oleh

PPN Sapi Impor Naik, Pedagang Pasar Ciputat Galau

image_pdfimage_print
Pedagang daging spai di Pasar Ciputat.(cep)

Kabar6-‎Pedagang daging sapi di kawasan Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai kebingungan pascadiberlakukannya peraturan pemerintah terkait naiknya pajak penghasilan (PPN) sebesar 10 persen.

Regulasi bagi barang impor ini mulai diterapkan sejak Selasa kemarin.

Furqon, salah satu pedagang daging sapi di pasar tersebut berharap, pemerintah dapat mengkaji ulang pemberlakukan ketentuan di atas. Pasalnya, kenaikan besaran pajak akan berdampak pada harga jual dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) hingga ke tingkat pengecer.

‎”Untuk pungutan (PPN) memberatkan bagi para pedang sapi. Nanti tentu masyarakat juga yg akan merasakanya‎,” katanya kepada kabar6.com ditemui di lapaknya, Rabu (20/1/2016).

Furqon bilang, setelah patokan angka PPN‎ naik pastinya harga jual daging sapi impor juga ikut melonjak. Sebab pihak penyalur enggan menanggung kerugian. Termasuk bagi RPH yang mendistribusikan daging sapi di Pasar Ciputat

Jika sekarang ini harga daging sapi impor dari tingkat distributor dibanderol sebesar Rp90 ribu per kilogram, dalam waktu dekat bisa tembus ke level Rp100 ribu per kilogram. Seperti harga jual yang kini ia patok kepada pelanggannya.

“Kalau untuk rencana mogok belum ada dan dengar. Dan pembeli masih normal” terang Furqon.

Furqon‎ mengaku, sampai sekarang belum ada masalah soal daging sapi. Justru yang sedang dikeluhkan para pedagang dan konsumen soal kenaikan harga daging sapi lokal.

Saat ini harga jual daging sapi lokal dari distributor‎ mencapai Rp100 ribu. Sementara harga jual yang ia banderol ke pelanggan sebesar Rp110 kilogram per kilogram. **Baca juga: Besok PHP Diputuskan, Begini Kata KPU Kota Tangsel.

“‎Sebaiknya pemerintah pikir-pikir lagi. Masa harga daging lebih dari Rp100 ribu, bisa enggak makan kayak kami ini,” tambahnya tersenyum kecut sambil melayani pelanggannya.(cep)

Print Friendly, PDF & Email