“Keterlibatan pemerintah dalam penanggulangan HIV/AID sudah baik. Tapi PR (Pekerjaan Rumah) nya masih besar. Sosialisasi harus lebih dilakukan dari tingkat terendah hingga teratas,” kata Ketua Waria Banten, Mamih Reza.
Menurutnya, di Banten masih banyak ditemukan banyak kasus HIV/AIDS. Seperti di Kota Serang yang jumlahnya mencapai 116 kasus, Kabupaten Serang 280 kasus.
Sedangkan di Kota Cilegon 87 kasus, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang 4.000 kasus, Tangerang Selatan 500 kasus, Kabupaten Pandeglang 60, Kabupaten Lebak 30 kasus.
Wilayah Tangerang menjadi paling banyak ditemukan kasus, karena wilayah tersebut berdekatan dengan wilayah DKI Jakarta dan Jawa Barat yang memang kasus HIV/AID nya tinggi.
“Sosialisasi dengan komunitas harus digiatkan. Kami tidak melegalkan seks, tapi mensosialisasikan penggunaan kondom seratus persen,” ujarnya.
Menurut Mamih Reza, semua lapisan masyarakat bisa terkena penyakit HIV/AIDS, seperti para waria, gay, pengguna narkoba suntik, PSK dan para pria yang biasa ‘jajan’ di luar.
Dan, jika suami ‘jajan’ diluar, maka istrinya selaku ibu rumah tangga dapat tertular karena melakukan hubungan seksual. **Baca juga: Hari AIDS, Siswa Yuppentek Tangerang Turun ke Jalan.
Masyarakat pun bisa tertular melalui cairan vagina, sperma, darah, dan air susu ibu yang jika mengidap HIV/AID positif bisa menularkan ke anaknya.
“Ibu rumah tangga yang beresiko paling tinggi,” tegasnya.(tmn/din)