cedera yang dialami.

Bagaimana kisahnya? Melansir MSN, kejadian berawal ketika Faga hendak membeli tiket pesawat JetBlue dengan rute penerbangan dari New York menuju Nevada. Namun ketika ia hendak menuju sisi lain konter bandara, Faga tersandung timbangan bagasi yang menyebabkannya menderita cukup parah, hingga harus dilarikan ke rumah sakit.

Faga mengalami luka robek di bagian manset rotator dan tendon biseps. Parahnya lagi, luka-luka yang ia derita merupakan luka yang tidak bisa dioperasi sehingga menimbulkan cedera permanen.

Nah, cedera tadi diperparah dengan kondisi Faga yang pernah melakukan operasi transplantasi hati akibat penyakit diabetes. Karena itulah, Faga melayangkan gugatan terhadap pihak Bandara Westchseter Conty di Mahkamah Agung New York, karena staf bandara telah lalai dan tidak memberikan tanda batas yang dapat dilihat.

Sementara itu, menurut sang pengacara Thomas Decea, kejadian tersebut membuat Faga tidak bisa melakukan aktivitas secara normal. Cedera permanen yang ia alami juga akan mengubah hidupnya selamanya.

“Itu adalah insiden yang seharusnya tidak pernah terjadi. Luka-lukanya sangat serius dan sayangnya permanen,” terang Decea.

Sementara itu, pihak Bandara Westchester County belum memberikan keterangan lebih lanjut. Diketahui, insiden penumpang yang meminta ganti rugi terhadap pihak maskapai atau bandara bukanlah kali pertama terjadi.

Pada 2018 lalu, seorang pria juga pernah menggugat maskapai Southwest karena mendarat di bandara yang salah dan menyebabkan kesedihan yang luar biasa atau mental anguish. ** Baca juga: Kakak Beradik Ini Sedot Bibir dalam Botol hingga Kebiruan Demi Mirip Idolanya

Kemudian pada 2017, seorang penumpang JetBlue juga meminta ganti rugi, karena mengalami cedera saat pesawat mengalami turbulensi ekstrem.(ilj/bbs)




Kompak, 7 Guru dalam Satu Sekolah di AS Hamil dan Melahirkan dalam Waktu Relatif Bersamaan

Kabar6-Sebuah peristiwa yang bisa disebut langka dialami tujuh guru yang mengajar di Sekolah Dasar Oak Street di Goddard, Kansas, Amerika Serikat. Bagaimana tidak, ketujuh guru tersebut hamil dan melahirkan dalam waktu yang relatif bersamaan.

“Sebelumnya kami berbagi tugas untuk melayani anak-anak yang sudah agak besar agar tertib ketika berjalan di koridor sekolah. Sekarang, kami jadi berbagi tips soal bagaimana merawat dan membesarkan bayi kami masing-masing,” kata Nicole Lauer, guru kelas satu yang melahirkan seorang putri pada April lalu.

“Senang memiliki begitu banyak ibu di sekeliling kita, sehingga kita bisa mendapatkan nasihat dan masukan mengenai bayi. Kami saling mengandalkan satu sama lain, dan kami dapat saling terhubung,” tambah Kaylee Busick, guru kelas satu yang melahirkan putranya pada Juli.

Tujuh guru termasuk satu yang melahirkan anak kembar, melansir insider, masing-masing memberitahu kepala sekolah, Ashley Miller, tentang kehamilan mereka. Ketujuh wanita tersebut melahirkan berturut-turut dalam rentang delapan bulan, dari Maret hingga Oktober 2019.

“Kami memiliki sembilan guru pengganti pada suatu ketika, dan itu sangat berarti bagi kami. Lalu, ada salah satu siswa kelas empat, berkata, ‘oh tidak, apakah semua orang hamil lagi?'” ujar Miller.

Miller menggambarkan staf sekolah sebagai ‘keluarga’. Kini, setelah para guru telah kembali, Miller masih harus melakukan koordinasi soal jadwal istirahat bagi ketujuh guru yang menyusui itu.

“Aku tidak tahu berapa kali aku harus mengulang jadwal untuk sesi pemompaan ASI,” kata Miller. ** Baca juga: Sulit Bernapas, Ternyata Ada Gigi Tumbuh di Dalam Hidung

Para guru tersebut telah menjadi semacam selebritas lokal, yang dikenal sebagai ‘ibu-ibu Oak Street’. “Ini benar-benar keajaiban. Ini luar biasa,” sebut Lauer.

Kisah yang menarik.(ilj/bbs)




Pengobatan Unik, Seorang Pria AS Jalani Implan Otak untuk Atasi Kecanduan Narkoba

Kabar6-Gerod Buckhalter (33) menjadi pasien yang mengalami kecanduan akut opioid, obat golongan narkotika yang harus digunakan sesuai resep. Buckhalter lantas mendapatkan perawatan medis dengan melakukan implan otak.

Opioid ini mengandung tanaman opium seperti morfin, yang merupakan salah satu golongan analgesik atau narkotik. Buckhalter, melansir Independent, telah berjuang dari penyalahgunaan zat tersebut selama lebih dari satu dekade, dan sudah mengalami overdosis serta menjalani operasi. Awalnya, ia diberikan opioid saat mengalami cedera bermain sepak bola di usia 18 tahun.

Buckhalter menjalani operasi implan otak pada 1 November 2019 lalu, di Rumah Sakit Kedokteran Universitas Virginia Barat. Tengkoraknya dilubangi dan dimasukkan elektroda sebesar satu milimeter di area spesifik otak untuk mengatur implus, seperti kecanduan dan kontrol diri.

Saat alat itu masuk, tim dokter, psikolog, dan pakar kecanduan terus memantau kondisinya. Tindakan yang disebut stimulasi otak dalam (DBS) ini telah disetujui oleh Administrasi Makan dan Obat AS untuk mengobati berbagai kondisi, seperti parkinson, epilepsi, dan gangguan kompulsif obsesif.

Dalam DBS ini juga melibatkan banyak tim, termasuk ahli etika, psikologi, dan regulator. “Perawatan ini ditujukan untuk mereka yang gagal dalam perawatan lain, misal obat, terapi perilaku, ataupun intervensi sosial. Kecanduan itu adalah hal yang kompleks, sehingga jika otak kurang perawatan, lama-lama akan berubah dan menginginkan itu lebih banyak,” kata dr. Rezai.

Di Amerika Serikat sendiri, tingkat kematian akibat overdosis meningkat dan melibatkan opioid. Pada 2017, ada 49,6 kematian per 100 ribu orang. Dr. Rezai menyarankan agar penelitian terkait teknologi kesehatan seperti ini diperbanyak lagi. ** Baca juga: Demi Selamatkan Teman, Bocah 11 Tahun Asal Zimbabwe Ini Nekat Cukil Mata Buaya

“Kita perlu menemukan solusi, karena ini adalah situasi yang mengancam jiwa dan akan berdampak pada orang-orang terdekat kita. Namun, tindakan pembedahan ini memiliki risiko yang serius dan hanya bisa digunakan pada pasien dengan penyakit kronis,” urainya.(ilj/bbs)




Ceraikan Istri Secara Diam-diam, Pria Asal Texas Ini Dicari Polisi

Kabar6-Seorang pria bernama Paul Nixon (51), dicari oleh polisi karena menceraikan istrinya secara diam-diam, alias tanpa sepengetahuan sang istri.

Pria asal Harris County, Texas, Amerika Serikat (AS), ini diduga menceraikan istrinya dengan menggunakan dokumen palsu.

Kepada penyidik, melansir Foxnews, istri Nixon yang tidak diungkap identitasnya itu mengatakan bahwa pria tersebut ‘mengajukan cerai dan menyelesaikan seluruh persidangan tanpa sepengetahuan atau persetujuan dirinya dan bahwa pengadilan telah menyelesaikan semua pemeriksaan dan mengajukan keputusan perceraian’.

Menurut polisi, Nixon menyerahkan beberapa dokumen palsu dan informasi palsu ke pengadilan distrik, termasuk ‘pengabaian layanan yang dipalsukan’ dan tanda tangan palsu dari seorang notaris dalam upaya untuk menceraikan istrinya.

Menurut Constable bernama Mark Herman, istri Nixon sangat terkejut, “Dalam kasus khusus ini, pria itu memutuskan untuk bercerai tetapi satu-satunya masalah adalah, dia tidak melibatkan istrinya dalam proses itu. Dan itu merupakan pelanggaran hukum.”

Constable adalah jabatan administrasi yuridis yang mengurus pelaku kejahatan. Tugasnya mirip dengan sheriff, tetapi constable sudah tidak memiliki kewenangan untuk menyelidiki perkara ataupun menjaga ketertiban seperti sebelumnya.

Diketahui, Nixon dan istrinya baru menikah selama beberapa tahun sebelum dia melanjutkan perceraian mereka, tanpa sepengtahuan sang istri.

Keputusan perceraian telah dibatalkan karena diajukan secara curang. Herman mengatakan, Nixon dan sang istri ‘masih menikah secara resmi’. ** Baca juga: Ogah Ikut Wajib Militer, Pemuda 24 Tahun Nekat Nikahi Nenek 81 Tahun

Nixon pun dicari karena melakukan sumpah palsu yang diperberat dengan memiliki surat keterangan lajang.(ilj/bbs)




Salah Rute, Bocah 9 Tahun Ini Malah Menang Lomba Lari

Kabar6-Dewi fortuna tampaknya memang berpihak kepada Kade Lovell (9). Meskipun secara tidak sengaja salah rute, bocah asal St Cloud, Amerika Serikat, ini menang lomba lari St. Francis Franny Flyer.

Bagaimana kisahnya? Melansir newsbeezer, Kade seharusnya berlari pada lintasan lima kilometer di Sartell. Namun ia tersesat ke dalam rute yang jauh lebih panjang. Maksud hati berbelok ke rute 5K, ia malah ‘menggandakan’ jarak dengan berlari lurus ke rute 10K. “Ketika saya mulai berlari, saya biasanya mulai lambat,” kata Kade.

Diketahui, Kade menyelesaikan lomba lari satu kilometer pertamanya ketika baru berusia 18 bulan. Jadi tidak mengherankan apabila bocah itu memiliki strategi untuk setiap perlombaan yang diikuti.

Sayangnya, pada perlobaan lari yang satu ini dia melupakan strategi tersebut. “Pada akhirnya di mana kamu harus berbalik ada tanda 10K, aku berpikir: Ini bukan 5K,” kata Kade.

Sementara ibunda Kade yang bernama Heather mengatakan bahwa lomba lari itu adalah lomba yang berbeda. Heather sempat panik menunggu Kade untuk menyelesaikan 5K tetapi dia tidak muncul di garis finish.

“Aku harus berlari ke garis finish dan aku ketakutan, aku menangis. Putraku tidak ada! Kita harus mencarinya!” kata Heather.

Saat itulah dia mendapat kabar bahwa seseorang melihat seorang anak laki-laki di jalur 10K, dan dia baik-baik saja. Bahkan Kade mencapai garis finish di posisi pertama. Bukan hanya di kelompok usianya, tetapi secara keseluruhan menempati urutan pertama.

“Aku berubah dari panik, gila, gembira, bahagia untuknya,” seru Heather.

Kade menyelesaikan lomba 10 kilometer hanya dalam waktu 48 menit. Usia rata-rata dari 10 finishers teratas adalah 38 tahun. Tapi ini tidak bisa dibilang keberuntungan.

Bocah itu sebenarnya berlatih untuk lomba lari sekira tiga hari seminggu, dan dia berencana untuk berkompetisi di Olimpiade Junior musim dingin ini. ** Baca juga: Lebih dari 1 Tahun Tenggelam di Dasar Sungai, Ponsel Ini Masih Berfungsi

Keberuntungan kadang datang pada waktu yang tak disangka-sangka.(ilj/bbs)




Video UFO yang ‘Bocor’ Diakui Angkatan Laut AS Memang Asli

Kabar6-Selama dua tahun terakhir, Akademi Seni & Sains To The Stars, sebuah kelompok yang didedikasikan untuk meneliti Benda Terbang Tak Dikenal (UFO), telah menerbitkan tiga video rekaman UFO dari dokumentasi militer.

Kelompok ini didirikan oleh penyanyi Blink 182 bernama Tom DeLonge, yang mengklaim bahwa klip-klip itu telah melalui ‘proses peninjauan ulang klasifikasi’ dan disetujui untuk dirilis.

Salah satu rekaman video itu berasal dari 2004, sementara dua lainnya direkam pada 2015, dan menampilkan audio dari pilot pesawat tempur AS yang menyatakan tidak percaya pada apa yang mereka lihat.

Namun beberapa waktu lalu, melansir Sciencealert, Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) mengonfirmasikan bahwa rekaman itu asli, dan mengatakan benda-benda tersebut telah diklasifikasikan sebagai ‘fenomena benda terbang tak dikenal.

“Tiga video tersebut menunjukkan serangan ke dalam rentang pelatihan militer kita oleh fenomena benda terbang yang tidak dikenal. Angkatan Laut telah menandai fenomena yang diamati sebagai tidak dikenal,” jelas Joseph Gradisher, juru bicara Angkatan Laut AS.

Dengan demikian, Gradisher membantah klaim DeLounge bahwa klip telah dideklasifikasi dan mengatakan Angkatan Laut tidak memiliki ‘informasi’ tentang bagaimana tiga video itu bocor ke publik.

Rekaman itu, menurut Gradisher, ditangkap oleh kamera di pesawat angkatan laut AS, tetapi mengatakan benda-benda itu belum diidentifikasi. Dijelaskan Gradisher, penampakan ‘fenomena benda terbang tak dikenal’ sedang meningkat, dan menambahkan bahwa semuanya telah diselidiki secara menyeluruh.

Angkatan Laut AS enggan menggambarkannya sebagai UFO karena hubungannya dengan aktivitas terestrial tambahan dalam budaya pop. “Setiap serangan ke dalam jajaran pelatihan kami oleh pesawat terbang atau fenomena apa pun, yang diidentifikasi atau tidak diidentifikasi, bermasalah pada masalah keselamatan dan keamanan,” urai Gradisher.

Konfirmasi bahwa video UFO yang diterbitkan pertama kali oleh organisasi DeLonge adalah nyata adalah kemenangan besar bagi organisasinya.

Dalam tweet sang musisi, yang merupakan vokalis untuk lagu Blink-182, Aliens Exist, menyarankan ada lebih banyak rekaman video yang akan datang. ** Baca juga: Patung Sosok Kristus Berusia 800 Tahun Dipamerkan Museum The Yorkshire

“Saya tidak akan mengecewakan Anda. Orang belum melihat apa-apa. Anda pikir pernyataan baru-baru ini dari Angkatan Laut itu benar? Saya telah mengatakan hal yang sama selama 36 bulan. Pegang erat-erat, bersabarlah…ini akan menjadi nyata,” ujarnya.(ilj/bbs)




Ditangkap Karena Gunakan Drone untuk Jatuhkan Bahan Peledak di Rumah Mantan Kekasih

Kabar6-Seorang pria bernama Jason Muzzicato (44) ditangkap pihak berwajib dengan tuduhan menjatuhkan alat peledak di Pennsylvania timur melalui sebuah drone dengan sasaran rumah mantan pacarnya.

Muzzicato, melansir Foxnews, ditahan di Washington Township, Northampton County, oleh FBI dan pihak berwenang setempat setelah dikaitkan dengan ledakan. Bukti yang ditemui di rumah dan tempat kerjanya, Bangor Motor Works, mengaitkan pria itu pada sejumlah ledakan di wilayah itu sejak Maret lalu. Sementara ini belum diketahui apa yang menjadi motif Muzzicato melakukan hal tersebut.

Muzzicato sendiri belum dituduh meledakkan bahan peledak, tetapi saat ini menghadapi tuduhan sengaja mengoperasikan pesawat drone tanpa izin.

Seorang tetangga bernama Charles Carcione, menjelaskan bahwa kamera pengawas miliknya menangkap sekira satu dari ledakan itu. Carcione berpikir, alat peledak itu dipenuhi dengan bahan berbahaya lainnya.

“Suatu hari, saya tengah di jalan untuk melakukan sesuatu. Tiba-tiba, saya mendengar mereka. Hujan paku,” katanya. “Ledakan itu jatuh dari langit. Tidak ada orang di sekitar. Tidak ada yang lewat dan melempar benda itu. Benda itu jatuh dari langit.”

Pria itu menduga, kejadian tadi adalah ulah Muzzicato. Dia mengklaim telah berhadapan dengannya dan meminta untuk berhenti, tetapi ledakannya semakin parah.

Muzzicato didakwa oleh Kantor Kejaksaan AS untuk Distrik Timur Pennsylvania karena memiliki bom rakitan dan senjata api. Dia tidak diizinkan memiliki senjata api karena perintah Perlindungan Dari Penyalahgunaan diajukan kepadanya dengan alasan ‘menguntit dan mengancam pasangan intim’.

“Perintah perlindungan dari penyalahgunaan dimaksudkan untuk melindungi individu sebelum situasi meningkat,” kata McSwain, jaksa A.S. “Untuk alasan yang baik, hukum federal melarang subyek perintah PFA memiliki senjata api. Di sini perilaku terdakwa diduga melanggar hukum dan mengancam keselamatan publik.”

Disebutkan, penyelidik menemukan tujuh alat peledak dan sembilan senjata api, termasuk ‘beberapa senapan AR-15 dan pistol semi-otomatis’ milik Muzzicato.

Sementara pengacara Muzzicato dilaporkan tengah mencoba melakukan pembelaan. ** Baca juga: Sambut Halloween, Ada Hadiah Uang Belasan Juta untuk yang Berani Tonton 13 Film Horor

Mungkin Muzzicato kesal karena sang mantan enggan jadi kekasihnya lagi.(ilj/bbs)




Serba Kebetulan, Bayi Asal AS Ini Lahir dalam ‘Deretan’ Angka 9 dan 11

Kabar6-Seorang bayi perempuan bernama Christina menorehkan momen manis sekaligus langka dengan deretan angka sembilan yang tertera pada berat badan, tanggal lahir dan jam kelahirannya.

Bayi yang lahir dari buah cinta pasangan suami istri asal Amerika Serikat (AS) ini, melansir Foxnews, memiliki bobot badan 9 pon 1 ons (4,1 kg), lahir pada 9/11 (11 September), pukul 09.11 malam (21.11 waktu setempat). Orangtua Christina menggambarkan kelahiran 11 September sebagai ‘sepotong sukacita’ pada hari yang ‘masih menyakitkan’.

Saat bayi lahir, dokter dilaporkan menangis beberapa kali, “Ya ampun, aku punya 9/11, 9/11, 9/11.”

Sementara itu ibunda Christina yang bernama Cametrione Malone-Brown, mengatakan bahwa bayi perempuannya telah berhasil memberikan momen positif pada hari yang dibayangi oleh serangan teror 2001 silam di New York World Trade Center dan Pentagon di Washington, serta di Pennsylvania.

Dalam posting Facebook yang dibagikan oleh rumah sakit, Malone-Brown menuliskan, “Kami memiliki kedekatan emosi dan kami merasakannya. Kemudian 18 tahun kemudian pada hari itu (9/11), Anda menemukan kemenangan, Anda menemukan sepotong kegembiraan dari hari yang begitu mengejutkan dan masih menyakitkan.” ** Baca juga: Alternatif Baru, Plastik yang Terbuat dari Limbah Ikan Organik

Sementara itu, media di Amerika Serikat melaporkan bahwa Christina dalam kondisi baik dan sehat.(ilj/bbs)