oleh

Pertumbuhan Ekonomi Lebak Diyakini Lambat Jika Bertahan di Sektor Pertanian

image_pdfimage_print

Kabar6-Untuk menopang kawasan industri di kota-kota seperti Tangerang, Jakarta, Bekasi dan Karawang, diperlukan sentralisasi zona atau kawasan industri di Kabupaten Lebak.

Kawasan industri juga untuk mendukung pelabuhan yang terlebak di Lebak selatan yang memiliki potensi ekspor dan impor.

“Kami mengusulkan zona industri di exit tol Cikulur seluar 10-20 ribu hektar. Bisa dari exit tol Cikulur ditarik ke Cimarga sampai batas Kecamatan Leuwidamar, Bojongmanik dan Cileles,” kata anggota Komisi IV DPRD Lebak Bangbang SP, Minggu (1/3/2020).

Menurutnya, jika pemerintah daerah mau fokus terhadap zona atau wilayah industri yang luasanya mencapai 20 ribu hektar, ekonomi masyarakat akan meningkat.

“Kami berharap ada pergeseran dari daerah agraris ke daerah industri. Karena kalau kita masih bertahan di sektor pertanian, pertumbuhan ekonomi Lebak akan lambat,” terang Bangbang.

Mengingat sebagian besar Kecamatan Leuwidamar merupakan daerah hulu, maka yang diusulkan hanya 2 desa yakni Wantisari dan Lebakparahiang.

“Itu datarannya datar dan bisa menyambung ke Kecamatan Cimarga dan Cikulur. Dari Polsek Leuwidamar ke arah Bojongmanik tidak mengganggu wilayah konservasi dan ditarik ke arah Cikulur,” jelasnya.

Lebih lanjut politisi Partao Gerindra ini menambahkan, daerah hulu khususnya pegunungan dan bantaran sungai memang harus dijaga kelestariannya.**Baca juga: Lebak Usulkan 2 Kawasan Ekonomi Khusus, Ini Sejumlah Syarat yang Harus Dipenuhi.

“Makanya kita menginginkan di revisi Perda tata ruang ini ada plot wilayah langsung, jangan bicara kecamatan dan desa. Kita ingin plot wilayah untuk memudahkan para investor mengecek peruntukkan ruang,” katanya.(Nda)

Print Friendly, PDF & Email