1

Di Jepang, Seekor Tuna Mati Terjual Seharga Rp42 Miliar

Kabar6-Dalam lelang pertama pada 2019 di pasar Tsukiji, Tokyo, Jepang, seekor ikan tuna sirip biru seberat 278 kilogram yang sudah mati, terjual dengan harga Rp42 miliar.

Ikan itu dibayar oleh Kiyomura Corp, yang dimiliki oleh Kiyoshi Kimura. Melansir huffingtonpost, Kimura menjalankan rantai restoran Sushi Zanmai. Biasanya ikan tuna sirip biru dijual Rp1,2 juta per kilogram. Tetapi harganya naik menjadi lebih dari Rp2,8 juta per ton menjelang akhir tahun, terutama untuk tangkapan berharga dari Oma di Jepang utara.

Lelang tahun lalu adalah yang terakhir dilakukan di pasar Tsukiji sebelum pasar dipindahkan ke fasilitas baru di bekas lokasi pabrik gas di Teluk Tokyo. Langkah pemindahan itu ditunda berulang kali karena kekhawatiran akan kontaminasi tanah.

Jepang adalah konsumen terbesar tuna sirip biru berbentuk torpedo, dan peningkatan konsumsi di sini dan di luar negeri telah menyebabkan penangkapan ikan yang berlebihan.

Para ahli memperingatkan kemungkinan ikan tuna sirip biru menghadapi kepunahan, karena ikan tuna sirip biru Pasifik sudah habis 96 persen dari tingkat pra-industri mereka. “Perayaan seputar lelang sirip biru Pasifik tahunan menyembunyikan betapa dalam kesulitannya spesies ini sebenarnya,” kata Jamie Gibbon, associate manager untuk konservasi tuna global di The Pew Charitable Trusts. ** Baca juga: Ramirez, Pencuri Spesialis Sepatu Sebelah Kanan

Tanda-tanda kemajuan menuju perlindungan ikan tuna sirip biru, dan Jepang dan pemerintah lain telah mendukung rencana untuk membangun kembali stok sirip biru Pasifik, dengan target 20 persen dari level historis pada 2034 mendatang.(ilj/bbs)




Apa Sih Perbedaan Antara Rasa Malu dengan Fobia Sosial?

Kabar6-Rasa malu adalah sifat yang dimiliki setiap manusia. Selain itu, ternyata ada orang yang takut ketika harus berinteraksi dengan orang lain. Nah, orang-orang seperti itu cenderung memiliki sensasi yang mengkhawatirkan ketika mereka dihadapkan dengan interaksi sosial.

Kondisi tersebut dinamakan kecemasan sosial atau fobia sosial, yaitu jenis gangguan kecemasan yang ditandai dengan rasa takut yang berlebihan, ketidaknyamanan, kecemasan, dan kesadaran diri dalam lingkungan sosial. Bagi orang dengan fobia sosial, interaksi sehari-hari memicu rasa takut dan malu yang signifikan oleh pemikiran penilaian orang lain terhadap mereka.

Mereka tidak merasakan rasa malu hanya dalam interaksi sehari-hari, tetapi menderita dari mata orang lain dan tidak bisa berhenti merasakannya dengan cara apapun. Orang dengan gangguan kecemasan sosial (SAD) mengalami ketakutan yang tak tertahankan terhadap kinerja sosial yang terkait dengan perasaan malu, ditolak, atau bahkan diteliti dengan cermat.

Bagaimana mengetahui perbedaan malu dan SAD? Melansir Sindonews, ciri-ciri keduanya sering tumpang tindih satu sama lain, namun keduanya adalah dua elemen yang sangat berbeda. Meskipun SAD sering dipahami sebagai rasa malu yang ekstrem, hal ini benar-benar sisi yang berbeda. Perbedaan antara rasa malu dan kecemasan sosial terletak pada gejala fisik kegugupan dan perasaan tertekan.

Orang yang pemalu gejalanya tidak cukup parah untuk menyebabkan kesusahan, misalnya ketika mereka diminta untuk berpidato, mereka akan gemetar. Tetapi untuk orang dengan SAD, mereka akan menderita selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu sebelum dan sesudah pidato.

Mereka akan menganalisis hal-hal secara berlebihan dan menilai diri sendiri dengan keras. Gejala SAD sering terlihat selama masa kanak-kanak. Namun, banyak orang meremehkan tanda-tanda dan membiarkannya tidak terdiagnosis. ** Baca juga: Bagaimana Fakta Seputar Teh & Berat Badan?

Jika ada dari gejala-gejala itu yang Anda kenal, maka disarankan untuk mencari perawatan profesional. Melalui berbagai jenis terapi, Anda dapat memperoleh kembali kepercayaan diri dan berinvestasi lebih banyak pada diri sendiri karena kesehatan mental adalah kunci menuju kebahagiaan diri sendiri.(ilj/bbs)




KPU Kabupaten Tangerang Tak Punya Gudang Untuk Simpan Logistik Pemilu

kabar6.com

Kabar6-Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang tak memiliki gudang penyimpanan logistik di Pemilihan Umum (Pemilu) 2019, yang merupakan gabungan pemilu legislatif dan pemilihan presiden.

Dijelaskan Sekretaris KPU Kabupaten Tangerang, Willy Partria, bahwa hal tersebut selain menyulitkan penyelenggara pemilu untuk mendata jumlah pemilih, juga akan menyulitkan penyelenggara yakni KPU untuk menampung logistik seperti surat suara dan kotak suara.

“Karena, kami tidak ada anggaran untuk sewa gudang yang nilainya mencapai hampir Rp2 miliaran. Sementara gudang harus ada untuk menampung kotak suara,” terang Willy Patria kepada media diruang kerjanya.

Mantan Kasubag Keuangan KPU Kabupaten Tangerang, itu menyebut bila dirinya kesulitan mencari solusinya. Maka, untuk itu pihaknya saat ini tengah mengajukan anggaran melalui hibah ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tangerang sekitar Rp2 miliar.

Dan, lanjut Willy, itupun hanya cukup untuk sewa gudang penampungan kotak suara saja. Sementara untuk kegiatan yang lain, pihaknya masih mencari alokasi dari anggaran lain.

“Sebab dengan jumlah pemilih yang hampir mencapai 1.871.167, belum termasuk pemilih pindahan dan pemilih yang hanya menggunakan KTP, KPU harus menyiapkan logistik yang maksimal. Belum lagi jumlah kotak surat suara yang saat ini terdiri dari 5 kotak suara di masing-masing TPS dari jumlah TPS yang hampir mencapai 9000,” ujarnya.

Willy menambahkan, saat kotak suara itu kosong mungkin saja bisa ditumpuk di gudang KPU yang disewa dari pihak swasta.

Namun gudang itu tidak cukup untuk menampung kotak suara yang sudah terisi surat suara hasil pencoblosan, tentu akam membutuhkan tempat yang cukup luas.

“Untuk Pasar Kemis saja TPS nya cukup banyak. Bagaimana jika kotak suara itu harus ditampung hingga ada gugatan MK. Paling tidak kami harus menyewa gudang tempat kotak suara itu minimal lima bulan,” tambahnya.

Belum lagi kotak suara se-Kabupaten Tangerang yang dari jumlah TPS sebanyak 8.982 TPS dikali 5 kotak suara atau sekitar 44 ribuan lebih kotak suara yang harus ditampung.**Baca juga: Mts Al Hidayah Siap Selenggarakan UAMBN-BK dan UNBK Mandiri.

Ini bukan jumlah yang sedikit. Sementara gudang yang ada di KPU, untuk menampung logistik kebutuhan TPS saja sudah tidak memungkinkan.(bam)




Kunjungan Kerja, Pangdam Jaya/Jayakarta Sambangi Koramil 02 Batu Ceper

Kabar6.com

Kabar6-Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto lakukan kunjungan kerja ke Koramil 02 Batu Ceper, Kota Tangerang, Senin (14/1/2019). Saat kunjungan, Pangdam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto didampingi Asintel dan Wasops Kasdam Jaya dan staf TNI.

Dengan sigap Danramil 02 Batu Ceper, Mayor Arm Bambang Heryanto langsung memberikan sambutan kekeluargaan terhadap Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto bersama Camat Batu Ceper dan Kapolsek batu Ceper.

Menurut Danramil 02 Batu Ceper, Mayor Arm Bambang Heryanto, kedatangan Pangdam Jaya/Jayakarta tersebut untuk melihat kondisi pembangunan Kantor Koramil 02 Batu Ceper yang telah di pugar Pemerintah beberapa waktu lalu.

“Pangdam Jaya/Jayakarta juga melakukan pengecekan terhadap para anggota TNI yang berada di pangkalan,” tegas Danramil 02 Batu Ceper.

Senada, Kapolsek Batu Ceper, Kompol Hidayat Iwan Irawan menambahkan, Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto juga menyempatkan diri untuk melakukan komunikasi social (komsos) dengan kepolisian dan unsur Muspika Batu Ceper.

**Baca juga: Puskesmas Pondok Jagung Miliki Inovasi Berantas Telur Nyamuk DBD.

“Pangdam Jaya/Jayakarta Mayjen TNI Joni Supriyanto menyempatkan diri untuk melakukan komunikasi dengan saya dan Camat Batu Ceper,” terang Kapolsek Batu Ceper.

Selanjutnya, Kapolsek Batu ceper, Camat Batu ceper, anggota Koramil, personil Polsek Batu Ceper serta para Staf Kecamatan Batu Ceper menghaturkan rasa hormat dan terima kasih atas kunjungan tim Kodam Jaya yang di pimpin langsung oleh Panglima Kodam Jaya Mayjen TNI Joni Supriyanto. (jic)




Mts Al Hidayah Siap Selenggarakan UAMBN-BK dan UNBK Mandiri

kabar6.com

Kabar6-Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hidayah siap menyelenggarakan Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional Berbasis Komputer (UAMBN-BK) dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara mandiri.

“Untuk MTs memang baru pada tahun ajaran ini diwajibkan dan kami siap melaksanakan secara mandiri,” kata Kepala Mts Al Hidayah, Dede Sirojudin Ahz, kepada Kabar6.com, Senin (14/1/2019).

Dede mengatakan, persiapan demi persiapan sudah mulai dilakukan seperti fasilitas penunjang pelaksanaan ujian berbasis online tersebut dan proses pendataan peserta UAMBN-BK melalui PDUM (Pangkalan Data Ujian Madrasah) yang sudah selesai dilakukan. Kemudian pada tanggal 15-18 Januari merupakan proses validasi peserta.

“Untuk UAMBN-BK ada tiga mata pelajaran Alquran Hadis, Fikih dan SKI. Pelaksanaan simulasi 1 dilakukan pada tanggal 21 sampai 23 Januari,” ujarnya.

Ada 52 siswa kelas VIII yang menjadi peserta UAMBN-BK dan UNBK di sekolah yang berlokasi di Kampung Padasuka, Desa Wantisari, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak ini.**Baca juga: Lebak Raih Adipura, Bupati Iti: Kado Indah untuk Masyarakat.

“Walaupun ini perdana harapannya tentu tingkat kelulusannya 100 persen dan pelaksanaannya lancar tanpa kendala yang berarti. Kami siapkan genset untuk mengantisipasi listrik padam,” harap Dede.(Nda)




PT Waskita Janji Penuhi Tuntutan SDN 01 Bambu Apus

kabar6.com

Kabar6-Kerugian akibat robohnya bangunan gedung di SDN 01 Bambu Apus, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan mencapai ratusan juta rupiah. PT Waskita Karya, selaku kontraktor pelaksana proyek tol Serpong-Cinere telah dituntut untuk bertanggungjawab.

“Alhamdulillah. Sudah ada kesepakatan dengan pihak WK untuk penyelesaian semua,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Taryono kepada kabar6.com, Senin (14/1/2019).

Ia mengungkapkan, ada banyak jenis barang inventaris yang rusak. Pihaknya pun telah merinci total jumlah kerugian sekolah di luar bangunan gedung.

Berdasarkan daftar rincian yang dikirimkannya tercatat total jumlah kerugian SDN 01 Bambu Apus sebanyak Rp 138,5 juta. Dana sebesar itu untuk mengganti sarana dan prasarana gedung yang rusak.

“Akan dipenuhi semua, termasuk alat peraga. Bangunan sudah mulai dilakukan perbaikan,” ungkap Taryono.

Sebelumnya, Dinas Bangunan dan Penataan Ruang (DBPR) juga telah menuntut agar PT Waskita Karya dapat memperbaiki bangunan gedung sekolah yang rusak seperti sediakala.**Baca juga: Kerugian SDN 01 Bambu Apus Ditaksir Rp150 Juta Lebih.

“Mungkin 100 sampai dengan 150 (juta rupiah), untuk bangunan saja,” ungkap Kepala Bidang Bangunan Non Perkantoran DBPR Kota Tangsel, Buwana Mahardika.(yud)




Lebak Raih Adipura, Bupati Iti: Kado Indah untuk Masyarakat

kabar6.com

Kabar6-Bupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya menerima penghargaan Adipura 2018 yang diserahkan Wakil Presiden, Jusuf Kalla, di Gedung Manggala Wanabakti, Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019).

Sebagai salah satu dari 119 daerah penerima anugerah Adipura, Kabupaten Lebak menjadi daerah yang mampu menunjukkan kinerja pengelolaan lingkungan yang baik, melalui penilaian panjang dengan kriteria yang mendalam.

“Sebenarnya hari ini bertepatan dengan hari akhir masa jabatan saya sebagai Bupati Lebak Periode 2014-2019, dan adipura ini menjadi kado terindah untuk masyarakat. Semoga ini jadi motivasi untuk menjaga lingkungan yang bersih, sehat dan bersama-sama bekerja dengan hati,” kata Iti.

Penghargaan ini ucap dia bukan hanya karena upaya pemerintah daerah, melainkan kerja keras bersama seluruh elemen masyarakat menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan.

“Terima kasih kepada seluruh masyarakat yang bersama-sama berkomitmen membangun sinergitas dalam pengelolaan sampah dan menjaga lingkungannya tetap bersih,” ujarnya.

“Penghargaan Adipura ini bukanlah sebuah akhir segalanya tetapi merupakan awal. Mempertahankan akan lebih sulit daripada meraihnya, untuk itu perlu sinergitas dan komiten bersama agar kita bisa mempertahankannya,” tambah Iti.

Penganugerahan Adipura merupakan sebuah penghargaan bagi daerah di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan serta pengelolaan lingkungan perkotaan yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI.**Baca juga: Puskesmas Pondok Jagung Miliki Inovasi Berantas Telur Nyamuk DBD.

Ada 146 Adipura, terdiri dari 1 Adipura Kencana, 119 Adipura, 10 sertifikat Adipura, 5 plakat Adipura, dan penghargaan kinerja pengurangan sampah untuk 11 kabupaten dan kota.(Nda)




Puskesmas Pondok Jagung Miliki Inovasi Berantas Telur Nyamuk DBD

Kabar6.com

Kabar6-Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Pondok Jagung, Serpong Utara, Tangerang Selatan (Tangsel) memiliki inovasi dalam pemberantasan Demam Berdarah Dengue (DBD).

Hal itu ditegaskan Kepala Puskesmas Pondok Jagung dr Muhammad Rusmin. Dikatakannya, inovasi Puskesmas Pondok Jagung dalam memberantas DBD adalah dengan program Inovasi gerakan serentak membuang telur nyamuk.

Dari awal dr Muhammad Rusmin menjelaskan, nyamuk aedes aegypti adalah jenis nyamuk yang berkembang biak di air bersih yang dasarnya bukan tanah.

“Kalau dasar yang menjadi wadah air bersih tadi terbuat dari tanah, maka telur nyamuk aedes aegypti akan mati, karena telur nyamuk jenis ini tak bisa menyentuh tanah,” kata dr Muhammad Rusmin kepada Kabar6.com, Senin (14/1/2019).

Selain di air bersih, nyamuk aedes aegypti berkembang biak di dalam ruang. “Kalau di luar ruang yang banyak terpapar sinar matahari, telur nyamuk aedes tidak kuat bertahan dan mati,” jelasnya.

Pelaksanaannya, kuras dan keringkan seluruh wadah air bersih di rumah minimal satu menit sebelum diisi kembali dengan air. Contoh, bak mandi, ember, dan wadah penampung air lainnya.

“Bila semua wadah penampung air dikuras dan keringkan minimal seminggu sekali, maka keberadaan nyamuk aedes aegypti dapat menurun. Karena pertumbuhan telur hingga menjadi nyamuk dibutuhkan waktu sekitar dua minggu,” papar dr Muhammad Rusmin.

Dr Muhammad Rusmin mengklaim, dirinya sudah berhasil memberantas telur nyamuk aedes aegypti di salah satu blok di perumahan kawasan Pondok Jagung Timur. “Disitu kita berhasil 100 persen,” pungkasnya.

**Baca juga: Rapat Koordinasi, Sinar Mas Janji Penuhi Keluhan Warga Kebon Pala.

Sementara, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, Deden Deni menambahkan, inovasi di bidang kesehatan memegang peranan penting sebagai solusi permasalahan kesehatan yang terus saja berkembang.

“Inovasi di bidang kesehatan diperlukan untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang terus berkembang,” tegasnya. (jic)




Rapat Koordinasi, Sinar Mas Janji Penuhi Keluhan Warga Kebon Pala

Kabar6.com

Kabar6-Terkait tuntutan warga Kebon Pala, Lengkong Kulon, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, yang menginginkan solusi terhadap permasalahan banjir yang kerap melanda saban hujan turun, Bagian Pertanahan BSD (P2T) memanggil perwakilan warga untuk rapat koordinasi.

Bertempat di Kantor Pertanahan BSD Sektor 1, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), 17 perwakilan warga Kebon Pala menghadiri rapat koordinasi yang diinisiasi Sinar Mas tersebut.

City Dev Sinar Mas, Indra KP menjelaskan, untuk pelaksanaan konstruksi sesuai gambar dari bagian perencanaan (TP) Sinar Mas yang akan dilaksanakan dalam durasi waktu selama 1,5 bulan.

“Secepatnya akan kita mulai, rencananya hari Selasa besok (15/1/2019). Dan tim konstruksi City Development selama pelaksanaan akan berkoordinasi terus dengan pihak warga,” kata Indra KP dihadapan warga, Senin (14/1/2019).

Tim perencanaan (TP) juga akan selalu memonitor selama pelaksanaan pekerjaan konstruksi agar sesuai dengan gambar rencana.

Perwakilan Bidang Pertanahan BSD, A Junaedi menuturkan, untuk pembersihan area jalan yang kerap berlumpur disaat hujan, tim Damkar P2T akan membantu untuk pembersihannya.

“Tim kita akan membantu pembersihan jalan utama untuk masuk ke Kampung Kebon Pala dengan menggunakan mobil Damkar,” papar Junaedi.

Tokoh masyarakat Kebon Pala, Saefudin menegaskan, warga Kebon Pala tidak mau lagi mendengarkan janji-janji manis dari Sinar Mas.

“Kami ga mau tahu dan ga mau denger lagi janji manis dari Sinar Mas. Pokoknya Sinar Mas harus menyelesaikan janjinya kepada warga Kebon Pala,” tegas Saefudin kepada Kabar6.com.

**Baca juga: Kecewa Janji PT Sinar Mas, Warga Kebon Pala Pagedangan Tutup Jalan BSD.

Saefudin menuturkan, seharusnya pengembang raksasa seperti Sinar Mas, dari perencanaan pembangunan sudah memikirkan segala sesuatunya dalam membangun property.

“Kemane aje, masa sih pengembang sekelas Sinar Mas ga ngerti gituan. Faham kali kalo imbas pembangunannya itu bermasalah atau tidak ke warga sekitar,” ketus Saefudin.

Ia berharap agar Sinar Mas benar-benar melaksanakan dan menuntaskan janjinya kepada warga Kebon Pala. “Saya harap Sinar Mas jangan PHP lagilah, pegell dijanjiin mulu,” keluhnya.

Pantauan di lokasi, sekira pukul 10.00 WIB tim dari Sinar Mas sudah melakukan pekerjaan untuk membuat drainese alternative. Namun dihentikan oleh warga, karena antara Sinar Mas dan warga Kebon Pala belum ada kesepakatan.

**Baca juga: Warga Kebon Pala Sepakati Surat Pernyataan.

Setelah selesai rapat koordinasi sore tadi, City Development Sinar Mas didampingi tim lainnya juga sudah memonitor langsung kondisi di Kampung Kebon Pala. (jic)




Raih 3 Penghargaan, Pemkot Syukuran Bersama Petugas Lapangan

Kabar6-Setelah menerima tiga penghargaan yakni Nirwasita Tantra Award Green Leadership kategori Kota Besar 2018, Adipura Tahun 2018 kategori metropolitan, dan Tantra Award Green Leadership Pimpinan DPRD, pemerintah Kota Tangerang menggelar acara ngeliwet bersama petugas lapangan.

Kegiatan tersebut sebagai bentuk tasyakuran atas diraihnya tiga penghargaan di bidang lingkungan hidup dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla.

Walikota Tangerang Arief R Wismansyah yang hadir didampingi oleh Wakil Walikota Sachrudin, Sekretaris Daerah Dadi Budaeri bersama dengan seluruh kepala OPD Pemkot Tangerang mengucapkan selamat atas raihan yang telah dicapai oleh Kota Tangerang.

“Ini berkat kerja keras dari seluruh teman-teman yang sudah total berbuat untuk Kota Tangerang,” ujar Arief dalam acara yang berlangsung di gedung MUI Kota Tangerang, Senin (14/1/2019).

Pada acara yang dihadiri tak kurang dari 1.500 petugas lapangan dari berbagai OPD tersebut, Arief juga mengharapkan agar dengan diraihnya piala Adipura yang merupakan supremasi tertinggi di bidang lingkungan hidup, bisa memberikan motivasi bagi masyarakat untuk semakin sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan

“Piala ini bukan untuk pemerintah, tapi untuk seluruh masyarakat kota Tangerang,” terang Arief.

Untuk itu, dirinya mengimbau agar setiap OPD bisa mengantarkan piala Adipura yang telah diraih kepada masyarakat.

“Caranya, misalnya Dinas Pendidikan anterin ke sekolah-sekolah supaya bisa semangat ikut adiwiyata. Camat atau lurah tunjukin kalau piala ini hasil dari perilaku menjaga kebersihan lingkungan,” paparnya

“Jadinya masyarakat juga jadi tahu kalau kerjasama antara masyarakat dan Pemerintah itu ada hasilnya,” katanya.**Baca Juga: Kota Tangerang Boyong Tiga Penghargaan Sekaligus.

Menutup arahannya, Arief meminta agar para petugas lapangan untuk dapat lebih bersemangat dalam menjaga kebersihan dan keindahan Kota Tangerang.

“Sebagai hadiahnya, di tahun ini kesejahteraan teman-teman di lapangan akan dinaikkan,” tutup Arief yang disambut gemuruh tepuk tangan dari para petugas lapangan yang hadir. (Vee)