oleh

Murid SDN Kedaung Kecewa Belajar Diliburkan

image_pdfimage_print

Orang tua murid sudah mengatrakan anaknya terpaksa pulang lagi.(foto:yud)

Kabar6-Ikhsan Ario Dwi Widodo‎ (10), terpaksa  menanggung rasa kecewa. Padahal murid kelas IV itu sudah bersemangat ingin belajar. Tetapi gurunya menyuruh pulang lantaran plapon sekolah ambrol hingga membuat ruangan kelas berantakan.

Berangkat dengan diboncengi sepeda motor dari rumahnya di Kavling Asrama Brimob, Kedaung, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) ia sudah berpakaian rapi. Bocah lugu itu tampil mengenakan seragam ‎pramuka.

“Enggak enak libur,” katanya kepada kabar6.com di SDN Kedaung‎, Jalan Aria Putera, Rabu (3/5/2017).

Anak pertama dari dua bersaudara ini mengaku lebih senang belajar di sekolah ketimbang harus berada di rumah. Apalagi hari ini ia berencana mengumpulkan tugas pekerjaan rumah yang sudah dikerjakan olehnya semalam.

Ikhsan bilang, kondisi cuaca‎ pun kurang bersahabat. Teriknya panas matahari membuat kepalanya mudah pusing. Berbeda bila ia belajar dan berkumpul bersama rekan-rekan sebayanya di sekolah.

“Saya lebih seneng belajar di sekolah om,” bilangnya. Ikhsan mengaku, sejak semalam dirinya sudah mendengar kabar bahwa plapon ruangan kelas ‎yang ambrol.

Sempat terbersit dalam pikirannya, apakah plapon yang ambrol berada di ruang kelasnya. Ikhsan akhirnya bisa sedikit lega. Ini setelah dirinya mengetahui kerusakan bangunan nyatanya terjadi di ruang kelas yang lain.

Ruangan kelas I untuk shift pagi, dan kelas III bagi shift siang.‎ Lokasi persisnya ada di ruangan pertama sisi kanan dari pintu gerbang sekolah. “Semalam saya udah kasih tau bapak. Tapi berangkat aja, eh ternyata diliburin,” ujar Ikhsan.

Sejak adzan shalat dzuhur selesai berkumandang dari Masjid Daarusallam yang berada di seberang sekolah, gelombang murid SDN Kedaung terus berdatangan.

Sejumlah peserta didik itu merupakan murid kelas III dan IV. Terbagi dalam kelompok A hingga D, dan dijadwalkan belajar siang hari karena SDN Kedaung kekurangan ruang kelas lokal.

Ada yang diboncengi sepeda motor oleh sanak keluarganya. Tak sedikit pula yang murid yang berjalan kaki menuju sekolahnya. Mereka harus pulang ke rumah karena sekolah diliburkan. 

“Iya barusan saya tanya ke guru. Katanya hari ini libur,”‎ ujar Priyo, orangtua Ikhsan sambil menyalakan sepeda motor matik miliknya.(yud)

Print Friendly, PDF & Email