Kabar6–Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy berharap kepada seluruh pemangku kepentingan sektor wisata religi dapat bersamasama mengembangkan konsep desa wisata berbasis masyarakat.
Menurutnya, pembangunan wisata berbasis masyarakat merupakan model pembangunan yang memberikan peluang yang sebesar-besarnya kepada masyarakat pedesaan untuk berpartisipasi dalam pembangunan pariwisata. keberadaan desa wisata menjadikan produk wisata lebih bernilai budaya pedesaan sehingga pengembangan desa wisata bernilai budaya tanpa merusaknya.
Pengembangan desa wisata, harus artikan sebagai usaha-usaha untuk melengkapi dan meningkatkan fasilitas wisata untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Masyarakat lokal berperan penting dalam pengembangan desa wisata karena sumber daya dan keunikan tradisi dan budaya yang melekat pada komunitas tersebut merupakan unsur penggerak utama kegiatan desa wisata.
Di lain pihak, masyarakat setempat yang tumbuh dan hidup berdampingan dengan suatu objek wisata menjadi bagian dari sistem ekologi yang saling kait mengait.
Adanya kawasan wisata religi Kawasan Banten Lama, kata Andika, diharapkan dapat memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar seperti peningkatan pendapatan, peningkatan kesempatan kerja dan peluang usaha.
**Baca juga: Blusukan ke Selatan, Wagub Banten Dicurhati Soal Internet dan Jalan.
“Potensi wisata religi dan wisata sejarah di Kawasan Banten Lama sangat potensial, kita harus membenahi daya dukung pariwisata di kawasan Banten Lama khususnya pada aspek atraksi, amenitas dan aksesibilitas melalui penunjang infrastruktur pariwisata secara menyeluruh dengan pengelolaan secara baik oleh stakeholder yang melibatkan masyarakat sekitar,” paparnya, kemarin.
Selain kawasan Banten Lama, lanjut Andika, kedepan pengembangan desa wisata religi juga diharapkan dapat terintegrasi dengan kawasan wisata religi Syekh Nawawi Al Bantani di Kecamatan Tanara Kabupaten Serang, wisata religi Syekh Mansur di Cikaduen Kabupaten Pandeglang dan wisata religi Syekh Asnawi di Caringin Kabupaten Pandeglang.(Den)
