1

Ukuran Jari Tangan Anda Dipengaruhi Oleh Hormon Ini

Kabar6-Hormon seks yang ada sejak awal perkembangan embrio, menurut para peneliti, ternyata juga menentukan panjang jari tangan seseorang. Diketahui, jari manis seorang pria pada umumnya lebih panjang dibanding jari telunjuknya. Sementara para wanita justru sebaliknya.

Penemuan ini menunjukkan bagaimana hormon seks yang berbeda akan memicu reseptor berbeda para pria dan wanita, sehingga panjang jari tangannya pun berbeda.

Penelitian ini juga, melansir Futurity, menunjukkan pentingnya peranan genetika dari berbagai penelitian lain yang telah menemukan adanya hubungan antara ukuran jari tangan seseorang dengan berbagai hal lainnya seperti jumlah sperma, perilaku agresif, kemampuan bermain musik, orientasi seksual, kehebatan dalam berolahraga, autisme, depresi, serangan jantung, dan kanker payudara.

Para peneliti menemukan bahwa pertumbuhan jari tangan seseorang dipengaruhi secara langsung oleh aktivitas reseptor androgen dan estrogen.

Dengan demikian, panjang jari tangan seseorang dapat memberi petunjuk mengenai bagaimana aktivitas androgen (testosteron) dan estrogen di dalam tubuhnya, yang mungkin dapat membantu menjelaskan bagaimana suatu penyakit dapat terjadi.

Setelah mengamati perkembangan jari tangan hewan percobaan, peneliti berhasil menemukan gen mana yang sensitif terhadap androgen dan estrogen. Diungkapkan, semakin banyak androgen yang dihasilkan, maka jari manis seseorang akan menjadi lebih panjang daripada jari telunjuknya.

Sedangkan bila estrogen yang lebih banyak dihasilkan, maka jari telunjuklah yang akan menjadi lebih panjang daripada jari manis. ** Baca juga: Yuk, Kenali 5 Jenis Bakteri yang Paling Sering Sebabkan Keracunan Makanan

Dari penelitian ini, peneliti juga berhasil menemukan 19 gen yang sensitif terhadap androgen dan estrogen. Kini para peneliti sekarang sedang memfokuskan penelitiannya pada apakah ada hubungan antara ukuran jari tangan seseorang dengan perilaku seksnya, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan jantung dan pembuluh darah, serta beberapa jenis kanker.(ilj/bbs)




Apa Sebab Sejumlah Makanan yang Mengandung Gula Bisa Picu Timbulnya Jerawat?

Kabar6-Jerawat timbul tidak hanya karena faktor hormon dan stres, tapi juga bisa akibat makanan yang Anda konsumsi. Sebuah studi mengungkapkan, mengonsumsi makanan yang indeks glikeminya (gylcaemic index atau GI) tinggi tidak hanya memperburuk jerawat, tetapi juga bisa menimbulkan jerawat, misalnya cokelat, gula, dan lemak.

Sejumlah makanan yang mengandung gula bisa membuat timbulnya jerawat karena beberapa hal. Melansir doktersehat, makanan manis menstimulasi hormon androgen, merupakan hormon yang dapat menimbulkan jerawat. Hormon androgen ini bisa membuat kelenjar minyak jadi berlebihan, akhirnya kotoran, debu, dan bahan asing, mudah menempel dan dapat menyumbat pori-pori kulit. Inilah yang membuat timbulnya jerawat.

Kemudian, makanan manis menyebabkan peradangan. Gula dapat membuat peradangan pada kulit karena hilangnya antioksidan yang menjaga kesehatan kulit. Kondisi inilah yang membuat kulit lebih rentan terkena infeksi bakteri, yang membuat kulit meradang.

Ketiga, makanan manis membuat perkembangbiakan candida, merupakan salah satu jenis jamur yang memicu masalah pada kulit. Biasanya, kulit yang terinfeksi oleh Candida ini dapat membuat breakout hingga jerawat yang bernanah.

Bagaimana mengatasi dan menghindari lebih banyak lagi jerawat yang tumbuh pada wajah? Caranya dengan mulai membatasi konsumsi makanan yang mengandung gula, seperti nasi, kue, soda, dan kopi susu. ** Baca juga: Apakah Anda Sudah Cukup Minum Air Putih?

Ganti gula dengan madu yang lebih sehat dan mengandung banyak vitamin di dalamnya, serta lebih banyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Jangan lupa rutin memakai skincare dan hindari memegang wajah dengan tangan agar jerawat tidak semakin banyak.(ilj/bbs)




Ini 5 Hormon Penting Bagi Tubuh

Kabar6-Sistem hormon manusia berperan penting dalam mengelola pertumbuhan dan perkembangan tubuh, fungsi jaringan, metabolisme, suasana hati, proses reproduksi, hingga fungsi seksual. Oleh karena itu, gangguan pada sistem ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius.

Hormon memiliki peran yang sangat penting dalam metabolisme tubuh manusia, seperti halnya enzim. Bedanya, kalau enzim memiliki kemampuan untuk mempercepat suatu reaksi metabolisme, sedangkan hormon mempunyai peranan penting untuk mengontrol fungsi tubuh dan menentukan tingkat metabolisme.

Ada lima hormon, melansir Pesona, yang ada dalam tubuh Anda dan bagaimana cara menjaga kadarnya agar mereka tetap normal. Apa sajakah itu?

1. Hormon estrogen
Hormon ini paling besar kandungan di dalam tubuh wanita subur dan berfungsi menjaga kesehatan alat reproduksi serta menyiapkan rahim untuk kehamilan. Hormon ini juga menjaga imunitas tubuh.

Terlalu banyak estrogen di dalam tubuh akan menyebabkan nyeri perut dan emosi tinggi saat premenstrual syndrome (PMS) atau sindrom sebelum menstruasi. Satu-satunya cara menjaga kadar estrogen adalah mengurangi konsumsi makanan berlemak.

2. Hormon progesteron
Sama dengan estrogen, hormon ini menjaga kesehatan alat reproduksi dan menormalkan kadar gula dalam darah. Tapi kondisi progesteron yang tidak seimbang akan menyebabkan Anda mudah sakit kepala dan depresi. Jaga kandungan progesteron Anda dengan olahraga teratur dan menjaga berat badan proporsional.

3. Hormon androgen
Meskipun sedikit, hormon ini berperan untuk menumbuhkan rambut dan meningkatkan gairah seks Anda. Kekurangan hormon ini menyebabkan rambut mudah rontok, jerawatan, dan cepat lelah.

Agar hormon tetap seimbang, lakukan olahraga teratur dan konsumsi makanan yang mengandung zinc seperti sayuran hijau, ikan, dan kacang-kacangan.

4. Hormon prolaktin
Tugasnya adalah menjaga kesuburan di saluran telur dan menjaga kesehatan payudara. Jika kekurangan hormon ini, Anda berisiko infertilitas dan menurunkan gairah seksual. Padahal, menjaga keseimbangan hormon ini mudah yaitu pastikan Anda cukup tidur setiap harinya.

5. Hormon FSH dan LH
Stimulating Hormone (FSH) adalah hormon glikoprotein yang berperan dalam proses pematangan sel telur di dalam indung telur. Sedangkan lutenizing hormone (LH) adalah hormon yang mengatur pematangan dan pelepasan sel telur dari indung telur (ovulasi).

Ketidakseimbangan hormon ini akan menyebabkan Anda mudah jerawatan dan gangguan memori. Jaga kesehatan hormon ini dengan banyak minum air putih dan mengurangi makanan berlemak tinggi. ** Baca juga: Benarkah Olahraga Harus Mengeluarkan Keringat Banyak?

Konsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tercukupi membuat keseimbangan hormon terjaga.(ilj/bbs)




Bagaimana ‘Menopause’ pada Pria?

Kabar6-Siapa bilang menopause hanya terjadi pada wanita? Beberapa dokter telah menemukan beberapa gejala perimenopause dan menopause yang juga terjadi pada pria. Selain itu, seperti halnya pada wanita, terapi sulih hormon ternyata dapat mengurangi berbagai gejala tersebut.

Karena pria tidak mengalami seluruh gejala dan keadaan yang sama dengan menopause pada wanita, melansir Webmd, maka beberapa dokter mendiagnosa para pria dengan keadaan ini sebagai penurunan androgen (testosteron). Pria juga mengalami penurunan produksi hormon testosteron seiring dengan bertambahnya usia, sama seperti wanita yang juga mengalami penurunan produksi hormon estrogen. Namun penurunan produksi hormon testosteron ini juga dapat disebabkan oleh diabetes.

Beberapa gejala yang dapat ditemukan pada pria bersamaan dengan penurunan kadar testosteron adalah kelelahan, kelemahan, depresi, dan gangguan fungsi seksual. Walaupun demikian, hubungan antara berbagai gejala tersebut dengan penurunan hormon testosteron masih kontroversial.

Tidak seperti menopause pada wanita, di mana produksi hormon terhenti total, penurunan testosteron pada pria terjadi dalam waktu yang lebih lama. Tidak seperti ovarium, testis tidak kehabisan bahan pembuat testosteron. Seorang pria yang sehat bahkan masih dapat membentu sperma sampai ia berusia 80 tahun atau lebih.

Namun penurunan produksi hormon testosterone ini menyebabkan beberapa perubahan kecil pada fungsi testis, yang biasa timbul pada awal usia 45-50 tahun dan perubahan lebih besar terjadi pada usia lebih dari 70 tahun. ** Baca juga: Siapa Saja yang Paling Membutuhkan Vitamin?

Untuk menentukan apakah anda mengalami menopause atau tidak, maka dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan, mulai dari menanyakan berbagai gejala yang terjadi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah untuk mengetahui kadar hormon testosteron, sampai pada beberapa pemeriksaan lainnya untuk menyingkirkan kemungkinan penyebab lainnya.(ilj/bbs)




Hormon yang Pengaruhi Ukuran Jari Anda

kabar6.com

Kabar6-Hormon seks yang ada sejak awal perkembangan embrio, menurut para peneliti, ternyata juga menentukan panjang jari tangan seseorang.

Diketahui, jari manis seorang pria pada umumnya lebih panjang daripada jari telunjuknya. Hal sebaliknya terjadi pada wanita. Melansir Futurity, penemuan ini menunjukkan bagaimana hormon seks yang berbeda akan memicu reseptor yang berbeda para pria dan wanita sehingga panjang jari tangannya pun berbeda.

Dalam penelitian ditunjukkan peranan genetika dari berbagai penelitian lainnya yang telah menemukan adanya hubungan antara ukuran jari tangan seseorang dengan berbagai hal lainnya seperti jumlah sperma, perilaku agresif, kemampuan bermain musik, orientasi seksual, kehebatan dalam berolahraga, autisme, depresi, serangan jantung, dan kanker payudara.

Para peneliti menemukan, pertumbuhan jari tangan seseorang dipengaruhi secara langsung oleh aktivitas reseptor androgen dan estrogen. Jadi panjang jari tangan seseorang dapat memberi petunjuk mengenai bagaimana aktivitas androgen (testosteron) dan estrogen di dalam tubuhnya, yang mungkin dapat membantu menjelaskan bagaimana suatu penyakit dapat terjadi.

Dengan mengamati perkembangan jari tangan hewan percobaan, para peneliti berhasil menemukan gen mana yang sensitif terhadap androgen dan estrogen. Ditemukan bahwa semakin banyak androgen yang dihasilkan, maka jari manis seseorang akan menjadi lebih panjang daripada jari telunjuknya. Sedangkan bila estrogen yang lebih banyak dihasilkan, maka jari telunjuklah yang akan menjadi lebih panjang daripada jari manis. ** Baca juga: Makanan & Minuman yang Sehat Dijadikan Camilan di Sela-sela Kerja

Ditemukan juga 19 gen yang sensitif terhadap androgen dan estrogen. Melalui penemuan ini, para peneliti sekarang sedang memfokuskan penelitiannya pada apakah ada hubungan antara ukuran jari tangan seseorang dengan perilaku seksnya, gangguan sistem kekebalan tubuh, gangguan jantung dan pembuluh darah, serta beberapa jenis kanker.(ilj/bbs)