Kak Seto: Polres Tangsel Harus Tuntaskan Kasus Kekerasan Pada Anak

Kabar6-Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Prof. Dr. Seto Mulyadi, S.Psi., M.Si. tengah menyoroti kasus yang terjadi pada anak indonesia di setiap wilayah yang bergelar kota layak anak (KLA).

Menurutnya, kasus yang terjadi belakangan ini di Tangerang Selatan adalah peristiwa yang tidak sepatutnya terjadi di kota Tangsel, apalagi Tangsel pernah mendapatkan rekor muri.

“Tangsel pernah mendapatkan rekor dari museum republik Indonesia (MURI), karena di tiap Rtnya sudah terbentuk satgas perlindungan anak. Itu artinya sekolah dan lingkungan harus dapat bersinergi untuk mewujudkan kota ramah anak,” ucap Kak Seto.

Ia juga mengatakan melalui Hp selulernya, bahwa aparatur kepolisian pada Polres Tangsel harus turun tangan, agar tidak menjadi preseden buruk, gelar Tangsel sebagai kota layak anak tidak hanya menjadi slogan.

**Baca juga: Ini Penyebab Pelajar Calon Paskibraka Tangsel Meninggal.

“Gelar kota layak anak ini harus di wujudkan dengan penuntasan kasus kekerasan kepada anak Indonesia. Dalam hal ini saya memohon kepada polres Tangsel, supaya turun tangan untuk menyelesaikan segala bentuk kasus kekerasan kepada anak. Supaya tidak menjadi preseden buruk,”ucap Kak Seto.

Sementara itu kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan kota Tangsel, Drs. Taryono, M.Si, cukup terkejut mengetahui adanya dugaan persekusi. Namun ia turut menyesalkan adanya kejadian tersebut, Jumat (2/8/2019).

“Itu masalah kewenangan provinsi. Namun demikian, ini telah terjadi pada anak Tangsel, kami sangat menyesalkan hal ini terjadi. Anak-anak harus mendapatkan perlindungan, dan kesempatan mendapatkan sekolah yang menyenangkan. Semoga segera di selesaikan. Sehingga Anak-anak segera dapat suasana kondusif untuk belajar,” ungkap Taryono.(adt)




Kisah Berani Anak-anak Lebak Menerjang Sungai dengan Rakit ke Sekolah

Kabar6.com

Kabar6-Dengan keberanian yang dimiliki serta niat kuat menuntut ilmu, puluhan pelajar Sekolah Dasar (SD) Negeri 3 Sajira, Kabupaten Lebak harus menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit untuk menuju sekolah di Kampung Sukamanah, Desa Sajira.

Bukan tanpa risiko menyeberangi sungai tanpa didampingi orangtua maupun petugas di atas rakit. Akan tetapi, hal itu terpaksa bocah-bocah tersebut lakukan dikarenakan rakit menjadi alat penyeberangan satu-satunya selama jembatan yang rusak sedang diperbaiki.

“Kalau melewati jalan lain maka mereka harus memutar, kurang lebih jaraknya 4 kilometer ke Kampung Sanding,” kata Kasepuhan Wewengkon Sajira, Ucu Juhroni, Kamis (18/7/2019).

Sangat mengkhawatirkan kata Ucu, para pelajar yang masih kecil harus berdiri di atas rakit yang sedang bergerak menyeberangi sungai tanpa didampingi petugas.

“Mungkin pelajar SMP relatif sudah bisa berenang, tetapi yang masih SD kan yang sangat mengkhawatirkan,” ujarnya.

Sangat disayangkan kata Ucu, dalam perencanaan perbaikan jembatan, pemerintah tidak menyiapkan solusi agar para pelajar dapat menyeberang dengan aman.

**Baca juga: Kuota PPPK Belum Dibuka, Pemprov Banten Hanya Bisa Menunggu.

“Ya seharusnya memang di perencanaan itu sudah difikirkan oleh pemerintah. Siapkan dong petugas yang memang ditugaskan, bukan sekedar relawan. Jangan biarkan mereka (pelajar-red) bertaruh nyawa dalam menuntut ilmu. Mencegah kan lebih baik, ini harua dipikirkan juga ke depannya,” tutur Ucu.

Sementara itu, Camat Sajira Apip Saepudin kepada wartawan mengatakan, perbaikan Jembatan Kampunh Lembur Sawah Sindangsari sudah dimulai sejak kemarin.

“Karena kemarin listrik mati maka pengerjaan diselesaikan hari ini,” singkatnya.(Nda)




Ada Beberapa Hal yang Diwariskan Orangtua Kepada Anak Mereka

Kabar6-Setiap anak tentu memiliki kemiripan dengan kedua orangtuanya. Entah itu pada wajah, kebiasaan sehari-hari, bahkan gaya tertawa mereka. Namun tahukah Anda, kemiripan tersebut ternyata tidak hanya ciri-ciri fisik saja, lho.

Ada beberapa hal yang diwariskan orangtua pada anak-anak mereka. Melansir Womantalk, ini lima hal yang dimaksud:

1. Tinggi badan
Para ilmuwan memperkirakan, 80 persen tinggi badan seseorang ditentukan oleh urutan variasi DNA yang mereka warisi dari orangtuanya. Tubuh anak bisa tumbuh dengan tinggi sama, lebih tinggi, atau lebih pendek dari ayah maupun ibunya tergantung tinggi kedua orangtuanya.

2. Bentuk payudara
Hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal Twin Research and and Human Genetics menyebutkan, kemungkinan sekira 56 persen ukuran payudara seseorang juga diturunkan dari orangtua ke anak. Artinya, anak perempuan yang lahir dari seorang ibu dengan payudara besar, kemungkinan akan memiliki ukuran payudara yang besar pula dan sebaliknya.

3. Bentuk rahang, gigi, & masalah mulut
Salah satu masalah kesehatan yang juga diwariskan orangtua kepada anak adalah masalah mulut. Jika seorang ayah punya banyak masalah gigi, kemungkinannya besar bagi anak-anaknya memiliki risiko penyakit yang sama. Segala yang berkaitan dengan mulut diwariskan secara genetis, termasuk bentuk dagu dan rahang, serta gigi dan ukurannya.

4. Warna mata
Pada umumnya anak-anak lahir dengan warna mata yang gelap karena ini merupakan gen yang dominan. Sebaliknya, jarang anak-anak lahir dengan warna mata cerah karena ini merupakan sifat gen yang resesif, sehingga diperlukan keturunan warna mata gelap dari pihak ayah dan ibu untuk bisa memiliki anak yang berwarna mata terang.

5. Risiko penyakit
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa beberapa risiko penyakit ‘diwariskan oleh orangtua kepada sebagian anak-anak mereka. Ini terjadi karena setiap anak mewarisi dua salinan gen orangtuanya.

Jika struktur DNA orangtua yang diwarisi itu sudah mengalami kerusakan, seperti terkena paparan kimia atau hal lain, inilah yang menyebabkan risiko berbagai penyakit turunan pada anak setelah dilahirkan. ** Baca juga: Rutin Minum Air Putih Sebelum Makan Ampuh Turunkan Berat Badan?

Bagaimana dengan Anda?(ilj/bbs)




Kronologi Tiga ASN Terancam Sanksi Karena Dukung Anak Gubernur Banten

kabar6.com

Kabar6-Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Banten akhirnya memutuskan tiga pejabat Pemprov Banten melanggar aspek netralitas aparatur sipil negara (ASN) pada penyelanggaraan Pemilu 2019. Bawaslu telah merekomendasikan tiga PNS berinisial FR, AT dan BS itu Komisi ASN (KASN) untuk diberikan sanksi.

Putusan itu tertuang dalam hasil rapat pleno atas laporan Nomor 15/LP/PL/Prov/11.00/III/2019 tentang dugaan keterlibatan ASN Banten terkait dukungan politik praktis untuk dukungan calon DPD RI M Fadhlin Akbar, Selasa (9/4/2019). Mereka dikenakan pasal 282 dan 283 Undang-undang nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Terungkapnya terlibatnya aparatur pemerintah dalam kepentingan politik anak Gubernur Banten, Wahidin Halim ini berawal dari laporan Firman Hakim, warga Kota Serang.

Ia melaporkan lima pejabat Pemprov Banten yang diduga terlibat dalam aksi dukung mendukung untuk Fadhlin, beberapa waktu lalu.

Dugaan itu muncul setelah mereka dikumpulkan dalam grup whatsapp (WA) dengan nama ‘DPD RI utk Kang Fadlin WH’.

Adapun lima terlapor terdiri atas Kepala Dinas Pertanian (Distan) Banten Agus M Tauchid, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Banten Babar Suharso. Kemudian Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD) Banten Endrawati. Kasubag TU Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan dan Kebudayaan Banten Wilayah Serang-Cilegon Fathurrohman. Terakhir, Kasubag TU KCD Pendidikan dan Kebudayaan Banten Wilayah Pandeglang Asep Ubaidillah.

Menyikapi laporan tersebut Bawaslu Banten melakukan rapat pleno.Komisioner Bawaslu Provinsi Banten Badrul Munir mengatakan, keputusan rapat pleno diambil berdasarkan bukti dan keterangan yang diperoleh saat pemeriksaan.

Selanjutnya, pihaknya telah melakukan kajian dan mengambil kesimpulan tiga terlapor terbukti malanggar aspek-aspek netralitas ASN.

Agar bebas dari intervensi, Bawaslu sengaja melakukan rapat pleno tertutup dengan merahasiakan lokasinya. Pleno digelar setelah para komisioner menghadiri acara HUT Bawaslu RI di Jakarta.

“Pleno cukup lama juga tadi. Kemudian kami akan rekomendasikan ke KASN untuk memberikan sanksi kepada ASN yang menurut kami melakukan tindakan tidak netral,” kata Badrul.

Badrul menyebutkan tiga PNS itu FR, AT dan BS. “Tak perlu dirinci (kepanjangan dari inisial), teman-teman (wartawan) sudah paham,” kata Badrul Munir, kepada Kabar6.com, Selasa (9/4/2019).

Sementara dua ASN lainnya, kata Badrul, dua lainnya tidak cukup bukti, sehingga Bawaslu memutuskan keduanya tidak terbukti.“Terlapor ada lima tapi yang dua ini sial AU dan EN, kami tidak melihat alasan yang cukup kuat untuk diberikan sanksi,” katanya.

Karena hal ini terkait dengan tindakan ASN, Bawaslu mengaku tidak memiliki kewenangan dalam memberikan sanksi. Sanksi sepenuhnya diserahkan ke KASN.

**Baca juga: Soal ASN Tidak Netral, WH Tunggu Rekom KASN Sebelum Jatuhkan Sanksi.

Adapun Fadlin, menurut Badrul, sampai saat ini Fadlin mengaku tidak melakukannya. Terlebih FR selaku admin grup ‘DPD RI utk Kang Fadlin WH’ mengaku sebagai inisiator pembuat grup tanpa perintah dari Fadlin.

Dari hasil pemeriksaan, Kasubag TU KCD Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten Wilayah Serang-Cilegon Faturrohman mengakui, jika dirinya adalah pembuat grup whatsapp ‘DPD RI utk Kang Fadlin WH’. Dia membuat grup tersebut dengan alasan ketidaktahuan jika hal itu merupakan aktivitas terlarang bagi ASN. (Den)




Berlangsung Seru di TBM Kolong Ciputat, Permainan Semai Ajarkan Anak Sembilan Nilai Moral

Kabar6.com

Kabar6-Sungguh senang dapat bergabung dalam kegiatan rutin yang digelar Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Kolong Flyover Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).

Saban weekend, pengelola TBM Kolong kerap membuatan ragam kegiatan positif yang melibatkan masyarakat sekitar. Kali ini, TBM Kolong membuat permainan sembilan nilai (semai) moral yang melibatkan puluhan anak dan dibagi dalam sembilan kelompok.

Uniknya, dalam pembuatan kelompok setiap anak-anak diberikan selembar kertas kecil yang berisi gambar binatang.

“Lalu mereka mempraktekkan karakter binatang tersebut dan bergabung dengan yg karakternya sama, yg kemudian menjadi kelompok mereka,” jelas pengurus TBM Kolong Nia Margaretta, Sabtu (9/3/2019).

Suasana ceria kian meriah disaat permainan semai itu dimulai. Sembilan kelompok anak yang dipandu kakak relawan bersaing erat. Pokoknya seru deh!

“Semai ini mengajarkan sembilan nilai moral kepada anak, yang diharapkan dapat menumbuhkan sikap dan prilaku anti korupsi sejak dini dengan mencontoh prilaku sehari-hari dengan cara yang mudah,” paparnya.

Kata Nia, ada Sembilan nilai moral yang didapat dari permainan semai ini, diantaranya kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerjasama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran dan kepedulian.

“Satu nilai lagi yaitu bertanggung jawab. Adalah sikap atau prilaku melaksanakan suatu tugas dari orang lain atau dari diri sendiri yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh hingga selesai. Dan sanggup menanggung risiko dari apa yang telah dikerjakan atau diperbuat,” terang Nia.

Setelah games semai, anak-anak juga mendapatkan kesempatan untuk membaca bersama yg di temani oleh relawan. Bagi yg belum bisa baca, akan di bacakan oleh relawan yg mendampinginya. Ada kegiatan menari juga lhoh di TBM Kolong tersebut.

Masih menurut Nia, anak-anak tersebut juga tengah mempersiapkan diri untuk acara musikalisasi puisi mendatang.

**Baca juga: Nasi Kebuli Bakoel Miring di Curug Citarasanya Maknyus.

“Kami meminta adik-adik untuk membuat puisi karya sendiri. Pembuatan puisi dilaksanakan langsung setelah acara game semai, untuk menghindari mencontek atau jiplak. Setelah mereka mengumpulkan puisi, lalu mereka berlatih dalam membawakannya,” ungkap Nia. (fit)




Pemerintah Hungaria Bebaskan Pajak untuk Wanita yang Punya 4 Anak

Kabar6-Demi mendorong perempuan memiliki banyak anak sekaligus mencegah penurunan populasi Hungaria, pemerintah Hungaria meningkatkan bantuan keuangan dan subsidi untuk keluarga yang memiliki banyak anak. Langkah ini diumumkan PM Viktor Orban dalam pidato kenegaraannya.

Ada sejumlah keuntungan akan diterima wanita yang melahirkan dan membesarkan sedikitnya empat anak. Antara lain, melansir Kompas, adalah tidak perlu membayar pajak pendapatan seumur hidup. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan subsidi sekira Rp124 juta, jika mereka ingin membeli mobil berkursi tujuh. Mereka juga berhak mendapatkan pinjaman berbunga lunak sebesar sekira Rp497 juta untuk wanita di bawah usia 40 tahun yang baru sekali menikah.

Dijelaskan, Orban yang selama empat tahun terakhir tidak mau mentolerir gelombang imigran terpilih kembali untuk masa jabatan ketiga pada April tahun lalu. Dia mengatakan, inisiatif yang dilakukan pemerintahannya ini adalah cara untuk memastikan keselamatan bangsa Hungaria.

“Ini adalah jawaban bangsa Hungaria bukan imigrasi,” kata Orban. Dalam pidatonya itu, Orban juga menyampaikan sejumlah prestasi pemerintahannya di bidang ekonomi termasuk angka pengangguran yang rendah.

Orban kemudian mengarahkan pidatonya ke pemilihan parlemen Eropa yang akan digelar pada Mei mendatang. Dia kembali menuding para pemimpin Uni Eropa ingin membanjiri benua itu dengan kaum imigran yang sebagian besar adalah Muslim. “Kita harus memahami, bangsa Eropa telah tiba di persimpangan bersejarah. Mereka yang mendukung imigrasi dan para imigran, sedang menciptakan sebuah negara dengan populasi beragam,” jelas Orban.

Ditambahkan, “Kelompok sayap kiri Eropa membawa bangsa-bangsa, keluarga, dan cara hidup Kristiani ke liang kubur”. Usai pidato itu, beberapa ratus orang anggota oposisi menggelar unjuk rasa anti-Orban di Istana Buda. ** Baca juga: Ditemukan Artefak Sisa Perang Romawi 2.200 Tahun Silam

Mereka juga memprotes denda yang sangat berat dari badan audit negara untuk beberapa partai oposisi. Beberapa pengunjuk rasa menggunakan mobil mereka untuk menghalangi kendaraan bermotor agar tak melalui Jembatan Chain yang melintas di atas Sungai Danube.(ilj/bbs)




Airin: Peran Orangtua Dibutuhkan Dalam Mendidik Anak

Kabar6.com

Kabar6-Agar lebih memahami tentang pribadi sang buah hati, maka orangtua dan calon orangtua tak boleh serahkan pendidikan anak sepenuhnya kepada orang lain.

Hal itu ditegaskan Walikota Tangerang Selatan (Tangsel) Airin Rachmi Diany saat membuka sosialisasi Peningkatan Kapasitas Petugas Penyuluh Calon Pengantin yang diselenggarakan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel di Lantai 4 Balaikota Tangsel, Selasa (29/1/2019).

“Tugas dan kewajiban dalam mendidik anak tak bisa didelegasikan. Tak bisa diserahkan misalnya kepada kakek-neneknya ataupun sekolahnya,” jelas Airin.

**Baca juga: Begini Kronologis Pencurian HP di Poris Gaga Menurut Polsek Batu Ceper.

Didalam berumah tangga, lanjut Airin, perdalam komunikasi antar pasangan untuk menghindari banyaknya konflik dan persoalan yang cukup rentan.

Ayah dan ibu harus kompak dalam mendidik buah hatinya. Dan orangtua harus dapat melihat dan memilah pergaulan anaknya. Bukan menyerahkan sepenuhnya kepada para guru. (fit)




Peringatan Maulid, Kapolsek Neglasari: Awasi Pergaulan Anak, Jangan Terlibat Tawuran dan Narkoba

Kabar6.com

Kabar6-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Neglasari bersama Kelurahan Neglasari laksanakan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1440 H di Aula Kantor Kelurahan Neglasari, Jalan Iskandar Muda RT 002 RW 02 Mekarsari, Kota Tangerang, Sabtu (29/12/2018).

Dalam sambutannya, Kapolsek Neglasari Kompol R Manurung sangat mengapresiasi kegiatan ini. Dan Kompol R Manurung berharap kegiatan religi seperti ini dapat dilaksanakan juga di Mako Polsek Neglasari.

“Kami sangat apresiasi kegiatan ini. Dan di tahun 2019 saya berharap kegiatan ini dapat digelar di Polsek Neglasari,” kata Kapolsek Neglasari.

Selain itu, Kompol R Manurung mengingatkan kepada 200 jamaah yang hadir dan masyarakat Neglasari pada umumnya, agar tetap mengawasi pergaulan anak-anaknya.

“Jangan sampai terlibat dalam penyalahgunaan narkoba yang dapat berakibat merugikan diri sendiri dan masa depan anak. Silahkan laporkan ke Polsek Neglasari dan akan kami lakukan upaya pembinaan,” tegas Kapolsek Neglasari di hadapan 200 jamaah.

Kompol R Manurung juga berpesan agar masyarakat tidak gampang terpancing dengan isu-isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya baik dari media social maupun media lainnya.

“Apabila masyarakat ragu dengan isu yang beredar, silahkan Tanya langsung ke Polsek Neglasari atau anggota Binamas dan Babinsa,” ungkap Kompol R Manurung.

**Baca juga: Besok, Banten Pos Gelar Jalan Sehat di Mardigrass Citra Raya.

Disamping itu, Kapolsek Neglasari mengingatkan kepada masyarakat untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat dalam aksi tawuran remaja maupun pelajar.

“Hal ini merupakan tanggung jawab bersama, baik dari unsure Muspika Neglasari dan warga masyarakat,” paparnya. (jic)




Pastikan Kondisi Perempuan dan Anak, Menteri Yohana Kunjungi GOR Margono Pandeglang

Kabar6.com

Kabar6-Melihat langsung kondisi perempuan dan anak pasca tsunami, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Yembise, mengunjungi posko GOR Margono, Kecamatan Labuan dan Posko Kecamatan Jiput, Kabupaten Pandeglang, Kamis (27/12/2018).

Bersama dengan Ketua TP PKK Niniek Wahidin Halim, Sekda Ketua DWP, dan Kadis PPPA Provinsi Banten, Menteri Yohana memastikan penanganan perempuan dan anak korban tsunami sudah memenuhi hak-hak mereka sebagaimana mestinya.

“Saya atas nama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) turut berduka cita atas bencana alam tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten dan Lampung,” kata Yohana disiaran persnya.

Menteri Yohana juga berdoa agar para korban yang meninggal dunia dapat diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan agar tetap tabah dan sabar menghadapi cobaan ini.

Diterangkannya, Kehadirannya di GOR tersebut untuk memastikan bahwa meskipun dalam kondisi pasca bencana, perempuan dan anak dapat terpenuhi hak-haknya termasuk hak untuk mendapatkan perlindungan.

“Akan tetapi, bencana alam ini tidak boleh dijadikan sebuah alasan untuk terus terpuruk dan bersedih, perempuan dan anak korban bencana tsunami harus terus semangat dan bangkit untuk menata kembali kehidupan yang akan datang,” ungkap Menteri Yohana.

Dalam kesempatan itu, Kemen PPPA memberikan beberapa bantuan kepada para pengungsi korban tsunami selat sunda, berupa pakaian layak pakai untuk perempuan dan anak, perlengkapan mandi, selimut, pembalut dan popok bayi, susu untuk bayi, ibu hamil, dan ibu menyusui, mainan anak dan biskuit.

Pemberian bantuan ini semata-mata agar perempuan dan anak korban tsunami tetap terpenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Sebab, sudah seyogyanya dalam keadaan apapun perempuan dan anak harus tetap terpenuhi hak-haknya dan mendapatkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan, baik kekerasan fisik, psikis, maupun seksual.

**Baca juga: HUT Ke-69 Kodam Jaya/ Jayakarta, Kapolsek Neglasari: Sinergi Tiga Pilar Ciptakan Kondusifitas Wilayah.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Pusat Data Informasi dan Humas BNPB hingga Rabu, (26/12/2018), tercatat 430 orang meninggal dunia, 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang, dan 21.991 orang mengungsi.

Daerah pesisir di pantai barat Provinsi Banten tepatnya Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, dan di pantai selatan Provinsi Lampung yang meliputi Kabupaten Lampung Selatan, Tanggamus, dan Pesawaran, menjadi daerah yang terdampak tsunami selat sunda ini.

Sementara itu, jumlah keseluruhan pengungsi di posko GOR Margono, Kec. Labuan sendiri sebanyak 1127 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 203 jiwa, perempuan sebanyak 453 jiwa, anak-anak sebanyak 359 jiwa, dan lansia sebanyak 112 jiwa. (jic)




IKEA Children Drawing Dorong Kreativitas Anak

Kabar6.com

Kabar6-Proses seleksi pemilihan 15 gambar terbaik pada IKEA Drawing Competition 2018 diseleksi oleh tim panel juri yang terdiri dari tim IKEA, psikolog anak, dan pakar Desain Produk Industri.

Selain itu para netizen juga turut berpartisipasi memberikan penilaian melalui media sosial yang dapat dilihat di Instagram milik IKEA Indonesia.

“IKEA Children Drawing Competition merupakan ajang yang sangat unik dari perspektif desain produk, sebab tidak seperti biasanya nih mainan anak diciptakan tidak hanya oleh orang dewasa, namun tercipta partisipasi anak-anak di dalamnya,” ujar Ririn Basuki selaku Public Relation IKEA Indonesia, Alam Sutera, Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (18/12/2018).

Ia mengatakan, dari perjalanannya menyelenggarakan Let’s Play Campaign, IKEA Children Drawing Competition merupakan medium yang sangat baik untuk mendorong kreativitas anak. Setiap gambar yang masuk merupakan emosi, keingintahuan, dan juga spirit untuk bereksplorasi dengan warna dan desain imajinatif.

“Saya harap kedepan kita semua harus mendukung ajang serupa untuk mendorong daya Imajinasi dan kreatifitas anak,” imbuhnya.

**Baca juga: 15 Gambar Terbaik Anak Indonesia Bakal Bertarung di IKEA Drawing Competition 2018 Swedia.

IKEA Drawing Competition memberikan kesempatan bagi anak menggambar boneka impian berdasarkan imajinasi mereka.

Sekaligus sebagai sarana komunikasi berbagi imajinasi antar anak dari berbagai belahan dunia. Melalui kampanye ini, bertujuan untuk mempromosikan hak anak untuk pendidikan dan hak untuk bermain. (res)