oleh

Korps PMII Putri Pandeglang: Perempuan Tak Harus Selesai di Meja Dapur

image_pdfimage_print

Kabar6-Dalam kepemimpinan seringkali terjadi ketimpangan antara laki-laki dan perempuan, yaitu anggapan bahwa laki-laki sudah ditakdikan menjadi pemimpin sedangkan perempuan dipandang tidak pantas mendapatkan jabatan atau menjadi seorang pemimpin.

Ketua Korps PMII Puteri Kabupaten Pandeglang Dian berpandangan persoalan gender atau kesetaraan banyak pihak yang mencoba menjauhkan perempuan Islam dari apa yang diperintahkan Alquran dan As-sunah, melalui pemahaman atau isu-isu yang dibangun secara masif dan terstruktur.

“Sehingga banyak pemahaman yang muncul bahwa perempuan tidak bisa menjadi pemimpin,” ungkap Dian dalam Kegiatan Sekolah Islam Gender (SIG) di Ponpes Al-Falah, Minggu (25/11/2018).

Kegiatan Sekolah Islam Gender (SIG) yang diselenggarakan Pengurus Cabang Korps PMII Putri Kabupaten Pandeglang, mempertegasnya, jika perempuan bisa menjadi seorang pemimpin.

“Kodrat perempuan tidak harus selesai di meja dapur tapi dengan kegiatan seperti ini kita buktikan bahwa perempuan pun bisa menjadi contoh yang baik versi kader PMII,” jelasnya.**Baca Juga: HUT PGRI, Begini Kata Bupati Pandeglang.

Sementara itu, Ketua Panitia SIG, Siti Rohayati mengatakan kegiatan yang mengusung tema ‘Rekontruksi kritis pemikiran gender untuk bangsa yang bermartabat’ membawa semangat perubahan untuk bangsa yang bermartabat.

“Dalam hal ini mahasiswi atau kita selaku KOPRI untuk melakukan upaya-upaya perjuangan, Upaya perjuangan yang bisa kita lakukan salah satunya melalui pemikiran kritis yang didasari nilai-nilai dasar pergerakan Aswaja (Ahli sunnah wal jamaah) yang menjadi ideologi PMII,” katanya.(aep)

Print Friendly, PDF & Email