oleh

Ledakan di Krakatau-Posco, Rano: Tingkatkan Keselamatan Kerja

image_pdfimage_print

Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten H Rano Karno(bbs)Kabar6-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten H Rano Karno menyerukan agar seluruh industri di kawasan Banten untuk lebih mengedepankan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam aktifitas kerja.

Hal itu ditekankan Rano, sebagai langkah antisipasi menyusul terjadinya ledakan yang merenggut korban jiwa di PT Krakatau-Posco, Cilegon, Banten.

“Saya menginstruksikan kepada seluruh industri yang beroperasi di Banten untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas keamanan dilingkungan kerja. Keselamatan para pekerja diatas segalanya,” kata Rano melalui pesan Blackberrynya.

Rano baik secara pribadi dan secara institusi pemerintah juga mengaku prihatin dan sangat berduka atas tragedi meledaknya pabrik baja patungan antara pemerintah Indonesia dan Korea Selatan tersebut.

“Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga Allah karuniakan kesabaran dan ketabahan,” terangnya.

Rano berharap kejadian yang membuat enam orang terluka dan satu orang korban jiwa itu tak lagi terulang.

“Jangan sampai ada korban lain yang jatuh akibat pengabaian terhadap keamanan dan keselamatan pegawai di lingkungan kerja,” tegasnya.

DPRD Provinsi Banten menuding penyebab meledaknya PT Krakatau-Posco, dikarenakan manajemen perusahaan tersebut amburadul. Sehingga mengakibatkan enam orang menderita luka bakar dan satu orang meninggal dunia atas nama Yudha Aritama (19).

“Yuda adalah bagian dari pada bukti menagemen posco yang amburadul, sehingga menyebabkan nyawa anak bangsa meninggal. Lebih menyakitkan lagi, ternyata anak bangsa kerja ditanah airnya menjadi kelinci percobaan,” kata Asep Rakhmatullah, ketua DPRD Provinsi Banten saat ditemui di lokasi pemakaman.

Yudha Aritama merupakan anak pertama dari delapan bersaudara di makamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Ciriu, kampung Warung juwet barat, Desa samang raya 1, kecamatan ciwandan, kota Cilegon.

Berdasarkan pantauan dilokasi rumah duka, kedua orang tua korban masih terisak nangis dan merasa shock karena di tinggal pergi selamanya oleh sang anak yang di anggap religius dan cerdas ini.(adv)

Print Friendly, PDF & Email