oleh

PII Sebut Pengelolaan Manajemen Aset Tidak Bergerak Masih Lemah

image_pdfimage_print
Perobohan gedung tua milik Panin Bank di Bintaro.(Fbi)

Kabar6-‎Idealnya setiap pengelola maupun pemilik bangunan gedung bertingkat bisa menyimpan data gambar terlaksana atau as built drawing secara apik.

Data tersebut dapat menjadi pedoman dalam manajemen aset hingga operasional pengelolaan bangunan gedung dipergunakan.

Hilangnya dokumen gambar desain bangunan pada “gedung hantu” yang terletak di kawasan CBD sektor VII Bintaro, Pondok Jaya, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) patut dijadikan telaah.

Hal ini membuat pihak kontraktor pelaksana perobohan harus kerja keras lantaran butuh kajian panjang meraba konstruksi bangunan milik Panin Grup.‎

Perobohan bangunan sulit diperhitungkan setelah dokumen gambar terlaksana nihil dikantongi pemilik gedung.

‎”Bagaimana aset manajemen dilakukan, bila tidak tahu apa saja yang ada dalam struktur gedung ini,” ungkap Ketua Perhimpunan Insinyur Indonesia (PII) Hermanto Dardak, saat berdikusi dengan wartawan, Jumat (21/10/2016) malam.

Hermanto mengatakan, selama umur gedung berdiri, gambar bangunan tetap harus tersimpan. Tujuannya, supaya pihak pengelola dapat menjalankan fungsi gedung dengan mudah dan aman, apabila sewaktu-waktu mengalami kendala.

“Siapa yang menyimpan (as built drawing)? ya yang mengelola produk (bangunan) tadi. Jadi berpindah saja dari kontraktor ke pengelola,” katanya.

Menurutnya, as built drawing tidak semata penting saat proses pembangunan. Fungsi dan peranannya justru jauh lebih besar, saat manajemen aset berjalan.

Itu bertujuan agar keselamatan masyarakat terjaga dan dapat diprediksi secara jelas berapa umur bangunan beroperasi.

“Modal utama manajemen aset, ya as built drawing. Bicara berapa standar umur bangunan, itu kembali tergantung bagaimana manajemen asetnya. Disamping itu, sekitar 750 ribu insinyur di Indonesia, kualitas dan kuantitasnya masih perlu ditingkatkan,” ucapnya.

Hermanto mengaku, PII melihat manajemen aset bangunan gedung, terutama pada bangunan berumur tua, sangat lemah. Bahkan tidak ada.

Padahal, tidak hanya pada bangunan gedung bertingkat, manajemen aset juga perlu diterapkan pada infrastruktur jalan maupun jembatan milik pemerintah.**Baca juga: Pembobol Minimarket Disergap Polisi Tangerang, Satu Ditembak.

Pasalnya, fasilitas tersebut berhubungan langsung dengan keselamatan banyak orang.**Baca juga: Kebakaran di Taman Ubud Diduga Akibat Korsleting Listrik.

“Menurut saya, pemerintah saja belum menjalankan manajemen aset secara baik. Contoh kecilnya, belum lama ini ambruknya JPO di Pasar Minggu sampai menyebabkan korban meninggal,” ujarnya.**Baca juga: Kebakaran di Tangerang, Sekeluarga Tewas Terpanggang.

“Pihak terkait tidak mengukur batas kekuatan jembatan setelah diberi beban diatasnya, dan kurang lakukan perawatan. Belum lagi ambruknya jembatan layang di Tanjung Priok dan jalan di jembatan daerah Banjar, Jawa Barat,” tambah Sekjen PII, Bachtiar Siradjudhin.‎(yud)

Print Friendly, PDF & Email