oleh

Marak, Perdagangan Ilegal Kodok Gurun di Dark Web untuk Dijilat Kelenjarnya

image_pdfimage_print

Kabar6-Penelitian terbaru telah mengidentifikasikan ribuan spesies diperdagangkan di dark web, yang kerap dijadikan ‘platform’ untuk menjual atau memberikan informasi yang cenderung jarang diketahui orang.

Dark web sendiri sulit untuk dilacak orang awam karena merupakan bagian internet yang tidak bisa diakses oleh sembarang orang. Nah, hal yang yak terduga, kodok gurun termasuk di dalamnya, yaitu menjadi bagian perdagangan illegal di dark web.

“Hal yang mengejutkan kami adalah bahwa mayoritas spesies yang diperdagangkan di sana adalah untuk khasiat obat rekreasi mereka. Khususnya untuk senyawa psikoaktif,” kata Phill Cassey, ahli ekologi Universitas Adelaide, Australia.

Kelenjar kodok gurun, melansir Sciencealert, mengandung racun yang secara bahasa kimianya disebut 5-MeO-DMT psikedelik, konon zat psikedelik ini bisa membantu proses penyembuhan. Psikedelik merupakan adalah zat halusinogen, telah digunakan ribuan tahun dalam hal pengobatan dan praktik spiritual beragam budaya. Zat ini tergolong narkotika berbahaya. Memiliki risiko tinggi disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan.

Sementara 90 persen perdagangan satwa liar jaringan gelap terdiri dari tumbuhan dan jamur untuk penggunaan obat-obatan, beberapa hewan diperdagangkan untuk tujuan yang sama, seperti kodok beracun yang disebutkan sebelumnya.

Kelenjar racun kodok gurun Sonoran mengandung 5-MeO-DMT psikedelik. “Orang membeli ini untuk menjilat kelenjarnya,” kata Cassey. ** Baca juga: Disertai Dokumen Medis, Sebuah Kafe di Rusia Jual Kopi ASI

Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan Oliver Stringham ahli ekologi Universitas Adelaide Oliver Stringham dan timnya, menelusuri dua juta iklan web gelap antara 2014 dan 2020, ditemukan perdagangan illegal yang melibatkan 153 jenis spesies berbeda.

Sekira 70 memiliki dari spesies itu disebut-sebut berkhasiat sebagai obat.(ilj/bbs)

Print Friendly, PDF & Email