Kabar6-Penemuan perkakas batu purba berusia 50 ribu tahun di Pedra Furada, negara bagian Piaui, Brasil timur, mengungkapkan bahwa perkakas tersebut dibuat oleh monyet.
Pedra Furada sendiri merupakan lokasi 800 lebih situs arkeologi, di mana ratusan lukisan batu dari 12 ribu tahun lalu ditemukan, bersama dengan arang dari perapian yang sangat kuno dan pecahan batu yang diinterpretasikan sebagai perkakas yang berasal dari 50 ribu tahun lalu.
Awalnya, melansir Heritagedaily, perkakas itu dikaitkan dengan manusia purba sebelum kedatangan orang-orang Clovis di Amerika Utara. Namun menurut makalah baru yang diterbitkan dalam jurnal The Holocene, perkakas tersebut dibuat oleh monyet capuchin, hewan yang berasal dari subfamili Cebinae, ditemukan di hutan-hutan tropis di Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Monyet jenis ini dianggap yang paling cerdas dalam kategori monyet Dunia Baru, sering diamati para peneliti mereka menggunakan batu sungai untuk menghancurkan biji palem. ** Baca juga: Presiden dan Wapres di Nikaragua Jadi Satu-satunya Pasutri di Dunia yang Pimpinan Negara Secara Bersamaan
Arkeolog Agustin Agnolin dari Institut Nasional Antropologi dan Pemikiran Amerika Latin (INAPL) dan CONICET, bekerja sama dengan ahli paleontologi Federico Agnolin dari Azara Foundation dan Argentine Museum of Natural Sciences, membandingkan perkakas baru dari Pedra Furada dan dari situs arkeologi Pleistosen lainnya di Brasil seperti Sitio do Meio, Vale da Pedra Furada, dan Toca da Tira Peia, dengan koleksi perkakas batu yang dibuat monyet capuchin modern.
Para peneliti menemukan, perkakas dari situs Pleistosen seperti Pedra Furada sesuai dengan endapan perkakas purba buatan capuchin, yang dibuat dengan metode tumbukan berulang antara batu besar dan permukaan kuarsit yang datar.
“Kami percaya bahwa situs arkeologi awal dari Brasil bisa jadi bukan berasal dari manusia, tapi monyet capuchin,” ungkap para peneliti.(ilj/bbs)
