oleh

Peringatan Sumpah Pemuda Di Banten Kali ini Ala Papua

image_pdfimage_print

Kabar6–Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menghadiri peringatan Hari Sumpah Pemuda yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten di Plaza Aspirasi, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Senin (28/10/2019).

Namun ada yang berbeda kali ini, peringatan Sumpah Pemuda dalam acara bernuansa serba adat itu, dihadiri oleh ratusan perwakilan unsur pemuda se-Provinsi Banten yang sebagian besar mengenakan aksesoris Papua.

Tak ketinggalan, Andika yang biasa berkopiah pun, pada acara tersebut ikut mengenakan penutup kepala khas Papua.

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy mengatakan, secara kontekstual cara generasi muda memperingati Hari Sumpah Pemuda adalah dengan berusaha keras berdaya secara personal sebagai pemuda yang pada gilirannya berdampak positif terhadap lingkungan.

Menurutnya, ekonomi kreatif sebagai kegiatan ekonomi di mana input dan output utamanya adalah kreativitas dan gagasan diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan melalui penciptaan dan pemanfaatan daya kreasi dan daya cipta individu tersebut.

Kata dia, ekonomi kreatif di Banten memiliki potensi besar untuk dikembangkan. Data Badan Ekonomi Kreatif RI pada tahun 2017 menunjukkan bahwa Banten pengekspor ekonomi kreatif ketiga terbesar nasional setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.

“Khususnya pada sub sektor fashion, kuliner dan kerajinan tangan atau kriya,” katanya.

Lanjut Andika, pada bulan Maret tahun 2017 Bekraf RI meliris survei bahwa Banten menjadi salah satu daerah pengekspor ekonomi kreatif ke Amerika Serikat dan berbagai negara di Eropa serta Asia.

Nilai ekspor ekonomi kreatif Provinsi Banten mencapai US$ 3,04 miliar atau 15,66 persen dari total nilai ekspor ekonomi kreatif yang mencapai US$ 19,4 miliar.

Dimana nilai ekspor ekonomi kreatif menurut sub sektor fashion angkanya 56 persen, kriya 37 persen dan kuliner 6 persen.

Mengutip data Survei Bekraf Tahun 2017, lanjut Andika, 68,83 persen usaha ekonomi kreatif menggunakan internet yang menunjukkan bahwa fenomena ekonomi digital telah terimplementasi dengan baik dalam industri kreatif, yang terlihat dari banyaknya pengusaha yang telah menggunakan komputer dan internet.

Namun penggunaan internet masih belum optimal karena pelaku usaha cenderung menggunakannya untuk keperluan layanan surel (e-mail), mencari info, dan melayani pelanggan, belum sampai pada ranah jual beli online.

“Karena itu, pengembangan industri kreatif berbasis e-commerce diharapkan dapat meningkatkan produktivitas wirausaha muda di bidang industri kreatif di Provinsi Banten,” ujarnya.

Pada aspek kebijakan di bidang kepemudaan, lebih jauh Andika mengatakan, Pemerintah Provinsi Banten telah menetapkan Peraturan Daerah Nomor 10 Tahun 2014 tentang Kepemudaan serta Peraturan Gubernur Banten Nomor 22 Tahun 2016 tentang Pembentukan Lembaga Permodalan Kewirausahaan Pemuda Daerah Provinsi Banten sebagai dasar hukum penyelenggaraan pemberdaaan pemuda melalui kewirausahaan.

Berdasarkan pada kebijakan tersebut, kata dia, sudah menjadi keharusan bagi pemerintah daerah bersama stakeholder untuk bahu membahu mencari solusi dengan memberikan ruang yang lebih mudah bagi pengembangan usaha, terutama pada UMKM di sektor industri kreatif.

“Sektor industri kreatif sesuai dengan karakteristik utama generasi milenial yaitu creative, confidence, connected atau lebih dikenal dengan konsep 3C,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Banten Deden Apriandi mengatakan, pihaknya sengaja menggunakan nuansa Papua dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda pada tahun ini.**Baca juga: Jalan Mantap Banten 2020 Terancam Gagal, Ini Kata DPRD Banten.

“Persatuan kita beberapa waktu terakhir ini sedikit mengalami ancaman terkait dengan isu-isu disintegrasi di Papua. Sebagaimana juga pemerintah pusat, kami di daerah menjadikan momentum ini untuk mempererat kembali persatuan dari Sabang sampai Merauke,” katanya.(Den)

Print Friendly, PDF & Email